Share

Chapter 4 : Hell Training I

Penulis: ×No Name×
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-19 19:42:58

Van dan Ibunya akhirnya memasuki kamar.

Saat masuk, pandangan Van langsung tertuju pada sepasang bayi kembar yang sedang tertidur di atas kasur.

"Nampaknya mereka sedang tertidur." ucap Ibu Van.

Van berdiri diam menatap kedua bayi tersebut dan dirinya mulai memikirkan tentang masa depan.

Oliver Black, calon pendekar pedang terkuat di masa depan.

Takdirnya sebagai pendekar pedang akan dimulai saat dirinya mewarisi [Sword of Hero] yang terletak di ruang bawah tanah mansion keluarga Black.

Olivia Black, calon penyihir terkuat di masa depan.

Bakat sihirnya diwariskan dari Ibunya dan bahkan melampaui sang Ibu.

"Van, bagaimana menurutmu tentang kedua adikmu?" tanya Ibu Van sambil tersenyum.

"Mereka pasti akan menjadi sangat kuat." jawab Van dengan datar.

"Sepertinya kau juga memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap adik-adikmu." balas Ibu Van.

"Seluruh keluarga berekspektasi tinggi pada kalian bertiga...." sambung Ibu Van, tetapi berhenti di kata-kata terakhirnya.

"Ada apa, Bu?" tanya Van.

"Tidak ada. Ayo pergi. Sudah saatnya makan malam." ucap Ibu Van.

----------------

Keduanya akhirnya tiba di ruang makan.

Saat tiba, Van melihat Ayahnya telah duduk sembari menunggu kedatangan mereka.

"Kalian dari mana? Aku sudah kelaparan menunggu kalian." ucap Ayah Van.

"Kami habis mengunjungi Oliver dan Olivia." balas Victoria dengan tersenyum.

"Begitu. Ayo cepat duduk. Aku sudah sangat lapar."

Victoria dan Van akhirnya duduk di meja makan dan makanan mulai disuguhkan kepada mereka bertiga.

Melihat makanan yang jumlahnya sangat banyak dan mewah membuat Van tidak bisa berkata-kata.

Sepiring menu yang ada di atas meja sudah sebanding dengan beberapa bulan penghasilannya selama menulis novel.

Van kemudian memandang Ayahnya dan mencoba mencaritahu seberapa kuat Ayahnya.

[STATUS]

[Nama : William Black]

[Level : 65]

[Ras : Human]

[ATTRIBUTE : Fire, Shadow]

[STRENGTH : 2.000]

[AGILITY : 2.200]

[DEFENSE : 2.000]

[MENTAL : 1.200]

[MANA : 60.000/60.000]

[Skill :

- Sword Aura (Active)

- Fire Breath (Active)

- World of Shadow (Active)]

[Sword Aura : Aura pedang yang dapat digunakan untuk menyerang maupun bertahan]

[Fire Breath : Membakar darah hingga suhu ekstrem untuk meningkatkan kekuatan]

[World of Shadow : Membuat daerah seluas 100 meter di sekeliling pengguna diselimuti bayangan. Pengguna dapat mengendalikan bayangan ada berada dalam daerah tersebut]

----------------

P.O.V. Van

'Sungguh kekuatan yang mengerikan.' pikirku.

Sejak aku membuat novel [Naive Hero], aku telah merumuskan konsep kekuatan di dunia ini.

[Strength] berarti setiap pukulan akan dihitung dalam bentuk kg. Artinya, jika stat strength berada di angka 1.000, maka kekuatanmu setara dengan tabrakan truk bermuatan 1.000 kg.

[Agility] berarti setiap kecepatanmu akan dihitung dalam bentuk km/jam. Artinya, jika stat agility berada di angka 1.200, maka kecepatanmu setara dengan 1.200 km/jam.

[Defense] berarti seberapa tahan dirimu terhadap suatu serangan. Artinya, jika stat defense berada di angka 1.000, maka dirimu dapat menahan serangan dari strength di bawah 1.000 tanpa menderita luka parah.

[Mental] berarti seberapa tangguh mentalmu ketika menghadapi situasi. Semakin tinggi kekuatan mental, maka semakin mudah untuk berpikir kritis dan logis di segala situasi.

