Share

Bab 12

Author: Calandra
“Kenapa dia berani!”

Billy membanting gelas di tangan ke dinding sebelah. Setelah mengeluarkan suara keras, gelas pun jatuh berkeping-keping.

Amarah membara di dalam tatapannya. Billy mengepal erat tangannya.

Julia, aku pasti akan membuatmu membayar akibat dari perbuatanmu.

Billy kembali ke kamar pasien Siena. Julia dan Xavier yang berada di belakang pintu masih tidak merasakan apa-apa dan berkata dengan arogan.

“Ck, kedua kaki Siena ini benar-benar menjijikkan. Cederanya jelek sekali.” Xavier tersenyum sinis. “Haih, siapa tahu dia akan cari mati? Waktu itu, aku juga nggak berencana untuk sembuhin kedua kaki busuknya. Dia juga cukup bersabar. Padahal sebelumnya aku sengaja menusuknya dengan pinset untuk melihat reaksinya. Siapa sangka padahal dia begitu kesakitan, dia malah nggak menjerit. Memang nggak seru.”

Billy tidak sanggup untuk mendengar lagi. Dia langsung membanting kuat pintu kamar. Kedua orang di dalam kamar pun terkejut.

“Bi … Kak Billy?” Terlukis ekspresi panik di wajah Julia. Hanya saja, dia berusaha untuk menenangkan dirinya, lalu berjalan ke sisi Billy dengan tersenyum lembut. “Kenapa kamu ke sini? Apa kamu nggak bisa tidur? Kamu ini terlalu gampang luluh. Kak Siena, dia nggak kenapa-napa, kok ….”

Plak!

Belum sempat Julia menyelesaikan omongannya, ucapannya dipotong oleh suara tamparan keras. Julia terjatuh di tempat, lalu melihat ke sisi orang yang menampar wajahnya dengan tatapan tidak percaya.

“Kak Billy?” Julia telungkup di atas lantai dengan kedua mata berlinangkan air mata. “Apa ada yang salah? Atau aku sudah membuatmu nggak senang?”

Kening Xavier berkerut. Dia mengulurkan tangan hendak memapah Julia. “Billy, apa kamu sudah gila? Lia, dia ….”

Hanya saja satu detik kemudian, Xavier juga ditendang pengawal di samping Billy dengan kuat hingga terpelanting beberapa meter ke belakang.

Billy menurunkan kepalanya menatap Julia yang berlutut di sisinya dengan dingin. Raut wajahnya kelihatan sinis. Aura membunuh terlintas di dalam tatapannya.

“Apa kamu nggak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku?”

Hati Julia terasa tegang.

Jangan-jangan Billy telah menyadarinya?

Tidak, tidak mungkin.

Saat itu, tidak ada yang melihat. Billy tidak memiliki bukti, dia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Julia.

Ketika kepikiran hal itu, Julia langsung menangis. Dia mengulurkan tangannya untuk meraih ujung kaki celana Billy. “Kak Billy, apa ada yang salah denganmu? Sebenarnya apa yang sudah Lia lakukan? Cepat beri tahu Lia, Lia akan mengubahnya. Aku mohon sama kamu, jangan benci Lia, ya.”

Ketika melihat sikap Julia yang masih tidak mengakui perbuatannya, Billy pun mengalihkan pandangannya dengan tatapan benci. Dia langsung mengesampingkan tangan Julia, lalu bertanya dengan suara keras, “Sewaktu di arena ski, kamu yang menghina Nana dan orang tuanya, juga sengaja melukai tanganmu sendiri demi memfitnahnya, benar, ‘kan?”

Dapat terlihat ekspresi panik dan bersalah di wajah Julia.

“Ngomong!” Billy kelihatan marah. “Tadi bukannya kamu jago ngomong! Saat longsor salju, sebenarnya Siena nggak akan kenapa-napa, kenapa kamu malah mendorongnya ke bawah? Kamu bahkan tega turun tangan terhadap kakak sepupumu sendiri. Julia, kamu memang sampah!”

