Share

Chapter 4 : Hell Training I

Van dan Ibunya akhirnya memasuki kamar.

Saat masuk, pandangan Van langsung tertuju pada sepasang bayi kembar yang sedang tertidur di atas kasur.

"Nampaknya mereka sedang tertidur." ucap Ibu Van.

Van berdiri diam menatap kedua bayi tersebut dan dirinya mulai memikirkan tentang masa depan.

Oliver Black, calon pendekar pedang terkuat di masa depan.

Takdirnya sebagai pendekar pedang akan dimulai saat dirinya mewarisi [Sword of Hero] yang terletak di ruang bawah tanah mansion keluarga Black.

Olivia Black, calon penyihir terkuat di masa depan.

Bakat sihirnya diwariskan dari Ibunya dan bahkan melampaui sang Ibu.

"Van, bagaimana menurutmu tentang kedua adikmu?" tanya Ibu Van sambil tersenyum.

"Mereka pasti akan menjadi sangat kuat." jawab Van dengan datar.

"Sepertinya kau juga memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap adik-adikmu." balas Ibu Van.

"Seluruh keluarga berekspektasi tinggi pada kalian bertiga...." sambung Ibu Van, tetapi berhenti di kata-kata terakhirnya.

"Ada apa, Bu?" tanya Van.

"Tidak ada. Ayo pergi. Sudah saatnya makan malam." ucap Ibu Van.

----------------

Keduanya akhirnya tiba di ruang makan.

Saat tiba, Van melihat Ayahnya telah duduk sembari menunggu kedatangan mereka.

"Kalian dari mana? Aku sudah kelaparan menunggu kalian." ucap Ayah Van.

"Kami habis mengunjungi Oliver dan Olivia." balas Victoria dengan tersenyum.

"Begitu. Ayo cepat duduk. Aku sudah sangat lapar."

Victoria dan Van akhirnya duduk di meja makan dan makanan mulai disuguhkan kepada mereka bertiga.

Melihat makanan yang jumlahnya sangat banyak dan mewah membuat Van tidak bisa berkata-kata.

Sepiring menu yang ada di atas meja sudah sebanding dengan beberapa bulan penghasilannya selama menulis novel.

Van kemudian memandang Ayahnya dan mencoba mencaritahu seberapa kuat Ayahnya.

[STATUS]

[Nama : William Black]

[Level : 65]

[Ras : Human]

[ATTRIBUTE : Fire, Shadow]

[STRENGTH : 2.000]

[AGILITY : 2.200]

[DEFENSE : 2.000]

[MENTAL : 1.200]

[MANA : 60.000/60.000]

[Skill :

- Sword Aura (Active)

- Fire Breath (Active)

- World of Shadow (Active)]

[Sword Aura : Aura pedang yang dapat digunakan untuk menyerang maupun bertahan]

[Fire Breath : Membakar darah hingga suhu ekstrem untuk meningkatkan kekuatan]

[World of Shadow : Membuat daerah seluas 100 meter di sekeliling pengguna diselimuti bayangan. Pengguna dapat mengendalikan bayangan ada berada dalam daerah tersebut]

----------------

P.O.V. Van

'Sungguh kekuatan yang mengerikan.' pikirku.

Sejak aku membuat novel [Naive Hero], aku telah merumuskan konsep kekuatan di dunia ini.

[Strength] berarti setiap pukulan akan dihitung dalam bentuk kg. Artinya, jika stat strength berada di angka 1.000, maka kekuatanmu setara dengan tabrakan truk bermuatan 1.000 kg.

[Agility] berarti setiap kecepatanmu akan dihitung dalam bentuk km/jam. Artinya, jika stat agility berada di angka 1.200, maka kecepatanmu setara dengan 1.200 km/jam.

[Defense] berarti seberapa tahan dirimu terhadap suatu serangan. Artinya, jika stat defense berada di angka 1.000, maka dirimu dapat menahan serangan dari strength di bawah 1.000 tanpa menderita luka parah.

[Mental] berarti seberapa tangguh mentalmu ketika menghadapi situasi. Semakin tinggi kekuatan mental, maka semakin mudah untuk berpikir kritis dan logis di segala situasi.

Level 100 adalah puncak kekuatan di dunia ini, tetapi mahluk terkuat di dunia saat ini hanya berada di level 80.