Level 100 adalah puncak kekuatan di dunia ini, tetapi mahluk terkuat di dunia saat ini hanya berada di level 80.

Satu-satunya mahluk yang pernah mencapai level 100 di dunia ini hanyalah sang Raja Iblis.

Adapun Ayahnya yang telah mencapai level 65 tentunya dapat dianggap sebagai salah satu yang terkuat di dunia.

"Van, kau sudah berumur 4 tahun, kan?" tanya Ayah.

Mendengar pertanyaan Ayah, aku langsung bisa menebak apa yang akan Ayah katakan.

"Ya, Ayah." jawabku sambil memasukkan sepotong steak ke dalam mulutnya.

Hmmm steak ini sangat enak.

Apakah ini Wagyu A5?

"Berarti kau sudah bisa berlatih. Awalnya aku ingin melatihmu menjadi seorang swordsman, tetapi bakatmu berkata lain." ucap Ayah.

Memang benar yang dikatakan Ayah.

Aku mendesain bakat Van agar unggul di skill [101 Shadows].

Selain itu, Van kudesain dengan IQ yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, Van selalu sangat hebat dalam menyusun rencana.

Lagi pula, villain yang bodoh dan hanya bisa bertarung terdengar cukup klise dan membosankan.

Meskipun begitu, bakat Van dalam memegang senjata sebenarnya cukup baik.

Jauh lebih baik dari manusia pada umumnya, tetapi tidak semengerikan bakat seorang monster yang terlahir untuk pedang.

"Namun, kau memiliki sebuah keunikan yang hanya dimiliki olehmu, Van. Kau mewarisi skill unik leluhur keluarga Black! [101 Shadows]!!!" ucap Ayah dengan ekspresi kegirangan.

Melihat ekspresi senang yang berlebihan di wajah Ayah membuatku menganggap Ayahku telah menderita gangguan jiwa.

Namun, menurutku cukup wajar jika Ayah sesenang itu.

Skill yang berhasil membuat keluarga Black terkenal di masa lampau akhirnya diwariskan pada salah satu generasi. Dan kebetulan generasi tersebut adalah anaknya.

"Baik, Ayah." balasku dengan datar.

"Apa kau tidak merasa sedikitpun semangat? Sepertinya kau memang kesulitan menunjukkan ekspresimu." ucap Ayah dengan kecewa ketika melihat wajahku.

"Meskipun aku tak berekspresi, aku tetaplah aku, Ayah." jawab Van.

"Ya, kau benar." ucap Ayah dengan senang seolah telah mendapatkan kembali semangatnya.

"Jadi, apa yang harus kulakukan?" tanya Van.

"Kau bisa berlatih mandiri. Skill tersebut berkembang berdasarkan kemampuan penggunanya. Jika kau membutuhkan bantuan, jangan sungkan untuk bertanya padaku atau Ibumu." jawab Ayah.

"Baik." balasku dengan datar dan melanjutkan makan malamku.

----------------

*CHIRP

Mendengar suara kicauan burung di telingaku, aku membuka mataku.

Sinar matahari yang menembus jendela menyinari wajahku.

'Sungguh tidur yang nyenyak.' pikirku.

Meskipun latar belakang dunia ini adalah abad pertengahan, tetapi perkembangan sihir membuat teknologi menjadi sedikit lebih maju dibandingkan abad pertengahan di kehidupanku sebelumnya.

Misalnya, ada rune api dan es sederhana di dinding kamarku, sehingga membuat kamarku terasa sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin.

Setelah mengumpulkan nyawa, aku langsung mengenakan pakaian sederhana dan pergi menuju halaman depan mansion.

Ketika tiba di halaman depan mansion, aku melihat para prajurit sedang melakukan pemanasan.

[Ding! Misi Harian Terdeteksi]

[Push up (0/1.000)]

[Sit up (0/1.000)]

[Pull up (0/1.000)]

[Squat (0/1.000)]

[Plank (0/100)]

[Lari (0/100)]

[Waktu : 6 jam]

[Hadiah : 1 poin atribut]

[Penalti : The Fallen World]

F*ck!

System s*alan!

Apa ini yang kau sebut sebagai misi harian?

Apa-apaan pelatihan neraka ini?!

Apa kau pernah melihat anak kecil melakukan 1.000 push up dan plank 100 menit?!