Bagaimana Billy bisa mengetahuinya?

Julia meremas ujung pakaian Billy dengan panik. Dia berlutut di lantai sembari menjelaskan dengan terbata-bata, “Bukan, bukan begini. Kak Billy, kamu dengarkan penjelasanku ….”

“Apa ada yang perlu dijelaskan lagi?” Billy mengeluarkan ponselnya. Dapat terlihat jelas gambaran waktu itu di atas layar. “Bukti ada di sini. Kamu mau berdalih sampai kapan lagi!”

“Kamu juga.” Tatapan mengerikan Billy tertuju pada Xavier yang berada di samping. “Kalian kedua kakak beradik memang jahat sekali. Kalian semua mesti membayar akibat dari perbuatan kalian.”

Ketika melihat situasi ini, Xavier segera membangkitkan tubuhnya dengan buru-buru. Dia pun bergumam, “Ini … semua ini ide dia seorang diri! Dia yang bersikeras ingin aku merahasiakannya darimu. Semuanya nggak ada hubungannya sama aku!”

Billy berjalan ke depan ranjang Siena, lalu menarik lengan pakaiannya ke atas. Terlihat banyak bekas luka baru dan lama bertumpukan di atas kulit mulusnya.

Billy membelalaki Xavier, lalu mengangkat kursi di samping, membantingnya ke sisi Xavier.

“Berani-beraninya kamu bilang nggak ada hubungannya sama kamu! Kalian berdua memang berengsek! beraninya memperlakukan Nana-ku ….”

Billy tidak mengindahkan pengampunan mereka berdua, langsung memanggil pengawal, “Bawa keluar dua orang kurang ajar ini. Jangan biarkan mereka muncul di hadapanku untuk selamanya!”

Setelah memberi pelajaran kepada mereka berdua, Billy masih saja merasa tidak cukup. Dia pun langsung memanggil direktur dan pemimpin dari rumah sakit kemari. Dia ingin menghukum semua yang disuap oleh kedua kakak beradik ini.

Dalam seketika, dokter dan suster di rumah sakit merasa gugup ketika melihat Billy. Mereka melakukan pekerjaan mereka dengan penuh semangat lantaran takut akan diusir dari rumah.

Hanya saja, meskipun demikian, Billy masih saja merasa tidak tenang.

“Pindahkan Siena ke kamarku.” Billy memalingkan kepala berpesan kepada suster, “Cari beberapa orang lagi untuk jaga dia dengan teliti tiap harinya. Kalau terjadi sesuatu, aku akan beri pelajaran kepada kalian!”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 13

    Siena dipindahkan di ranjang samping Billy. Hanya dengan memalingkan kepala, Billy pun bisa melihatnya.Setiap harinya Billy duduk di samping ranjang Siena, lalu berkali-kali mengusap alis Siena dengan jari tangannya.“Nana, orang jahat yang menindasmu sudah aku beri pelajaran semuanya. Kamu buka matamu untuk lihat aku, ya?”Siena yang berbaring di atas ranjang tidak merespons sama sekali.Di sisi lain, Xavier dan Julia yang diusir dari kalangan kelas atas sedang kesulitan dalam hidupnya.Awalnya Julia mengandalkan hubungannya dengan Billy untuk menjadi model di perusahaan Keluarga Juman, dia juga kenal dengan beberapa koneksi kalangan kelas atas. Namun Julia terbiasa untuk memainkan intrik, sama sekali tidak memiliki teman sejati.Sekarang Billy sudah bersuara, dia bukan hanya kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya saja, dia bahkan menjadi incaran semua orang di dalam kalangan.Begitu pula dengan Xavier, dia hanyalah orang tidak berguna yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Sebel

