Share

Bab 4

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-27 16:23:59
"Aku sudah bilang kamu pasti belum pergi. Paspor dan KTP-mu ada padaku!"

Yasmin tercengang, lalu bertanya, "Pasporku sama Tante?"

"Ya. Aku nggak bisa menghubungimu, jadi aku pergi ke hotelmu. Kenapa kamu meninggalkan paspor di hotel tak berbintang? Bahaya sekali. Aku sudah check-out kamarmu. Untuk apa kamu menginap di hotel? Tidur di rumah Tante saja."

Walaupun Yasmin ingin tidur di rumah tantenya, dia juga sudah tidak bisa. Dia sama sekali tidak bisa membebaskan diri dari genggaman Daniel.

"Tante, aku nggak bisa pergi ke rumahmu. Aku akan menginap di rumah teman selama beberapa hari. Nanti setelah aku mengambil pasporku, aku akan langsung pergi," kata Yasmin.

"Kamu sudah berapa tahun nggak pulang? Teman dari mana?"

"Teman SMA ...." Alasan Yasmin terdengar agak tidak realistis.

"Tante tahu kamu seperti ini karena hubunganmu dengan Daniel. Tapi, hal itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Kalian sudah dewasa, 'kan? Kamu juga jangan terlalu memikirkannya lagi."

Yasmin tersenyum sinis. Mereka sudah dewasa? Kalau begitu, sekarang situasi macam apa ini ...?

"Datanglah ke rumah Tante. Sudah beberapa tahun kita nggak berjumpa. Tante punya banyak hal yang ingin dibicarakan denganmu," ujar Klara.

"Nanti ... aku akan pergi mengunjungi Tante."

Setelah Yasmin mengakhiri panggilan, dia duduk di ujung tempat tidur sebelum merosot ke lantai.

Tanpa persetujuan Daniel, bagaimana Yasmin bisa pergi?

Yasmin tahu betul kalau dia tidak pergi, Daniel pasti akan membuatnya sengsara.

Bagi Daniel, tante Yasmin adalah orang ketiga yang telah merusak hubungan orang tuanya dan merepotkannya ....

Pada siang hari, Yasmin diundang ke ruang makan untuk makan siang.

Saat dia melihat makanan-makanan di meja, wajahnya agak memucat karena hampir semuanya adalah seafood.

Mahal, tapi makanan-makanan itu seperti racun.

Mata Yasmin tertuju pada sayuran hijau. Dia menyendoknya, kemudian saat dia hendak memakannya, aroma seafood memasuki lubang hidungnya. Yasmin kaget dan segera menjatuhkan sendoknya. Dia berdiri, lalu bertanya kepada seorang pelayan wanita yang berdiri tak jauh darinya dengan napas yang terengah-engah, "Sayur ini ... dimasak dengan apa?"

Pelayan wanita itu menjawab dengan jujur, "Kaldu seafood."

Yasmin membalikkan tubuhnya, lalu hendak beranjak pergi.

Namun, kakinya tidak bergerak.

Kalau kali ini dia tidak makan, bagaimana dengan lain kali? Apa dia bisa bertahan tidak makan selama tiga hari? Kalau perutnya kosong, bagaimana dia bisa melarikan diri?

"Ingin aku cuman makan nasi putih? Nggak masalah."

Yasmin kembali duduk. Dia tidak makan lauk dan hanya memakan nasi putih dengan lahap.

Pelayan wanita itu tercengang melihat Yasmin hanya memakan nasi putih dengan ekspresi datar.

Selama tiga hari di dalam rumah yang seperti istana ini, Yasmin hanya memakan nasi putih. Selama tiga hari ini, dia tidak melihat batang hidung Daniel. Yasmin seakan-akan ditinggal di tempat ini untuk mengurus dirinya sendiri.

Dia seperti burung yang dikurung yang tidak tahu masa depannya dan hatinya penuh dengan rasa takut.