'Akan kuberi pelajaran pada dewa b*jingan itu ketika aku bertemu lagi dengannya.' pikirku dan mulai mengambil posisi push up.

Bab terkait

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 5 : Hell Training II

    Van yang telah mengambil posisi push up langsung memulainya tanpa basa-basi.Melihat aksi Van, para prajurit yang sedang berlatih langsung kehilangan fokus dan mengalihkan pandangan mereka pada Van."Apakah keluarga bangsawan semuanya monster? Bahkan anak berusia 4 tahun sudah mulai berlatih fisik.""Hei anakku yang berusia 4 tahun hanya bisa bermain dan menangis, tapi anak bangsawan sebenarnya sudah mulai berlatih."Bisikan dari para prajurit tidak menggoyahkan pikiran Van dan membuatnya terus berlatih."APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"Teriakan seorang lelaki bergema di halaman depan mansion keluarga Black.Mendengar suara teriakan tersebut, wajah para prajurit segera berubah dan mereka langsung melanjutkan latihan mereka."Gawat! Sir Gawain marah!"Di antara kerumunan, berdiri seorang prajurit pria paruh baya.Prajurit tersebut memancarkan keperkasaan yang luar biasa dengan sebuah luka tebasan di mata kirinya."Tch dasar. Melihat anak kecil berlatih saja sudah membuyarkan fokus mereka. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 6 : Oliver & Olivia I

    Di halaman depan mansion keluarga Black.Nampak seorang anak kecil setinggi 1 meter dengan berambut hitam dan mata merah sedang berlari mengelilingi mansion keluarga Black."99,9 km... 100 km. Selesai." gumam Van.[Ding! Misi Harian Selesai][Push up (1.000/1.000)][Sit up (1.000/1.000)][Pull up (1.000/1.000)][Squat (1.000/1.000)][Plank (100/100)][Lari (100/100)][Waktu : 6 jam][Hadiah : 1 poin atribut][Penalti : The Fallen World]----------------P.O.V. Van."Fyuhh." gumamku.Terasa sedikit rasa lelah dan nyeri di sekujur tubuhku.Matahari melayang di atas langit dan rasa panas membasuh seluruh tubuhku hingga membuat tetesan-tetesan keringat mengalir di wajahku.Aku kemudian melepas pakaianku dan menggunakannya untuk mengelap keringat yang mengalir di wajahnya."Tak terasa setahun sudah berlalu." gumamku.Selama ini, aku hanya terus berlatih di dalam mansion dan tidak pernah keluar ke masyarakat.Namun, berkat konsistensi tersebut, diriku berhasil berkembang menjadi jauh lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 7 : Oliver & Olivia II

    'Sigh. Mengapa aku memberikan [True Eye] kepada Oliver.' pikir Van. [True Eye] adalah mata yang diperoleh oleh Oliver karena memiliki garis keturunan Aurelius. [True Eye] memiliki kemampuan untuk melihat hal sebenarnya dari dunia ini. Untuk saat ini, [True Eye] milik Oliver hanya bisa mendeteksi aura milik seseorang. Misalnya, Oliver dapat mendeteksi baik jahatnya seseorang melalui warna aura mereka yang berwarna hitam atau putih. Semakin warna putih warna aura seseorang, maka semakin baik orang tersebut, dan begitupun sebaliknya. Namun, ada juga campuran warna lain selain hitam dan putih. Warna lainnya berfungsi untuk menunjukkan emosi seseorang, seperti warna biru yang menandakan seseorang sedang sedih, warna merah yang menandakan seseorang sedang marah, dan warna-warna lainnya. Entah warna apa yang dilihat oleh Oliver dari tubuhnya, sehingga dia terus mendekati Van. Di novel aslinya, Oliver melihat aura yang dipancarkan Van berwarna hitam. Oleh karena itu, Oliver selalu ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 8 : The Lost Kid I

