Share

Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain
Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain
Penulis: ×No Name×

Chapter 1 : Die

[Dark Shadow].

Sebuah nama pena dari seseorang yang sangat terkenal dalam dunia sastra, terutama dunia novel.

Seorang penulis dengan fans yang sangat banyak, terutama dari kalangan anak muda.

Novel seperti [The Anti-Hero], [Mission System], dan novel-novel lainnya sangat mendominasi pasar.

Novel-novelnya tidak hanya terfokus pada satu genre, tetapi meliputi banyak genre. Bahkan, terdapat kombinasi genre yang sangat menakjubkan.

Saat ini, dunia sastra sedang dipenuhi komentar mengenai sebuah novel karya author [Dark Shadow].

Novel tersebut bernama [Naive Hero].

Sebuah novel fantasi pedang & sihir yang ditaburi bumbu romantis.

Kisah mengenai seorang anak muda yang bercita-cita menjadi seorang pahlawan.

Selama perjalanannya, pahlawan muda tersebut menghadapi berbagai macam penjahat, baik dari latar belakang menyedihkan atau menyeramkan, teman atau musuh, maupun organisasi misterius.

Dunia sastra sedang dibakar oleh novel tersebut karena novel tersebut akan mencapai ending dalam beberapa waktu.

"Kalian tau? ****** akan melawan Raja Iblis!"

"Tak kusangka bahwa Raja Iblis itu akan bangkit kembali!"

"Pahlawan baru akan melawan legenda lama!"

"****** sangat tampan!"

"Kapan novel ini akan update?"

----------------

Di sisi lain.

Di sebuah apartemen mewah, seorang pria muda tampan dengan rambut hitam dan mata merah sedang duduk di depan laptop.

Jari-jarinya mengetuk keyboard bagaikan Beethoven yang sedang memainkan piano.

Mata merahnya diselimuti cahaya harapan bagaikan seorang anak yang melihat hadiah baru.

"****** akhirnya bertemu dengan Raja Iblis. Dirinya tak menyangka bahwa Raja Iblis yang sering dia dengarkan dalam dongeng yang diceritakan oleh Ibunya akan menjadi kenyataan." gumam pria muda tersebut sambil mengetuk keyboard.

*RING

Suara telepon berdering langsung membuyarkan fokus pria muda tersebut.

"SIAL*N!" teriak pria muda tersebut sambil menjawab panggilan telepon.

"Siapa kau, kepar*t?! Beraninya mengganggu fokusku!" teriak pria muda tersebut.

"Hohoho. [Dark Shadow]! Tidak! Van! Aku adalah penggemarmu! Aku ingin sekali bertemu denganmu, tapi keberadaanku tak memungkinkanku untuk melakukannya! Jadi, kau yang harus bertemu denganku!"

Mendengar suara dari pihak lain yang penuh dengan keanehan, pria muda tersebut langsung merinding ketakutan.

'Bagaimana dia tahu namaku?' pikir Van.

"Sungguh penggemar yang menakutkan." gumamnya.

Menghilangkan semua pikiran yang mengganggu, Van kembali fokus pada chapter terakhir dari novel karyanya.

Lagi pula, editor s*alan itu memberiku deadline pada akhir bulan. Memikirkannya saja membuatku merasa pusing.

Saat ia kembali mulai mengetik keyboard, kepalanya tiba-tiba terasa sakit seperti dipukul oleh palu bertubi-tubi dan matanya seperti digoyangkan sekencang-kencangnya.

'Apa yang terjadi?'

Van langsung meraih ponselku untuk menelepon 911, tetapi tubuhku tidak merespon keinginanku.

Akhirnya, kegelapan menyelimuti pandanganku dan kesadaranku perlahan lenyap.

----------------

Di sebuah ruangan putih, Van terbaring seperti baru saja kehilangan kesadarannya.

Setelah beberapa saat, Van akhirnya membuka matanya.

Matanya dipenuhi rasa khawatir dan ketakutan ketika melihat sekelilingnya.

'Di mana ini? Apa yang terjadi? Apakah seorang penggemar menculikku?!' pikir Van dengan panik.

"Hohoho! Akhirnya kau sadar!"

Sebuah suara paruh baya yang penuh keagungan bergema dalam ruangan tersebut.