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 14

    Billy tidak ingat bagaimana dirinya kembali ke rumah sakit. Saat tersadar kembali, dia sudah duduk di samping ranjang pasien Siena dengan wajah dibasahi air mata.Siena yang terbaring di atas ranjang pasien memejamkan kedua matanya dan terlihat begitu tenang. Hanya dada yang masih naik turun dengan lemah itu yang dapat membuktikan bahwa dia masih hidup.Billy menatap tampang Siena yang damai dan menangis tersedu-sedu. Dia tahu apa yang dikatakan Julia memang benar. Baik membandingkannya dengan Julia maupun Xavier, tidak ada yang menyakiti Siena lebih dalam dari dirinya sendiri.Kenapa semuanya berubah menjadi seperti ini? Awalnya, Billy jelas-jelas sangat mencintai Siena. Kenapa dia malah melakukan begitu banyak hal yang melukai Siena?Alangkah baiknya jika dia tidak bersama Julia pada pesta ulang tahun itu ....Alangkah baiknya apabila dia tidak bertengkar dengan Siena waktu itu ....Alangkah baiknya bila dia tidak meninggalkan Siena karena mengambek ketika mereka main ski hari itu ...

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 15

    Setelah melompat dari balkon, kesadaran Siena seolah tenggelam dalam kegelapan. Ketika dia memandang ke sekeliling dengan bingung, secercah cahaya menyilaukan tiba-tiba muncul di kejauhan.Kemudian, terdengar sebuah suara berkata, “Pergilah. Harapanmu akan segera terkabul.”Siena pun tanpa sadar berjalan ke arah cahaya itu, lalu membuka matanya. Di mana ini? Setelah membuka mata, terlihat langit-langit yang familier, tetapi juga asing. Berhubung sudah tidur terlalu lama, tubuh Siena terasa agak lemas. Dia duduk dengan kesulitan, lalu mengamati lingkungan di sekeliling. Ini ... adalah kamarnya di kediaman lama keluarganya yang berada jauh di Kota Harila.Setelah orang tua Siena meninggal, perusahaan dan semua sahamnya direbut oleh kerabatnya. Rumah ini juga dilelang sehingga dia hanya bisa hidup berkelana. Pada akhirnya, rumah ini tidak terjual karena sudah terlalu tua.Setelahnya ... setelahnya, keluarga yang ditolong oleh orang tua Siena merasa kasihan pada Siena dan membawanya pulang

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 16

    Siena menemukan pekerjaan di sebuah toko bunga dekat rumahnya. Meskipun gajinya tidak tinggi, dia sangat menyukai pekerjaan itu. Membagikan hal-hal indah kepada orang lain membuatnya sangat gembira. Selama bekerja di sini, dia juga mengenal banyak teman baru.“Pagi, Kak Tanya!” Siena berjalan masuk ke toko bunga sambil tersenyum. Pemilik toko bunga bernama Tanya itu segera menyodorkan sepiring pangsit yang masih hangat ke hadapan Siena. “Ayo cicip. Aku sendiri yang membuatnya hari ini!”Setelah menyelesaikan semua persiapan kerja, Siena menerima sebuah pesanan pengantaran. Hal yang mengejutkannya adalah, alamat pengantaran itu berada tepat di samping rumahnya. Dia pun membawa sebuket bunga lili itu ke rumah pelanggan dan menekan bel.“Maaf, tunggu sebentar!”Terdengar suara jernih pria dari balik pintu. Ketika pintu dibuka, seorang pemuda yang tampan menerima sebuket bunga itu dari Siena. “Terima kasih .... Eh? Kok kamu yang datang?”Pemuda itu tidak sempat menyelesaikan kalimat awalny

