Share

Bab 7

Author: Calandra
Selama tinggal di rumah sakit, Billy datang untuk menanyakan kondisi penyakitnya. Hanya saja, dia pun dikelabui oleh Xavier. “Kamu juga sudah lihat sendiri kondisinya. Kalau dia nggak kerja sama, aku juga kehabisan akal. Nanti kapan dia bersedia untuk diobati, kondisinya akan segera pulih. Pada saat itu, setibanya di luar negeri, dia akan diobati oleh spesialis yang lebih bagus lagi. Kamu tenang saja.”Di satu sisi, Billy merasa marah dengan tingkah tidak masuk akal Siena. Di sisi lain, dia malah diam-diam merasa gembira karena Siena peduli dengan dirinya.

Sepertinya Billy sangat penting bagi Siena. Saking pentingnya, Siena bahkan rela merusak kesehatannya demi bisa berada di sisinya.

“Siena, kenapa kamu nggak menerima pengobatan biar bisa segera sembuh? Kenapa kamu masih begitu keras kepala mesti menyakiti dirimu sendiri dan memperparah cederamu?”

Hanya saja, ketika Siena melihatnya, dia hanya bertanya dengan datar, “Apa Kakek sudah siuman?”

Rasa luluh yang baru saja tumbuh di hati Billy langsung menghilang. Dia tersenyum. “Kamu malah berani tanya lagi? Kalau bukan karena kakimu nggak bisa bergerak sekarang, aku pasti akan paksa kamu berlutut untuk minta maaf sama Kakek!”

Siena mengucapkan sepatah kata dengan lemas, “Maaf.”

Hanya saja, sepertinya Billy tidak kedengaran atau dia tidak ingin mendengarnya.

Tidak lama kemudian, barang Siena di Kediaman Keluarga Juman sudah dikemas. Kelihatannya seperti ingin mengusir Siena dari rumah saja.

Di antaranya ada sebuah ukiran patung kayu kecil. Tadinya Siena berencana untuk memberikannya kepada Billy di saat hari ulang tahunnya.

Waktu itu saat Siena datang ke Kediaman Keluarga Juman, dia masih adalah seorang gadis yang tidak familier dengan sekitar.

Saat Lukasa tidak ada waktu, Billy akan menemani Siena bersama-sama ke taman bermain, jalan-jalan, dan nonton di bioskop.

Billy yang waktu itu bersikap lembut sangat memperhatikannya. Siena diam-diam mulai menulis buku harian, menulis nama Billy di dalamnya.

Patung kayu ini dibuat Siena dalam waktu satu bulan. Saat mengukir, tangannya pun tidak sengaja terluka oleh pisau. Rasa sakit itu tidak membuat Siena menyerah. Pada saat itu, hal yang Siena pikirkan adalah tidak boleh mengotori patung kayu ini.

Namun saat hari ulang tahunnya, Siena dengan penuh rasa girang tiba di acara ulang tahun Billy. Pada saat itu, dia menyadari ada orang lain yang telah menjadi pendamping wanitanya, yaitu Julia.

Julia merangkul lengan Billy dengan mesra. Senyuman mereka berdua kelihatan sangat menusuk di mata Siena. Waktu itu, Siena merasa sedih hingga ingin menangis di tempat.

Billy malah tidak menyadarinya, malah membawa Julia berjalan ke hadapan Siena, “Siena, ini pertama kalinya Julia menghadiri acara seperti ini. Kamu mesti lebih menjaganya ….”

Siena tidak bisa mendengar kalimat akhir sebab dia merasa sedih dan marah. Dia langsung menepis tangan Billy, lalu berlari keluar.

Jelas-jelas Siena barulah orang yang seharusnya berdiri di samping Billy.

Jelas-jelas Siena barulah calon istri Billy!

Setelah kejadian itu, Siena bertengkar hebat dengan Billy. Billy malah menyalahkan Siena tidak masuk akal. “Apa bisa jangan selalu bersikap buruk terhadap setiap orang yang kamu jumpai? Apa kamu nggak malu bersikap seperti anjing rabies saja? Lia itu temanku. Bisa nggak kamu menghormatinya!”

Sejak saat itu, sikap Billy terhadapnya menjadi lebih dingin. Dia tidak lagi bersikap seperti dulu, yang mana memanggilnya “Nana” dengan lembut.

