"Oh rupanya kau murid rubah hitam tua itu? Pantas saja sifatmu tidak sopan ," ucap rubah putih dengan dipenuhi dendam dan amarah rasanya saat berbicara.
Kenapa Rubah putih ini memanggil Guru rubah hitam tua?
Apakah ia musuh Guru?
"Apakah kau sekarang sedang membicarakan aku Ji Zhi?" tanya Guru yang berjalan santai dari arah belakang rubah putih.
Wajahnya seketika berubah menjadi sangat ketakutan saat mengetahui ada Guru disini "Ti-Tidak."
"Dia berbohong. Bahkan tadi ia berbicara kalau Guru adalah rubah hitam tua yang sangat tidak sopan seperti muridnya."
"Ka..Ka..Kau SUNGGUH MENYEBALKAN!" ucapnya sambil menunjukku lalu ia mendekati Guru dan berbicara dengan sangat manis "Aku hanya bercanda Kakak. Jadi, jangan hukum aku lagi ," ucapan rubah putih ini sungguh membuatku kaget.
Ternyata ia adik Guru?
Kenapa beda sekali? Sungguh luar biasa.
Aku masih tidak percaya akan hal ini, karena adik Guru terlihat lebih cerewet, sikapnya juga menyebalkan, dan penampilannya terlalu ramai. Sedangkan Guru terlihat lebih dingin, berbicara saja hanya seperlunya, dan penampilan Guru juga sangat elegan tidak seramai adiknya.
"Apakah benar Zhu Tao?" tanya Guru kepada Pangeran ketiga.
"Ya, Paman."
Rubah putih itu langsung berubah menjadi rubah dan pergi dari ruangan ini "Zhang Li kembalilah ke rumah Guru karena aku harus memberikan sedikit pelajaran kepada rubah putih itu. Guru akan kembali, kamarmu dihiasi dengan banyak ornamen bulu putih."
"Baiklah, Guru."
Guru merubah wujudnya menjadi rubah hitam berekor sembilan dan langsung keluar ruangan "Apakah ingin aku antarkan Nona Zhang Li?" tanya Pangeran ketiga sambil tersenyum.
"Tidak usah, aku tidak ingin merepotkan Pangeran.Terima kasih Pangeran atas hari ini ," ucapanku hanya dibalas senyum oleh Pangeran ketiga lalu ia mengantar aku keluar dari kediamannya.
Aku coba berjalan pelan-pelan mengikuti arahan dari Pangeran ketiga sambil menikmati apa saja yang ada disekitarku pada malam hari ini. Aku melihat ada sebuah jembatan tidak jauh dari arah depanku "Didepan sana pasti jembatan yang dimaksud Pangeran ketiga ," gumamku.
Aku berlari dengan cepat kearah jembatan, tapi saat hampir sampai dijembatan tubuhku tidak bisa bergerak dan leherku rasanya sangat sakit. Ada apa ini sebenarnya? Bahkan sekarang kakiku sudah tidak terasa menapak ditanah. Segumpalan asap hitam berbentuk seperti tubuh manusia tiba-tiba berada didepanku, apakah ia yang membuat aku menjadi seperti ini? Ah yang benar saja!
"He-hei Lep-pas!" Ucapku sedikit terbata-bata karena leherku sangat sakit dan kesusahan mengeluarkan suara.
Dalam sekejap asap hitam ini berubah menjadi seorang pria tampan yang memiliki mata berwarna coklat, ia menatap aku dengan sorot mata yang sangat tajam sambil tersenyum meremehkanku, tapi sungguh wajah tampan miliknya sangat menyebalkan tidak seperti Pangeran ketiga.
Rambut hitam panjangnya terikat sangat rapih, namun tiupan angin malam hari ini cukup membuat-nya menjadi sedikit berantakan dan ia memakai pakaian berwarna hitam keselehuruhannya.
Ia mencekik leherku lebih kencang lagi sehingga terasa sangat sakit "Siluman! Berani sekali kau masuk wilayahku dan memperhatikan seluruh penampilanku!" Ucap lelaki ini, aku tidak pernah melihatnya selama menjalankan tugas dari Guru.
A-Apa? Dia memanggil aku siluman?!
Apakah ia buta dan tidak bisa melihat wujudku dengan jelas?
"Tidak menjawab? Maka aku akan membunuh sekarang juga!"
"LE-PA-ASS!!"