    Sehari telah berlalu semenjak kepergian [Huginn & Muninn].Di sisi lain, Van sedang melakukan rutinitas harian setiap pagi."999. 1000." gumam Van.[Ding! Misi Harian Selesai][Push up (1.000/1.000)][Sit up (1.000/1.000)][Pull up (1.000/1.000)][Squat (1.000/1.000)][Plank (100/100)][Lari (100/100)][Waktu : 6 jam][Hadiah : 1 poin atribut][Penalti : The Fallen World]"Fyuh akhirnya selesai." gumam Van sambil menyeka keringat yang mengalir di dahinya."Krakk krakk!"Suara kicauan gagak bergema di sepanjang halaman depan mansion.Van yang sedang menyeka keringatnya tiba-tiba berhenti ketika mendengar suara kicauan gagak tersebut.Tanpa ragu Van berlari memasuki mansion di bawah tatapan bingung para prajurit."Ada apa dengan Tuan Muda Black?""Entahlah. Mungkin Tuan Muda takut dengan gagak."Setelah berlari menelusuri mansion yang sangat besar, Van akhirnya tiba di kamarnya.Di sana, Van melihat sepasang gagak berwarna hitam dan putih sedang hinggap di jendelanya."Bagaimana?" tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 9 : The Lost Kid II

    Van kemudian melempar bungkusan di tangannya dan berkata, "Makan itu."Anak kecil itu ragu-ragu sejenak ketika melihat bungkusan yang dilempar oleh Van.Namun, bau harum yang terpancar dari dalam membuat anak kecil tersebut tidak tahan dan langsung membukanya.Tanpa ragu anak kecil tersebut memakan sepotong ayam goreng hingga tak bersisa dalam beberapa detik."Namamu?" tanya Van."Tidak ada." ucap anak kecil tersebut."Umur? Tanggal lahir?" tanya Van sekali lagi."Tidak tau." jawab anak kecil tersebut sambil menggerogoti paha ayam di tangannya.----------------P.O.V. Van.Seorang anak tanpa nama, umur, ataupun tanggal lahir.Terdengar seperti seseorang yang mengalami krisis identitas.Aneh, tetapi logis.Karena anak di depannya telah dibuang sejak lahir.Anak ini adalah anak hasil hubungan dari seorang pelac*r dengan pelanggannya yang tidak diketahui.Sehari setelah dia dilahirkan, bayi malang itu langsung dibuang di kawasan kumuh agar mati dan menjadi makanan tikus, anjing, dan berb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 10 : The Lost Kid III

    Detik dan menit berlalu, gang yang awalnya ribut dipenuhi umpatan tiba-tiba menjadi diam dan sunyi.*WHOOSH*WHOOSH"Si*l! Mereka banyak sekali seperti lalat." umpat pemimpin preman sambil menyemburkan bola api ke segala arah.Tanpa dia sadari, [Frankenstein] berlari ke arahnya dengan tangan terkepal seperti banteng mengamuk yang siap menabrak mangsanya.Melihat kemunculan [Frankenstein] dari balik kerumunan [Slime], mata pemimpin preman tersebut menyusut ketakutan.Pemimpin tersebut hanya bisa menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya untuk mengurangi dampak benturan.Namun, pukulan [Frankenstein] bukanlah pukulan sederhana.Bagaikan ditabrak oleh truk bermuatan besar, pemimpin preman tersebut terhempas ke luar gang dalam kondisi yang mengerikan.Kedua lengannya remuk tak berbentuk dan darah mengalir keluar dari hidung dan mulutnya."KYAAA!""Apa yang terjadi?!"Kemunculan pemimpin preman dalam kondisi mengerikan menimbulkan kepanikan pada masyarakat di pasar"Uhuk uhuk." batuk p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 11 : Dinner

    Malam pun tiba dan sekarang waktunya makan malam keluarga Black.Van berjalan menelusuri lorong di dalam mansion menuju ruang makan.Selama perjalanan, Van bertemu dengan beberapa pelayan dan prajurit yang sedang berjaga.Namun, ekspresi mereka semua sama saat bertemu Van.Ekspresi ketakutan seperti melihat seorang Iblis.'Jika aku menjadi mereka, aku juga akan melakukan hal yang sama.' pikir Van sambil melihat beberapa pelayan berjalan dengan cepat setelah melewatinya.Van akhirnya tiba di depan pintu ruang makan setinggi 5 meter yang terbuat dari logam khusus dan dihiasi dengan arsitektur khas abad pertengahan yang didekorasi emas dan permata.Van samar-samar bisa merasakan berbagai macam rune pada pintu gerbang.Saat Van berjalan mendekati pintu gerbang ruang makan, Van melihat dua orang ksatria yang sedang menjaga.Pihak lain juga melihat Van dan tubuh mereka menjadi tegang seketika.Melihat kedua ksatria yang berdiri diam menatapnya dengan ketakutan, Van menjadi sedikit kesal."