Yasmin yang sedang memakan nasi putih sudah kehilangan kesabarannya dan dia pun meletakkan sendoknya. Dia berjalan ke aula, lalu bertanya kepada Tony, si kepala pelayan, "Di mana Daniel? Aku mau menemuinya. Sebenarnya kapan dia akan melepaskanku?"

"Maaf, Nona Yasmin. Kami yang sebagai bawahan Tuan Daniel nggak tahu tentang jadwalnya," jawab Tony.

"Sampai kapan dia mau mengurungku?"

"Kami juga nggak tahu."

"Kamu ...."

Yasmin tidak bisa menyulitkan seorang bawahan. Ini hanyalah perintah Daniel!

Hampir pukul sembilan malam, Yasmin yang tidak bisa tidur meringkuk di sudut balkon sambil merindukan anak-anaknya.

Dia tidak pernah meninggalkan anak-anaknya begini lama. Apa mereka merindukan mama mereka? Apa pada malam hari mereka menangis?

Saat mata Yasmin terasa panas, dia mendengar ada suara mobil di bawah. Hatinya langsung berdebar, kemudian dia pun berlari ke bawah.

Setelah dia keluar, dia melihat sebuah mobil sedang perlahan-lahan berhenti di depan pintu. Akan tetapi, itu bukan mobil Rolls Royce hitam.

Itu adalah mobil Mercedes Benz.

Orang yang keluar dari mobil juga bukan Daniel, tapi seorang pria yang berkacamata, berpakaian jas dan berpenampilan biasa yang berjalan menghampiri Yasmin.

Tangan pria itu bahkan memegang sebuah tas kertas yang tidak tahu apa isinya.

"Nona Yasmin Tanoto?" tanya Eric sambil melirik kaki telanjang Yasmin yang putih.

"Kamu ...."

"Salam kenal. Aku Eric Gotami, sekretaris utama Tuan Daniel."

Yasmin buru-buru bertanya, "Apa dia menyuruhmu datang untuk melepaskanku?"

"Aku akan membawamu pergi menemui Tuan Daniel sekarang juga." Eric mengangkat tas kertas di tangannya dan berkata, "Ini adalah baju dan sepatu yang disiapkan untukmu."

Saat Yasmin melihat sikap Eric yang profesional dan pakaian di dalam tas kertas, Yasmin merasa tidak tenang. Dia pun bertanya, "Kita mau ke mana?"

Bar.

Yasmin memakai gaun satu bahu hitam ketat yang mengekspos kulitnya yang putih dan tulang selangka yang indah.

Dia memiliki pinggang yang ramping, kaki yang jenjang dan aura yang unik. Begitu Yasmin masuk, dia menarik banyak perhatian para lelaki dan semuanya menatap tubuh Yasmin secara terbuka.

Tanpa melirik ke arah Yasmin sedikit pun, Eric menuntunnya ke ruang VIP yang berada jauh di dalam.

Saat pintu ruang VIP dibuka, lampunya memancar ke luar. Akan tetapi, Yasmin merasa dia seakan-akan memasuki dunia gelap yang tidak diketahui.

Semua orang minum alkohol. Pria meraba-raba wanita, sementara wanita menempel pada pria.

Dalam suasana yang haram ini, sosok Daniel tidak terlihat.

Orang-orang telah menyadari kehadiran Yasmin. Para lelaki juga tidak menyembunyikan ketertarikan mereka kepada wanita cantik meskipun di pelukan mereka sudah ada wanita lain.

"Model baru, ya? Lumayan cantik," kata seorang pria yang dipanggil 'Tuan Bobby'.

Yasmin merasa jijik dengan orang yang menganggap manusia sebagai barang. Dia bertanya kepada Eric, "Dia tidak ada di sini?"

"Kamu tunggu sebentar." Setelah mengatakan itu, Eric pergi.

Yasmin berdiri di tempatnya dan merasa kikuk dengan orang-orang di dalam ruang VIP.

Kenapa Eric tidak memberi penjelasan ketika orang salah paham terhadap identitasnya?