Aku berbicara sebisaku karena leherku saat ini sungguh panas dan sakit "Lepas? Kau siluman harus mati! Apalagi saat memasuki wilayahku," ucapnya dengan tatapan sangat ingin membunuhku. Ada sebuah cahaya menyilaukan mata membuat lelaki ini tiba-tiba melepaskan cengkraman tangannya, tapi aku tidak tahu datang dari belakang atau dari mana. Aku juga tidak sempat melihatnya karena sangat silau.
Uhuk-Uhuk..
Aku mulai menarik napas dalam-dalam lalu berbicara "MENYEBALKAN! AKU BUKAN SILUMAN BODOH! APAKAH KAU BUTA? Ah dasar lelaki tampan yang sangat bodoh. Bahkan kau tidak dapat membedakan antara siluman dan orang!"
Cahaya apa tadi? Siapa wanita ini? Kenapa tubuhnya mengeluarkan cahaya? Kenapa wanita ini sangat berani membentak aku?
Apakah ia tidak tau siapa aku?
"Berani sekali kau berkata tidak sopan seperti ini kepadaku."
"KAU ORANG PERTAMA YANG SANGAT AMAT MENYEBALKAN PADA HARI PERTAMAKU DIALAM LANGIT!" Ucapku sambil melampiaskan kekesalan yang ada didalam hatiku saat ini.
Kenapa dahi lelaki ini ada satu cap merah berbentuk kelopak bunga juga? Bentuknya kenapa seperti milik pangeran ketiga? Tidak mungkin lelaki aneh ini seorang Pangeran dialam langit.
"Apa yang membuatmu kesal? Kau saja berjalan seperti pencuri."
"Tadi siluman sekarang pencuri! Guru kenapa aku bisa bertemu Dewa jahat sepertinya dialam langit? Aku kesal Guru! Huaaaaa."
"Hei perhatikan ucapanmu, aku tidak berbuat jahat kepadamu."
"Ucapanmu saja seperti Dewa jahat. Padahal aku baru pertama kali kealam langit, tapi dituduh tidak-tidak seperti ini! Huaaa tolong aku Guru."
Kenapa aku tidak kesal saat ia mengataiku seperti ini? Aku malah merasa lucu melihatnya merengek seperti ini...
"Siapa Gurumu?" tanyanya.
"Dewa Pembasmi Roh Iblis."
"Ah mengapa Paman memiliki murid sepertimu? Sungguh tidak pantas!" Ucapnya sambil tersenyum menantang.
Kenapa mulutnya semakin jahat kepadaku?Kenapa ia memiliki mulut sejahat adik Guru? Jika kau tahu aku siapa! Pasti kau akan takut kepadaku lelaki menyebalkan.
"Kau sungguh jahat!" Aku langsung melesat ntah kemana mengikuti arah jalan setelah melewati jembatan dan menuruni sebuah tangga.
"Ikuti gadis bodoh itu."
Setelah lumayan menjauh dari kediaman lelaki menyebalkan itu, aku berhenti sejenak untuk bernapas dan mulai mengamati disekitarku. Disepanjang jalan aku melihat banyak pepohonan dan ada beberapa rumah juga disekitarku. Apakah rumah Guru ada didekat sini?
Terdengar alunan nada sangat merdu dari sebuah seruling yang dimainkan oleh seseorang, tapi kelihatannya tidak jauh dariku. Jadi, aku mencoba untuk mencari sumber suara ini. Ternyata berasal dari atas atap rumah yang berada dibelakang samping kananku, langsung saja kuhampiri lelaki itu "Selamat malam ," sapaku.
"Ada apa?" Tanyanya.
Ia terlihat sangat tampan namun rambut panjangnya yang berwarna putih membuatku tau bahwa ia pasti sudah sangat tua dan ia juga mengenakan pakaian putih yang sangat elegan.
Apakah wanita ini yang dari tadi berdebat dengan Pangeran pertama? Berani juga.
"Apakah Dewa tahu kediaman Dewa Pembasmi Roh Iblis?" Tanyaku.
"Tiga rumah dari sini. Didepan rumahnya memiliki kolam berisi roh iblis duyung yang tersegel disana untuk dimurnikan menjadi roh duyung baik, jangan pernah mendekati kolam itu. Apakah kau mengerti Nona?" balasnya dengan nada tegas.
Apa hubungan wanita ini dengan Dewa Pembasmi Roh Iblis?
"Mengerti, terima kasih Paman."
