Share

196. Kita Semua Harus Tabah

"Ini bukan salahmu, Frank. Ini takdir." Jeremy masih berusaha menenangkan sang adik.

Namun, Frank tetap terisak. "Kakek seharusnya masih bisa melakukan banyak hal. Dia belum sempat meminta maaf kepada Kara, kepada Anak-Anak. Dia belum sempat menebus kesalahannya. Dia ...."

Frank kembali tersedak. Matanya semakin merah. 

"Aku belum sempat memeluknya. Yang kulakukan terakhir kali hanya memegang lengannya. Yang kukatakan terakhir kali hanyalah undangan makan malam."

Isak tangis Frank mulai bertambah kencang. 

"Aku seharusnya mengatakan kalau tidak apa-apa dia mendidikku dengan cara yang salah. Aku mengerti dia melakukan itu karena menginginkan yang terbaik untukku. Aku hanya kesal karena dia berusaha memisahkan aku dari Kara dan Anak-Anak. Tapi ...."

Frank mencengkeram lengan Jeremy seolah itu satu-satunya tumpuan. "Dia sudah berubah. Dia sudah menyesal. Jadi, aku tidak kesal lagi padanya. Aku justru senang, bangga dia akhi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Elma
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Winda Sari
pasti Frank bertambah terkagum2 pada Kara...lanjuut thor
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
lanjutt thor..baper abis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status