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 12 : Arthur I

    "Terserah. Cepat duduk di kasur." ucap Van dengan dingin. Setelah kedua anak kecil duduk di atas kasur, Van membuka buku tersebut dan mulai membacanya dari dalam hati. 'Hiduplah seorang pahlawan muda berusia 10 tahun dengan jumlah [Mana] sangat banyak, yaitu 1.000.000.000 dan menguasai semua elemen di muka bumi....' baca Van dari dalam hati. Semakin Van membaca buku tersebut, semakin absurd pikiran Van. 'F*ck! Siapa yang menciptakan buku ini?! Sejak kapan seorang anak 2 tahun memiliki [Mana] sebanyak itu?! Apa dia titisan [Dewa]?! Apa-apaan anak berusia 2 tahun mengalahkan seekor naga berukuran 100 meter hanya dengan menangis?! Si*l! Sejak kapan anak berumur dua tahun menikah dengan seorang ksatria wanita berusia 25 tahun! Buku seperti ini adalah sebuah buku dongeng?! Buku terkutuk ini terlihat seperti buku 18+!!!' pikir Van hingga tak bisa berkata-kata dan langsung menutup buku tersebut. Aku takut IQ-ku akan menurun jika terus membaca buku tersebut. Van kemudian menyin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19

Bab terbaru

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 17 : Royal Banquet I

    "Jadi saat ini kerajaan masih dalam tahap pasca-perang, sehingga kerajaan akan mengadakan pesta besok malam." ucap Ayah.'Ini dia!' pikir Van dengan terkejut sekaligus heran.[Perjamuan Kerajaan].Perjamuan yang diadakan oleh keluarga kerajaan dengan tujuan tertentu.Tujuan tersebut tidak pernah diketahui oleh siapapun dan hanya bisa diketahui saat perjamuan dilaksanakan.Di novel karyanya, setiap perjamuan pasti akan menghasilkan dampak yang mencengangkan, mengejutkan, dan menakjubkan.Bisa saja keluarga kerajaan tiba-tiba mendeklarasikan perang, mengumumkan keluarga bangsawan baru, dan topik-topik lainnya yang tak kalah menakjubkan.Namun bukan hanya hasil perjamuan saja yang bisa menjadi sangat menarik, tetapi selama perjamuan juga bisa terjadi hal-hal yang menarik.Ada para bangsawan saling berdiskusi dan membentuk aliansi.Ada para bangsawan yang awalnya baik tiba-tiba menjadi berselisih.Pada intinya, [Perjamuan Kerajaan] adalah sesuatu yang menarik."Persiapkan dirimu untuk [Pe

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 16 : Deep Talk

    Dua portal emas yang muncul di dekat Van bersinar terang dan memancarkan kemegahan tersendiri. Dua buah rantai menjulur keluar dari portal dan mengikat kedua lengan Oliver. *KLANG Oliver yang tangannya terikat langsung berhenti bergerak dan tergantung di udara. Dirinya tak berkutik dan tak bisa bergerak karena terikat kencang oleh rantai emas milik Van. "Tch." gumam Oliver dengan kesal karena tidak bisa menggerakkan lengannya. Meskipun dia sudah mengerahkan semua kekuatannya, rantai emas yang mengikatnya tetap tidak melemah. "[Enkidu]." gumam Van. Rantai emas yang mengikat Oliver akhirnya melonggar. Oliver yang menggantung di udara akhirnya terjatuh ke bawah. Untungnya, Van dengan sigap meraih kerah Oliver. Namun, Van langsung melempar Oliver ke samping seperti membuang sekantung sampah. "Olivia, jaga saudaramu." ucap Van dan terus berjalan ke depan tanpa memandang ke belakang. "Baik, Kak." Suara perempuan yang sangat indah melebihi suara penyanyi mana pun ber