"Hahaha, aku adalah Dewa Bumi & Langit bernama Ru Yu. Jadi, kau panggil saja aku Dewa Bumi & Langit."
Aku pernah mendengar kisah Dewa Bumi & Langit. Sebenarnya ia adalah Dewa Bumi, tapi karena telah kehilangan istrinya. Jadi, ia menetap dilangit dan Kaisar memberinya gelar Dewa Bumi & Langit agar ia layak masuk ke alam langit.
"Baiklah, Dewa Bumi & Langit."
Dewa Bumi & Langit hanya mengangguk lalu ia melanjutkan bermain seruling.
Aku langsung turun dari atap dan berjalan mengikuti arahan petunjuk yang diberitahu oleh Dewa Bumi & Langit.
Belum sampai sehari ditempat ini. Aku sudah bertemu Dewa Naga Api, Dewa Bumi & Langit sungguh menakjubkan. Aku tidak akan mengakui pertemuanku dengan lelaki aneh dan menyebalkan itu atau adik guru yang sangat galak karena akan merusak hari pertamaku ditempat ini.
Terlihat didepan pintu masuk ada tulisan 'Kediaman Dewa Ji Dan' Apakah ini? sepertinya begitu.
Saat memasuki pintu, ada sebuah taman bunga dan kolam yang mungkin berisi duyung jahat. Aku memasuki rumah Guru dan tiba-tiba muncul rubah kecil berwarna oranye dengan jumlah ekor lima dengan tanda didahi seperti tanda satu kelopak bunga berwarna putih.
Ia menatap aku cukup lama, kenapa Rubah sangat suka menatap seseorang cukup lama? Kali ini aku tidak akan menyentuhnya agar tidak menimbulkan masalah! Akhirnya rubah oranye ini berubah menjadi sosok gadis kecil dengan rambut ikal berwarna coklatnya yang terkuncir dua lalu ia mengenakan gaun berwarna serba merah muda dan memiliki tanda didahi satu kelopak bunga putih "Siapakah Nona? Ada keperluan apa kemari pada malam hari?" Tanyanya.
"Aku adalah murid dari Dewa Pembasmi Roh Iblis."
"Kakak seperguruan! Akhirnya kau datang juga, aku sudah menunggumu dari pagi hingga malam karena Guru bilang aku akan mempunyai Kakak perempuan yang sangat cantik, tapi mengapa Kakak seperguruan memakai cadar? Apakah Kakak seperguruan memiliki luka di wajah?" Ucapan gadis kecil ini sungguh membuat aku tidak bisa berkata apa-apa lagi saat ini.
Pertanyaan yang ia ajukan sangat panjang, sungguh menyebalkan "Baiklah panggil aku Zhang Li jangan Kakak seperguruan, aku memakai cadar karena aku wanita suci alam bunga namun dimana kamarku?" Tanyaku.
"Baiklah Kakak Zhang Li. Ayo ikut aku, akanku antar ke kamar."
Setelah sampai dikamar, sungguh sangat luar biasa hiasan pada kamar yang disediakan Guru untukku. Kamar ini dipenuhi dengan bulu berwarna putih yang sangat lembut saat disentuh. Bahkan karpet, selimut, bantal, dan tirai memakai bulu putih semua.
Apakah karena Guru rubah? Semua ini hanya Guru yang tau jawabannya! Lebih baik aku tanyakan nanti saat bertemu Guru.
