Short
Andai Cinta Datang Lebih Awal

Andai Cinta Datang Lebih Awal

By:  CalandraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
21Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Saat longsor salju di arena ski, aku didorong ke bawah oleh adik sepupuku sendiri, Julia Luandi.Kekasihku, Billy Juman, menggendong adik sepupuku, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi begitu saja. Dia bahkan lupa bahwa masih ada aku yang terkubur di dasar salju, meninggalkanku sendirian selama tujuh hari di lembah. Saat mereka menemukanku, Billy berkata dengan emosi, “Seharusnya kamu bersyukur kedua lengan Lia baik-baik saja. Kalau nggak, kamu mesti mati di gunung salju ini untuk menebus kesalahanmu!” “Pernikahan pada seminggu kemudian dibatalkan. Kapan kamu menyadari kesalahanmu, kapan kita adakan pernikahan kita.” Tadinya Billy mengira aku akan menangis dan merengek lantaran tidak menyetujuinya. Namun, aku hanya mengangguk dengan perlahan. “Oke.” Billy tidak tahu aku telah melakukan sebuah transaksi dengan Dewa Bulan. Enam hari kemudian, aku akan menukarkan barang paling berharga bagiku, yaitu cinta dan ingatanku terhadap Billy. Mulai saat ini, aku akan melupakan semua tentang Billy, lalu memulai hidup di tempat baru. Menikah sudah tidak penting bagiku. Siena yang mencintainya itu sudah meninggal di dalam gunung salju.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Saat terjadi longsor salju di arena ski, Siena Kimnara didorong oleh Julia Luandi hingga terjatuh dari gunung bersalju. Julia hanya mengalami dislokasi pada kedua lengannya karena jatuh di tempat, tetapi Siena malah terjatuh hingga ke dasar gunung.Siena terjebak di Gunung Meiri selama tujuh hari.Seandainya bukan karena kakinya tertusuk ranting pohon, membuat darahnya mencolok di tengah putihnya pegunungan salju, mungkin seumur hidupnya dia tidak akan ditemukan lagi.Jejak darah berwarna merah menyala menyebar di atas salju, seperti sekuntum bunga merah yang sedang bermekaran.Siena bersandar lemah di batang pohon. Napas dan tubuhnya sangat lemah, seolah-olah akan segera menyatu dengan salju saja.Begitu tim pengawal menemukan Siena, mereka segera menghubungi Billy Juman melalui walkie-talkie.“Tuan Billy, kami sudah menemukan Nona Siena!”Tidak lama kemudian, helikopter mendarat. Angin besar membuat Siena tidak sanggup untuk membuka matanya. Meskipun demikian, dalam sekilas mata, dia ...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
21 Chapters
Bab 1
Saat terjadi longsor salju di arena ski, Siena Kimnara didorong oleh Julia Luandi hingga terjatuh dari gunung bersalju. Julia hanya mengalami dislokasi pada kedua lengannya karena jatuh di tempat, tetapi Siena malah terjatuh hingga ke dasar gunung.Siena terjebak di Gunung Meiri selama tujuh hari.Seandainya bukan karena kakinya tertusuk ranting pohon, membuat darahnya mencolok di tengah putihnya pegunungan salju, mungkin seumur hidupnya dia tidak akan ditemukan lagi.Jejak darah berwarna merah menyala menyebar di atas salju, seperti sekuntum bunga merah yang sedang bermekaran.Siena bersandar lemah di batang pohon. Napas dan tubuhnya sangat lemah, seolah-olah akan segera menyatu dengan salju saja.Begitu tim pengawal menemukan Siena, mereka segera menghubungi Billy Juman melalui walkie-talkie.“Tuan Billy, kami sudah menemukan Nona Siena!”Tidak lama kemudian, helikopter mendarat. Angin besar membuat Siena tidak sanggup untuk membuka matanya. Meskipun demikian, dalam sekilas mata, dia
Read more
Bab 2
Tiga tahun lalu, orang tua Siena meninggal dunia dalam kecelakaan mobil saat menyelamatkan orang tua Billy.Kerabat-kerabat yang mengincar harta Keluarga Kimnara segera membagikan seluruh aset mereka hingga tidak tersisa.Kakek Billy, Lukasa Juman, merasa kasihan terhadap Siena. Dia membawa Siena ke Kediaman Keluarga Juman agar dia tidak terlantar di jalanan.Sang kakek sangat khawatir Siena akan ditindas. Jadi, dia menjodohkan Siena dengan Billy dengan harapan Siena bisa menjadi cucu menantunya. Dengan begitu, mereka berdua pun secara alami menjadi sepasang kekasih.Namun, Billy terlalu populer. Seluruh orang di ibu kota tahu, tuan muda sulung Keluarga Juman itu tampan dan luar biasa. Wanita yang menyukainya pun sudah berbaris panjang. Dibandingkan dengan mereka semua, keberadaan Siena sama sekali tidak berarti.Demi mempertahankan Billy, Siena menghalalkan segala cara. Menangis, merengek, dan mencoba bunuh diri adalah makanan sehari-hari. Semua wanita yang mendekati Billy pasti akan
