"Oh rupanya kau murid rubah hitam tua itu? Pantas saja sifatmu tidak sopan ," ucap rubah putih dengan dipenuhi dendam dan amarah rasanya saat berbicara.
Kenapa Rubah putih ini memanggil Guru rubah hitam tua?
Apakah ia musuh Guru?
"Apakah kau sekarang sedang membicarakan aku Ji Zhi?" tanya Guru yang berjalan santai dari arah belakang rubah putih.
Wajahnya seketika berubah menjadi sangat ketakutan saat mengetahui ada Guru disini "Ti-Tidak."
"Dia berbohong. Bahkan tadi ia berbicara kalau Guru adalah rubah hitam tua yang sangat tidak sopan seperti muridnya."
"Ka..Ka..Kau SUNGGUH MENYEBALKAN!" ucapnya sambil menunjukku lalu ia mendekati Guru dan berbicara dengan sangat manis "Aku hanya bercanda Kakak. Jadi, jangan hukum aku lagi ," ucapan rubah putih ini sungguh membuatku kaget.
Ternyata ia adik Guru?
Kenapa beda sekali? Sungguh luar biasa.
Aku masih tidak percaya akan hal ini, karena adik Guru terlihat lebih cerewet, sikapnya juga menyebalkan, dan penampilannya terlalu ramai. Sedangkan Guru terlihat lebih dingin, berbicara saja hanya seperlunya, dan penampilan Guru juga sangat elegan tidak seramai adiknya.
"Apakah benar Zhu Tao?" tanya Guru kepada Pangeran ketiga.
"Ya, Paman."
Rubah putih itu langsung berubah menjadi rubah dan pergi dari ruangan ini "Zhang Li kembalilah ke rumah Guru karena aku harus memberikan sedikit pelajaran kepada rubah putih itu. Guru akan kembali, kamarmu dihiasi dengan banyak ornamen bulu putih."
"Baiklah, Guru."
Guru merubah wujudnya menjadi rubah hitam berekor sembilan dan langsung keluar ruangan "Apakah ingin aku antarkan Nona Zhang Li?" tanya Pangeran ketiga sambil tersenyum.
"Tidak usah, aku tidak ingin merepotkan Pangeran.Terima kasih Pangeran atas hari ini ," ucapanku hanya dibalas senyum oleh Pangeran ketiga lalu ia mengantar aku keluar dari kediamannya.
Aku coba berjalan pelan-pelan mengikuti arahan dari Pangeran ketiga sambil menikmati apa saja yang ada disekitarku pada malam hari ini. Aku melihat ada sebuah jembatan tidak jauh dari arah depanku "Didepan sana pasti jembatan yang dimaksud Pangeran ketiga ," gumamku.
Aku berlari dengan cepat kearah jembatan, tapi saat hampir sampai dijembatan tubuhku tidak bisa bergerak dan leherku rasanya sangat sakit. Ada apa ini sebenarnya? Bahkan sekarang kakiku sudah tidak terasa menapak ditanah. Segumpalan asap hitam berbentuk seperti tubuh manusia tiba-tiba berada didepanku, apakah ia yang membuat aku menjadi seperti ini? Ah yang benar saja!
"He-hei Lep-pas!" Ucapku sedikit terbata-bata karena leherku sangat sakit dan kesusahan mengeluarkan suara.
Dalam sekejap asap hitam ini berubah menjadi seorang pria tampan yang memiliki mata berwarna coklat, ia menatap aku dengan sorot mata yang sangat tajam sambil tersenyum meremehkanku, tapi sungguh wajah tampan miliknya sangat menyebalkan tidak seperti Pangeran ketiga.
Rambut hitam panjangnya terikat sangat rapih, namun tiupan angin malam hari ini cukup membuat-nya menjadi sedikit berantakan dan ia memakai pakaian berwarna hitam keselehuruhannya.
Ia mencekik leherku lebih kencang lagi sehingga terasa sangat sakit "Siluman! Berani sekali kau masuk wilayahku dan memperhatikan seluruh penampilanku!" Ucap lelaki ini, aku tidak pernah melihatnya selama menjalankan tugas dari Guru.
A-Apa? Dia memanggil aku siluman?!
Apakah ia buta dan tidak bisa melihat wujudku dengan jelas?
"Tidak menjawab? Maka aku akan membunuh sekarang juga!"
"LE-PA-ASS!!"