Hari masih sangat pagi, tapi Guru sudah membangunkan aku. Bahkan ia sengaja membuka gorden agar cahaya masuk dan mengganggu tidur nyenyakku "Bangunlah sudah pagi," Ucap Guru sambil menyenggol tanganku beberapa kali. Aku memaksa kedua mataku yang masih ingin tertidur ini untuk terbuka dan segera bangun dari kasur yang sangat halus ini. "Segera mandi karena Guru sudah menyiapkan air hangat bunga Lily putih dalam bak mandimu, aku tunggu dikursi dekat kolam. Oh ya selama berada dialam langit kau jangan memakai kalung giok hijau pemberian Dewi Bunga Agung. Jadi, simpanlah dahulu disuatu tempat." Padahal Dewi Bunga Agung memberikan kalung giok hijau ini untuk tanda keberuntunganku yang harus aku jaga, tapi ya sudahlah lagian alam langit tidak akan mencuri kalung giok hijau biasa seperti milikku ini "Baiklah Guru. Terimakasih, tapi Guru apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanyaku. "Tentu saja,
Saat acara ini selesai, Guru masih mengobrol dengan para Dewa dan ia menyuruh aku kembali terlebih dahulu kerumah. Aku berjalan pelan-pelan menuruni tangga altar suci alam langit, terlihat sangat jelas rumah para Dewa-Dewi "Nona..." Panggil seseorang. Aku tidak tahu siapa yang memanggilku, karena banyak orang yang menuruni tangga ini. Aku tetap berjalan saja dan tidak menghiraukannya lalu tak lama kemudian ada yang menepuk pundakku dari belakang "Nona ," Ucapnya dengan sangat lembut membuatku reflek menoleh. Saat aku menoleh kearah belakang ternyata Pangeran kedua "Apakah kau sibuk hari ini?" tanyanya sambil mengikuti aku menuruni tangga. "Tidak sibuk, tapi Guru memberi perintah untuk langsung kembali kerumah." "Apakah boleh aku meminta waktumu sebentar? Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu Nona," Ucapnya dengan tatapan penuh harapan. Apakah se
"Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir. "Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih muridku? Apakah kau menyukainya?" tanyanya. Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya. "Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini oke!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa. "Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," ucap Paman lalu mengisyaratkanku untuk duduk lebih dekat. Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu. "Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saa
Pangeran ketiga sedang berlatih pedang sendirian langsung menatapku "Ada apa kau kemari?" tanyanya lalu berjalan menghampiriku. "Aku sedang belajar teleport Pangeran." "Belajar teleport sampai terkena luka cakar? Kau membohongiku?" tanyanya. Belum sempatku balas pertanyaan Pangeran ketiga ia langsung mendapatkan laporan dari pengawal pribadinya "Lapor Pangeran, roh iblis harimau api yang menyelinap masuk sudah terbunuh oleh Alstroemeria." "Apakah kau mempunyai bukti Wuxian? Bahwa roh iblis ini terbunuh oleh Alstroemeria?" tanyanya dengan serius. "Abu berbau bunga Lilly hitam dan salah satu anak Dewa kecil berbicara secara langsung dengan Alstroemeria, katanya ia ingin cepat sembuh dan semangat belajar agar cepat menjadi Dewa dan menikahi Alstroemeria." "Hahaha, dia menipu seorang anak Dewa kecil, baiklah aku akan segera kesana."
"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk." Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru." Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga. Gagal... Kapan jurus teleportku lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku. "Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis. "Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."
Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah
Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de
Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.