Read more
Bab 3
Setelah dengan tidak gampangnya tiba di rumah sakit terdekat, dokter pun menyampaikan kabar dengan wajah berat setelah melakukan pemeriksaan.Luka di kaki Siena sangat parah. Satu-satunya cara sekarang adalah amputasi, harus memotong bagian yang sudah busuk.Jika luka meradang dan bernanah itu terus dibiarkan, bisa jadi satu kakinya tidak bisa dipertahankan lagi.Bukan hanya itu saja, kondisi kelaparan parah telah merusak saluran pencernaannya. Jika ingin memulihkannya secara menyeluruh, mungkin akan membutuhkan waktu setidaknya 10-20 tahun.Mendengar hal itu, Billy merasa bagai dihantam palu besar saja. Dia terbengong beberapa saat baru akhirnya tersadar. Kemudian, dia menendang kursi hingga terjatuh dengan amarah tinggi. “Mana mungkin? Mana mungkin sedikit luka luar seperti itu malah diamputasi! Dasar dokter nggak berguna! Kamu jangan omong kosong di sini!”Julia segera menghalanginya. “Kak Billy, kamu jangan panik. Mungkin keterampilan dokter di tempat kecil seperti ini kurang memad
Read more
Bab 4
Julia berbicara sembari mencari posisi cocok untuk berbaring di dalam salju. Saat menunggu Billy datang dengan buru-buru, Julia sedang berbaring di sana, sedangkan Siena sudah ditutupi salju di dasar gunung.Julia memberi tahu Billy bahwa dia tidak bersama dengan Siena. Dia juga tidak tahu keberadaan Siena. Billy pun diarahkan Julia untuk mengantarnya ke rumah sakit, meninggalkan Siena seorang diri di kaki gunung. Sejak melihat kematian orang tua dengan mata kepalanya sendiri, Siena merasakan rasa takut yang tidak bisa dideskripsikannya di saat menyendiri.Justru karena itu, Siena baru bersama mereka pergi ke arena ski.Siena memikirkan segala cara agar Billy bisa menemani di sisinya. Meski Julia juga ikut, dia akan berusaha memikirkan segala cara.Tidak disangka, Siena malah hampir kehilangan nyawanya di dalam pegunungan bersalju.Ketika membayangkan kembali rasa putus asa ketika terperangkap, sekujur tubuh Siena menjadi gemetar. Rasa sakit di tubuh dan siksaan batin meluap. Keringa
Read more
Bab 5
Siena sudah tiga hari di rumah sakit. Dalam tiga hari ini, terkadang ada seorang suster magang yang akan datang untuk membersihkan dan mengobati lukanya.Bahasanya memang mengobati luka, tapi sebenarnya hanya membersihkan luka sejenak, lalu mengoles sedikit obat saja. Efek pengobatannya hampir tidak terasa.Suster magang itu juga tidak tahu cara memperlakukan pasien dengan lembut. Seringkali Siena kesakitan hingga seluruh tubuhnya gemetar dan keringat dingin membasahi dahinya.Dia mencengkeram erat seprai di bawah tubuhnya. Jemari kurusnya sampai memucat karena mencengkeram terlalu kuat.Ketika melihat gambaran ini, Billy langsung merebut botol obat dari tangan suster, lalu mengobatinya sendiri.“Kenapa nggak bilang kalau sakit? Dulu kamu … bukannya kamu akan merengek memintaku untuk menghiburmu?”Seandainya Siena adalah Siena yang dulu, dia pasti akan merengek dengan manja meminta Billy untuk menghiburnya. Namun sekarang, Siena lebih memilih untuk menahannya saja.Billy sengaja mering
Read more
Bab 6
Billy memalingkan kepalanya menatap Siena dengan tatapan benci. “Siena, sepertinya kamu belum kapok sebelum kena batunya! Aku ingin lihat kamu bisa hidup berapa hari setelah meninggalkan Keluarga Juman kami! Mulai sekarang, kita batalkan perjanjian pernikahan kita! Kamu bukan lagi calon istriku!”Ucapan Billy membuat Lukasa murka. Dia menunjuk Billy dengan tangan gemetar. “Kamu … kamu memang sudah buta ….”Belum selesai Lukasa menyelesaikan omongannya, dia pun memejamkan matanya dan jatuh pingsan di tempat.Dokter segera memeriksa Lukasa. Berhubung Siena merasa panik, dia spontan ingin berdiri. Hanya saja, lukanya malah tertarik dan dia kembali jatuh duduk di tempat.“Kakek, Kakek ….”Siena meneteskan air mata. Dia mengulurkan tangannya menarik ujung pakaian Billy. “Biarkan aku menjenguknya. Aku mohon sama kamu ….”Darah dan air mata menetes bersamaan. Hanya saja, Billy menepis tangan Siena dengan rasa jijik. “Kamu akting apa lagi? Kalau bukan kamu yang memprovokasi hubungan kita, apa m
