[Dark Shadow].
Sebuah nama pena dari seseorang yang sangat terkenal dalam dunia sastra, terutama dunia novel. Seorang penulis dengan fans yang sangat banyak, terutama dari kalangan anak muda. Novel seperti [The Anti-Hero], [Mission System], dan novel-novel lainnya sangat mendominasi pasar. Novel-novelnya tidak hanya terfokus pada satu genre, tetapi meliputi banyak genre. Bahkan, terdapat kombinasi genre yang sangat menakjubkan. Saat ini, dunia sastra sedang dipenuhi komentar mengenai sebuah novel karya author [Dark Shadow]. Novel tersebut bernama [Naive Hero]. Sebuah novel fantasi pedang & sihir yang ditaburi bumbu romantis. Kisah mengenai seorang anak muda yang bercita-cita menjadi seorang pahlawan. Selama perjalanannya, pahlawan muda tersebut menghadapi berbagai macam penjahat, baik dari latar belakang menyedihkan atau menyeramkan, teman atau musuh, maupun organisasi misterius. Dunia sastra sedang dibakar oleh novel tersebut karena novel tersebut akan mencapai ending dalam beberapa waktu. "Kalian tau? ****** akan melawan Raja Iblis!" "Tak kusangka bahwa Raja Iblis itu akan bangkit kembali!" "Pahlawan baru akan melawan legenda lama!" "****** sangat tampan!" "Kapan novel ini akan update?" ---------------- Di sisi lain. Di sebuah apartemen mewah, seorang pria muda tampan dengan rambut hitam dan mata merah sedang duduk di depan laptop. Jari-jarinya mengetuk keyboard bagaikan Beethoven yang sedang memainkan piano. Mata merahnya diselimuti cahaya harapan bagaikan seorang anak yang melihat hadiah baru. "****** akhirnya bertemu dengan Raja Iblis. Dirinya tak menyangka bahwa Raja Iblis yang sering dia dengarkan dalam dongeng yang diceritakan oleh Ibunya akan menjadi kenyataan." gumam pria muda tersebut sambil mengetuk keyboard. *RING Suara telepon berdering langsung membuyarkan fokus pria muda tersebut. "SIAL*N!" teriak pria muda tersebut sambil menjawab panggilan telepon. "Siapa kau, kepar*t?! Beraninya mengganggu fokusku!" teriak pria muda tersebut. "Hohoho. [Dark Shadow]! Tidak! Van! Aku adalah penggemarmu! Aku ingin sekali bertemu denganmu, tapi keberadaanku tak memungkinkanku untuk melakukannya! Jadi, kau yang harus bertemu denganku!" Mendengar suara dari pihak lain yang penuh dengan keanehan, pria muda tersebut langsung merinding ketakutan. 'Bagaimana dia tahu namaku?' pikir Van. "Sungguh penggemar yang menakutkan." gumamnya. Menghilangkan semua pikiran yang mengganggu, Van kembali fokus pada chapter terakhir dari novel karyanya. Lagi pula, editor s*alan itu memberiku deadline pada akhir bulan. Memikirkannya saja membuatku merasa pusing. Saat ia kembali mulai mengetik keyboard, kepalanya tiba-tiba terasa sakit seperti dipukul oleh palu bertubi-tubi dan matanya seperti digoyangkan sekencang-kencangnya. 'Apa yang terjadi?' Van langsung meraih ponselku untuk menelepon 911, tetapi tubuhku tidak merespon keinginanku. Akhirnya, kegelapan menyelimuti pandanganku dan kesadaranku perlahan lenyap. ---------------- Di sebuah ruangan putih, Van terbaring seperti baru saja kehilangan kesadarannya. Setelah beberapa saat, Van akhirnya membuka matanya. Matanya dipenuhi rasa khawatir dan ketakutan ketika melihat sekelilingnya. 