Kenapa dia ditinggal sendirian untuk menunggu Daniel?

Yasmin sebentar lagi akan mendapatkan jawabannya ....

Tuan Bobby berjalan menghampiri Yasmin sambil memegang sebuah gelas bir. "Bagaimana kalau kamu duduk di sebelahku? Aku akan bersikap lembut padamu."

Yasmin mengerutkan keningnya dan menolak di dalam hati.

"Kenapa dia harus duduk di sampingmu?" Pria lain muncul. "Begini saja, aku akan membayar dua juta!"

"Aku akan membayar empat juta. Orang lain tidak pernah memberi harga ini!" kata Tuan Bobby dengan murah hati.

"Kalian sudah salah paham. Aku bukan model tempat ini," kata Yasmin dengan wajah memucat.

"Apanya yang bukan? Jangan pura-pura. Kamu merasa uangnya tidak cukup, 'kan?" Tuan Bobby tertawa sinis, lalu berkata, "Kamu kira kamu sangat berharga? Kamu terlihat polos, tapi kami belum tahu apa badanmu bisa dilihat setelah pakaianmu dilepaskan?!"

"Bagaimana kalau kamu melepaskan pakaianmu?" kata seorang pria di samping dengan genit.

Tuan Bobby langsung menangkap pergelangan tangan Yasmin, kemudian berkata, "Begini saja, biarkan aku memeriksamu sebentar untuk melihat apa kualitasmu lulus atau tidak."

"Lepaskan ...." Yasmin meronta dengan jijik sambil berseru, "Lepaskan!"

Karena Yasmin berusaha melepaskan dirinya dari genggaman Tuan Bobby, momentum yang disebabkan membuat tubuhnya jatuh ke belakang.

"Aaa!"

Yasmin mengira dirinya akan jatuh, tapi punggungnya bertabrakan dengan tubuh seseorang yang kokoh.

Seorang pria berbisik ke telinga Yasmin, "Ada apa? Apa kamu tidak suka rencanaku?"

Sekujur tubuh Yasmin langsung merinding. Daniel ....

"Setelah makan nasi putih selama beberapa hari, sudah saatnya kamu makan daging!"

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 5

    Daniel menggenggam bahu Yasmin, kemudian mendorongnya dengan kasar."Aaa!"Yasmin jatuh ke sudut meja kopi. Dua gelas yang berada di atas meja pun terdorong sampai jatuh. Satu yang gelas berisi bir tumpah mengenai wajah dan rambut Yasmin. Daniel duduk di sofa, lalu menyilang kakinya. Dia menatap Yasmin yang tampak kasihan dengan sinis dan masam.Tuan Bobby yang hendak menuangkan bir berkata, "Tuan Daniel, silakan minum.""Tuangkan!" perintah Daniel dengan sinis.Tangan Tuan Bobby langsung berhenti. Dia mengerti maksud Daniel, jadi dia menyerahkan botol bir kepada Yasmin.Yasmin gemetaran, dia seakan-akan baru saja jatuh ke dalam air dingin.Dia tahu Daniel begitu untuk mempermalukan dirinya sendiri. Jika Yasmin tidak mendengar perintah Daniel, dia tidak akan bisa pergi dari ruang VIP ini.Yasmin yang memikirkan ketiga anaknya yang lucu di rumah hanya bisa menggertakan gigi. Dia menerima botol bir tersebut dengan tangan yang gemetar, lalu menuangkannya ke gelas.Setelah Daniel mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 6

