Share

Chapter 5 : Hell Training II

Van yang telah mengambil posisi push up langsung memulainya tanpa basa-basi.

Melihat aksi Van, para prajurit yang sedang berlatih langsung kehilangan fokus dan mengalihkan pandangan mereka pada Van.

"Apakah keluarga bangsawan semuanya monster? Bahkan anak berusia 4 tahun sudah mulai berlatih fisik."

"Hei anakku yang berusia 4 tahun hanya bisa bermain dan menangis, tapi anak bangsawan sebenarnya sudah mulai berlatih."

Bisikan dari para prajurit tidak menggoyahkan pikiran Van dan membuatnya terus berlatih.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

Teriakan seorang lelaki bergema di halaman depan mansion keluarga Black.

Mendengar suara teriakan tersebut, wajah para prajurit segera berubah dan mereka langsung melanjutkan latihan mereka.

"Gawat! Sir Gawain marah!"

Di antara kerumunan, berdiri seorang prajurit pria paruh baya.

Prajurit tersebut memancarkan keperkasaan yang luar biasa dengan sebuah luka tebasan di mata kirinya.

"Tch dasar. Melihat anak kecil berlatih saja sudah membuyarkan fokus mereka. Sepertinya aku perlu menjadi sedikit lebih keras pada mereka." ucap Gawain.

Melihat Van yang sedang berlatih membuat Gawain sedikit merasa tertekan.

Gawain kemudian melihat para prajurit yang sedang berlatih dengan malas-malasan dan rasa tertekan di hatinya semakin dalam.

"KALIAN! LIHATLAH! ANAK KECIL SAJA BERLATIH DENGAN BAIK. APA KALIAN TAK MALU KALAH DARI ANAK KECIL? MAKAN SIANG HARI INI DITUNDA KE SORE!" teriak Gawain.

Mendengar teriakan Gawain, wajah para prajurit menjadi jelek.

Meskipun begitu, mereka tidak berani memprotes dan terus melanjutkan latihan mereka masing-masing.

Di sisi lain, Van terus-menerus melakukan push-up dan berhenti beberapa saat untuk berisitirahat.

Lagi pula, fisiknya saat ini hanya sedikit lebih baik dari anak kecil.

Setelah 1 jam, Van akhirnya selesai melakukan push up.

Van duduk di atas tanah dan menyeka keringat yang mengalir di wajahnya.

'Tanganku rasanya seperti terbakar.' pikir Van sambil mengamati tangannya yang gemetar tanpa henti.

Setelah berisitirahat beberapa menit, Van kembali melanjutkan latihannya dan mengambil posisi sit up.

Di kejauhan, para prajurit termasuk Gawain sudah berdiri mematung ketika melihat Van.

1.000 push up sudah terdengar cukup mengerikan bagi mereka, apalagi bagi seorang anak kecil yang bahkan usianya masih satu digit.

"Monster macam apa yang dilahirkan keluarga Black." gumam Gawain.

Setelah beberapa jam, Van akhirnya berhasil menyelesaikan beberapa olahraga ringan dari System.

[Ding! Misi Harian Terdeteksi]

[Push up (1.000/1.000)]

[Sit up (1.000/1.000)]

[Pull up (1.000/1.000)]

[Squat (1.000/1.000)]

[Plank (100/100)]

[Lari (0/100)]

[Waktu : 6 jam]

[Hadiah : 1 poin atribut]

[Penalti : The Fallen World]

Adapun para prajurit, hanya tersisa sedikit di antara mereka yang tinggal di halaman karena sebagian dari mereka telah bubar karena kelelahan dan sebagian lainnya pergi menjalankan tugas.

"Apa stamina anak ini tak terbatas? Bagaimana dia mampu melakukan itu di usianya saat ini."

"Keluarga ini memang keluarga monster. Wajar saja mereka menduduki peringkat pertama di antara 7 keluarga besar lainnya."

Setelah berisitirahat beberapa saat, Van akhirnya bangkit berdiri dan mulai berlari.

Melihat Van yang bangkit berdiri, para prajurit mengira bahwa Van telah selesai.

Namun, wajah semua orang berubah ketika melihat tubuh kecil setinggi 1 meter itu mulai berlari.

