Share

191. Surat dari Masa Lalu

"Norman ...."

Rowan mengelus wajah potret putra tunggalnya. Dagunya berkedut dan matanya berkaca-kaca.

"Apakah yang dikatakan Vivian itu benar? Semasa hidup, kau selalu tertekan dan menderita?"

Lewat desah panjang, pria tua itu berusaha melepas panas dari dalam paru-paru. Malangnya, ia malah bertambah sesak. Air mata pun mendesak keluar dari batas.

"Kau selalu tersenyum dan terlihat bersemangat. Kau selalu memenuhi keinginanku terhadapmu dengan sempurna. Tidak seorang pun akan berpikir kalau kau menjalani semua itu dengan terpaksa."

Tiba-tiba, Rowan mengangkat wajah. Tatapannya semakin jauh menerawang.

"Tapi setelah kuingat-ingat lagi, kau memang tidak pernah menyuarakan keinginan ataupun perasaanmu. Kau selalu mengiyakan perintahku dan menjalaninya."

Saat kembali tertunduk, setetes air mata jatuh pada bingkai fotonya.

"Apakah perlakuanku telah merampas kebahagiaanmu? Tapi aku hanya menginginkan yang terbaik untukmu, sama seperti harapanku terhadap Frank, putramu."

Bibir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
maria jo
lanjottt thor..aduh sapa ini taruh bawang deket2 ...
goodnovel comment avatar
Reridomisa Nararuko
akhirnya rahasia yg terkubur sudah terbuka ... semangat Thor
goodnovel comment avatar
Vivin Rista Moinggalo
mewek Thor lnjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status