Aku berbicara sebisaku karena leherku saat ini sungguh panas dan sakit "Lepas? Kau siluman harus mati! Apalagi saat memasuki wilayahku," ucapnya dengan tatapan sangat ingin membunuhku. Ada sebuah cahaya menyilaukan mata membuat lelaki ini tiba-tiba melepaskan cengkraman tangannya, tapi aku tidak tahu datang dari belakang atau dari mana. Aku juga tidak sempat melihatnya karena sangat silau.
Uhuk-Uhuk..
Aku mulai menarik napas dalam-dalam lalu berbicara "MENYEBALKAN! AKU BUKAN SILUMAN BODOH! APAKAH KAU BUTA? Ah dasar lelaki tampan yang sangat bodoh. Bahkan kau tidak dapat membedakan antara siluman dan orang!"
Cahaya apa tadi? Siapa wanita ini? Kenapa tubuhnya mengeluarkan cahaya? Kenapa wanita ini sangat berani membentak aku?
Apakah ia tidak tau siapa aku?
"Berani sekali kau berkata tidak sopan seperti ini kepadaku."
"KAU ORANG PERTAMA YANG SANGAT AMAT MENYEBALKAN PADA HARI PERTAMAKU DIALAM LANGIT!" Ucapku sambil melampiaskan kekesalan yang ada didalam hatiku saat ini.
Kenapa dahi lelaki ini ada satu cap merah berbentuk kelopak bunga juga? Bentuknya kenapa seperti milik pangeran ketiga? Tidak mungkin lelaki aneh ini seorang Pangeran dialam langit.
"Apa yang membuatmu kesal? Kau saja berjalan seperti pencuri."
"Tadi siluman sekarang pencuri! Guru kenapa aku bisa bertemu Dewa jahat sepertinya dialam langit? Aku kesal Guru! Huaaaaa."
"Hei perhatikan ucapanmu, aku tidak berbuat jahat kepadamu."
"Ucapanmu saja seperti Dewa jahat. Padahal aku baru pertama kali kealam langit, tapi dituduh tidak-tidak seperti ini! Huaaa tolong aku Guru."
Kenapa aku tidak kesal saat ia mengataiku seperti ini? Aku malah merasa lucu melihatnya merengek seperti ini...
"Siapa Gurumu?" tanyanya.
"Dewa Pembasmi Roh Iblis."
"Ah mengapa Paman memiliki murid sepertimu? Sungguh tidak pantas!" Ucapnya sambil tersenyum menantang.
Kenapa mulutnya semakin jahat kepadaku?Kenapa ia memiliki mulut sejahat adik Guru? Jika kau tahu aku siapa! Pasti kau akan takut kepadaku lelaki menyebalkan.
"Kau sungguh jahat!" Aku langsung melesat ntah kemana mengikuti arah jalan setelah melewati jembatan dan menuruni sebuah tangga.
"Ikuti gadis bodoh itu."
Setelah lumayan menjauh dari kediaman lelaki menyebalkan itu, aku berhenti sejenak untuk bernapas dan mulai mengamati disekitarku. Disepanjang jalan aku melihat banyak pepohonan dan ada beberapa rumah juga disekitarku. Apakah rumah Guru ada didekat sini?
Terdengar alunan nada sangat merdu dari sebuah seruling yang dimainkan oleh seseorang, tapi kelihatannya tidak jauh dariku. Jadi, aku mencoba untuk mencari sumber suara ini. Ternyata berasal dari atas atap rumah yang berada dibelakang samping kananku, langsung saja kuhampiri lelaki itu "Selamat malam ," sapaku.
"Ada apa?" Tanyanya.
Ia terlihat sangat tampan namun rambut panjangnya yang berwarna putih membuatku tau bahwa ia pasti sudah sangat tua dan ia juga mengenakan pakaian putih yang sangat elegan.
Apakah wanita ini yang dari tadi berdebat dengan Pangeran pertama? Berani juga.
"Apakah Dewa tahu kediaman Dewa Pembasmi Roh Iblis?" Tanyaku.
"Tiga rumah dari sini. Didepan rumahnya memiliki kolam berisi roh iblis duyung yang tersegel disana untuk dimurnikan menjadi roh duyung baik, jangan pernah mendekati kolam itu. Apakah kau mengerti Nona?" balasnya dengan nada tegas.
Apa hubungan wanita ini dengan Dewa Pembasmi Roh Iblis?
"Mengerti, terima kasih Paman."
"Hahaha, aku adalah Dewa Bumi & Langit bernama Ru Yu. Jadi, kau panggil saja aku Dewa Bumi & Langit."