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 15 : 5 Tahun

    Tanpa disadari lima tahun telah berlalu dalam sekejap mata. Van, Arthur, Oliver, dan Olivia mengalami perubahan drastis dibandingkan lima tahun yang lalu. Mereka berempat juga tumbuh secara fisik maupun spiritual. Fisik Van dan Arthur tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Keduanya sama-sama berusia 10 tahun dengan Van setinggi 142 cm dan berat badan 40 kg, sedangkan Arthur setinggi 135 cm dan berat badan 35 kg. Adapun Oliver dan Olivia sama-sama berusia 5 tahun dengan tinggi badan 110 cm, tetapi terdapat perbedaan berat badan pada keduanya di mana Oliver memiliki berat badan 26 kg, sedangkan Olivia memiliki berat badan 22 kg. Ukuran fisik untuk anak seusia mereka berempat membuktikan bahwa mereka berempat memiliki kehidupan yang layak. Selain fisik, mereka berempat juga menunjukkan betapa berbakatnya mereka. Van semakin handal dalam mengendalikan [101 Shadows] dan kuantitas [Mana] miliknya meningkatkan pesat dalam lima tahun terakhir. Bakat ilmu pedang Arthur tel

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 15 : Training

    Di sudut halaman, Van berdiri sendiri dengan tenang.Meskipun di permukaan Van nampak tenang, tetapi bayangan di bawah kaki Van bergejolak hebat seolah-olah ada sesuatu yang memaksa ingin keluar."Mari kita lakukan." gumam Van.Bayangan di bawah kaki Van akhirnya meledak dan memuntahkan sejumlah mahluk.Seekor kuda hitam sebesar 2 meter. Yang berbeda adalah 8 kaki pada kuda hitam tersebut. Selain itu, api biru di sekelilingnya membuat kuda hitam tersebut menjadi lebih agung dan anggun.Kuda hitam itu adalah [Sleipnir], [Shadow] ke-7 dari [101 Shadows].Di samping kanan [Sleipnir], terdapat seekor kuda dengan ukuran yang sama. Namun yang berbeda adalah kuda tersebut berwarna putih, sebuah tanduk di dahinya, dan bulu berwarna pelangi. Kuda putih itu adalah [Unicorn], [Shadow] ke-9 dari [101 Shadows].Di samping kiri [Sleipnir], seorang wanita setinggi 1,7 meter melayang di udarq. Wanita tersebut nampak seperti albino di mana rambut, bulu mata, hingga kulit berwarna putih. Meskipun begi

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 14 : Arthur III

    Mendengar ucapan sang ksatria yang sedang mabuk, Arthur hanya tersenyum ringan sebagai tanggapan.Namun, tangan Arthur yang bergetar hebat dan pembuluh darah yang timbul dapat menjelaskan emosi Arthur saat ini."Memangnya kenapa jika aku sombong?" tanya Arthur dengan mata yang menyipit dan berkilau dingin."Hah?" tanya ksatria yang mabuk, nada kesal dan ketus terdengar jelas dalam ucapannya.Ksatria tersebut kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Arthur dan berkata, "Ka-kau a-nak ke-cil harus be-belajar so-pan san-tun."Melihat wajah ksatria yang berminyak dan penuh jerawat, Arthur tanpa sadar menjauhkan wajahnya karena rasa jijik.Bau alkohol yang pekat membuat Arthur mengerutkan kening."Menjauhlah." ucap Arthur dengan dingin.Ucapan Arthur yang singkat dan dingin membuat ksatria tersebut menjadi kesal."Sombong sekali." ucap ksatria tersebut dan mengayunkan tinjunya.Namun sebelum ksatria tersebut bisa bertindak lebih jauh, sebuah tamparan mendarat wajahnya.Tamparan tersebut m

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 13 : Arthur II

    Aku kemudian mengayunkan kaki kananku ke arah pinggang kiri Arthur. Ayunan sederhana, tetapi terlihat seperti cambuk. Arthur yang tidak sempat beraksi langsung terkena tendangan di pinggang kirinya dan terhempas sejauh beberapa meter. Arthur yang melayang di udara langsung menstabilkan posisinya agar bisa mendarat dengan aman. Namun, aku tidak memberinya kesempatan untuk melawan. Sebelum dia bisa mendarat dengan kedua kalinya, aku telah muncul di hadapannya dengan tinju terkepal. Melihat tinjuku akan mendarat di wajahnya, Arthur langsung mengangkat pedang kayunya tepat di depan wajahnya. Samar-samar aku bisa merasakan lapisan [Mana] yang memperkuat pedang kayu tersebut. Sayangnya, usaha Arthur sia-sia di hadapan kekuatanku. Tinjuku mengenai pedang kayu Arthur dan menimbulkan hembusan angin kencang. Arthur yang masih melayang di udara langsung terhempas sekali lagi dan menabrak pohon tempatku berteduh sebelumnya. *BRAKK Arthur terkulai ke tanah dan bangkit perlah