Aku melihat para Dewa-Dewi ramai membicarakan roh pedang Sanos yang sedang duduk di sampingku. Tidak lama kemudian Roh pedang Sanos berbicara dengan santai denganku "Sepertinya aku sangat tampan, sehingga seluruh Dewa-Dewi alam langit membicarakan tentangku."Aku hanya tersenyum melihatnya begitu percaya diri dengan umur setua itu, Kaisar berdeham agar seluruh Dewa diam lalu memberikan isyarat kepada roh pedang Sanos untuk menjelaskan semua yang terjadi disini "Karena kalian sudah mengenalku. Jadi, aku tidak harus memperkenalkan diriku lagi bukan? Baiklah, aku sempat terpengaruh oleh jurus ilusi raja iblis sebab itu aku melakukan hal bodoh, yaitu menyerang Zhang Li tuanku sendiri..." Ucapan roh pedang Sanos dipotong langsung oleh penasehat Kaisar "Bagaimana kau dapat memastikan Dewi Zhang Li sebagai Tuan mu?" Tanyanya sambil menatap serius roh pedang Sanos, ia terlihat tidak percaya bahwa Zhang Li tuannya."Hahaha kau sungguh tidak sabaran. Awalnya akupun tidak percaya jika ia keturun
Para Pangeran, Song Lan, dan Tian Yi sedang sibuk membantu Pangeran pertama untuk mempersiapkan diri agar cepat selesai namun mereka dikejutkan oleh kehadiran Permaisuri Kaisar dan Dewi Burung diruangan ini. Kami semua langsung terdiam sejenak lalu Song Lan dan Tian Yi memutuskan untuk pergi "Ada apa Ibu kemari?" Tanya Pangeran pertama sambil memperhatikan dirinya di cermin.Permaisuri Kaisar sengaja berdeham agar Pangeran kedua dan ketiga pergi dari ruangan ini, tapi Pangeran pertama menahannya "Langsung saja katakan Ibu karena mereka disini untuk membantuku."Permaisuri menatap Sinis kedua Pangeran dan mereka hanya terdiam tanpa ekspresi wajah sama sekali "Kau sudah tahu ramalan Dewa Bintang, tapi kau tetap meneruskan hal bodoh ini? Dalam ramalan sudah jelas akan merugikan alam semesta. Apakah kau yakin melakukan hal gila ini? Kau adalah penerus alam langit, apakah kau lupa akan hal ini?" Tanya Permaisuri dengan raut wajah khawatir.Aku langsung berpikir, apakah Ibu sedang memikirka
Kaisar tidak terlihat panik sedikitpun dengan kehadiran sosok itu, ia malah langsung berdiri seperti sedang menyambutnya "Angin apa yang membawa Raja Iblis tiba-tiba mengunjungi pernikahan Putraku hari ini?" Tanya Kaisar sambil berjalan perlahan kearahnya, tapi pengawal pribadi Kaisar malah pergi dari altar suci bersama beberapa penasehat Kaisar.A-Apa? Raja Iblis? Ah pantas saja tatapannya sangat liar dan bengis."Apakah kau sekarang takut denganku Nona?" Tanyanya sambil berjalan menatap aku dengan wajah sangat menantang."Kau sedang berbicara denganku?" Tanyaku sambil menunjuk diriku."Jika bukan kau siapa lagi?" Tanyanya sambil tersenyum sinis.Ia tiba-tiba langsung berada di sampingku sambil menyentuh pipiku dengan jari jemarinya, tapi hal ini membuat Pangeran pertama tidak senang dan kesal. Ia langsung menepis tangan Raja Iblis dengan sangat kasar "Apa maumu? Langsung saja katakan! Tidak usah bertele-tele Tuan Iblis," Ucap Pangeran pertama lalu matanya mengeluarkan kilatan cahaya
Putri keempat yang sedang sibuk memberi makan Chu Ba, kucing kesayangannya itu langsung terdiam seketika karena kemunculan Pangeran pertama dihadapannya "Apakah kau sangat menganggur sampai menganggu Istriku sepanjang hari kemarin?" Tanya Pangeran pertama lalu mengusap kepala adiknya itu.Seketika Putri keempat langsung mendengus kesal karena Zhang Li melaporkan hal itu kepada Kakak pertama "Menyebalkan! Padahal aku hanya ingin minta darahnya, tapi dia tidak ingin memberikannya kepadaku sedikit saja demi Chu Ba."Pangeran pertama langsung terkejut, rupanya hal ini berkaitan dengan Dewi Kehidupan dan tidak boleh ada yang sampai tahu. Terutama Ibu dan para Dewa dialam langit "Aku akan memberikanmu solusi lain, tapi siapa saja yang telah melihat kejadian itu?" Tanya Pangeran pertama sambil menatap adiknya yang tertegun melihat sikap kakaknya cukup aneh kali ini."Tian Yi, Ji Que, dan Dewa Langit & Bumi..." Putri keempat terdiam sejenak lalu melanjutkan kata-katanya "Ah ya, aku dan Chu Ba
Pagi ini aku menemani Ji Que memasak untuk makan pagi kami bertiga, satunya lagu yaitu Tian Yi yang sudah diakui olehnya sebagai Guru sementara. Sebenarnya aku tidak berniat memasak sama sekali, tapi karena terbangun saat fajar dan menghirup bau masakan yang sangat harum. Jadi, aku memutuskan untuk bangun dan membantunya memasak "Apakah sudah siap Ji Que?" Tanyaku sambil menikmati harum semua masakan yang sudah matang satu persatu secara bergantian.Ji Que mengangguk sambil menata makanan ke dalam sebuah mangkuk "Iya Kakak Zhang Li, setelah ini kita pindahkan ke piring lalu makan bersama dimeja halaman depan rumah."Aku langsung mengambil beberapa piring dan peralatan makan untuk membantu Ji Que.Tian Yi sudah menunggu dimeja halaman rumah sambil menguap dan merenggangkan tubuhnya "Sepertinya ada singa yang kelaparan!" Ucapku dengan nada meledek dan ia langsung sengaja meraung kepadaku.Kami semua makan dengan tenang sambil mendengarkan cerita Ji Que saat berlatih bersama Tian Yi, aku