Aku pernah mendengar kisah Dewa Bumi & Langit. Sebenarnya ia adalah Dewa Bumi, tapi karena telah kehilangan istrinya. Jadi, ia menetap dilangit dan Kaisar memberinya gelar Dewa Bumi & Langit agar ia layak masuk ke alam langit.
"Baiklah, Dewa Bumi & Langit."
Dewa Bumi & Langit hanya mengangguk lalu ia melanjutkan bermain seruling.
Aku langsung turun dari atap dan berjalan mengikuti arahan petunjuk yang diberitahu oleh Dewa Bumi & Langit.
Belum sampai sehari ditempat ini. Aku sudah bertemu Dewa Naga Api, Dewa Bumi & Langit sungguh menakjubkan. Aku tidak akan mengakui pertemuanku dengan lelaki aneh dan menyebalkan itu atau adik guru yang sangat galak karena akan merusak hari pertamaku ditempat ini.
Terlihat didepan pintu masuk ada tulisan 'Kediaman Dewa Ji Dan' Apakah ini? sepertinya begitu.
Saat memasuki pintu, ada sebuah taman bunga dan kolam yang mungkin berisi duyung jahat. Aku memasuki rumah Guru dan tiba-tiba muncul rubah kecil berwarna oranye dengan jumlah ekor lima dengan tanda didahi seperti tanda satu kelopak bunga berwarna putih.
Ia menatap aku cukup lama, kenapa Rubah sangat suka menatap seseorang cukup lama? Kali ini aku tidak akan menyentuhnya agar tidak menimbulkan masalah! Akhirnya rubah oranye ini berubah menjadi sosok gadis kecil dengan rambut ikal berwarna coklatnya yang terkuncir dua lalu ia mengenakan gaun berwarna serba merah muda dan memiliki tanda didahi satu kelopak bunga putih "Siapakah Nona? Ada keperluan apa kemari pada malam hari?" Tanyanya.
"Aku adalah murid dari Dewa Pembasmi Roh Iblis."
"Kakak seperguruan! Akhirnya kau datang juga, aku sudah menunggumu dari pagi hingga malam karena Guru bilang aku akan mempunyai Kakak perempuan yang sangat cantik, tapi mengapa Kakak seperguruan memakai cadar? Apakah Kakak seperguruan memiliki luka di wajah?" Ucapan gadis kecil ini sungguh membuat aku tidak bisa berkata apa-apa lagi saat ini.
Pertanyaan yang ia ajukan sangat panjang, sungguh menyebalkan "Baiklah panggil aku Zhang Li jangan Kakak seperguruan, aku memakai cadar karena aku wanita suci alam bunga namun dimana kamarku?" Tanyaku.
"Baiklah Kakak Zhang Li. Ayo ikut aku, akanku antar ke kamar."
Setelah sampai dikamar, sungguh sangat luar biasa hiasan pada kamar yang disediakan Guru untukku. Kamar ini dipenuhi dengan bulu berwarna putih yang sangat lembut saat disentuh. Bahkan karpet, selimut, bantal, dan tirai memakai bulu putih semua.
Apakah karena Guru rubah? Semua ini hanya Guru yang tau jawabannya! Lebih baik aku tanyakan nanti saat bertemu Guru.