"......"

Van berlari mengelilingi mansion di bawah pengawasan semua orang.

Meskipun hampir semua orang di mansion tidak menyukai Van, tetapi mereka harus tetap mengawasinya.

Siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada mereka jika Tuan Muda tiba-tiba menghilang di mansion.

----------------

"Van berolahraga sejak pagi? 1.000 push up? 1.000 sit up dan olahraga-olahraga berat lainnya?" tanya Ayah Van dengan tak percaya.

"Ya, Pak." jawab Sebastian dengan sedikit keterkejutan di wajahnya.

"HAHAHAHA sepertinya ada seorang monster lagi di keluarga Black." tawa Ayah Van.

"Apakah Anda ingin menghentikannya? Olahraga dengan intensitas berat seperti itu dapat melukai tubuhnya." saran Sebastian.

"Tak perlu. Jangan merusak ekspetasinya yang tinggi untuk saat ini." balas Ayah Van.

"Baik, Pak." ucap Sebastian.

"Kakak laki-lakiku pasti akan menyukai Van." ucap Ayah Van.

"Maksud Anda Tuan Wilbert?" tanya Sebastian.

"Ya. Orang itu adalah maniak bertarung. Pasti dia akan akrab dengan Van. Ngomong-ngomong di mana dia sekarang?" tanya Ayah Van.

"Tuan Wilbert masih mengasingkan diri di [Hutan Kematian]." ucap Sebastian.

"Begitu." ucap Ayah Van.

----------------

[Ding! Misi Harian Selesai]

[Push up (1.000/1.000)]

[Sit up (1.000/1.000)]

[Pull up (1.000/1.000)]

[Squat (1.000/1.000)]

[Plank (100/100)]

[Lari (100/100)]

[Waktu : 6 jam]

[Hadiah : 1 poin atribut]

[Penalti : The Fallen World]

Van yang selesai berlari langsung berbaring di halaman tanpa mempedulikan kotor atau tidaknya halaman tersebut.

Sambil terengah-engah, Van bisa mendengar suara System di benaknya.

Setelah beberapa saat, Van merasa perubahan pada fisiknya.

Rasa lelah, rasa pegal, dan rasa nyeri yang menumpuk akibat olahraga dengan intensitas berat menghilang seketika.

'Ternyata bisa seperti ini.' pikir Van.

Van kemudian bangkit berdiri dan berjalan menuju mansion.

Meskipun kelelahan fisik telah menghilang, tetapi kelelahan mental belum menghilang.

Van kemudian memasuki kamarnya dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

Tanpa ragu, Van langsung menyemburkan dirinya ke dalam kolam air hangat.

"Status." gumam Van.

[STATUS]

[Nama : Van Black]

[Level : 1]

[Ras : Human]

[ATTRIBUTE : Shadow, Void]

[STRENGTH : 5]

[AGILITY : 10]

[DEFENSE : 3]

[MENTAL : 100]

[MANA : 10/10]

[STAT POINT : 1]

[Skill :

- Villain Aura (Passive)

- 101 Shadows (Active)

- World Treasure (Active)

- Void Eye (Active)]

[Villain Aura : Master adalah seorang villain. Master akan selalu terkesan jahat. Dapat memicu emosi karakter lain terhadap Master. Pertumbuhan Master juga akan selalu berkembang pesat]

[101 Shadows : Kemampuan untuk memanggil 101 Shadows melalui bayangan pengguna]

[World Treasure : Kemampuan untuk memperoleh segala harta]

[Void Eye : Mata yang berasal dari garis keturunan keluarga Aurelius. Menyebabkan seseorang tidak dapat menggunakan mana saat ditatap oleh pengguna. Kekuatan dapat dikembangkan tergantung pengguna]

"Untuk sekarang, akan kusimpan stat point untuk berjaga-jaga." gumam Van.

Setelah beberapa waktu berendam diri dalam air panas, Van akhirnya berjalan keluar dari kolam dan mengeringkan badannya.

Setelah selesai mandi, Van langsung tertidur.

Lagi pula, kelelahan mental hanya bisa dipulihkan dengan tidur.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status