    Setelah mendengar ucapan tantenya, Yasmin merinding."Yasmin? Kenapa kamu tanya soal ini?" Klara yang mendengar ujung telepon hening merasa aneh."Ng ... nggak apa-apa." Yasmin berusaha mengontrol suaranya yang gemetar. "Aku hanya ingin tahu ....""Kapan kamu pulang? Tante sendiri akan memasakkan makanan enak untukmu.""Beberapa hari lagi. Nanti aku akan menelepon Tante.""Baiklah. Tante tunggu, ya."Setelah mengakhiri panggilan, Yasmin duduk di atas kloset dan wajahnya terlihat pucat.Dia mengira Daniel hanyalah orang kaya biasa, tapi ternyata kekuasaan Daniel di Kota Imperial sangat kuat.Tidak, meskipun begitu, Yasmin lebih harus melarikan diri.Selama dia bisa lari ke luar negeri, Daniel tidak akan bisa menemukannya.Yasmin akan meminta tantenya mengirim paspornya ke bandara. Semuanya akan baik-baik saja selama Yasmin bisa lari dari Teluk Bulan.Akan tetapi, bagaimana dia bisa pergi dari tempat ini?Dua hari kemudian saat makan malam, Yasmin duduk di meja makan dan menyapu pandanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 7

    Klara sedang berdiri tidak jauh dari pintu metal detektor. Dia tidak mengerti kenapa Yasmin ingin cepat-cepat pergi. Seakan-akan ada hantu yang mengejar Yasmin.Setengah jam kemudian, Klara melihat ada orang yang berlari ke arahnya.Yasmin mengontrol napasnya yang terengah-engah sebelum berkata, "Tante, berikan tiketnya." Lalu, dia mengambil paspor, KTP dan tiket pesawat yang telah disiapkan tantenya."Ada apa denganmu? Apa yang telah terjadi?" tanya Klara.Orang bodoh pun tidak akan tertipu kalau Yasmin menjawab tidak apa-apa."Guruku menyuruhku pulang. Untuk sementara aku nggak tahu ada apa, tapi lumayan mendesak." Yasmin sejak awal telah menyiapkan alasannya.Di usianya yang sekarang, Yasmin memang belum wisuda sebab sebelumnya dia cuti sekolah karena hamil.Alasan Yasmin terdengar masuk akal, tapi Klara masih belum ingin Yasmin pergi. Klara menarik tangan Yasmin dengan enggan sambil berkata, "Yasmin, setelah kamu pulang, kamu hanya setor muka di pesta sebentar sebelum kamu pergi. L

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 8

    "Dengan begini, lain kali kamu nggak akan tersesat." Daniel mendekatkan diri ke kaca sambil menatap Yasmin dengan tajam."Ja ... jangan .... Aku nggak boleh mati ...." Tubuh Yasmin yang sudah tidak bertenaga merosot ke lantai. Suhu di sekitarnya membuat Yasmin menempel erat ke pintu kaca. Dia seakan-akan ingin menghirup udara segar di luar. "Lepaskan aku. Aku benar-benar ... nggak boleh mati .... Aku sudah menghilang dari hadapanmu, kenapa kamu menangkapku lagi?"Semua ucapan Yasmin tidak berguna. Dia mengarahkan matanya ke atas dan hanya bisa melihat kedua mata Daniel yang sinis seperti binatang buas itu. Daniel seolah-olah ingin dia mati!Yasmin mencengkeram dadanya yang sakit. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir. "Jangan .... Aku berjanji aku nggak akan lari lagi. Ampuni aku .... Aku nggak mau mati, aku juga nggak akan lari lagi ...."Setelah Yasmin selesai berbicara, dia terjatuh ke lantai karena tidak ada oksigen yang bisa dihirupnya lagi.Pandangannya mulai kabur, tapi sosok