Setiap kali mendengar Billy memanggilnya “Siena” dengan nada tidak sabar, hati Siena sungguh terasa pilu.

Saat terjebak di gunung salju dan nyaris kehilangan nyawanya, Siena duduk di bawah pohon dengan kaki terluka parah dan rasa putus asa di hatinya.

Di depan kematian, segala obsesi tidaklah berarti.

Tiba-tiba, seorang Dewa Bulan yang berpakaian putih muncul di hadapan Siena.

“Ternyata kamu itu manusia yang terluka akibat cinta dan nyaris kehilangan nyawamu. Begini saja, kita lakukan sebuah transaksi saja. Nanti aku akan biarkan aku melanjutkan hidupmu.”

Siena bertanya dengan napas lemah, “Transaksi apa?”

“Serahkan barang paling berhargamu untukku. Aku pun bisa membuatmu melanjutkan hidupmu!”

“Aku nggak punya orang tua dan kekuasaan. Hal yang paling aku hargai adalah cintaku terhadap Billy. Gimana caranya aku memberikannya kepadamu?”

Siena tersenyum getir. Dia merasa dirinya sangat kasihan.

“Enam hari kemudian, kamu lompat dari atas gedung. Aku akan merenggut rasa cintamu terhadap Billy dan juga semua memori tentang Billy. Kemudian, kamu mulai hidup barumu kembali.”

Siena memejamkan matanya. Gambaran masa lalu bersama Billy terlintas di hadapannya.

Billy, aku akan melepaskanmu.

Pada akhirnya, Siena mengangguk. “Aku janji sama kamu.”

Di hari keenam. Bawahan Kediaman Keluarga Juman datang ke kamar pasien untuk bertanya pada Siena, apa lagi yang perlu dibawa pergi.

“Nona Siena, ini semua adalah barang di dalam kamarmu. Mohon dipastikan sebentar.”

Tatapan Siena tertuju pada tumpukan barang itu. Dia pun menggeleng. “Nggak usah lagi. Buang saja semuanya. Nggak butuh lagi.”

Sebelum pergi, Billy datang untuk menemui Siena. Setelah kepikiran mereka tidak bisa bertemu lagi di kemudian hari, hatinya pun terasa lara.

“Saat berobat di luar negeri, kamu renungkan dirimu dengan baik, perbaiki temperamenmu. Setelah kamu mengubahnya, aku akan pergi menjemputmu. Sudah dengar belum?”

Siena hanya mengangguk dengan datar. “Aku tahu. Aku akan berubah.”

Kening Billy berkerut. Hatinya terasa semakin tidak tenang saja.

Siena yang sekarang sangat penurut, tetapi entah kenapa Billy malah merasakan keanehan yang tidak bisa dideskripsikannya. Sepertinya dia merasa Siena tidak seharusnya bersikap seperti ini ….

Pada saat ini, Julia berjalan ke dalam ruangan dan merangkul lengan Billy. Dia memotong pemikiran Billy. “Kak Siena, apa kamu sudah siap-siap?”

Ketika melihat sikap mesra mereka, Siena hanya tersenyum datar saja. “Kalian tunggu di luar saja. Aku akan datang setelah ganti pakaian.”

Billy merasa tidak tenang. Hanya saja, di bawah dampingan Julia, dia pun berjalan keluar kamar pasien.

Hati Billy mulai dibaluti dengan firasat buruk.

Kenapa Siena tidak seperti dulu, memelasnya dengan manja?

Kenapa Siena tidak cemburu dengan Julia?

Julia dapat melihat sikap Billy. Terlintas rasa sadis di dalam matanya.

Sepertinya apa hebatnya Siena si wanita jalang itu!

Padahal kondisi Siena sangat buruk saat ini, kenapa Billy masih begitu perhatian terhadapnya?

Hanya saja, ketika mengangkat kepalanya, Julia masih tersenyum manis terhadap Billy. “Kak Billy, kamu jangan khawatir.”

“Paman dan Bibi sudah mengaturnya dengan baik. Aku nggak akan merugikan Kak Siena.”

Billy mengangguk dengan tidak fokus. Paling-paling Billy akan terbang ke sana untuk mengunjungi Siena. Namun, Siena tidak boleh menyadarinya. Jika tidak, dengan temperamennya, dia pasti akan bersikap seperti dulu, tidak bersedia untuk melepaskannya.