Hari masih sangat pagi, tapi Guru sudah membangunkan aku. Bahkan ia sengaja membuka gorden agar cahaya masuk dan mengganggu tidur nyenyakku "Bangunlah sudah pagi," Ucap Guru sambil menyenggol tanganku beberapa kali. Aku memaksa kedua mataku yang masih ingin tertidur ini untuk terbuka dan segera bangun dari kasur yang sangat halus ini. "Segera mandi karena Guru sudah menyiapkan air hangat bunga Lily putih dalam bak mandimu, aku tunggu dikursi dekat kolam. Oh ya selama berada dialam langit kau jangan memakai kalung giok hijau pemberian Dewi Bunga Agung. Jadi, simpanlah dahulu disuatu tempat." Padahal Dewi Bunga Agung memberikan kalung giok hijau ini untuk tanda keberuntunganku yang harus aku jaga, tapi ya sudahlah lagian alam langit tidak akan mencuri kalung giok hijau biasa seperti milikku ini "Baiklah Guru. Terimakasih, tapi Guru apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanyaku. "Tentu saja,
Saat acara ini selesai, Guru masih mengobrol dengan para Dewa dan ia menyuruh aku kembali terlebih dahulu kerumah. Aku berjalan pelan-pelan menuruni tangga altar suci alam langit, terlihat sangat jelas rumah para Dewa-Dewi "Nona..." Panggil seseorang. Aku tidak tahu siapa yang memanggilku, karena banyak orang yang menuruni tangga ini. Aku tetap berjalan saja dan tidak menghiraukannya lalu tak lama kemudian ada yang menepuk pundakku dari belakang "Nona ," Ucapnya dengan sangat lembut membuatku reflek menoleh. Saat aku menoleh kearah belakang ternyata Pangeran kedua "Apakah kau sibuk hari ini?" tanyanya sambil mengikuti aku menuruni tangga. "Tidak sibuk, tapi Guru memberi perintah untuk langsung kembali kerumah." "Apakah boleh aku meminta waktumu sebentar? Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu Nona," Ucapnya dengan tatapan penuh harapan. Apakah se
"Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir. "Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih muridku? Apakah kau menyukainya?" tanyanya. Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya. "Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini oke!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa. "Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," ucap Paman lalu mengisyaratkanku untuk duduk lebih dekat. Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu. "Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saa
Pangeran ketiga sedang berlatih pedang sendirian langsung menatapku "Ada apa kau kemari?" tanyanya lalu berjalan menghampiriku. "Aku sedang belajar teleport Pangeran." "Belajar teleport sampai terkena luka cakar? Kau membohongiku?" tanyanya. Belum sempatku balas pertanyaan Pangeran ketiga ia langsung mendapatkan laporan dari pengawal pribadinya "Lapor Pangeran, roh iblis harimau api yang menyelinap masuk sudah terbunuh oleh Alstroemeria." "Apakah kau mempunyai bukti Wuxian? Bahwa roh iblis ini terbunuh oleh Alstroemeria?" tanyanya dengan serius. "Abu berbau bunga Lilly hitam dan salah satu anak Dewa kecil berbicara secara langsung dengan Alstroemeria, katanya ia ingin cepat sembuh dan semangat belajar agar cepat menjadi Dewa dan menikahi Alstroemeria." "Hahaha, dia menipu seorang anak Dewa kecil, baiklah aku akan segera kesana."
"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk." Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru." Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga. Gagal... Kapan jurus teleportku lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku. "Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis. "Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."
Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah
Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de
Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.
