Saat longsor salju di arena ski, aku didorong ke bawah oleh adik sepupuku sendiri, Julia Luandi.Kekasihku, Billy Juman, menggendong adik sepupuku, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi begitu saja. Dia bahkan lupa bahwa masih ada aku yang terkubur di dasar salju, meninggalkanku sendirian selama tujuh hari di lembah. Saat mereka menemukanku, Billy berkata dengan emosi, “Seharusnya kamu bersyukur kedua lengan Lia baik-baik saja. Kalau nggak, kamu mesti mati di gunung salju ini untuk menebus kesalahanmu!” “Pernikahan pada seminggu kemudian dibatalkan. Kapan kamu menyadari kesalahanmu, kapan kita adakan pernikahan kita.” Tadinya Billy mengira aku akan menangis dan merengek lantaran tidak menyetujuinya. Namun, aku hanya mengangguk dengan perlahan. “Oke.” Billy tidak tahu aku telah melakukan sebuah transaksi dengan Dewa Bulan. Enam hari kemudian, aku akan menukarkan barang paling berharga bagiku, yaitu cinta dan ingatanku terhadap Billy. Mulai saat ini, aku akan melupakan semua tentang Billy, lalu memulai hidup di tempat baru. Menikah sudah tidak penting bagiku. Siena yang mencintainya itu sudah meninggal di dalam gunung salju.
View MoreBeberapa bulan kemudian, Siena dan Jordy bertunangan.Setelah Billy pergi hari itu, Siena langsung membawa Jordy ke klinik dengan khawatir dan marah.“Lihat lukamu ini ....” Siena mengoleskan obat di luka Jordy dengan hati-hati sambil mengomel, “Kenapa kamu begitu gegabah? Kan sayang banget kalau wajah setampan ini terluka.”Jordy pun tersenyum dan menaruh dagunya ke telapak tangan Siena. “Karena bisa buat kamu kasihan sama aku, nggak sia-sia juga aku dipukul.”Wajah Siena seketika memerah. Dia pun memelototi Jordy dan menegur, “Jangan gombal kamu!”Namun, Siena tetap menunjukkan tampang khawatir. “Lain kali, jangan begini lagi. Aku benar-benar sedih melihatmu terluka.”“Oke.” Jordy mengangguk, lalu menjamin dengan serius, “Aku bersumpah, kelak, aku nggak akan buat Siena Kimnara khawatir lagi.”Pada awal musim panas, Siena dan Jordy mengadakan resepsi pernikahan. Diiringi dengan bunga yang bertebaran di udara, juga restu hangat dan tepuk tangan meriah dari sanak saudara serta teman deka
Berhubung Billy mencurahkan semua perhatiannya dalam perihal Siena, dia sudah tidak muncul di Grup Juman beberapa hari. Begitu mendengar kabar ini, Leo sangat marah. Dia segera memberi perintah untuk membawa pulang putranya yang tidak berguna itu.Ketika Billy dibawa pulang ke rumah, dia langsung melihat orang tuanya yang duduk di sofa ruang tamu dalam diam. Setelah melihatnya, Leo segera berseru, “Kemari!”Plak!Billy berjalan ke hadapan Leo tanpa ekspresi. Yang menyambutnya adalah sebuah tamparan yang kuat. Tamparan itu membuat kepalanya terentak ke samping dan dia juga memuntahkan sedikit darah.Melihat hal ini, Ariana segera menarik putranya ke samping.“Kalau mau ngomong, ngomong baik-baik. Ngapain kamu main tangan!”Sembari mencela suaminya, Ariana pun memeriksa keadaan Billy. Begitu melihat keadaan putranya, dia sontak terkejut.“Coba kulihat .... Kamu kenapa?” Ariana berseru terkejut, “Billy, kenapa kamu terluka separah ini? Siapa yang menghajarmu?”Ariana tentu saja tidak teri
Dalam sekejap, tatapan Billy langsung dipenuhi dengan kesedihan dan ketidakrelaan, seolah-olah hatinya akan hancur.“Kamu benar-benar nggak merasakan apa pun?” Billy menarik pergelangan tangan Siena dengan kuat dan lanjut bertanya dengan tidak rela, “Kamu benar-benar sudah lupakan semua kenangan di antara kita?”Sikap Billy ini sontak membuat Siena terkejut. Dia pun menggeleng secara refleks.Tatapan Billy perlahan-lahan berubah menjadi tatapan penuh kesedihan yang bercampur amarah. Dia juga bersikap makin histeris.“Kamu juga nggak ingat kejadian longsor salju lagi?” Demi mengembalikan ingatan Siena, Billy bahkan mengungkapkan semua kenangan yang buruk.“Gimana dengan Julia yang membuatmu jatuh ke jurang dan hampir membuat kedua kakimu diamputasi? Kamu juga sudah lupa sama semua itu?”“Apa?” Siena mengernyit sambil meronta dan mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Billy.“Demi celakai kamu, Julia mendorongmu dari gunung bersalju dan membuatmu terkurung di resor ski selama tujuh har