Satu-satunya mahluk yang pernah mencapai level 100 di dunia ini hanyalah sang Raja Iblis.

Adapun Ayahnya yang telah mencapai level 65 tentunya dapat dianggap sebagai salah satu yang terkuat di dunia.

"Van, kau sudah berumur 4 tahun, kan?" tanya Ayah.

Mendengar pertanyaan Ayah, aku langsung bisa menebak apa yang akan Ayah katakan.

"Ya, Ayah." jawabku sambil memasukkan sepotong steak ke dalam mulutnya.

Hmmm steak ini sangat enak.

Apakah ini Wagyu A5?

"Berarti kau sudah bisa berlatih. Awalnya aku ingin melatihmu menjadi seorang swordsman, tetapi bakatmu berkata lain." ucap Ayah.

Memang benar yang dikatakan Ayah.

Aku mendesain bakat Van agar unggul di skill [101 Shadows].

Selain itu, Van kudesain dengan IQ yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, Van selalu sangat hebat dalam menyusun rencana.

Lagi pula, villain yang bodoh dan hanya bisa bertarung terdengar cukup klise dan membosankan.

Meskipun begitu, bakat Van dalam memegang senjata sebenarnya cukup baik.

Jauh lebih baik dari manusia pada umumnya, tetapi tidak semengerikan bakat seorang monster yang terlahir untuk pedang.

"Namun, kau memiliki sebuah keunikan yang hanya dimiliki olehmu, Van. Kau mewarisi skill unik leluhur keluarga Black! [101 Shadows]!!!" ucap Ayah dengan ekspresi kegirangan.

Melihat ekspresi senang yang berlebihan di wajah Ayah membuatku menganggap Ayahku telah menderita gangguan jiwa.

Namun, menurutku cukup wajar jika Ayah sesenang itu.

Skill yang berhasil membuat keluarga Black terkenal di masa lampau akhirnya diwariskan pada salah satu generasi. Dan kebetulan generasi tersebut adalah anaknya.

"Baik, Ayah." balasku dengan datar.

"Apa kau tidak merasa sedikitpun semangat? Sepertinya kau memang kesulitan menunjukkan ekspresimu." ucap Ayah dengan kecewa ketika melihat wajahku.

"Meskipun aku tak berekspresi, aku tetaplah aku, Ayah." jawab Van.

"Ya, kau benar." ucap Ayah dengan senang seolah telah mendapatkan kembali semangatnya.

"Jadi, apa yang harus kulakukan?" tanya Van.

"Kau bisa berlatih mandiri. Skill tersebut berkembang berdasarkan kemampuan penggunanya. Jika kau membutuhkan bantuan, jangan sungkan untuk bertanya padaku atau Ibumu." jawab Ayah.

"Baik." balasku dengan datar dan melanjutkan makan malamku.

----------------

*CHIRP

Mendengar suara kicauan burung di telingaku, aku membuka mataku.

Sinar matahari yang menembus jendela menyinari wajahku.

'Sungguh tidur yang nyenyak.' pikirku.

Meskipun latar belakang dunia ini adalah abad pertengahan, tetapi perkembangan sihir membuat teknologi menjadi sedikit lebih maju dibandingkan abad pertengahan di kehidupanku sebelumnya.

Misalnya, ada rune api dan es sederhana di dinding kamarku, sehingga membuat kamarku terasa sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin.

Setelah mengumpulkan nyawa, aku langsung mengenakan pakaian sederhana dan pergi menuju halaman depan mansion.

Ketika tiba di halaman depan mansion, aku melihat para prajurit sedang melakukan pemanasan.

[Ding! Misi Harian Terdeteksi]

[Push up (0/1.000)]

[Sit up (0/1.000)]

[Pull up (0/1.000)]

[Squat (0/1.000)]

[Plank (0/100)]

[Lari (0/100)]

[Waktu : 6 jam]

[Hadiah : 1 poin atribut]

[Penalti : The Fallen World]

F*ck!

System s*alan!

Apa ini yang kau sebut sebagai misi harian?

Apa-apaan pelatihan neraka ini?!

Apa kau pernah melihat anak kecil melakukan 1.000 push up dan plank 100 menit?!

'Akan kuberi pelajaran pada dewa b*jingan itu ketika aku bertemu lagi dengannya.' pikirku dan mulai mengambil posisi push up.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status