Kepergian Kaisar dan Dewi Zhang Li, membuat dirinya bisa bernapas dengan legah. Karena alam langit benar-benar melepaskan rakyat kota Zhen dari perjanjian 1.000 tahun lalu, juga anak tercintanya Liu Zha, sudah terlepas dari kutukkan setengah siluman dan manusia. Liu Ge, segera mengutus prajuritnya untuk menampung air dalam 10 gentong besar agar tidak kekurangan saat proses pelepasan kutukan setengah siluman ini. Setelah semuanya siap, seluruh rakyat kota Zhen berkumpul ditengah lapangan istana kota untuk menyembuhkan kutukan mereka. Sekaligus, merayakan lepasnya kaum siluman dari perjanjian 1.000 tahun yang sudah menyulitkan mereka.Belum saja, Liu Ge berbicara sepatah kata apapun. Seluruh rakyat kota Zhen malah ingin membalaskan dendam kepada Alam Langit, karena sudah membuat generasi baru menderita dan terkurung dalam kota. Liu Ge langsung menghentikan niat buruk mereka dan menjelaskan maksud dirinya mengutus para prajurit mengumpulkan mereka ditengah lapangan istana kota zhen, te
Hutan Meraire sudah tidak bisa menahan raja iblis lagi, karena kekuatan Dewa Pu Chai melemah.Akhirnya, Zhu Yi hanya berhasil memecahkan inti roh raja iblis menjadi tujuh bagian dengan kekuatan yang telah tercampur darahnya. Meskipun Zhu Yi gagal mengurung keenam inti roh lainnya, tapi setidaknya Zhu Yi berhasil mengurung inti roh ketujuh yang memiliki aura pembunuhan sangat kuat dan merupakan kekuatan inti raja iblis.Zhu Yi Melilit paksa Inti roh Raja Iblis ke-7 untuk memasuki Alam Ilusi Rasi Bintang Gugur. Ruang Hampa yang terletak pada dimensi bintang mati dengan massa tak terbatas ini. Sebenarnya, tidak dapat dijangkau oleh mahluk manapun. Bahkan, banyak Dewa ataupun siluman menganggap tempat ini hanya sebuah legenda kuno.Berusaha menyelamatkan dunia. Dirinya, dihampiri oleh utusan surgawi yang langsung membuka portal sebagai jalan pintas menuju alam ilusi rasi bintang gugur. Bahkan, ia dibekali rantai air mata bidadari yang tak pernah ada dalam sejarah manapun "Gunakan ini." S
Xai yang sudah aku utus seharian penuh untuk mengamati aktivitas Liu Zha lebih dekat. Akhirnya, membuat aku cukup mudah mendekati Liu Zha hingga mempercayaiku dan bermain bersamaku.Sedangkan, Pangeran ketiga dari kemarin mencoba berdiskusi tentang pembatas transparan yang dibuat oleh Zhu Yi. Bahkan, ia sengaja mengulur waktu dengan mengeluarkan seluruh pedangnya untuk mencobai pemabatas ini."Gadis manis, aku punya hadiah untukmu." Liu Zha langsung mendekat dan matanya berbinar ketika melihat gelang Lily Hitam. Ia langsung memintaku untuk memasangnya, tapi saat terpasang. Inti Roh Iblis Kelaparan bereaksi dan memberontak, tapi untung saja ada Xai yang membuat tabir pelindung hingga suara teriakkan Liu Zha tidak menarik perhatian siapapun."Keluarlah dari tubuh gadis ini, jangan terus membuat masalah raja iblis. Apakah kau tidak lelah? Selalu menindas yang lemah? Apakah kau tidak memiliki kemampuan untuk menindas yang kuat?" Ucap Zhang Li yang sengaja memancing."Hanya seorang gadis
Setelah keluar dari hutan, kami memutuskan untuk kembali ke kota Zhen. Pemandangan kota ini, jauh lebih indah daripada siang hari. Baru saja keluar dari perbatasan hutan, kami semua disambut pemimpin kota Zhen. Pemimpin kota Zhen yang sudah mengetahui kami akan turun gunung dari Xai, langsung menyambut kami dengan hangat.Mereka juga sudah mengatur sebuah paviliun megah nan mewah untuk kami semua singgah selama beberapa hari dalam kota Zhen yang sangat indah ini.“Perkenalkan, namaku Liu Ge dan istriku Cheng Mi yang berasal dari dunia manusia." Setelah memperkenalkan diri satu samalain, kami diberikan waktu untuk beristirahat.Malam telah tiba, kami semua diundang secara langsung oleh pemimpin kota Zhen untuk menikmati pesta sambutan yang dibuat secara khusus untuk kami semua "Nikmatilah acara ini," Ucap Liu Ge lalu menyuruh pengawal pribadinya untuk menutup pintu aula istana kota zhen.Acara dimulai dengan tarian pembuka-an dari klan siluman ular piton hijau yang sangat gemulai da
Tubuhnya yang terasa lemah hanya bisa membuat dirinya memandangi para dewa dan dewi yang nampak legah, karena Zhang Li sudah membuka kedua matanya "Apakah masih terasa sakit?" Tanya Dewi Tabib dan aku hanya bisa menggelengkan kepala, agar mereka tidak khawatir. Kaisar yang baru saja tiba bersama beberapa dayang, langsung sibuk mempersiapkan ramuan herbal terbaik untuk meningkatkan energi dan pertumbuhan bayiku. Sedangkan, para Dewa Dewi hanya bisa menatap haru perlakuan Kaisar terhadap Zhang Li yang sangat khawatir. “Kaisar, Nona Zhang Li sekarang sudah memasuki massa kehamilan 40 minggu. Jadi, normal saja kalau sering terjadi kontraksi palsu. Mengejutkannya lagi, anak Zhang Li merupakan bayi kembar." Zhang Li merasa bahagia, sekaligus sedih. Karena, anak kembar ini tidak disambut oleh Ayah mereka. Seandainya, disini ada Pangeran Pertama. Pasti kabar ini akan menyempurnakan kehidupan kami dengan membuat keluarga kecil. Apakah langit akan adil terhadap kedua bayi kecilku ini? Ap