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 17

    Hari ini, Siena sengaja berdandan cantik. Tahun yang baru akan segera dimulai. Jordy sengaja mengajak Siena pergi menonton di malam Tahun Baru. Dia tentu saja memahami maksud Jordy. Dia juga memiliki kesan baik terhadap pria yang berkarakter lembut dan baik itu.Setiap kali Siena menghabiskan waktu dengan Jordy, dia selalu merasa rileks dan gembira. Sejak orang tuanya meninggal, sudah lama dia tidak merasakan perasaan memiliki seseorang yang dapat diandalkan.Menjelang malam, lampu-lampu neon di jalanan mulai menyala. Segala penjuru dihiasi lampu hias dan suasananya terasa sangat meriah. Sesekali, ada pasangan yang berjalan melewati keramaian sambil bergandengan tangan.Untuk menyesuaikan diri dengan suasana, Siena sengaja memilih gaun panjang berwarna merah marun dan memadukannya dengan mantel wol. Dia terlihat manis, imut, tetapi juga anggun.Rintik-rintik salju turun dari langit dan beterbangan di jalan. Siena tanpa sadar mengulurkan tangan untuk menangkapnya. Tiba-tiba sebuah sosok

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 18

    Tidak lama setelah kejadian itu, Siena menerima pesan dari Billy.[ Nana, boleh nggak kita ketemu sekali? Aku tahu sikapku dulu sangat keterlaluan. Aku nggak seharusnya bersikap seperti itu terhadapmu .... ][ Tapi, aku sudah sadari kesalahanku. Aku mohon, kasih aku satu kesempatan lagi, ya? ]Setelah membaca serentetan pesan itu, selain merasa bingung, Sienna merasakan seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Meskipun dia sama sekali tidak memiliki ingatan tentang Billy, entah kenapa dia merasa bahwa dirinya sepertinya mengenal pria itu dulunya.Siena teringat bahwa ada sebuah memori yang dilupakannya. Sekarang, firasat itu pun menjadi makin kuat. Bagaimanapun juga, dia harus menemui Billy untuk mencari tahu kebenarannya.Setelah berpikir seperti itu, Siena membalas pesan Billy.[ Baiklah. Mari kita bertemu. ]“Ada apa?” Melihat Siena yang bersiap-siap untuk keluar, Jordy bertanya, “Kamu mau ke mana? Perlu kuantar?”“Nggak usah repot-repot. Aku mau ... pergi temui seseorang,

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 19

    Dalam sekejap, tatapan Billy langsung dipenuhi dengan kesedihan dan ketidakrelaan, seolah-olah hatinya akan hancur.“Kamu benar-benar nggak merasakan apa pun?” Billy menarik pergelangan tangan Siena dengan kuat dan lanjut bertanya dengan tidak rela, “Kamu benar-benar sudah lupakan semua kenangan di antara kita?”Sikap Billy ini sontak membuat Siena terkejut. Dia pun menggeleng secara refleks.Tatapan Billy perlahan-lahan berubah menjadi tatapan penuh kesedihan yang bercampur amarah. Dia juga bersikap makin histeris.“Kamu juga nggak ingat kejadian longsor salju lagi?” Demi mengembalikan ingatan Siena, Billy bahkan mengungkapkan semua kenangan yang buruk.“Gimana dengan Julia yang membuatmu jatuh ke jurang dan hampir membuat kedua kakimu diamputasi? Kamu juga sudah lupa sama semua itu?”“Apa?” Siena mengernyit sambil meronta dan mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Billy.“Demi celakai kamu, Julia mendorongmu dari gunung bersalju dan membuatmu terkurung di resor ski selama tujuh har

