Share

192. Misi Terakhirmu

"Apa yang sudah kulakukan, Sean?" Air mata Rowan berjatuhan. "Apakah aku sudah mendidik anak dan cucuku dengan cara yang salah? Aku hanya ingin mereka mendapat hidup yang sempurna. Tapi mengapa ... aku malah membuat mereka tersiksa?"

Sementara Rowan terisak, Sean memungut surat dan mengembalikannya seperti semula. Tidak ada kata yang berani ia ucapkan. 

"Apa gunanya aku hidup selama ini kalau anak dan cucuku saja membenciku? Perhatianku terhadap mereka selama ini sama sekali tidak berarti, Sean. Tidak."

"Maaf, Tuan. Menurut saya, mereka tidak membenci Anda. Bukankah Tuan Norman menyebutkan kalau berbakti kepada Anda adalah panggilan hidupnya? Beliau pasti sangat menyayangi Anda."

"Tapi dia juga tidak suka caraku mendidiknya. Dia benci pada perlakuanku tapi berusaha menahannya." Rowan mulai mencengkeram dada. Napasnya terasa semakin berat. 

"Aku sungguh tidak layak hidup," sesalnya sambil terpejam. Punggungnya mulai membungkuk.&n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status