Anara

Anara

By:  kimmy ara  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
29 Mga Ratings
13Mga Kabanata
1.8Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
Leave your review on App

Anara Carwen, putri tunggal seorang millyader yang super sibuk. Anara yang kesepian karena orangtuanya yang sibuk, mencari kebahagiaan di luar rumah dengan cara yang salah. Dunia malam menjadi candunya. Anara pun menjalin hubungan dengan Bryan, seorang bartender yang juga teman kampusnya. Tanpa Anara ketahui, Bryan ternyata memikiki niat terselubung kepadanya. Anara pun di khianati setelah berhasil memoroti gadis itu. Kecewa karna kisah cintanya kandas, terlebih kesuciannya pun juga telah ternoda, Anara semakin tak terkendali. Beberapa wartawan pun berhasil memergoki Anara sedang berpesta dengan teman-temannya di sebuah klub malam dalam keadaan mabuk. Keluarganya pun geger mendapati berita itu. Sang ayah Brama Sarendra, marah besar dan mengurung Anara di kamar. Ayahnya membuat ultimatum kepada Anara. Hukuman yang tak bisa di bantahnya. Anara harus tinggal di kampung, tempat asal pengasuhnya. Dia hanya boleh pergi bersama pengasuhnya. Disana lah Anara bertemu seorang pria yang mampu membuat hatinya bergetar. Tapi apakah pria itu mau menerima Anara dengan sikapnya yang masih tak terkontrol itu?

view more

Pinakabagong kabanata

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Reinma
bikin penasaran ......️
2022-01-15 23:12:00
0
user avatar
tiareyss
baru bab satu aja greget bgt sm anara:( lanjut thor...
2021-09-16 09:51:49
1
user avatar
AmJiyeon
keren banget ceritanya......
2021-09-15 21:46:58
0
user avatar
Christina
keren lo... auto masuk rak..
2021-09-15 21:36:46
0
user avatar
Sheillya Pradina
sukaaa bngettt
2021-09-15 21:30:38
0
user avatar
Pena Merah
Ceritanya menarik, semangat Thor ...️
2021-09-12 23:20:34
1
user avatar
faihyuu
ceritanya bagus, semangat untuk melanjutkan!
2021-09-12 14:01:28
1
user avatar
Asya Ns
semangat thor♡♡♡♡
2021-09-11 12:58:34
1
user avatar
RAZILEE
wahh ceritanya bagus thor
2021-09-11 12:57:21
1
user avatar
Jasmine
Menarik kk....yuk lanjuut... >•<
2021-09-10 23:35:24
0
user avatar
Erse Clusiee
Kereeen............
2021-09-10 14:29:35
0
user avatar
Pena Air
ceritanya bagus banget kak, semangat
2021-09-10 13:23:11
0
user avatar
Author Dwi
nex kaka seru banget
2021-09-10 09:30:36
0
user avatar
Mikaya
Dasar gadis manja, bukannya bersyukur malah mabuk2an. Kamu ga tahu apa banyak orang yang ingin seperti kamu yang serba kecukupan ...
2021-09-04 18:54:37
1
user avatar
lexiez
Wah Bryan yak benar curi kesempatankah?
2021-08-26 12:53:19
1
  • 1
  • 2
13 Kabanata

Kehilangan kesucian

Menjadi cantik, kaya dan populer adalah impian setiap wanita. Dalam pandangan orang-orang, hidup seperti itu adalah suatu keberuntungan, dunia yang penuh keajaiban. Namun bagi Anara, dunia itu adalah penjara yang dingin dan gelap disaat malam. Dan menjadi neraka yang panas membakar disaat siang. Nama gadis itu Anara,  Anara Carwen Sarendra. Putri tunggal Brama Sarendra, salah satu dari sepuluh orang paling berpengaruh di dunia. Kekayaannya tak dapat di hitung, belum lagi aset dan yayasan-yayasan yang di kelolanya. Membuat seorang Brama dan keluarganya, menjadi incaran para pencari berita. Seharusnya gadis itu bahagia. Seharusnya dia merasa beruntung memiliki semua yang di inginkankan nya, dalam hidup. Kenyataannya, Anara merasa kesepian. Dia bahkan harus membuat janji terlebih dahulu jika ingin bertemu dengan kedua orangtuanya. Tragis, bukan? Begitulah kehidupan seorang Anar
Magbasa pa