'Di mana ini? Apa yang terjadi? Apakah seorang penggemar menculikku?!' pikir Van dengan panik. "Hohoho! Akhirnya kau sadar!" Sebuah suara paruh baya yang penuh keagungan bergema dalam ruangan tersebut. Mendengar suara tanpa pemilik yang bergema, Van langsung merinding ketakutan. "Si*l! Aku benar-benar diculik!" gumam Van. *KLIK Sebuah sinar yang sangat terang menyelimuti ruangan tersebut hingga membuat Van terpaksa menutup kedua matanya. Setelah merasa cahaya yang sangat terang mulai memudar, Van akhirnya membuka matanya. Dirinya melihat seorang pria paruh baya yang melayang di udara. Melihat aksi pria paruh baya tersebut, mulut Van terbuka lebar, tetapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. "Akhirnya ketemu!" ucap pria paruh baya tersebut dengan nada gembira. "Hah? Apa maksudmu?" tanya Van. "[Naive Hero]! Aku sangat menyukainya!" ucap pria paruh baya tersebut. Mendengar pujian pria paruh baya tersebut, sedikit rasa bangga timbul dalam hati Van. "Aku sudah mereinkarnasikan banyak orang, tetapi tidak ada seseorang pun yang bisa menyaingi kisah ciptaanmu." ucap pria paruh baya tersebut. "Begitu. Eh- reinkarnasi?" tanya Van dengan tak percaya. "Ya. Kau sudah mati. Ekhem. Perkenalkan aku *****. Seorang [Dewa] yang berkuasa atas Alam Semesta ini." balas pria paruh baya tersebut. "[Dewa]?! Hah? Kenapa namamu tidak bisa didengar jelas?" tanya Van dengan bingung. "Tch. Kalau begitu, kau akan kupanggil dewa bajing*n." ucap Van. "Terserah kau saja." balas dewa bajing*n. "Jadi, kenapa aku bisa mati?" tanya Van. "Aku ingin bertemu denganmu, jadi aku membunuhmu." jawab dewa bajing*n. Mendengar jawaban tersebut, ekspresi Van tiba-tiba menjadi kaku. Dirinya tak percaya karena seorang [Dewa] berani membunuh hanya karena ingin bertemu seseorang. 'Si*l! Apa penggemarku selalu seperti ini?' pikir Van. "Be-beraninya kau! Pak tua bajing*n bodoh brengs*k tol*l anj*ng! Hidupku sedang di masa emasnya, tapi kau membunuhku hanya karena ingin bertemu denganku?!" ucap Van sambil mengumpat. "Tenanglah! Aku tidak membunuhmu hanya karena alasan itu. Aku menawarimu sebuah kesempatan!" ucap dewa bajing*n. "Apa itu?" tanya Van sambil menarik napas dalam-dalam karena kelelahan. "Reinkarnasi. Bagaimana dengan bereinkarnasi dalam novel buatanmu yang belum selesai?" tanya dewa bajing*n. "Hah? Memangnya itu bisa?" tanya Van dengan tak percaya. "Tentu saja. Kau pikir siapa aku?" tanya dewa bajing*n dengan penuh kepercayaan diri. "Seorang dewa tua bajing*n yang suka membunuh orang." jawab Van dengan sepenuh hati. "Ugh." gumam dewa bajing*n sambil menyentuh dadanya. "Jadi, ayo bereinkarnasi segera! Aku sudah muak melihat wajahmu." ucap Van. "Tunggu sebentar. Mari kita undi peranmu." ucap dewa bajing*n dan menjentikkan jarinya. Sebuah gacha wheel muncul dari udara tipis dan mulai berputar dengan kecepatan yang sangat cepat. Van bahkan bisa melihat nama-nama karakter penting maupun sampingan dalam wheel tersebut. Setelah beberapa saat, wheel tersebut perlahan melambat dan akhirnya berhenti pada seorang karakter. Melihat karakter ini, mata Van penuh rasa senang, terkejut, takut, dan tak percaya. "Si*l! Kenapa harus karakter ini?" gumam Van. "Selamat tinggal. Nikmati kehidupan barumu!" ucap dewa bajingan dan menjentikkan jarinya. "Tu-" Sebelum Van bisa menyelesaikan perkataannya, dirinya diselimuti cahaya terang dan langsung menghilang dari ruangan tersebut. "Ayo, Van. Berikan aku ending yang mengagumkan." gumam dewa bajing*n tersebut."ARGHH!""Ayo! Dorong! Terus!"Di dalam sebuah kamar mewah, terdapat seorang wanita hamil yang terbaring di kasur dengan beberapa dokter di sekeliling wanita tersebut.Wajah kemerahan, pembuluh darah menonjol, dan keringat yang membasahi pakaian wanita tersebut membuktikan betapa sakitnya rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut.Di luar kamar, terdapat seorang pria muda yang tampan dengan rambut hitam dan mata biru, tetapi kerutan di wajahnya menunjukkan bahwa usia tua juga mempengaruhi penampilan seorang pria tampan.Namun, wajah pria tampan tersebut sedang dipenuhi ekspresi panik, takut, dan berbagai ekspresi negatif lainnya."Tenanglah, Tuan William. Nyonya Victoria pasti akan baik-baik saja. Lihatlah Tuan Muda Van, beliau nampak tenang." ucap seorang pria tua yang nampak seperti seorang kepala pelayan, berusaha menenangkan pria tampan tersebut.Tak jauh dari lokasi mereka berdua, berdiri seorang anak kecil yang bersandar di pinggir tembok.Anak kecil tersebut sangatlah tampan