Ketika kepikiran dengan hal ini, Billy spontan tersenyum. Hanya saja, satu detik kemudian, tiba-tiba dia memperhatikan ada sesosok bayangan yang familier baginya sedang duduk di tepi jendela lantai lima.

“Jangan ….”

Kedua mata Billy spontan terbelalak lebar. Dia spontan hendak menyerbu ke depan. Hanya saja, semuanya telah terlambat. Satu detik kemudian, sosok bayangan tubuh langsing itu jatuh ke lantai, lalu terlihat darah berlumuran di atas lantai.

“Nana!”
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 8

    “Nana!” Billy bagai sedang ditekan tombol jeda saja. Gambaran darah yang mengalir dari bawah tubuh Siena kelihatan menusuk mata seperti sebilah pisau yang menancap dadanya saja, membuatnya merasa sakit hingga tidak ingin melanjutkan hidupnya lagi.“Nana, Nana ….” Mata Billy memerah. Dia menggenggam tangan dingin Siena dengan gemetar, berusaha untuk menghangatkan tubuh yang sudah tidak bernyawa lagi.Tidak lama kemudian, ada dokter dan suster kemari, mereka buru-buru mengangkat Siena ke atas tandu, lalu mengantarnya ke UGD.“Nana, kamu nggak boleh kenapa-napa, aku mohon sama kamu.”“Jangan mati, Siena. Jangan mati. Aku mohon sama kamu.”Billy buru-buru mengikuti langkah dokter di belakang. Suaranya terdengar gemetar.“Pasien mengalami patah tulang di tangan dan kakinya. Terutama bagian kaki yang mengalami cedera parah.”“Organ dalam pasien hancur dan menyebabkan pendarahan hebat. Otaknya juga mengalami cedera serius.”“Pasien kehilangan banyak darah. Cepat! Siapkan transfusi darah!”Set

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 9

    “Nggak mungkin!” Billy mendorong Julia, lalu menjatuhkannya ke lantai tanpa memedulikannya sama sekali. Dia seperti menggila saja hendak berdiri. “Aku mau pergi melihatnya. Aku mau melihat Nana ….”Hanya saja, tidak peduli bagaimana Billy berusaha, dia tetap berkali-kali jatuh di lantai. Luka di lututnya telah merembes. Darah merah menodai lantai.Julia memapah Billy ke atas ranjang. Air mata memenuhi matanya. Suaranya terdengar terisak-isak. “Kak Billy, kamu jangan begini, ya. Melihat kamu begitu kesakitan, hatiku juga nggak nyaman. Setidaknya … setidaknya Kak Siena masih hidup. Asalkan memikirkan cara, dia pasti akan sadar. Kamu tenangkan dirimu dulu, ya?”Usai mendengar, Billy yang tadinya menggila mulai menenangkan dirinya. Dia segera memanggil pengawal, “Aku mau kembali ke Kediaman Keluarga Juman, cepat! Dengar-dengar cara membangunkan pasien yang sedang dalam keadaan koma adalah dengan rangsangan emosional. Selama bisa menemukan barang-barang peninggalan milik Nana dulu, pasti bis

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 10

    Saat Billy tiba di rumah sakit, hari sudah sore.“Kak Billy, kebetulan kamu datang, ayo kita makan sama-sama.”Julia menatap pipinya yang tampak agak cekung. Selain merasa iba, dia juga tidak bisa menahan api cemburu yang membara di hatinya.Padahal Siena sudah menjadi orang cacat, kenapa Billy masih begitu peduli padanya?Namun, Julia tidak mengekspresikannya.Sekarang suasana hati Billy sedang buruk. Julia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengekspresikan dirinya, lalu membuat Siena sepenuhnya menghilang dari dirinya.Julia mendorong Billy dengan lembut ke depan meja, lalu menyusun makanan ke depannya. “Kak Billy, aku dengar dari pengawal, seharian ini kamu masih belum makan? Mana boleh kamu seperti itu? Aku paham kalau kamu khawatir sama Kak Siena, tapi kamu juga nggak boleh merusak kesehatanmu sendiri. Kalau sampai Kak Siena lihat kamu seperti ini, dia pasti akan bersedih. Ayo, ini sup ayam yang aku masak selama setengah hari. Coba kamu cicipi bagaimana rasanya?”Ketika dihada