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 9

    Pintu kamar mandi dibuka tanpa peringatan. Yasmin pun berdiri di tempatnya dengan tegang. Dia menatap pria yang tiba-tiba muncul dengan gugup.Tatapan mata Daniel tampak sinis saat dia berkata, "Kamu mengunci pintu di wilayahku? Siapa yang memberimu izin?"Yasmin tidak menjawab karena tempat ini memang bukan kamarnya.Seluruh Teluk Bulan, termasuk Yasmin sendiri, adalah milik Daniel.Akan tetapi, Yasmin tidak boleh mengatakan alasan dia mengunci pintu."Aku ... aku takut ..." kata Yasmin dengan lemah.Mata tajam Daniel tertuju pada ponsel yang berada di tangan Yasmin. "Berikan."Yasmin paham maksud Daniel, dia pun menggenggam ponselnya makin erat.Dia sungguh tidak menyangka pada waktu ini Daniel akan mendatangi kamarnya. Semua ini sangat tidak terduga ...."Jangan membuatku mengulangi ucapanku!" Suara Daniel yang penuh ancaman menggemparkan satu kamar mandi.Jantung Yasmin berdebar. Dia pun terpaksa menyerahkan ponselnya.Setelah ponselnya berada di tangan Daniel, detak jantung Yasmin

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 10

    Wajah Yasmin langsung menjadi merah. Dia berpikir apakah ini tujuan Daniel? Untuk mempermalukannya?Sepertinya ini baru permulaan.Benar saja, raut wajah Nico pun berubah. "Apa maksudnya?""Apa ini tamu barumu? Pantas saja sudah lama nggak melihatmu. Apa dia memberimu lebih banyak uang daripadaku?" Pria itu lanjut menghina. "Katakan padaku, berapa dia memberimu? Aku akan melipatgandakannya."Yasmin sekali lagi melihat ke atas. Daniel masih di sana. Sambil memegang gelas birnya, dia sedang menonton kejadian ini dengan penuh minat."Apa yang dikatakannya benar?" Sikap Nico telah berubah."Masa aku berbohong? Kalau kamu nggak percaya, tanyalah orang-orang di bar ini apa aku mengatakan hal yang sebenarnya." Setelah itu, pria itu menarik seorang pelayan. Dia menunjuk Yasmin sambil bertanya, "Apa kamu mengenalnya?""Kenal. Dia adalah salah satu putri favorit tamu-tamu di sini," jawab pelayan itu.Setelah itu, pria itu menarik orang lain lagi dan orang itu mengatakan hal yang sama.Yasmin mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 11

    Daniel bukan ingin menangani pria itu. Dia melakukan itu hanya untuk memperlihatkannya kepada Yasmin.Yasmin berdiri di tepi jalan. Penglihatannya menjadi kabur dan dia menoleh dengan bingung.Kebetulan sebuah taksi berhenti dan penumpangnya turun. Tanpa memikirkan apa pun, Yasmin pun bergegas masuk ke dalam taksi tersebut. Dia menutup pintu mobil, kemudian segera memberi tahu sopir, "Ke kantor polisi!"Taksi tersebut langsung melaju pergi.Tangan Yasmin yang di atas lutut gemetar. Dia ingin mencari perlindungan. Meskipun dia tidak bisa meninggalkan Kota Imperial, dia akan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan perbuatan keji Daniel.Setelah taksi tersebut berhenti di pintu masuk kantor polisi, Yasmin segera keluar, lalu melangkah masuk ke dalam.Saat ini lampu di kantor polisi masih terang-benderang. Semua orang sedang bekerja lembur hingga larut malam. Mereka seakan-akan tidak menyadari Yasmin yang tiba-tiba masuk.Yasmin menuju ke meja di sebelah dinding sembari melihat sekeliling.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 12

    Yasmin jarang sakit. Demi anak-anaknya, dia juga tidak berani sakit, apalagi tidak sadarkan diri sampai tiga hari. Ini tidak pernah terjadi.Dia merasa tubuhnya lumayan kuat. Namun, setelah pulang dan diawasi oleh Daniel, Yasmin malah sakit dalam setengah bulan sampai begitu parah.Yasmin ketakutan, stres dan kedinginan. Tentu saja tubuhnya tidak bisa tahan ...."Makan makanan cair dulu." Helen menerima makanan yang diserahkan pembantu.Pembantu itu membantu meninggikan bantal Yasmin agar Yasmin bisa berbaring dengan lebih nyaman.Yasmin tercengang melihat Helen secara pribadi menyuapinya.Helen tersenyum sambil berkata, "Nggak apa-apa. Menjagamu sampai kamu sehat juga adalah tugasku."Yasmin tidak mengatakan apa-apa dan menelan makanannya.Sekujur tubuhnya terasa lemas, matanya sakit dan dia juga tidak punya selera. Akan tetapi, demi anak-anaknya, Yasmin bisa menahan apa pun ....Setelah Yasmin selesai makan, dia berbaring ke bantal dan memejamkan matanya. Tak lama kemudian, dia terti