Read more
Bab 7
Selama tinggal di rumah sakit, Billy datang untuk menanyakan kondisi penyakitnya. Hanya saja, dia pun dikelabui oleh Xavier. “Kamu juga sudah lihat sendiri kondisinya. Kalau dia nggak kerja sama, aku juga kehabisan akal. Nanti kapan dia bersedia untuk diobati, kondisinya akan segera pulih. Pada saat itu, setibanya di luar negeri, dia akan diobati oleh spesialis yang lebih bagus lagi. Kamu tenang saja.”Di satu sisi, Billy merasa marah dengan tingkah tidak masuk akal Siena. Di sisi lain, dia malah diam-diam merasa gembira karena Siena peduli dengan dirinya.Sepertinya Billy sangat penting bagi Siena. Saking pentingnya, Siena bahkan rela merusak kesehatannya demi bisa berada di sisinya.“Siena, kenapa kamu nggak menerima pengobatan biar bisa segera sembuh? Kenapa kamu masih begitu keras kepala mesti menyakiti dirimu sendiri dan memperparah cederamu?”Hanya saja, ketika Siena melihatnya, dia hanya bertanya dengan datar, “Apa Kakek sudah siuman?”Rasa luluh yang baru saja tumbuh di hati Bil
Read more
Bab 8
“Nana!” Billy bagai sedang ditekan tombol jeda saja. Gambaran darah yang mengalir dari bawah tubuh Siena kelihatan menusuk mata seperti sebilah pisau yang menancap dadanya saja, membuatnya merasa sakit hingga tidak ingin melanjutkan hidupnya lagi.“Nana, Nana ….” Mata Billy memerah. Dia menggenggam tangan dingin Siena dengan gemetar, berusaha untuk menghangatkan tubuh yang sudah tidak bernyawa lagi.Tidak lama kemudian, ada dokter dan suster kemari, mereka buru-buru mengangkat Siena ke atas tandu, lalu mengantarnya ke UGD.“Nana, kamu nggak boleh kenapa-napa, aku mohon sama kamu.”“Jangan mati, Siena. Jangan mati. Aku mohon sama kamu.”Billy buru-buru mengikuti langkah dokter di belakang. Suaranya terdengar gemetar.“Pasien mengalami patah tulang di tangan dan kakinya. Terutama bagian kaki yang mengalami cedera parah.”“Organ dalam pasien hancur dan menyebabkan pendarahan hebat. Otaknya juga mengalami cedera serius.”“Pasien kehilangan banyak darah. Cepat! Siapkan transfusi darah!”Set
Read more
Bab 9
“Nggak mungkin!” Billy mendorong Julia, lalu menjatuhkannya ke lantai tanpa memedulikannya sama sekali. Dia seperti menggila saja hendak berdiri. “Aku mau pergi melihatnya. Aku mau melihat Nana ….”Hanya saja, tidak peduli bagaimana Billy berusaha, dia tetap berkali-kali jatuh di lantai. Luka di lututnya telah merembes. Darah merah menodai lantai.Julia memapah Billy ke atas ranjang. Air mata memenuhi matanya. Suaranya terdengar terisak-isak. “Kak Billy, kamu jangan begini, ya. Melihat kamu begitu kesakitan, hatiku juga nggak nyaman. Setidaknya … setidaknya Kak Siena masih hidup. Asalkan memikirkan cara, dia pasti akan sadar. Kamu tenangkan dirimu dulu, ya?”Usai mendengar, Billy yang tadinya menggila mulai menenangkan dirinya. Dia segera memanggil pengawal, “Aku mau kembali ke Kediaman Keluarga Juman, cepat! Dengar-dengar cara membangunkan pasien yang sedang dalam keadaan koma adalah dengan rangsangan emosional. Selama bisa menemukan barang-barang peninggalan milik Nana dulu, pasti bis
Read more
Bab 10
Saat Billy tiba di rumah sakit, hari sudah sore.“Kak Billy, kebetulan kamu datang, ayo kita makan sama-sama.”Julia menatap pipinya yang tampak agak cekung. Selain merasa iba, dia juga tidak bisa menahan api cemburu yang membara di hatinya.Padahal Siena sudah menjadi orang cacat, kenapa Billy masih begitu peduli padanya?Namun, Julia tidak mengekspresikannya.Sekarang suasana hati Billy sedang buruk. Julia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengekspresikan dirinya, lalu membuat Siena sepenuhnya menghilang dari dirinya.Julia mendorong Billy dengan lembut ke depan meja, lalu menyusun makanan ke depannya. “Kak Billy, aku dengar dari pengawal, seharian ini kamu masih belum makan? Mana boleh kamu seperti itu? Aku paham kalau kamu khawatir sama Kak Siena, tapi kamu juga nggak boleh merusak kesehatanmu sendiri. Kalau sampai Kak Siena lihat kamu seperti ini, dia pasti akan bersedih. Ayo, ini sup ayam yang aku masak selama setengah hari. Coba kamu cicipi bagaimana rasanya?”Ketika dihada
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status