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 11

    Kedua mata Billy yang berada di luar pintu memerah. Dia menggertakkan giginya dengan kuat.Ternyata selama ini dirinya adalah orang bodoh yang dipermainkan oleh Julia!Padahal Billy menganggap wanita berhati licik ini sebagai adiknya sendiri, dia malah mencelakai calon istrinya!Jelas-jelas Siena telah menjelaskan berkali-kali padanya, tetapi Billy malah mengabaikannya. Dia malah menganggap Siena sedang sembarangan menuduh orang lain. Namun, jelas-jelas Siena-lah yang telah dicelakai.Dengan berpikir seperti itu, Billy menumbuk kuat pahanya sendiri.Kenapa? Kenapa waktu itu Billy tidak menenangkan dirinya, lalu mendengar penjelasan Siena dengan baik? Jika waktu itu Billy memercayai Siena meski hanya sekali saja, tidak mungkin Siena akan berbaring koma sekarang!Rasa marah, benci, dan bersalah membaluti hati Billy. Baru saja dia hendak membuka pintu untuk berseteru langsung dengan Julia dan Xavier, kepala tim pengawal malah segera berjalan ke sisinya, lalu menyerahkan sebuah flashdisk k

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 12

    “Kenapa dia berani!”Billy membanting gelas di tangan ke dinding sebelah. Setelah mengeluarkan suara keras, gelas pun jatuh berkeping-keping.Amarah membara di dalam tatapannya. Billy mengepal erat tangannya.Julia, aku pasti akan membuatmu membayar akibat dari perbuatanmu.Billy kembali ke kamar pasien Siena. Julia dan Xavier yang berada di belakang pintu masih tidak merasakan apa-apa dan berkata dengan arogan.“Ck, kedua kaki Siena ini benar-benar menjijikkan. Cederanya jelek sekali.” Xavier tersenyum sinis. “Haih, siapa tahu dia akan cari mati? Waktu itu, aku juga nggak berencana untuk sembuhin kedua kaki busuknya. Dia juga cukup bersabar. Padahal sebelumnya aku sengaja menusuknya dengan pinset untuk melihat reaksinya. Siapa sangka padahal dia begitu kesakitan, dia malah nggak menjerit. Memang nggak seru.”Billy tidak sanggup untuk mendengar lagi. Dia langsung membanting kuat pintu kamar. Kedua orang di dalam kamar pun terkejut.“Bi … Kak Billy?” Terlukis ekspresi panik di wajah Jul

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 13

    Siena dipindahkan di ranjang samping Billy. Hanya dengan memalingkan kepala, Billy pun bisa melihatnya.Setiap harinya Billy duduk di samping ranjang Siena, lalu berkali-kali mengusap alis Siena dengan jari tangannya.“Nana, orang jahat yang menindasmu sudah aku beri pelajaran semuanya. Kamu buka matamu untuk lihat aku, ya?”Siena yang berbaring di atas ranjang tidak merespons sama sekali.Di sisi lain, Xavier dan Julia yang diusir dari kalangan kelas atas sedang kesulitan dalam hidupnya.Awalnya Julia mengandalkan hubungannya dengan Billy untuk menjadi model di perusahaan Keluarga Juman, dia juga kenal dengan beberapa koneksi kalangan kelas atas. Namun Julia terbiasa untuk memainkan intrik, sama sekali tidak memiliki teman sejati.Sekarang Billy sudah bersuara, dia bukan hanya kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya saja, dia bahkan menjadi incaran semua orang di dalam kalangan.Begitu pula dengan Xavier, dia hanyalah orang tidak berguna yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Sebel

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 14

    Billy tidak ingat bagaimana dirinya kembali ke rumah sakit. Saat tersadar kembali, dia sudah duduk di samping ranjang pasien Siena dengan wajah dibasahi air mata.Siena yang terbaring di atas ranjang pasien memejamkan kedua matanya dan terlihat begitu tenang. Hanya dada yang masih naik turun dengan lemah itu yang dapat membuktikan bahwa dia masih hidup.Billy menatap tampang Siena yang damai dan menangis tersedu-sedu. Dia tahu apa yang dikatakan Julia memang benar. Baik membandingkannya dengan Julia maupun Xavier, tidak ada yang menyakiti Siena lebih dalam dari dirinya sendiri.Kenapa semuanya berubah menjadi seperti ini? Awalnya, Billy jelas-jelas sangat mencintai Siena. Kenapa dia malah melakukan begitu banyak hal yang melukai Siena?Alangkah baiknya jika dia tidak bersama Julia pada pesta ulang tahun itu ....Alangkah baiknya apabila dia tidak bertengkar dengan Siena waktu itu ....Alangkah baiknya bila dia tidak meninggalkan Siena karena mengambek ketika mereka main ski hari itu ...