Tidak lama setelah kejadian itu, Siena menerima pesan dari Billy.[ Nana, boleh nggak kita ketemu sekali? Aku tahu sikapku dulu sangat keterlaluan. Aku nggak seharusnya bersikap seperti itu terhadapmu .... ][ Tapi, aku sudah sadari kesalahanku. Aku mohon, kasih aku satu kesempatan lagi, ya? ]Setelah membaca serentetan pesan itu, selain merasa bingung, Sienna merasakan seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Meskipun dia sama sekali tidak memiliki ingatan tentang Billy, entah kenapa dia merasa bahwa dirinya sepertinya mengenal pria itu dulunya.Siena teringat bahwa ada sebuah memori yang dilupakannya. Sekarang, firasat itu pun menjadi makin kuat. Bagaimanapun juga, dia harus menemui Billy untuk mencari tahu kebenarannya.Setelah berpikir seperti itu, Siena membalas pesan Billy.[ Baiklah. Mari kita bertemu. ]“Ada apa?” Melihat Siena yang bersiap-siap untuk keluar, Jordy bertanya, “Kamu mau ke mana? Perlu kuantar?”“Nggak usah repot-repot. Aku mau ... pergi temui seseorang,
Hari ini, Siena sengaja berdandan cantik. Tahun yang baru akan segera dimulai. Jordy sengaja mengajak Siena pergi menonton di malam Tahun Baru. Dia tentu saja memahami maksud Jordy. Dia juga memiliki kesan baik terhadap pria yang berkarakter lembut dan baik itu.Setiap kali Siena menghabiskan waktu dengan Jordy, dia selalu merasa rileks dan gembira. Sejak orang tuanya meninggal, sudah lama dia tidak merasakan perasaan memiliki seseorang yang dapat diandalkan.Menjelang malam, lampu-lampu neon di jalanan mulai menyala. Segala penjuru dihiasi lampu hias dan suasananya terasa sangat meriah. Sesekali, ada pasangan yang berjalan melewati keramaian sambil bergandengan tangan.Untuk menyesuaikan diri dengan suasana, Siena sengaja memilih gaun panjang berwarna merah marun dan memadukannya dengan mantel wol. Dia terlihat manis, imut, tetapi juga anggun.Rintik-rintik salju turun dari langit dan beterbangan di jalan. Siena tanpa sadar mengulurkan tangan untuk menangkapnya. Tiba-tiba sebuah sosok
Siena menemukan pekerjaan di sebuah toko bunga dekat rumahnya. Meskipun gajinya tidak tinggi, dia sangat menyukai pekerjaan itu. Membagikan hal-hal indah kepada orang lain membuatnya sangat gembira. Selama bekerja di sini, dia juga mengenal banyak teman baru.“Pagi, Kak Tanya!” Siena berjalan masuk ke toko bunga sambil tersenyum. Pemilik toko bunga bernama Tanya itu segera menyodorkan sepiring pangsit yang masih hangat ke hadapan Siena. “Ayo cicip. Aku sendiri yang membuatnya hari ini!”Setelah menyelesaikan semua persiapan kerja, Siena menerima sebuah pesanan pengantaran. Hal yang mengejutkannya adalah, alamat pengantaran itu berada tepat di samping rumahnya. Dia pun membawa sebuket bunga lili itu ke rumah pelanggan dan menekan bel.“Maaf, tunggu sebentar!”Terdengar suara jernih pria dari balik pintu. Ketika pintu dibuka, seorang pemuda yang tampan menerima sebuket bunga itu dari Siena. “Terima kasih .... Eh? Kok kamu yang datang?”Pemuda itu tidak sempat menyelesaikan kalimat awalny