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1083

    "Walaupun cucu itu sudah nggak ada, Tuan Besar masih memiliki cucu satu lagi. Nona Yasmin bahkan memiliki tiga anak kembar," ujar pengurus rumah.Juan pun memikirkan Yasmin dan ketiga anaknya.Selain itu, Yasmin adalah anak dari putra pertamanya.Kalau bukan karena keputusan Andy, mereka juga tidak akan bertengkar sampai seperti ini."Setelah Andy meninggal dunia, aku nggak pernah mengunjunginya. Ayo kita pergi ke tempatnya.""Baik."Juan naik mobil dan langsung pergi ke kuburan. Dia baru saja turun dari mobil, lalu dia melihat seorang wanita yang sudah mencapai anak tangga tertinggi.Wanita itu membelakanginya dan sedang memegang tongkat. Dia perlahan-lahan berjalan ke depan sambil memegang bunga.Seorang pria mengikutinya dari belakang. Pria itu sedang memegang banyak makanan.Wanita itu bukanlah orang lain, melainkan Yasmin.Yang mengikutinya adalah seorang sopir.Semenjak Yasmin hilang ingatan, dia tidak pernah mengunjungi orang tuanya.Setelah ingatannya kembali, dia pun menunda k

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1082

    Apalagi orang dengan status seperti Evan.Kalau hal itu tersebar keluar, apa mungkin ada yang salah dengan penerus Grup Samson?Bukankah itu akan menjadi bahan tawa orang lain?Evan tidak mungkin tidak pernah memikirkan itu.Saat Lauren merasa sangat yakin, dia mendengar Evan berkata pada dokter, "Beri aku daftar tes.""Baik." Dokter pun pergi memberinya daftar tes.Setelah mereka keluar, Lauren masih terdiam karena dia tidak menyangka Evan akan melakukan pemeriksaan.Lalu, pergelangan tangannya ditarik.Lauren bertanya "Ngapain kamu? Bukankah kamu ingin melakukan pemeriksaan?"Setelah itu, dia langsung ditarik Evan ke kamar mandi khusus. Baru dia paham apa yang ingin dilakukan Evan.Lauren berbalik dan hendak melarikan diri.Evan menahan pintu dengan kakinya. "Hanya ada kita berdua di sini. Kamu nggak perlu malu."Rasa ingin Lauren untuk melarikan diri sangat kuat.Hasil tes sudah keluar dan tidak ada yang salah dengan Evan.Lauren hanya sengaja mempersulit Evan. Bagaimanapun juga, be

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1081

    Karena Freya gagal melahirkan anaknya, rencana Lauren pun gagal.Untuk selanjutnya, apa dia akan dipaksa punya anak oleh Evan?"Karena kita sudah berada di rumah sakit, kamu sekalian melakukan pemeriksaan saja." Evan malah makin tergesa-gesa.Lauren menoleh dengan wajah pucat. Dia menatap Evan dan menggelengkan kepalanya. "Nggak mau. Aku nggak akan melahirkan anakmu. Aku nggak mau ....""Aku sudah membuat janji dengan dokter."Mobil berhenti di depan pintu masuk rumah sakit. Evan menggendong Lauren dan langsung pergi ke bagian obstetri.Lauren meronta sehingga lemas. Pertama, dokter mengambil darahnya, kemudian dia dimasukkan ke ruang pemeriksaan.Saat dokter hendak duduk dan melakukan pemeriksaan, Evan langsung melambaikan tangannya dan meminta dokter bangun. Dia sendiri duduk di depan alat dan berkata, "Sarung tangan."Dokter segera memberi Evan sarung tangan sekali pakai.Evan memakainya sambil berkata, "Kalau dia melawan, kalian berdua tahan dia. Beri tahu aku apa yang harus kulaku