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 15

    Setelah melompat dari balkon, kesadaran Siena seolah tenggelam dalam kegelapan. Ketika dia memandang ke sekeliling dengan bingung, secercah cahaya menyilaukan tiba-tiba muncul di kejauhan.Kemudian, terdengar sebuah suara berkata, “Pergilah. Harapanmu akan segera terkabul.”Siena pun tanpa sadar berjalan ke arah cahaya itu, lalu membuka matanya. Di mana ini? Setelah membuka mata, terlihat langit-langit yang familier, tetapi juga asing. Berhubung sudah tidur terlalu lama, tubuh Siena terasa agak lemas. Dia duduk dengan kesulitan, lalu mengamati lingkungan di sekeliling. Ini ... adalah kamarnya di kediaman lama keluarganya yang berada jauh di Kota Harila.Setelah orang tua Siena meninggal, perusahaan dan semua sahamnya direbut oleh kerabatnya. Rumah ini juga dilelang sehingga dia hanya bisa hidup berkelana. Pada akhirnya, rumah ini tidak terjual karena sudah terlalu tua.Setelahnya ... setelahnya, keluarga yang ditolong oleh orang tua Siena merasa kasihan pada Siena dan membawanya pulang

Pinakabagong kabanata

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 21

    Beberapa bulan kemudian, Siena dan Jordy bertunangan.Setelah Billy pergi hari itu, Siena langsung membawa Jordy ke klinik dengan khawatir dan marah.“Lihat lukamu ini ....” Siena mengoleskan obat di luka Jordy dengan hati-hati sambil mengomel, “Kenapa kamu begitu gegabah? Kan sayang banget kalau wajah setampan ini terluka.”Jordy pun tersenyum dan menaruh dagunya ke telapak tangan Siena. “Karena bisa buat kamu kasihan sama aku, nggak sia-sia juga aku dipukul.”Wajah Siena seketika memerah. Dia pun memelototi Jordy dan menegur, “Jangan gombal kamu!”Namun, Siena tetap menunjukkan tampang khawatir. “Lain kali, jangan begini lagi. Aku benar-benar sedih melihatmu terluka.”“Oke.” Jordy mengangguk, lalu menjamin dengan serius, “Aku bersumpah, kelak, aku nggak akan buat Siena Kimnara khawatir lagi.”Pada awal musim panas, Siena dan Jordy mengadakan resepsi pernikahan. Diiringi dengan bunga yang bertebaran di udara, juga restu hangat dan tepuk tangan meriah dari sanak saudara serta teman deka

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 20

    Berhubung Billy mencurahkan semua perhatiannya dalam perihal Siena, dia sudah tidak muncul di Grup Juman beberapa hari. Begitu mendengar kabar ini, Leo sangat marah. Dia segera memberi perintah untuk membawa pulang putranya yang tidak berguna itu.Ketika Billy dibawa pulang ke rumah, dia langsung melihat orang tuanya yang duduk di sofa ruang tamu dalam diam. Setelah melihatnya, Leo segera berseru, “Kemari!”Plak!Billy berjalan ke hadapan Leo tanpa ekspresi. Yang menyambutnya adalah sebuah tamparan yang kuat. Tamparan itu membuat kepalanya terentak ke samping dan dia juga memuntahkan sedikit darah.Melihat hal ini, Ariana segera menarik putranya ke samping.“Kalau mau ngomong, ngomong baik-baik. Ngapain kamu main tangan!”Sembari mencela suaminya, Ariana pun memeriksa keadaan Billy. Begitu melihat keadaan putranya, dia sontak terkejut.“Coba kulihat .... Kamu kenapa?” Ariana berseru terkejut, “Billy, kenapa kamu terluka separah ini? Siapa yang menghajarmu?”Ariana tentu saja tidak teri