Aku masih penasaran dengan aura iblis yang tiba-tiba jejaknya menghilang tepat didepan kediaman Permaisuri kaisar. Jadi, setelah aku diantar kembali oleh Pangeran pertama, aku hanya berpura-pura saja masuk rumah "Mau kemana lagi kau Zhang Li?" Tanya seorang pria dari belakangku. Membuat jantungku hampir copot! Aku kira Pangeran pertama, ternyata Tian Yi.Aku menoleh kearahnya lalu tersenyum malu "Ada barangku yang tertinggal dikediaman Pangeran ketiga. Jadi, aku harus mengambilnya sekarang."Tian Yi berdecak "Baiklah, cepat kembali dan beristirahat."Aku mengangguk lalu bergegas pergi, tapi saat Tian Yi sudah masuk kedalam rumah aku langsung merubah pakaianku menjadi serba hitam dan lebih tertutup agar tidak mudah diketahui oleh siapapun.Kebetulan kediaman Permaisuri kaisar ada sebuah pohon ginkgo biloba. Jadi, aku dapat bersembunyi disana sambil mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam sana. Apakah ada sosok roh iblis di dalam sana? Saat in
Memang aku tak dapat mengubah takdirku karena sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, tapi aku dapat mengubah nasib sesuai keinginanku.Dewa Es telah memikirkan selama berhari-hari di kediamannya, akhirnya hari ini ia memutuskan untuk mencari petunjuk pada Dewi Takdir yang berada di alam langit "beberapa ribu tahun yang lalu aku pernah menjalani kehidupan sebagai manusia fana untuk mencapai tahap Dewa Agung dan aku harus melewati banyak bencana takdir yang telah dipersiapkan Dewi Takdir, tapi anehnya aku mati lebih awal dari tanggal yang telah ditetapkan bukan? Apakah kau mengetahui penyebabnya Dewi Takdir?" tanya Dewa Es mencoba mendesak Dewi Takdir agar berbicara terus terang kepadanya dan tidak menutupi suatu hal apapun dari ku."Bukankah dahulu sudah aku beritahu? Aku lupa Dewa Es. Maafkan aku, bagaimana jika kau beri aku waktu untuk mencari catatan manusia fana mu? Pagi besok kau dapat kembali kesini.""Baiklah. Terimakasih atas bantuanmu Dewi Takdir, ak
Pangeran pertama bangun dari tidurnya, tapi saat ia bergerak untuk posisi duduk masih terasa sangat menyakitkan. Kebetulan ia melihat Dewi Burung yang sedang membawa ember dan handuk. Apakah ia telah melihat tubuhku?Ah sialan, aku berusaha menguatkan diri untuk berdiri dan pergi dari kediamanku "Xai, bisakah kau membantu aku ke altar suci alam langit? Ada hal penting dan sangat mendesak yang harus aku bicarakan dengan Kaisar detik ini juga."Dewi Burung hendak membantu aku, tapi aku menolaknya dan membiarkan Xai membawaku teleport langsung ke altar suci. Saat sampai disana, ternyata sedang ada kegiatan berdiskusi. Jadi, aku harus menahan diri sampai kegiatan selesai.Kaisar memberi isyarat kepada para Dewa Dewi agar tetap tenang "Silahkan lanjutkan perkataanmu Dewa Bintang.""Setelah aku bermeditasi selama semalaman untuk mencari tahu. Akhirnya surgawi memberitahu aku sesuatu tentang wanita pemilik pedang Sanos, ternyata ia memiliki tato berbentuk unik dib
"Jika ingin anakmu kembali dengan selamat maka serahkan tahta alam langit kepadaku pada pagi hari nanti, tapi jika kau telat! Nyawa ke-2 anakmu tidak akan selamat..."Raja Pu Xu - Negara Demisia.Kaisar langsung membakar surat itu dengan kekuatan spiritual apinya lalu ia membaca peta yang diberikan oleh pengawal pribadi Pu Xu setelah itu Kaisar memerintahkan Dewa Halilintar membunuhnya "Segara siapkan 30.000 prajurit terbaik. Setiap prajurit akan dipimpin oleh para penasehat lalu Dewa Bulan kau langsung buat strategi. Jadi, saat seluruh pasukan datang dapat langsung menyelamatkan para Pangeran! Tanpa menunggu lagi."Suara tangisan Permaisuri tak kunjung berhenti, bahkan ia terus menangis karena takut kehilangan anaknya "Baik Kaisar."Semalam Putri Mahkota ingin membebaskan kami dari sini, tapi kami tidak ingin melibatkan orang lain dalam permasalahan ini. Jadi, kami hanya bisa menunggu bantuan Kaisar diatas perapian yang sangat panas ini dan tentu