Semua Dewa dan Dewi merasa tidak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang. Bagaimana mungkin diantara Dewi Burung atau Zhang Li dapat mencapai tingkat 3 yang sudah ribuan tahun tidak pernah terungkap siapa yang mendiami tingkatan teratas tersebut. Bahkan, para penasihat Kaisar hanya memiliki segel giok emas untuk pengaktifan pagoda suci yang diturunkan sesuai pemegang jabatan penasihat Kaisar dari seitap generasi "Aku harap itu Zhang Li," Ucap Da Liu yang terus menangis sambil mendoakan Zhang Li dan Zhu Huang selamat. Kaisar yang nampak kesal dan khawatir, membuat Inti Roh Pedang Sanos tertawa disampingnya "Tenanglah! Menantu dan cucumu akan selamat." Kaisar menatapnya sinis sebentar, lalu menghela napas. Tak Lama, terjadi guncangan hebat dan tingkat 2 nampak menyala, seperti memberi tanda aktif kepada para Dewa - Dewi. Inti Roh Pagoda Suci juga nampak terkejut dengan peristiwa ini. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang “Pasti ada yang salah! Bagaimana mungkin
Formasi Pagoda Pemurnian, terdiri dari 12 Dewa yang menyatukan kekuatan untuk mengurung Dewa kerasukan roh iblis dengan jenis apapun. Hal ini, sudah pasti dapat ditaklukkan hingga masuk ke dalam Pagoda Pemurnian. Mereka tidak akan bisa melarikan diri dari dalam Pagoda sebelum benar-benar terlepas dari tubuh Dewa. Biasanya, saat sudah mencapai tingkat 8 roh iblis yang merasuki akan terpisah dan lenyap. Jika ada seseorang tidak sengaja terhisap dalam Pagoda pemurnian atau dibawa paksa oleh iblis untuk menemaninya, mereka akan ditakdirkan mati. Apalagi, dalam bentuk roh. Karena, dilahap oleh strategi Dewa yang memurnikan roh Dewa untuk terlepas dari belenggu iblis. Jadi, sudah tidak ada harapan lagi untuk bertahan. Begitulah penjelasan roh yang mendiami Pagoda Pemurnian, tapi Zhang Li merasa Zhu Huang masih hidup melalui gelang lily hitam yang ia pasangkan. "Aku ingin masuk," Ucap Zhang Li yang membuat Kaisar dan penasihat Kaisar serentak mengatakan tidak boleh. “Aku menggu
Setelah berdiskusi cukup panjang. Akhirnya, Zhu Tao dan Zhang Li memutuskan bentuk giok emas buatan mereka akan mirip dengan patung yang dibangun oleh masyarakat kota Yun. Bahkan, mereka memberikan ciri khas khusus untuk giok buatannya. Ukiran naga pria nampak lebih besar dan tegas setiap goresannya, lalu terpasang bola mata berwarna merah berkekuatan api. Satunya lagi, ukiran naga wanita nampak lebih ramping dan ada hiasan tanduk es dengan sepasang bola mata berwarna biru bercampur cahaya keemasan yang sesuai dengan kekuatan spiritual milik Zhang Li. Roh pedang Sanos yang tidak ingin Zhang Li menguras kekuatan spiritualnya. Memutuskan untuk mengajukan diri mewakili Zhang Li menyempurnakan formasi segel pelindung untuk kota Yun yang sudah disusun sempurna oleh Pangeran ketiga. “Memang Dewa Perang. Luar biasa!” Ucap Roh Pedang Sanos yang cukup mengagumi formasi pelindung ciptaan Zhu Tao. Setelah itu, pengawal pribadi Pangeran ketiga bersama beberapa pasukan elite alam langit diutu
Pangeran ketiga yang menyuruhku lebih banyak istirahat dan tidak perlu khawatir dengan permasalahan Dewi Burung, memastikan dirinya akan mengurus burung liar tersebut.Jadi, aku hanya bisa beraktivitas dalam istana Gu saja. Setelah mengantarkan Pangeran ketiga, Xai dan Zhang Li kembali mengecek retakkan pada giok emas. Rupanya, sudah tidak ada retakkan dan terlihat sangat sempurna. Kemudian, utusan Gu Fei mengirimkan pesan tentang Yun An yang sudah melakukan eksekusi terhadap Yun Er dan seluruh petinggi kerajaan Yun yang mendukungnya.Namun, giok Xianqing masih belum ditemukan. Yun Er sampai titik napas terakhirnya tidak mengungkapkan keberadaan giok ular tersebut. Sebetulnya, aku sangat ingin pergi ke kota Yun dan membantu Yun An mencari giok ular itu. Namun, Xai tidak menyetujuinya karena itu urusan manusia. Kecuali, menyegel atau memurnikan giok yang merupakan tugas Dewa.Pangeran ketiga yang baru saja melakukan pengecekkan militer, di datangi oleh Pangeran kedua dan Da Liu yang in