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 20

    Berhubung Billy mencurahkan semua perhatiannya dalam perihal Siena, dia sudah tidak muncul di Grup Juman beberapa hari. Begitu mendengar kabar ini, Leo sangat marah. Dia segera memberi perintah untuk membawa pulang putranya yang tidak berguna itu.Ketika Billy dibawa pulang ke rumah, dia langsung melihat orang tuanya yang duduk di sofa ruang tamu dalam diam. Setelah melihatnya, Leo segera berseru, “Kemari!”Plak!Billy berjalan ke hadapan Leo tanpa ekspresi. Yang menyambutnya adalah sebuah tamparan yang kuat. Tamparan itu membuat kepalanya terentak ke samping dan dia juga memuntahkan sedikit darah.Melihat hal ini, Ariana segera menarik putranya ke samping.“Kalau mau ngomong, ngomong baik-baik. Ngapain kamu main tangan!”Sembari mencela suaminya, Ariana pun memeriksa keadaan Billy. Begitu melihat keadaan putranya, dia sontak terkejut.“Coba kulihat .... Kamu kenapa?” Ariana berseru terkejut, “Billy, kenapa kamu terluka separah ini? Siapa yang menghajarmu?”Ariana tentu saja tidak teri

Latest chapter

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 21

    Beberapa bulan kemudian, Siena dan Jordy bertunangan.Setelah Billy pergi hari itu, Siena langsung membawa Jordy ke klinik dengan khawatir dan marah.“Lihat lukamu ini ....” Siena mengoleskan obat di luka Jordy dengan hati-hati sambil mengomel, “Kenapa kamu begitu gegabah? Kan sayang banget kalau wajah setampan ini terluka.”Jordy pun tersenyum dan menaruh dagunya ke telapak tangan Siena. “Karena bisa buat kamu kasihan sama aku, nggak sia-sia juga aku dipukul.”Wajah Siena seketika memerah. Dia pun memelototi Jordy dan menegur, “Jangan gombal kamu!”Namun, Siena tetap menunjukkan tampang khawatir. “Lain kali, jangan begini lagi. Aku benar-benar sedih melihatmu terluka.”“Oke.” Jordy mengangguk, lalu menjamin dengan serius, “Aku bersumpah, kelak, aku nggak akan buat Siena Kimnara khawatir lagi.”Pada awal musim panas, Siena dan Jordy mengadakan resepsi pernikahan. Diiringi dengan bunga yang bertebaran di udara, juga restu hangat dan tepuk tangan meriah dari sanak saudara serta teman deka

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 20

    Berhubung Billy mencurahkan semua perhatiannya dalam perihal Siena, dia sudah tidak muncul di Grup Juman beberapa hari. Begitu mendengar kabar ini, Leo sangat marah. Dia segera memberi perintah untuk membawa pulang putranya yang tidak berguna itu.Ketika Billy dibawa pulang ke rumah, dia langsung melihat orang tuanya yang duduk di sofa ruang tamu dalam diam. Setelah melihatnya, Leo segera berseru, “Kemari!”Plak!Billy berjalan ke hadapan Leo tanpa ekspresi. Yang menyambutnya adalah sebuah tamparan yang kuat. Tamparan itu membuat kepalanya terentak ke samping dan dia juga memuntahkan sedikit darah.Melihat hal ini, Ariana segera menarik putranya ke samping.“Kalau mau ngomong, ngomong baik-baik. Ngapain kamu main tangan!”Sembari mencela suaminya, Ariana pun memeriksa keadaan Billy. Begitu melihat keadaan putranya, dia sontak terkejut.“Coba kulihat .... Kamu kenapa?” Ariana berseru terkejut, “Billy, kenapa kamu terluka separah ini? Siapa yang menghajarmu?”Ariana tentu saja tidak teri

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 19

    Dalam sekejap, tatapan Billy langsung dipenuhi dengan kesedihan dan ketidakrelaan, seolah-olah hatinya akan hancur.“Kamu benar-benar nggak merasakan apa pun?” Billy menarik pergelangan tangan Siena dengan kuat dan lanjut bertanya dengan tidak rela, “Kamu benar-benar sudah lupakan semua kenangan di antara kita?”Sikap Billy ini sontak membuat Siena terkejut. Dia pun menggeleng secara refleks.Tatapan Billy perlahan-lahan berubah menjadi tatapan penuh kesedihan yang bercampur amarah. Dia juga bersikap makin histeris.“Kamu juga nggak ingat kejadian longsor salju lagi?” Demi mengembalikan ingatan Siena, Billy bahkan mengungkapkan semua kenangan yang buruk.“Gimana dengan Julia yang membuatmu jatuh ke jurang dan hampir membuat kedua kakimu diamputasi? Kamu juga sudah lupa sama semua itu?”“Apa?” Siena mengernyit sambil meronta dan mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Billy.“Demi celakai kamu, Julia mendorongmu dari gunung bersalju dan membuatmu terkurung di resor ski selama tujuh har

