Share

BAB 28

Aldimas menghela napas, lalu menjawab dengan datar. “Bukan kamu yang tonjok saya.”

Aldimas pikir, wanita itu akan mengoceh atau paling tidak sekadar terkekeh dengan jawabannya itu. Namun ternyata tidak, Layla masih hanya menatapnya. Bibirnya tertekuk ke bawah, dan bisa Aldimas lihat ia juga menggigit kecil bibir bawahnya itu.

‘Kenapa kamu memasang wajah seperti itu?’ batin Aldimas bertanya.

Layla tiba-tiba saja mengulurkan tangannya, membuat bola mata Aldimas membulat seketika. Namun anehnya, Aldimas sama sekali tidak bisa bergerak. Ia merasa seluruh tubuhnya membeku ketika melihat jemari kurus Layla mengarah ke sudut bibirnya.

“Beneran gak apa-apa?” tanya Layla ketika ia berhasil menyentuh luka itu.

Jujur, Aldimas merasakan sedikit perih sekarang, tapi ia tidak bisa menghindar. Ia malah merasa jika rasa sakit dan ujung jari Layla seperti candu.

Aldimas ingin menahan tangan itu lebih lama di sana. Ia refleks memegang pergelangan tangan Layla, dan perlahan telapak tangannya membungkus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status