Sehari telah berlalu sejak kelahiran Oliver dan Olivia.Perhatian semua orang sepenuhnya tertuju pada sepasang bayi kembar tersebut.Tanpa mereka sadari, Van telah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. ----------------Di dalam kamar Van.Saat ini, Van sedang duduk di atas kasurnya yang sangat teramat besar untuk ukuran seorang anak kecil.Namun, Van tidak memperdulikan hal tersebut karena pandangannya terfokus pada layar hologram di depannya.[STATUS][Nama : Van Black][Level : 1][Ras : Human][ATTRIBUTE : Shadow, Void][STRENGTH : 5][AGILITY : 10][DEFENSE : 3][MENTAL : 100][MANA : 100/100][Skill :- Villain Aura (Passive)- 101 Shadows (Active)- World Treasure (Active)- Void Eye (Active)][Villain Aura : Master adalah seorang villain. Master akan selalu terkesan jahat. Dapat memicu emosi karakter lain terhadap Master. Pertumbuhan Master juga akan selalu berkembang pesat][101 Shadows : Kemampuan untuk memanggil 101 Shadows melalui bayangan pengguna][World Treasur
Van dan Ibunya akhirnya memasuki kamar.Saat masuk, pandangan Van langsung tertuju pada sepasang bayi kembar yang sedang tertidur di atas kasur."Nampaknya mereka sedang tertidur." ucap Ibu Van.Van berdiri diam menatap kedua bayi tersebut dan dirinya mulai memikirkan tentang masa depan.Oliver Black, calon pendekar pedang terkuat di masa depan.Takdirnya sebagai pendekar pedang akan dimulai saat dirinya mewarisi [Sword of Hero] yang terletak di ruang bawah tanah mansion keluarga Black.Olivia Black, calon penyihir terkuat di masa depan.Bakat sihirnya diwariskan dari Ibunya dan bahkan melampaui sang Ibu."Van, bagaimana menurutmu tentang kedua adikmu?" tanya Ibu Van sambil tersenyum."Mereka pasti akan menjadi sangat kuat." jawab Van dengan datar."Sepertinya kau juga memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap adik-adikmu." balas Ibu Van."Seluruh keluarga berekspektasi tinggi pada kalian bertiga...." sambung Ibu Van, tetapi berhenti di kata-kata terakhirnya."Ada apa, Bu?" tanya Van."
Van yang telah mengambil posisi push up langsung memulainya tanpa basa-basi.Melihat aksi Van, para prajurit yang sedang berlatih langsung kehilangan fokus dan mengalihkan pandangan mereka pada Van."Apakah keluarga bangsawan semuanya monster? Bahkan anak berusia 4 tahun sudah mulai berlatih fisik.""Hei anakku yang berusia 4 tahun hanya bisa bermain dan menangis, tapi anak bangsawan sebenarnya sudah mulai berlatih."Bisikan dari para prajurit tidak menggoyahkan pikiran Van dan membuatnya terus berlatih."APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"Teriakan seorang lelaki bergema di halaman depan mansion keluarga Black.Mendengar suara teriakan tersebut, wajah para prajurit segera berubah dan mereka langsung melanjutkan latihan mereka."Gawat! Sir Gawain marah!"Di antara kerumunan, berdiri seorang prajurit pria paruh baya.Prajurit tersebut memancarkan keperkasaan yang luar biasa dengan sebuah luka tebasan di mata kirinya."Tch dasar. Melihat anak kecil berlatih saja sudah membuyarkan fokus mereka. S