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 19

    Dalam sekejap, tatapan Billy langsung dipenuhi dengan kesedihan dan ketidakrelaan, seolah-olah hatinya akan hancur.“Kamu benar-benar nggak merasakan apa pun?” Billy menarik pergelangan tangan Siena dengan kuat dan lanjut bertanya dengan tidak rela, “Kamu benar-benar sudah lupakan semua kenangan di antara kita?”Sikap Billy ini sontak membuat Siena terkejut. Dia pun menggeleng secara refleks.Tatapan Billy perlahan-lahan berubah menjadi tatapan penuh kesedihan yang bercampur amarah. Dia juga bersikap makin histeris.“Kamu juga nggak ingat kejadian longsor salju lagi?” Demi mengembalikan ingatan Siena, Billy bahkan mengungkapkan semua kenangan yang buruk.“Gimana dengan Julia yang membuatmu jatuh ke jurang dan hampir membuat kedua kakimu diamputasi? Kamu juga sudah lupa sama semua itu?”“Apa?” Siena mengernyit sambil meronta dan mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Billy.“Demi celakai kamu, Julia mendorongmu dari gunung bersalju dan membuatmu terkurung di resor ski selama tujuh har

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 18

    Tidak lama setelah kejadian itu, Siena menerima pesan dari Billy.[ Nana, boleh nggak kita ketemu sekali? Aku tahu sikapku dulu sangat keterlaluan. Aku nggak seharusnya bersikap seperti itu terhadapmu .... ][ Tapi, aku sudah sadari kesalahanku. Aku mohon, kasih aku satu kesempatan lagi, ya? ]Setelah membaca serentetan pesan itu, selain merasa bingung, Sienna merasakan seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Meskipun dia sama sekali tidak memiliki ingatan tentang Billy, entah kenapa dia merasa bahwa dirinya sepertinya mengenal pria itu dulunya.Siena teringat bahwa ada sebuah memori yang dilupakannya. Sekarang, firasat itu pun menjadi makin kuat. Bagaimanapun juga, dia harus menemui Billy untuk mencari tahu kebenarannya.Setelah berpikir seperti itu, Siena membalas pesan Billy.[ Baiklah. Mari kita bertemu. ]“Ada apa?” Melihat Siena yang bersiap-siap untuk keluar, Jordy bertanya, “Kamu mau ke mana? Perlu kuantar?”“Nggak usah repot-repot. Aku mau ... pergi temui seseorang,

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 17

    Hari ini, Siena sengaja berdandan cantik. Tahun yang baru akan segera dimulai. Jordy sengaja mengajak Siena pergi menonton di malam Tahun Baru. Dia tentu saja memahami maksud Jordy. Dia juga memiliki kesan baik terhadap pria yang berkarakter lembut dan baik itu.Setiap kali Siena menghabiskan waktu dengan Jordy, dia selalu merasa rileks dan gembira. Sejak orang tuanya meninggal, sudah lama dia tidak merasakan perasaan memiliki seseorang yang dapat diandalkan.Menjelang malam, lampu-lampu neon di jalanan mulai menyala. Segala penjuru dihiasi lampu hias dan suasananya terasa sangat meriah. Sesekali, ada pasangan yang berjalan melewati keramaian sambil bergandengan tangan.Untuk menyesuaikan diri dengan suasana, Siena sengaja memilih gaun panjang berwarna merah marun dan memadukannya dengan mantel wol. Dia terlihat manis, imut, tetapi juga anggun.Rintik-rintik salju turun dari langit dan beterbangan di jalan. Siena tanpa sadar mengulurkan tangan untuk menangkapnya. Tiba-tiba sebuah sosok

