Share

110. Orang Kedua setelah Pak Nicho

Bandara Supadio, Bandara Pontianak.

Ananta telah sampai. Sekarang ia sedang bersusah payah menurunkan kopernya. Untung saja sopir ojek daring itu membantunya. Bahkan rela memparkir mobilnya dulu. Lalu, ikut mengantar kepergian Ananta.

Bandara, tempat perpisahan dan tempat pertemuan dengan sanak keluarga. Ada beragam emosi yang pernah hadir disini. Dinding bandara yang akan menjadi saksi bisu. Emosi kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, keberanian, ketakutan, marah, dan keharuan. Momen itu bergabung dalam satu tempat. Bandara.

Ananta registrasi pukul 17:00. Masih ada waktu setengah jam untuk bernapas lega dari kegiatan serba cepat yang barusan ia lakukan. Dalam waktu satu setengah jam ia telah berada di 3 tempat. Kantor, rumah, dan bandara. Semua serba cepat.

"Hallo!" Ananta mengangkat telepon dari Bu Lina. Bu Lina selalu aja telepon di waktu yang tepat. Seperti tahu saja kalau ia sedang santai.

"Kamu sudah di bandara?"

"Iya,"

"Fotokan ke saya. Tiket kamu juga kirimkan ke saya. Saya per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status