Share

BAB 27

Layla belum berani membuka mulut, begitu juga dengan Aldimas. Pria itu hanya menatap lurus ke jalanan, dengan tangan yang menggenggam kemudi dengan erat. Dari ujung mata Layla, ia bisa melihat pria itu mulai mengutak-atik ponselnya yang terpasang di dashboard mobil. Ia menghubungi Diego, dan mengaturnya dalam mode loudspeaker.

“Halo—“

Belum selesai Diego menyapa, Aldimas sudah memotongnya, “Naikan tuntutannya.”

“Apa?” suara Diego terdengar kebingungan.

“Untuk bajingan itu, naikan tuntutannya,” ulang Aldimas. “Dan tambahkan juga pasal penganiayaan dan....”

Ketika Aldimas menoleh sejenak ke arahnya, Layla terkesiap. Punggungnya refleks menjadi tegak, tetapi matanya hanya mengerjap. Jantungnya mulai berdetak lebih cepat melihat tatapan datar yang memancarkan kekhawatiran itu.

‘Kenapa dia menatapku begitu?’ batin Layla bertanya.

“Prostitusi online,” lanjut Aldimas, mengakhiri perintahnya.

Layla membulatkan matanya. Bagaimana Aldimas tahu soal prostitusi online itu? Bukankah ia hanya mengu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status