Share

198. Orang yang Melahirkan Kita Adalah Ibu

“Aku sangat menyesal, Jeremy. Aku menyesal sudah meninggalkanmu di panti asuhan. Saat itu, aku dibutakan oleh dendam. Aku berpikir, hidupku tidak akan tenang sebelum berhasil menghukum orang-orang jahat.”

Suara Vivian semakin serak. Isakannya pun terdengar.

“Tapi sekarang, aku sadar. Aku menyikapi emosiku dengan cara yang salah. Bukannya menerima dan membiarkannya sembuh, aku malah membiarkan luka itu menganga. Melihat Kara, aku iri padanya. Mengapa dulu aku tidak setegar dia? Dia melupakan orang-orang yang menyakitinya dan hanya fokus pada anak-anaknya, sedangkan aku ....”

Vivian menarik napas cepat dan dalam. Punggungnya mulai membungkuk. Dadanya akan sesak kalau ia tidak begitu.

“Aku malah melupakan anakku demi membalas dendam. Seandainya saja aku memilih untuk melupakan ayahmu, membiarkan semua rasa sakit yang ditorehnya berlalu, tentu aku akan memiliki masa-masa indah saat melihatmu tumbuh. Aku bisa menghadiri rapat orang tua di sekolahmu, berfoto bersama di kelulusanmu, dan m
Pixie

Dear teman-teman, Terima kasih banyak atas dukungan kalian. Cerita ini bisa mencapai 100.000 views dalam waktu kurang dari tiga bulan, sungguh pencapaian yang luar biasa. Pixie doakan semoga kalian selalu sehat dan bahagia, ya, rejeki lancar dan hari-harinya cerah. Aamiin ....

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Winda Sari
hmmm,,, sikembar akan dapat warisan dari kakek buyut ya,,?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status