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1080

    "Karena itu, Tuan Evan memperlakukanku seperti ini!""Apa yang telah dia lakukan padamu?"Freya sangat ketakutan begitu dia memikirkannya. "Aku sedang tidur dengan nyenyak pada malam hari, tapi kemudian perutku terasa sangat sakit dan bahkan berdarah. Aku berteriak meminta tolong, tapi nggak ada yang peduli. Kemudian, Tuan Evan memasuki kamarku dan menginjak perutku. Anakku pun gugur .... Bagaimana ini nggak ada hubungannya denganmu?"Lauren langsung berhenti bernapas dan sekujur tubuhnya menjadi dingin.Dia tidak bisa membayangkan adegan itu. Kejam sekali!Bagaimana Evan bisa melakukan itu ...?Freya mengelus perutnya yang sudah kosong dan dia terlihat murung. "Awalnya aku nggak tahu aku hamil anak siapa. Aku berpikir karena aku sudah hamil, aku mau melahirkannya. Bagaimanapun juga, ini anakku. Tapi ... aku lupa kalau hamil perlu uang yang banyak. Karena itu, aku terpaksa kembali ke bar itu untuk mencari tahu siapa pria yang tidur denganku. Aku juga ingin melindungi anakku ...."Laure

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1079

    Evan memeluk Lauren, lalu meletakkan tangannya di atas perut Lauren. "Setelah kakimu sembuh, aku akan membawamu ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan."Lauren merasa panik. "Freya sedang hamil anakmu. Apa kamu perlu begini terburu-buru?"Evan hanya tertawa. "Tidurlah."Besok pagi, Lauren menyadari sarapan yang diantar hari ini kembali lezat.Kenapa?Dia bukannya tidak tahu makanannya bermasalah karena itu perintah Freya. Kemarin saja dia tidak dapat sarapan, jadi dia mengira pelayanan hari ini akan makin buruk.Saat makan siang, semuanya tetap tampak lezat. Ada berbagai lauk dan piringnya sangat penuh. Dia bahkan tidak akan bisa menghabiskannya dalam tiga hari.Lauren makin merasa ada yang tidak beres. "Apa Freya sedang makan di bawah?"Ekspresi pembantu tampak mencurigakan."Apa yang terjadi?" tanya Lauren."Semalam Nona Freya bilang dia sakit perut dan sepertinya dia juga berdarah. Jadi, semalam dia diantar ke rumah sakit," kata pembantu.Lauren terkejut. "Kenapa itu bisa terjad

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1078

    Besok pagi, Lauren tidak makan sarapan.Sampai makan siang.Setelah jam lima sore, Lauren pergi makan sendiri.Dia menuruni tangga sambil menahan rasa sakit.Setelah dia tiba di bawah, dia sangat lelah sehingga dia berkeringat."Lauren, kenapa kamu turun? Bukankah kamu nggak bisa turun dari tempat tidur karena kakimu?" Freya berjalan mendekat sambil memegang perutnya yang besar."Aku takut pembantu lupa mengantar makanan lagi, jadi aku turun untuk makan." Lauren menuju ke ruang makan."Tunggu." Freya menghalanginya. "Lauren, lebih baik kamu kembali ke atas dan menunggu makananmu. Kalau terjadi apa-apa pada kakimu dan itu merepotkan Tuan Evan, Tuan Evan akan marah.""Yang nggak senang dia, kenapa kamu khawatir?""Kamu ...." Freya menjadi kesal. "Lauren, kamu harus tahu diri di sini. Kamu nggak mungkin bisa hanya dengan mengandalkan wajah cantikmu. Lebih baik kamu jangan menyinggungku atau aku akan meminta Tuan Evan mengusirmu.""Ternyata kamu sangat hebat, ya? Coba saja. Aku sangat mena