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 12 : Arthur I

    "Terserah. Cepat duduk di kasur." ucap Van dengan dingin. Setelah kedua anak kecil duduk di atas kasur, Van membuka buku tersebut dan mulai membacanya dari dalam hati. 'Hiduplah seorang pahlawan muda berusia 10 tahun dengan jumlah [Mana] sangat banyak, yaitu 1.000.000.000 dan menguasai semua elemen di muka bumi....' baca Van dari dalam hati. Semakin Van membaca buku tersebut, semakin absurd pikiran Van. 'F*ck! Siapa yang menciptakan buku ini?! Sejak kapan seorang anak 2 tahun memiliki [Mana] sebanyak itu?! Apa dia titisan [Dewa]?! Apa-apaan anak berusia 2 tahun mengalahkan seekor naga berukuran 100 meter hanya dengan menangis?! Si*l! Sejak kapan anak berumur dua tahun menikah dengan seorang ksatria wanita berusia 25 tahun! Buku seperti ini adalah sebuah buku dongeng?! Buku terkutuk ini terlihat seperti buku 18+!!!' pikir Van hingga tak bisa berkata-kata dan langsung menutup buku tersebut. Aku takut IQ-ku akan menurun jika terus membaca buku tersebut. Van kemudian menyin

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 11 : Dinner

    Malam pun tiba dan sekarang waktunya makan malam keluarga Black.Van berjalan menelusuri lorong di dalam mansion menuju ruang makan.Selama perjalanan, Van bertemu dengan beberapa pelayan dan prajurit yang sedang berjaga.Namun, ekspresi mereka semua sama saat bertemu Van.Ekspresi ketakutan seperti melihat seorang Iblis.'Jika aku menjadi mereka, aku juga akan melakukan hal yang sama.' pikir Van sambil melihat beberapa pelayan berjalan dengan cepat setelah melewatinya.Van akhirnya tiba di depan pintu ruang makan setinggi 5 meter yang terbuat dari logam khusus dan dihiasi dengan arsitektur khas abad pertengahan yang didekorasi emas dan permata.Van samar-samar bisa merasakan berbagai macam rune pada pintu gerbang.Saat Van berjalan mendekati pintu gerbang ruang makan, Van melihat dua orang ksatria yang sedang menjaga.Pihak lain juga melihat Van dan tubuh mereka menjadi tegang seketika.Melihat kedua ksatria yang berdiri diam menatapnya dengan ketakutan, Van menjadi sedikit kesal."

  • Author Yang Bereinkarnasi Menjadi Villain   Chapter 10 : The Lost Kid III

    Detik dan menit berlalu, gang yang awalnya ribut dipenuhi umpatan tiba-tiba menjadi diam dan sunyi.*WHOOSH*WHOOSH"Si*l! Mereka banyak sekali seperti lalat." umpat pemimpin preman sambil menyemburkan bola api ke segala arah.Tanpa dia sadari, [Frankenstein] berlari ke arahnya dengan tangan terkepal seperti banteng mengamuk yang siap menabrak mangsanya.Melihat kemunculan [Frankenstein] dari balik kerumunan [Slime], mata pemimpin preman tersebut menyusut ketakutan.Pemimpin tersebut hanya bisa menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya untuk mengurangi dampak benturan.Namun, pukulan [Frankenstein] bukanlah pukulan sederhana.Bagaikan ditabrak oleh truk bermuatan besar, pemimpin preman tersebut terhempas ke luar gang dalam kondisi yang mengerikan.Kedua lengannya remuk tak berbentuk dan darah mengalir keluar dari hidung dan mulutnya."KYAAA!""Apa yang terjadi?!"Kemunculan pemimpin preman dalam kondisi mengerikan menimbulkan kepanikan pada masyarakat di pasar"Uhuk uhuk." batuk p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status