Di halaman depan mansion keluarga Black.Nampak seorang anak kecil setinggi 1 meter dengan berambut hitam dan mata merah sedang berlari mengelilingi mansion keluarga Black."99,9 km... 100 km. Selesai." gumam Van.[Ding! Misi Harian Selesai][Push up (1.000/1.000)][Sit up (1.000/1.000)][Pull up (1.000/1.000)][Squat (1.000/1.000)][Plank (100/100)][Lari (100/100)][Waktu : 6 jam][Hadiah : 1 poin atribut][Penalti : The Fallen World]----------------P.O.V. Van."Fyuhh." gumamku.Terasa sedikit rasa lelah dan nyeri di sekujur tubuhku.Matahari melayang di atas langit dan rasa panas membasuh seluruh tubuhku hingga membuat tetesan-tetesan keringat mengalir di wajahku.Aku kemudian melepas pakaianku dan menggunakannya untuk mengelap keringat yang mengalir di wajahnya."Tak terasa setahun sudah berlalu." gumamku.Selama ini, aku hanya terus berlatih di dalam mansion dan tidak pernah keluar ke masyarakat.Namun, berkat konsistensi tersebut, diriku berhasil berkembang menjadi jauh lebih
'Sigh. Mengapa aku memberikan [True Eye] kepada Oliver.' pikir Van. [True Eye] adalah mata yang diperoleh oleh Oliver karena memiliki garis keturunan Aurelius. [True Eye] memiliki kemampuan untuk melihat hal sebenarnya dari dunia ini. Untuk saat ini, [True Eye] milik Oliver hanya bisa mendeteksi aura milik seseorang. Misalnya, Oliver dapat mendeteksi baik jahatnya seseorang melalui warna aura mereka yang berwarna hitam atau putih. Semakin warna putih warna aura seseorang, maka semakin baik orang tersebut, dan begitupun sebaliknya. Namun, ada juga campuran warna lain selain hitam dan putih. Warna lainnya berfungsi untuk menunjukkan emosi seseorang, seperti warna biru yang menandakan seseorang sedang sedih, warna merah yang menandakan seseorang sedang marah, dan warna-warna lainnya. Entah warna apa yang dilihat oleh Oliver dari tubuhnya, sehingga dia terus mendekati Van. Di novel aslinya, Oliver melihat aura yang dipancarkan Van berwarna hitam. Oleh karena itu, Oliver selalu ket
Sehari telah berlalu semenjak kepergian [Huginn & Muninn].Di sisi lain, Van sedang melakukan rutinitas harian setiap pagi."999. 1000." gumam Van.[Ding! Misi Harian Selesai][Push up (1.000/1.000)][Sit up (1.000/1.000)][Pull up (1.000/1.000)][Squat (1.000/1.000)][Plank (100/100)][Lari (100/100)][Waktu : 6 jam][Hadiah : 1 poin atribut][Penalti : The Fallen World]"Fyuh akhirnya selesai." gumam Van sambil menyeka keringat yang mengalir di dahinya."Krakk krakk!"Suara kicauan gagak bergema di sepanjang halaman depan mansion.Van yang sedang menyeka keringatnya tiba-tiba berhenti ketika mendengar suara kicauan gagak tersebut.Tanpa ragu Van berlari memasuki mansion di bawah tatapan bingung para prajurit."Ada apa dengan Tuan Muda Black?""Entahlah. Mungkin Tuan Muda takut dengan gagak."Setelah berlari menelusuri mansion yang sangat besar, Van akhirnya tiba di kamarnya.Di sana, Van melihat sepasang gagak berwarna hitam dan putih sedang hinggap di jendelanya."Bagaimana?" tanya
Van kemudian melempar bungkusan di tangannya dan berkata, "Makan itu."Anak kecil itu ragu-ragu sejenak ketika melihat bungkusan yang dilempar oleh Van.Namun, bau harum yang terpancar dari dalam membuat anak kecil tersebut tidak tahan dan langsung membukanya.Tanpa ragu anak kecil tersebut memakan sepotong ayam goreng hingga tak bersisa dalam beberapa detik."Namamu?" tanya Van."Tidak ada." ucap anak kecil tersebut."Umur? Tanggal lahir?" tanya Van sekali lagi."Tidak tau." jawab anak kecil tersebut sambil menggerogoti paha ayam di tangannya.----------------P.O.V. Van.Seorang anak tanpa nama, umur, ataupun tanggal lahir.Terdengar seperti seseorang yang mengalami krisis identitas.Aneh, tetapi logis.Karena anak di depannya telah dibuang sejak lahir.Anak ini adalah anak hasil hubungan dari seorang pelac*r dengan pelanggannya yang tidak diketahui.Sehari setelah dia dilahirkan, bayi malang itu langsung dibuang di kawasan kumuh agar mati dan menjadi makanan tikus, anjing, dan berb