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1077

    Yasmin adalah cucu kandungnya, jadi mereka tidak seharusnya begini asing.Saat Juan memikirkan Yasmin, dia akan mengingat putranya yang tidak pernah bertanya tentang ayahnya.Hatinya akan selalu terasa berat.Freya melihat mobil Juan melaju pergi sehingga dia tidak bisa melihatnya, lalu dia berkata pada pembantu di sebelah, "Apa kamu mendengarnya? Tuan Besar Samson sangat menyukai anak di dalam perutku ini. Dia memintaku melahirkannya! Di rumah ini, kamu sudah mengerti siapa yang ke depannya baru akan menjadi Nyonya Samson, 'kan? Seharusnya kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan tanpa perlu kuajari, 'kan?""Ya."Setelah Lauren selesai menonton film, dia merasa lapar.Dia melihat jam. Sudah hampir jam 12 siang.Kenapa belum ada yang mengantar makanan ke kamarnya?Dia tidak dilupakan, 'kan?Lauren melihat Miumiu yang sedang berlari-lari di dalam kamar. Dia turun dari tempat tidur, lalu menggendong Miumiu ke kamar mandi."Kamu membuang air kecil seperti ini saja. Kakiku terluka, jadi

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1076

    Freya tidak bisa menyembunyikan kesenangannya. "Eh, kenapa kamu mengantarkannya ke sini? Bagaimana Lauren akan berpikir? Nggak apa-apa kalau aku makan lebih telat."Lauren berpura-pura tidak menyadari kalau Freya sedang pamer dan hanya fokus menonton televisi.Dalam hati, dia berpikir Evan berkata kalau dia tidak peduli dengan anak ini, tapi sebenarnya dia sangat peduli.Walaupun Freya tidak pamer, Lauren juga tahu kalau Freya diberikan sarang burung setiap hari.Pembantu melihat Freya menghabiskan sarang burungnya, baru dia pergi sambil mengambil mangkuknya."Sebentar." Melihat pembantu itu hendak pergi, Freya berkata, "Ambilkan satu mangkuk untuk Lauren."Pembantu itu berkata, "Sudah habis."Freya tampak canggung.Lauren berkata, "Aku nggak perlu. Kamu hamil, jadi kamu lebih memerlukannya."Freya merasa canggung untuk Lauren. Dia tidak berpikir kalau tidak ada sarang burung yang tersisa untuk Lauren. Inilah yang diinginkannya."Aku akan memberi tahu Tuan Evan besok agar kamu juga dap

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1075

    Lauren menatap tatapan mata sinis Evan.Itu karena Miumiu berlari ke arah sana ...."Aku nggak menendangnya sampai mati sekarang itu karena kamu." Evan duduk di tepi tempat tidur, lalu menatap Lauren dan berkata, "Apa nyawa seekor anjing begitu penting?""Ketika aku depresi dulu, Miumiu yang menemaniku, baru aku bisa sembuh," kata Lauren."Lain kali jaga dia baik-baik atau aku akan memasaknya." Evan membelai pipi Lauren dan berkata, "Jangan lupa kalau aku yang menyelamatkanmu tadi.""Evan, jadi orang tolong lebih masuk akal. Kalau bukan karena kamu menahanku di sini, apa hal tadi akan terjadi? Aku nggak akan berterima kasih padamu!" kata Lauren dengan marah.Dia takut Evan yang gila benar-benar akan melakukan itu.Ekspresi Evan tampak masam. Dia berdiri, kemudian menendang meja samping tempat tidur dengan kuat.Bam! Bahkan lampu di atas jatuh. Lauren pun kaget.Saat dia menoleh, Evan sudah keluar dari kamar.Malam hari, Miumiu yang lelah tidur di dalam laci dengan pulas.Indra penciuma

DMCA.com Protection Status