Share

194. Maaf

Frank menyipitkan mata. Ia tahu betul pernyataan itu tidak datang dari hati. "Apakah Kakek datang untuk meminta maaf?"

Alis Rowan terdongkrak. Namun, sedetik kemudian, ia mendenguskan tawa. "Minta maaf? Untuk apa? Hanya pecundang yang meminta maaf. Aku bukan. Aku tidak pernah menyesali apa yang sudah kulakukan."

"Menurutku tidak demikian," sanggah Frank pelan. "Minta maaf itu justru dilakukan oleh orang-orang yang pemberani. Mereka berani mengaku salah, berani meminta kesempatan kedua, dan berani menantang diri untuk tidak mengulangi kesalahan."

Rowan termenung sesaat. Hatinya bergetar hebat, tetapi pengendalian ekspresinya jauh lebih kuat. Ia terlalu malu untuk mengaku dosa sekarang, di dekat karyawan yang berlalu-lalang.

"Kau menyebutku pengecut?" sambarnya seraya menaikkan alis.

Frank menggeleng lemah. "Aku sedang tidak mau berdebat, Kek. Bagaimana kalau kita makan siang bersama dengan damai?"

Mata Rowan nyaris membulat. Ia bertanya-tanya. Apakah Frank sudah lama berdiri di
Pixie

Halo, Teman-Teman. Terima kasih sudah membaca bab ini. Bagaimana perasaan kalian sekarang? Sedih, senang, puas? Ada kata-kata yang ingin kalian ucapkan kepada Rowan? Tulis di komentar yaaa!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Dartik Azza
semoga kakek rowan selamat
goodnovel comment avatar
Yuli Maulana
please bertahan lah kakek karna makan malam belum terlaksana.
goodnovel comment avatar
SK Celey
author is like a God, please save Rowan... jangan buru2 dilation dan ditamatin yaaaa.. masih bnyk cerita yg blm terungkap, tentang Norman, Vivian, Jeremy serta siapa ibunya Frank? siapa istrinya Rowan? apa dulu Rowan pernah selingkuh?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status