Share

111. Kukira Keren, ternyata Bikin Kesal

Mobil jemputan Ananta berjalan dengan lancar di atas jalanan aspal. Udara Jakarta saat malam hari terasa dingin. Padahal baru saja jam 19:50.

"Jakarta ternyata seperti ini ya?" Ananta berseru.

"Iya, gitu bu. Banyak yang merantau kesini. Salah satunya saya,"

"Bapak hebat. Bapak bisa memutuskan untuk merantau jauh-jauh ke Jakarta. Bahkan saya aja ngga berani,"

"Yah, tuntutan Bu. Oh ya, ibu kalau mau istirahat, istirahat saja ya. Di jok belakang ada bantal dan selimut yang sudah disiapkan oleh Pak Nicho,"

"Baik pak, terima kasih."

'Apa? Pak Nicho siapkan bantal dan selimut untuk aku? Apa ini memang berlaku untuk semua orang atau memang Pak Nicho .... Ah, udalah. Itu nggak mungkin. Ana. Ana. Jangan berekspektasi tinggi. Wanita yang disukai Pak Nicho adalah Gracia, sahabatmu sendiri.'

Setelah perjalanan yang kurang lebih menghabiskan 10 menit, mereka telah sampai di hotel tempat Pak Nicho dan Gracia nginap. Cepat-cepat Pak Cahyo membuka bagasi mobil dan mengeluarkan koper Ananta.

"Maaf, p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status