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 16

    Siena menemukan pekerjaan di sebuah toko bunga dekat rumahnya. Meskipun gajinya tidak tinggi, dia sangat menyukai pekerjaan itu. Membagikan hal-hal indah kepada orang lain membuatnya sangat gembira. Selama bekerja di sini, dia juga mengenal banyak teman baru.“Pagi, Kak Tanya!” Siena berjalan masuk ke toko bunga sambil tersenyum. Pemilik toko bunga bernama Tanya itu segera menyodorkan sepiring pangsit yang masih hangat ke hadapan Siena. “Ayo cicip. Aku sendiri yang membuatnya hari ini!”Setelah menyelesaikan semua persiapan kerja, Siena menerima sebuah pesanan pengantaran. Hal yang mengejutkannya adalah, alamat pengantaran itu berada tepat di samping rumahnya. Dia pun membawa sebuket bunga lili itu ke rumah pelanggan dan menekan bel.“Maaf, tunggu sebentar!”Terdengar suara jernih pria dari balik pintu. Ketika pintu dibuka, seorang pemuda yang tampan menerima sebuket bunga itu dari Siena. “Terima kasih .... Eh? Kok kamu yang datang?”Pemuda itu tidak sempat menyelesaikan kalimat awalny

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 15

    Setelah melompat dari balkon, kesadaran Siena seolah tenggelam dalam kegelapan. Ketika dia memandang ke sekeliling dengan bingung, secercah cahaya menyilaukan tiba-tiba muncul di kejauhan.Kemudian, terdengar sebuah suara berkata, “Pergilah. Harapanmu akan segera terkabul.”Siena pun tanpa sadar berjalan ke arah cahaya itu, lalu membuka matanya. Di mana ini? Setelah membuka mata, terlihat langit-langit yang familier, tetapi juga asing. Berhubung sudah tidur terlalu lama, tubuh Siena terasa agak lemas. Dia duduk dengan kesulitan, lalu mengamati lingkungan di sekeliling. Ini ... adalah kamarnya di kediaman lama keluarganya yang berada jauh di Kota Harila.Setelah orang tua Siena meninggal, perusahaan dan semua sahamnya direbut oleh kerabatnya. Rumah ini juga dilelang sehingga dia hanya bisa hidup berkelana. Pada akhirnya, rumah ini tidak terjual karena sudah terlalu tua.Setelahnya ... setelahnya, keluarga yang ditolong oleh orang tua Siena merasa kasihan pada Siena dan membawanya pulang

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 14

    Billy tidak ingat bagaimana dirinya kembali ke rumah sakit. Saat tersadar kembali, dia sudah duduk di samping ranjang pasien Siena dengan wajah dibasahi air mata.Siena yang terbaring di atas ranjang pasien memejamkan kedua matanya dan terlihat begitu tenang. Hanya dada yang masih naik turun dengan lemah itu yang dapat membuktikan bahwa dia masih hidup.Billy menatap tampang Siena yang damai dan menangis tersedu-sedu. Dia tahu apa yang dikatakan Julia memang benar. Baik membandingkannya dengan Julia maupun Xavier, tidak ada yang menyakiti Siena lebih dalam dari dirinya sendiri.Kenapa semuanya berubah menjadi seperti ini? Awalnya, Billy jelas-jelas sangat mencintai Siena. Kenapa dia malah melakukan begitu banyak hal yang melukai Siena?Alangkah baiknya jika dia tidak bersama Julia pada pesta ulang tahun itu ....Alangkah baiknya apabila dia tidak bertengkar dengan Siena waktu itu ....Alangkah baiknya bila dia tidak meninggalkan Siena karena mengambek ketika mereka main ski hari itu ...

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 13

    Siena dipindahkan di ranjang samping Billy. Hanya dengan memalingkan kepala, Billy pun bisa melihatnya.Setiap harinya Billy duduk di samping ranjang Siena, lalu berkali-kali mengusap alis Siena dengan jari tangannya.“Nana, orang jahat yang menindasmu sudah aku beri pelajaran semuanya. Kamu buka matamu untuk lihat aku, ya?”Siena yang berbaring di atas ranjang tidak merespons sama sekali.Di sisi lain, Xavier dan Julia yang diusir dari kalangan kelas atas sedang kesulitan dalam hidupnya.Awalnya Julia mengandalkan hubungannya dengan Billy untuk menjadi model di perusahaan Keluarga Juman, dia juga kenal dengan beberapa koneksi kalangan kelas atas. Namun Julia terbiasa untuk memainkan intrik, sama sekali tidak memiliki teman sejati.Sekarang Billy sudah bersuara, dia bukan hanya kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya saja, dia bahkan menjadi incaran semua orang di dalam kalangan.Begitu pula dengan Xavier, dia hanyalah orang tidak berguna yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Sebel

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status