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 18

    Tidak lama setelah kejadian itu, Siena menerima pesan dari Billy.[ Nana, boleh nggak kita ketemu sekali? Aku tahu sikapku dulu sangat keterlaluan. Aku nggak seharusnya bersikap seperti itu terhadapmu .... ][ Tapi, aku sudah sadari kesalahanku. Aku mohon, kasih aku satu kesempatan lagi, ya? ]Setelah membaca serentetan pesan itu, selain merasa bingung, Sienna merasakan seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Meskipun dia sama sekali tidak memiliki ingatan tentang Billy, entah kenapa dia merasa bahwa dirinya sepertinya mengenal pria itu dulunya.Siena teringat bahwa ada sebuah memori yang dilupakannya. Sekarang, firasat itu pun menjadi makin kuat. Bagaimanapun juga, dia harus menemui Billy untuk mencari tahu kebenarannya.Setelah berpikir seperti itu, Siena membalas pesan Billy.[ Baiklah. Mari kita bertemu. ]“Ada apa?” Melihat Siena yang bersiap-siap untuk keluar, Jordy bertanya, “Kamu mau ke mana? Perlu kuantar?”“Nggak usah repot-repot. Aku mau ... pergi temui seseorang,

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 17

    Hari ini, Siena sengaja berdandan cantik. Tahun yang baru akan segera dimulai. Jordy sengaja mengajak Siena pergi menonton di malam Tahun Baru. Dia tentu saja memahami maksud Jordy. Dia juga memiliki kesan baik terhadap pria yang berkarakter lembut dan baik itu.Setiap kali Siena menghabiskan waktu dengan Jordy, dia selalu merasa rileks dan gembira. Sejak orang tuanya meninggal, sudah lama dia tidak merasakan perasaan memiliki seseorang yang dapat diandalkan.Menjelang malam, lampu-lampu neon di jalanan mulai menyala. Segala penjuru dihiasi lampu hias dan suasananya terasa sangat meriah. Sesekali, ada pasangan yang berjalan melewati keramaian sambil bergandengan tangan.Untuk menyesuaikan diri dengan suasana, Siena sengaja memilih gaun panjang berwarna merah marun dan memadukannya dengan mantel wol. Dia terlihat manis, imut, tetapi juga anggun.Rintik-rintik salju turun dari langit dan beterbangan di jalan. Siena tanpa sadar mengulurkan tangan untuk menangkapnya. Tiba-tiba sebuah sosok

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 16

    Siena menemukan pekerjaan di sebuah toko bunga dekat rumahnya. Meskipun gajinya tidak tinggi, dia sangat menyukai pekerjaan itu. Membagikan hal-hal indah kepada orang lain membuatnya sangat gembira. Selama bekerja di sini, dia juga mengenal banyak teman baru.“Pagi, Kak Tanya!” Siena berjalan masuk ke toko bunga sambil tersenyum. Pemilik toko bunga bernama Tanya itu segera menyodorkan sepiring pangsit yang masih hangat ke hadapan Siena. “Ayo cicip. Aku sendiri yang membuatnya hari ini!”Setelah menyelesaikan semua persiapan kerja, Siena menerima sebuah pesanan pengantaran. Hal yang mengejutkannya adalah, alamat pengantaran itu berada tepat di samping rumahnya. Dia pun membawa sebuket bunga lili itu ke rumah pelanggan dan menekan bel.“Maaf, tunggu sebentar!”Terdengar suara jernih pria dari balik pintu. Ketika pintu dibuka, seorang pemuda yang tampan menerima sebuket bunga itu dari Siena. “Terima kasih .... Eh? Kok kamu yang datang?”Pemuda itu tidak sempat menyelesaikan kalimat awalny