Setelah melompat dari balkon, kesadaran Siena seolah tenggelam dalam kegelapan. Ketika dia memandang ke sekeliling dengan bingung, secercah cahaya menyilaukan tiba-tiba muncul di kejauhan.Kemudian, terdengar sebuah suara berkata, “Pergilah. Harapanmu akan segera terkabul.”Siena pun tanpa sadar berjalan ke arah cahaya itu, lalu membuka matanya. Di mana ini? Setelah membuka mata, terlihat langit-langit yang familier, tetapi juga asing. Berhubung sudah tidur terlalu lama, tubuh Siena terasa agak lemas. Dia duduk dengan kesulitan, lalu mengamati lingkungan di sekeliling. Ini ... adalah kamarnya di kediaman lama keluarganya yang berada jauh di Kota Harila.Setelah orang tua Siena meninggal, perusahaan dan semua sahamnya direbut oleh kerabatnya. Rumah ini juga dilelang sehingga dia hanya bisa hidup berkelana. Pada akhirnya, rumah ini tidak terjual karena sudah terlalu tua.Setelahnya ... setelahnya, keluarga yang ditolong oleh orang tua Siena merasa kasihan pada Siena dan membawanya pulang
Billy tidak ingat bagaimana dirinya kembali ke rumah sakit. Saat tersadar kembali, dia sudah duduk di samping ranjang pasien Siena dengan wajah dibasahi air mata.Siena yang terbaring di atas ranjang pasien memejamkan kedua matanya dan terlihat begitu tenang. Hanya dada yang masih naik turun dengan lemah itu yang dapat membuktikan bahwa dia masih hidup.Billy menatap tampang Siena yang damai dan menangis tersedu-sedu. Dia tahu apa yang dikatakan Julia memang benar. Baik membandingkannya dengan Julia maupun Xavier, tidak ada yang menyakiti Siena lebih dalam dari dirinya sendiri.Kenapa semuanya berubah menjadi seperti ini? Awalnya, Billy jelas-jelas sangat mencintai Siena. Kenapa dia malah melakukan begitu banyak hal yang melukai Siena?Alangkah baiknya jika dia tidak bersama Julia pada pesta ulang tahun itu ....Alangkah baiknya apabila dia tidak bertengkar dengan Siena waktu itu ....Alangkah baiknya bila dia tidak meninggalkan Siena karena mengambek ketika mereka main ski hari itu ...
Siena dipindahkan di ranjang samping Billy. Hanya dengan memalingkan kepala, Billy pun bisa melihatnya.Setiap harinya Billy duduk di samping ranjang Siena, lalu berkali-kali mengusap alis Siena dengan jari tangannya.“Nana, orang jahat yang menindasmu sudah aku beri pelajaran semuanya. Kamu buka matamu untuk lihat aku, ya?”Siena yang berbaring di atas ranjang tidak merespons sama sekali.Di sisi lain, Xavier dan Julia yang diusir dari kalangan kelas atas sedang kesulitan dalam hidupnya.Awalnya Julia mengandalkan hubungannya dengan Billy untuk menjadi model di perusahaan Keluarga Juman, dia juga kenal dengan beberapa koneksi kalangan kelas atas. Namun Julia terbiasa untuk memainkan intrik, sama sekali tidak memiliki teman sejati.Sekarang Billy sudah bersuara, dia bukan hanya kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya saja, dia bahkan menjadi incaran semua orang di dalam kalangan.Begitu pula dengan Xavier, dia hanyalah orang tidak berguna yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Sebel
Saat terjadi longsor salju di arena ski, Siena Kimnara didorong oleh Julia Luandi hingga terjatuh dari gunung bersalju. Julia hanya mengalami dislokasi pada kedua lengannya karena jatuh di tempat, tetapi Siena malah terjatuh hingga ke dasar gunung.Siena terjebak di Gunung Meiri selama tujuh hari.Seandainya bukan karena kakinya tertusuk ranting pohon, membuat darahnya mencolok di tengah putihnya pegunungan salju, mungkin seumur hidupnya dia tidak akan ditemukan lagi.Jejak darah berwarna merah menyala menyebar di atas salju, seperti sekuntum bunga merah yang sedang bermekaran.Siena bersandar lemah di batang pohon. Napas dan tubuhnya sangat lemah, seolah-olah akan segera menyatu dengan salju saja.Begitu tim pengawal menemukan Siena, mereka segera menghubungi Billy Juman melalui walkie-talkie.“Tuan Billy, kami sudah menemukan Nona Siena!”Tidak lama kemudian, helikopter mendarat. Angin besar membuat Siena tidak sanggup untuk membuka matanya. Meskipun demikian, dalam sekilas mata, dia ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments