Share

Chapter 3 : Brother & Sister II

Sehari telah berlalu sejak kelahiran Oliver dan Olivia.

Perhatian semua orang sepenuhnya tertuju pada sepasang bayi kembar tersebut.

Tanpa mereka sadari, Van telah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.

----------------

Di dalam kamar Van.

Saat ini, Van sedang duduk di atas kasurnya yang sangat teramat besar untuk ukuran seorang anak kecil.

Namun, Van tidak memperdulikan hal tersebut karena pandangannya terfokus pada layar hologram di depannya.

[STATUS]

[Nama : Van Black]

[Level : 1]

[Ras : Human]

[ATTRIBUTE : Shadow, Void]

[STRENGTH : 5]

[AGILITY : 10]

[DEFENSE : 3]

[MENTAL : 100]

[MANA : 100/100]

[Skill :

- Villain Aura (Passive)

- 101 Shadows (Active)

- World Treasure (Active)

- Void Eye (Active)]

[Villain Aura : Master adalah seorang villain. Master akan selalu terkesan jahat. Dapat memicu emosi karakter lain terhadap Master. Pertumbuhan Master juga akan selalu berkembang pesat]

[101 Shadows : Kemampuan untuk memanggil 101 Shadows melalui bayangan pengguna]

[World Treasure : Kemampuan untuk memperoleh segala harta]

[Void Eye : Mata yang berasal dari garis keturunan keluarga Aurelius. Menyebabkan seseorang tidak dapat menggunakan mana saat ditatap oleh pengguna. Kekuatan dapat dikembangkan tergantung pengguna]

"Atributku sudah cukup kuat untuk mengalahkan anak yang seumuran denganku. Selain itu, aku mempunyai salah satu skill yang sangat mengerikan dalam novel ini." gumam Van dengan mata tertuju pada skill [101 Shadows].

[101 Shadows] adalah alasan mengapa keluarga Black bisa menjadi salah satu dari 7 keluarga terkuat di Kerajaan Avalon.

Nyatanya, [101 Shadows] adalah skill milik leluhur keluarga Black dan sampai saat ini tidak pernah ditemui pada keturunannya.

"Van adalah satu-satunya orang yang menguasai [101 Shadows selain leluhur keluarga Black." gumam Van.

Sebagai author, tentu saja Van yang paling mengenal betapa mengerikannya potensi dari skill [101 Shadows].

Van kemudian menjentikkan jarinya dan bergumam, "[Slime]."

Bayangan milik Van bergejolak dan seekor slime tiba-tiba keluar dari balik bayangan Van.

Van memandang slime di depannya yang seukuran kepala manusia dewasa dan dirinya merasakan sebuah keakraban dengan mahluk tersebut.

"Saat ini, aku hanya bisa memanggil seekor slime. Di masa depan, pasti akan lebih baik." gumam Van.

[Slime] adalah mahluk paling lemah di antara [101 Shadows].

Namun, mahluk kecil yang lemah ini akan berguna di saat-saat tertentu.

*TUK

Saat Van sedang tenggelam dalam pikirannya, suara ketukan pintu menyadarkannya.

"Siapa?" tanya Van.

"Ini Sebastian, Tuan Muda. Sekarang adalah jadwal pelajaran kebangsawanan Anda." ucap Sebastian dari balik pintu.

"Baiklah. Aku akan datang ke perpustakaan dalam 5 menit." balas Van.

----------------

Setelan berjalan cukup lama, Van akhirnya tiba di perpustakaan di mansion keluarga Black.

Sebuah perpustakaan yang sangat besar dengan sangat banyak buku.

Di tengah ruangan, Sebastian berdiri dengan setumpuk buku di sampingnya.

"Selamat pagi, Tuan Muda." salam Sebastian.

"Pagi juga, Sebas." balas Van.

"Apakah Anda sudah siap?" tanya Sebastian.

"Cepatlah. Jangan terlalu banyak omong kosong." balas Van.

"Baiklah. Pelajaran hari ini khusus tentang sejarah. Dahulu kala....."

Mendengar penjelasan Sebastian, Van dengan cepat merasa bosan.

Pengetahuan seperti ini sudah tertanam jelas dalam otaknya.

Jawabannya sederhana. Karena dialah yang membuat sejarah tersebut.

1000 tahun yang lalu, hiduplah seorang Raja Iblis yang sangat kuat, tetapi sifatnya sangatlah arogan dan sombong.

Karena ambisinya, Raja Iblis tersebut berniat untuk mendominasi seluruh dunia.

Betapa sialnya Raja Iblis tersebut karena terdapat sebuah party berisikan 8 orang yang diberkati oleh para [Dewa] dan ditugaskan untuk mengalahkan Raja Iblis.

Party berisikan 8 orang tersebut kemudian bekerja sama dengan mahluk dari berbagai ras untuk melawan Raja Iblis tersebut.

Namun, gelar Raja Iblis bukanlah sebuah gelar omong kosong belaka.

Party pahlawan kesulitan melawan sang Raja Iblis hingga pada akhirnya hanya bisa menyegelnya.

Meskipun demikian, Raja Iblis dianggap telah dikalahkan dan hal tersebut merupakan kemenangan bagi dunia.

Pemimpin party tersebut kemudian mendirikan Kerajaan Avalon dan 7 lainnya menjadi Duke dari Kerajaan Avalon. Itulah cikal bakal dari 7 keluarga terbesar di Kerajaan Avalon.

Keluarga [Black], [White], [Gold], [Silver], [Blue], [Green], dan [Red] di Kerajaan Avalon.

Adapun rekan-rekan party tersebut, mereka semua terpecah belah.

Ada yang mendirikan kerajaan sendiri.

Ada yang pergi mengembara.

Ada yang meninggalkan kehidupan pertarungan dan menjalani hidup dengan damai.

----------------

Setelah sesi pembelajaran bangsawan selesai, Van langsung pergi meninggalkan perpustakaan.

Saat berjalan di sepanjang lorong, Van tak sengaja melewati kamar kedua adiknya.

Karena rasa penasaran, Van akhirnya berhenti berjalan.

Van berdiri diam di depan pintu kamar dan memandang gagang pintu dengan mata merahnya.

"Van, apa yang sedang kau lakukan?"

Mendengar suara familiar di telinga, Van tersentak sedikit dan langsung berbalik ke samping.

Van melihat seorang wanita cantik dengan rambut emas blonde dan mata merah berjalan ke arahnya.

Tatapan lembut itu membuat Van yang selalu tegang menjadi sedikit rileks.

"Tak ada, Ibu." jawab Van sambil memandang wajah Ibunya dengan wajahnya yang datar.

Victoria Aurelius. 25 tahun.

Rambutnya yang bewarna emas blonde membuat orang-orang sering mengiranya berasal dari keluarga [Gold].

Nyatanya, Ibunya bukanlah berasal dari Kerajaan Avalon, tetapi berasal dari sebuah keluarga yang tak kalah kuat dari keluarga [Black].

Sayangnya, keluarga tersebut merupakan keluarga pengembara yang sangat suka berkeliling dunia.

Keluarga Aurelius merupakan keluarga dengan garis keturunan yang sangat unik. Setiap orang yang memiliki garis keturunan Aurelius akan membangkitkan kekuatan mata yang unik.

Van yang mewarisi garis keturunan Aurelius dari Ibunya tentunya memiliki kekuatan unik dari keluarga Aurelius, yaitu [Void Eye].

Adapun Ibunya memiliki kekuatan [Appraisal Eye] yang membuatnya dapat melihat status seseorang tanpa masalah.

Itulah alasan Ayahnya sangat senang ketika melihatnya.

Karena Van mewarisi skill [101 Shadows] yang merupakan skill milik leluhur keluarga Black.

Meskipun [Appraisal Eye] terlihat biasa-biasa saja dalam pertandingan, tetapi jangan meremehkan Ibunya.

Victoria Aurelius.

Istri dari seorang William Black.

Putri kepala keluarga Aurelius.

Penyihir terkuat di Kerajaan Avalon.

"Begitu? Apakah Van-ku yang imut ingin bertemu adik-adiknya?" tanya Ibu Van sambil tersenyum tipis.

"Jangan berbicara omong kosong, Bu." balas Van dengan wajah datar.

"Dasar anak nakal. Kau dewasa terlalu cepat." ucap Ibu Van.

Ibu Van kemudian membuka pintu kamar dan berbalik ke arah Van.

"Ayo masuk." ucap Ibu Van.

'Untung saja aku mendesain kekurangan Van sebagai orang yang tidak bisa mengungkapkan ekspresi. Jika tidak, aku mungkin kesulitan mempertahankan ekspresiku saat ini.' pikir Van sambil mengikuti Ibunya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status