Jimbaran, Bali

Semenjak kejadian malam itu, Anara dan Bryan menjadi dekat. Bahkan setelah satu bulan, mereka resmi menjadi pasangan kekasih. Hari-hari, sekarang terasa sangat menyenangkan. Bryan mampu memberikan semua perhatian yang tidak pernah Anara dapatkan sebelumnya. Memperlakukannya bak seorang putri yang harus mendapatkan semua yang di inginkan. Bryan memang bukan dari kalangan orang berada, dan keyakinan mereka juga berbeda. Tapi bagi Anara, itu bukan suatu hambatan. Bukankah cinta memiliki kekuatan yang hebat? “Non Anara, ada tamu untuk Nona!” suara Bi Surti asisten rumah tangga di rumah Anara, membuyarkan khayalannya pagi itu. Mencatut wajah di cermin, lalu menyemprotkan sedikit parfum ke pergelangan tangan juga leher, kembali memandang cermin, dan tersenyum. Sempurna! Bergegas, gadis itu turun, menemui tamu yang sudah bisa ditebak. Siapa lagi, kalau bukan Bryan. Kekasihnya. “Kita berang
Magbasa pa

Jebakan

Suara bel terdengar, membuat Bryan menghentikan aksinya, dan berjalan menuju pintu, dengan Anara yang mengekor dari belakang. Lewat intercom, gadis itu melihat wajah orang yang tadi membunyikan bel. Angel? Mau apa cewek itu kemari? Saat pintu terbuka, tiba-tiba saja Angel menubruk Bryan, dengan wajah penuh air mata. Kedua lengannya melingkar di pinggang cowok, yang sudah resmi menjadi kekasih Anara itu, seraya membenamkan wajah di dada bidangnya, dan menangis disana. “Hei! Apa-apaan –“ merasa tak terima dengan sikap Angel, Anara bermaksud menariknya, agar melepaskan pelukan terhadap Bryan. Tapi reaksi cowok itu, malah membuat amarah gadis itu memuncak. “Sstt!” Bryan memberi isyarat padanya dengan jari telunjuk di depan bibir, untuk diam. Kemudian tangan itu melambai, menyuruh agar gadis itu sedikit menjauh. Benar-benar memuakkan. Cowok yang selama ini d
Magbasa pa

Malam terkutuk

Anara merasakan sebuah pergerakan disamping tubuhnya. Dia yang masih belum sepenuhnya sadar, mencoba untuk tetap berpura-pura pingsan. Kembali dia merasakan sentuhan halus di kaki, merambat ke paha. Refleks gadis itu bergerak, menghindar, saat merasakan ada tangan yang meraba bagian bawah tubuhnya. Mencoba untuk membuka mata, dan sangat terkejut melihat Jordan berada disana. Anara berusaha untuk bangkit tapi rasa pusing masih menyerang, hingga dia kembali terjatuh ke atas tempat tidur. Jordan yang melihat Anara sudah sadar, langsung terkekeh dan mendekatkan wajahnya. “Kau, sudah sadar sayang? Apa, sekarang kita sudah bisa mulai bermain-main?” ucapnya dengan seringai menakutkan. Anara bergidik ngeri dan beringsut ke sudut tempat tidur. Mata gadis itu menatap sekeliling ruangan, tidak ada siapapun disana, kecuali dirinya dan Jordan. Anara merasakan ada keanehan. Melihat wajah Anara yang kebingungan, Jordan pun
Magbasa pa

Nomor tak dikenal

“Apa-apaan, ini!” Anara memicingkan mata, mencoba mengumpulkan kesadarannya, saat melihat Bryan berdiri di sisi temoat tidur, dengan wajah merah padam. “Bry- an?” Anara tampak gugup, dan sedikit bingung. Gadis itu bangkit dan berusaha untuk duduk, tapi kemudia dia sangat terkejut mendapati dirinya dalam keadaan telanjang dan Jordan yang tertidur pulas di sampingnya, juga dalam keadaan tanpa sehelai benang pun. “Apa, yang terjadi?” ucap Anara terbata. Dia berusaha mengumpulkan pakaiannya yang berserakan di dalam ruangan itu. “Seharusnya, aku yang bertanya padamu! Kenapa kau lakukan ini padaku, Hah!” Bryan mengguncang tubuh Anara dengan kuat, membuat gadis itu semakin bingung. Jordan yang mendengar ribut-ribut, pun bangun dan tersenyum ke arah Bryan. “Kau sudah datang! Pacarmu, sangat nikmat kawan!” Ditepuknya pundak Jorda
Magbasa pa

Bara

Anara mengirimkan sejumlah uang yang diminta peneror itu, ke nomor rekening yang sudah di kirimkan sebelumnya, melalui pesan chat. Ada niat, untuk mengecek, pemilik rekening itu, ke bank, tapi urung dilakukannya. Karena sudah tentu pihak Bank tidak akan semudah itu memberikan informasi bersifat pribadi, nasabahnya kepada pihak luar. Jikapun memungkinkan, Anara harus membawa bukti, kasus penipuan atau penyalahgunaan nomor rekening, pada pihak Bank. Tentu saja, hal itu tak bisa dilakukan nya. Gak mungkin kan, aku kasih lihat bukti video ini pada pihak berwajib, untuk mendapatkan surat rekomendasi, agar pihak Bank memberikan data itu padanya? “Arrggghh!” Anara mengacak rambutnya, frustasi. Beberapa saat lamanya, dia hanya duduk mematung di lantai kamarnya yang dialasi permadani berwarna merah muda, memikirkan langkah apa yang harus di lakukannya. Seperti mendapat sebuah ide
Magbasa pa