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 15

    Setelah melompat dari balkon, kesadaran Siena seolah tenggelam dalam kegelapan. Ketika dia memandang ke sekeliling dengan bingung, secercah cahaya menyilaukan tiba-tiba muncul di kejauhan.Kemudian, terdengar sebuah suara berkata, “Pergilah. Harapanmu akan segera terkabul.”Siena pun tanpa sadar berjalan ke arah cahaya itu, lalu membuka matanya. Di mana ini? Setelah membuka mata, terlihat langit-langit yang familier, tetapi juga asing. Berhubung sudah tidur terlalu lama, tubuh Siena terasa agak lemas. Dia duduk dengan kesulitan, lalu mengamati lingkungan di sekeliling. Ini ... adalah kamarnya di kediaman lama keluarganya yang berada jauh di Kota Harila.Setelah orang tua Siena meninggal, perusahaan dan semua sahamnya direbut oleh kerabatnya. Rumah ini juga dilelang sehingga dia hanya bisa hidup berkelana. Pada akhirnya, rumah ini tidak terjual karena sudah terlalu tua.Setelahnya ... setelahnya, keluarga yang ditolong oleh orang tua Siena merasa kasihan pada Siena dan membawanya pulang

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 14

    Billy tidak ingat bagaimana dirinya kembali ke rumah sakit. Saat tersadar kembali, dia sudah duduk di samping ranjang pasien Siena dengan wajah dibasahi air mata.Siena yang terbaring di atas ranjang pasien memejamkan kedua matanya dan terlihat begitu tenang. Hanya dada yang masih naik turun dengan lemah itu yang dapat membuktikan bahwa dia masih hidup.Billy menatap tampang Siena yang damai dan menangis tersedu-sedu. Dia tahu apa yang dikatakan Julia memang benar. Baik membandingkannya dengan Julia maupun Xavier, tidak ada yang menyakiti Siena lebih dalam dari dirinya sendiri.Kenapa semuanya berubah menjadi seperti ini? Awalnya, Billy jelas-jelas sangat mencintai Siena. Kenapa dia malah melakukan begitu banyak hal yang melukai Siena?Alangkah baiknya jika dia tidak bersama Julia pada pesta ulang tahun itu ....Alangkah baiknya apabila dia tidak bertengkar dengan Siena waktu itu ....Alangkah baiknya bila dia tidak meninggalkan Siena karena mengambek ketika mereka main ski hari itu ...

  • Andai Cinta Datang Lebih Awal   Bab 13

    Siena dipindahkan di ranjang samping Billy. Hanya dengan memalingkan kepala, Billy pun bisa melihatnya.Setiap harinya Billy duduk di samping ranjang Siena, lalu berkali-kali mengusap alis Siena dengan jari tangannya.“Nana, orang jahat yang menindasmu sudah aku beri pelajaran semuanya. Kamu buka matamu untuk lihat aku, ya?”Siena yang berbaring di atas ranjang tidak merespons sama sekali.Di sisi lain, Xavier dan Julia yang diusir dari kalangan kelas atas sedang kesulitan dalam hidupnya.Awalnya Julia mengandalkan hubungannya dengan Billy untuk menjadi model di perusahaan Keluarga Juman, dia juga kenal dengan beberapa koneksi kalangan kelas atas. Namun Julia terbiasa untuk memainkan intrik, sama sekali tidak memiliki teman sejati.Sekarang Billy sudah bersuara, dia bukan hanya kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya saja, dia bahkan menjadi incaran semua orang di dalam kalangan.Begitu pula dengan Xavier, dia hanyalah orang tidak berguna yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Sebel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status