Mendengar suara tanpa pemilik yang bergema, Van langsung merinding ketakutan.

"Si*l! Aku benar-benar diculik!" gumam Van.

*KLIK

Sebuah sinar yang sangat terang menyelimuti ruangan tersebut hingga membuat Van terpaksa menutup kedua matanya.

Setelah merasa cahaya yang sangat terang mulai memudar, Van akhirnya membuka matanya.

Dirinya melihat seorang pria paruh baya yang melayang di udara.

Melihat aksi pria paruh baya tersebut, mulut Van terbuka lebar, tetapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

"Akhirnya ketemu!" ucap pria paruh baya tersebut dengan nada gembira.

"Hah? Apa maksudmu?" tanya Van.

"[Naive Hero]! Aku sangat menyukainya!" ucap pria paruh baya tersebut.

Mendengar pujian pria paruh baya tersebut, sedikit rasa bangga timbul dalam hati Van.

"Aku sudah mereinkarnasikan banyak orang, tetapi tidak ada seseorang pun yang bisa menyaingi kisah ciptaanmu." ucap pria paruh baya tersebut.

"Begitu. Eh- reinkarnasi?" tanya Van dengan tak percaya.

"Ya. Kau sudah mati. Ekhem. Perkenalkan aku *****. Seorang [Dewa] yang berkuasa atas Alam Semesta ini." balas pria paruh baya tersebut.

"[Dewa]?! Hah? Kenapa namamu tidak bisa didengar jelas?" tanya Van dengan bingung.

"Tch. Kalau begitu, kau akan kupanggil dewa bajing*n." ucap Van.

"Terserah kau saja." balas dewa bajing*n.

"Jadi, kenapa aku bisa mati?" tanya Van.

"Aku ingin bertemu denganmu, jadi aku membunuhmu." jawab dewa bajing*n.

Mendengar jawaban tersebut, ekspresi Van tiba-tiba menjadi kaku.

Dirinya tak percaya karena seorang [Dewa] berani membunuh hanya karena ingin bertemu seseorang.

'Si*l! Apa penggemarku selalu seperti ini?' pikir Van.

"Be-beraninya kau! Pak tua bajing*n bodoh brengs*k tol*l anj*ng! Hidupku sedang di masa emasnya, tapi kau membunuhku hanya karena ingin bertemu denganku?!" ucap Van sambil mengumpat.

"Tenanglah! Aku tidak membunuhmu hanya karena alasan itu. Aku menawarimu sebuah kesempatan!" ucap dewa bajing*n.

"Apa itu?" tanya Van sambil menarik napas dalam-dalam karena kelelahan.

"Reinkarnasi. Bagaimana dengan bereinkarnasi dalam novel buatanmu yang belum selesai?" tanya dewa bajing*n.

"Hah? Memangnya itu bisa?" tanya Van dengan tak percaya.

"Tentu saja. Kau pikir siapa aku?" tanya dewa bajing*n dengan penuh kepercayaan diri.

"Seorang dewa tua bajing*n yang suka membunuh orang." jawab Van dengan sepenuh hati.

"Ugh." gumam dewa bajing*n sambil menyentuh dadanya.

"Jadi, ayo bereinkarnasi segera! Aku sudah muak melihat wajahmu." ucap Van.

"Tunggu sebentar. Mari kita undi peranmu." ucap dewa bajing*n dan menjentikkan jarinya.

Sebuah gacha wheel muncul dari udara tipis dan mulai berputar dengan kecepatan yang sangat cepat.

Van bahkan bisa melihat nama-nama karakter penting maupun sampingan dalam wheel tersebut.

Setelah beberapa saat, wheel tersebut perlahan melambat dan akhirnya berhenti pada seorang karakter.

Melihat karakter ini, mata Van penuh rasa senang, terkejut, takut, dan tak percaya.

"Si*l! Kenapa harus karakter ini?" gumam Van.

"Selamat tinggal. Nikmati kehidupan barumu!" ucap dewa bajingan dan menjentikkan jarinya.

"Tu-"

Sebelum Van bisa menyelesaikan perkataannya, dirinya diselimuti cahaya terang dan langsung menghilang dari ruangan tersebut.

"Ayo, Van. Berikan aku ending yang mengagumkan." gumam dewa bajing*n tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status