Memulai pengintaian

Di atas motor, Anara kembali ke kenangan beberapa tahun lalu, saat dirinya masih dekat dengan Bara. Dulu, cowok itu selalu memprioritaskan dirinya. Selalu ada, kapanpun Anara butuh. Dia tidak pernah protes ataupun marah, tidak pernah sekalipun! Anara merasa sangat berdosa sudah melukai cowok sebaik Bara. Mengingat hal itu, mata Anara sedikit berembun. Di peluknya pinggang cowok itu, dari belakang, dan menyandarkan kepalanya, pada punggung kekar itu, sebagai  ungkapan rasa bersalah di hatinya. Mereka memilih restoran  cepat saji, berlogo gambar orang tua, yang terkenal dengan ayam goreng nya itu. Setelah memesan dan duduk, mereka menikmati makan siang yang terlambat itu dengan sesekali di iringi canda tawa, mengenang masa-masa indah dulu. “An!” seru Bara, sambil tetap mengunyah makanan di dalam mulutnya. “Hmm!” sahut Anara, dengan mulut penuh ayam. 
Magbasa pa

Putus

Mata Anara menyapu seluruh ruangan, mencari sosok bara. Terlihat sedikit senyum, yang berusaha disembunyikan gadis itu, saat melihat Bara berada di salah satu meja, sedang bersantai menikmati musik. Gadis itu kemudian mendekati Bryan, yang sedang bekerja. “Hai!” sapanya. Bryan melambaikan tangan, karena tidak sempat menjawab sapaan Anara. Dia kelihatan sangat sibuk meramu minuman untuk para pengunjung. Anara memilih duduk di tempat biasa, di pojok meja bar. Menopang dagu dan memperhatikan gerak-gerik Bryan. Sebelumnya, dia sangat menyukai kegiatan itu. Di mata nya, Bryan kelihatan sangat keren saat mengocok minuman, atau saat mencampur yang satu dengan lainnya, hingga menciptakan rasa yang berbeda, dan nikmat. Sekarang, dia malah sedikit bosan. Diliriknya Bara, cowok itu ternyata sedang memperhatikan dirinya. Walaupun tidak terlihat jelas. Diam-diam, Anara mengambil ponsel dan mengirim pesan, kepada Bara, aga
Magbasa pa

Kenyataan pahit

Dari salah satu dahan, lewat fentilasi udara di atas jendela, Bara bisa melihat Bryan dan dua orang temannya sedang duduk di kursi ruang tamu rumah itu dengan jelas. Di hadapan mereka ada sebuah laptop, dan minuman kaleng, serta camilan. Cowok itu, merogoh saku bagian dalam jaketnya dan mengeluarkan ponsel dari sana. Setelah membuat mode senyap, dia menyalakan video, merekam pembicaraan tiga orang itu. “Jadi cewek jalang itu, mutusin lo?” salah satu teman Bryan yang memakai kaos oblong hitam tertawa terbahak, setelah mendengar Bryan mengatakan Anara memutuskannya. “Diam lo! Ini semua gara-gara kegoblokan lo juga!” Bryan melempar temannya itu dengan kaleng bekas minuman. “Sudah, kalian gak perlu ribut! Biar saja cewek itu meminta mobil dan atm nya kembali. Lo, kan bisa minta lebih dari Itu, Bro!” mereka bertiga pun tertawa terbahak-bahak, mendengar ucapan temannya b
Magbasa pa

Jebakan

Terkirim. Centang dua, lalu berubah menjadi biru. Anara menunggu dengan dada berdebar kencang, memperhatikan tulisan ‘mengetik' di layar ponsel. Beberapa detik berikutnya, sebuah chat masuk. [Lo kira gua bodoh.] Anara menatap Bara, kemudian memperlihatkan isi chat tadi. Cowok itu membacanya, lalu menyerahkan ponsel, kembali pada Anara. “Mereka tau, kita mau menjebak mereka!” ucap Bara, dengan pandangan menerawang jauh. Otak nya terus mencari solusi. “Lo bilang, gak bisa transfer uangnya karena jumlahnya terlalu besar. Dan nyokap bokap lo, bakalan di hubungi pihak bank jika mentransfer uang sebanyak itu.” Kembali Anara mengikuti intruksi dari cowok di depannya, dan mulai mengetik di layar ponsel. [Gua gak bisa transfer sebanyak Itu. Pihak bank akan menghubungi bokap gua kalo begitu.]terkirim, dan centang dua biru
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status