"Oh rupanya kau murid rubah hitam tua itu? Pantas saja sifatmu tidak sopan ," ucap rubah putih dengan dipenuhi dendam dan amarah rasanya saat berbicara.
Kenapa Rubah putih ini memanggil Guru rubah hitam tua?
Apakah ia musuh Guru?
"Apakah kau sekarang sedang membicarakan aku Ji Zhi?" tanya Guru yang berjalan santai dari arah belakang rubah putih.
Wajahnya seketika berubah menjadi sangat ketakutan saat mengetahui ada Guru disini "Ti-Tidak."
"Dia berbohong. Bahkan tadi ia berbicara kalau Guru adalah rubah hitam tua yang sangat tidak sopan seperti muridnya."
"Ka..Ka..Kau SUNGGUH MENYEBALKAN!" ucapnya sambil menunjukku lalu ia mendekati Guru dan berbicara dengan sangat manis "Aku hanya bercanda Kakak. Jadi, jangan hukum aku lagi ," ucapan rubah putih ini sungguh membuatku kaget.
Ternyata ia adik Guru?
Kenapa beda sekali? Sungguh luar biasa.
Aku masih tidak percaya akan hal ini, karena adik Guru terlihat lebih cerewet, sikapnya juga menyebalkan, dan penampilannya terlalu ramai. Sedangkan Guru terlihat lebih dingin, berbicara saja hanya seperlunya, dan penampilan Guru juga sangat elegan tidak seramai adiknya.
"Apakah benar Zhu Tao?" tanya Guru kepada Pangeran ketiga.
"Ya, Paman."
Rubah putih itu langsung berubah menjadi rubah dan pergi dari ruangan ini "Zhang Li kembalilah ke rumah Guru karena aku harus memberikan sedikit pelajaran kepada rubah putih itu. Guru akan kembali, kamarmu dihiasi dengan banyak ornamen bulu putih."
"Baiklah, Guru."
Guru merubah wujudnya menjadi rubah hitam berekor sembilan dan langsung keluar ruangan "Apakah ingin aku antarkan Nona Zhang Li?" tanya Pangeran ketiga sambil tersenyum.
"Tidak usah, aku tidak ingin merepotkan Pangeran.Terima kasih Pangeran atas hari ini ," ucapanku hanya dibalas senyum oleh Pangeran ketiga lalu ia mengantar aku keluar dari kediamannya.
Aku coba berjalan pelan-pelan mengikuti arahan dari Pangeran ketiga sambil menikmati apa saja yang ada disekitarku pada malam hari ini. Aku melihat ada sebuah jembatan tidak jauh dari arah depanku "Didepan sana pasti jembatan yang dimaksud Pangeran ketiga ," gumamku.
Aku berlari dengan cepat kearah jembatan, tapi saat hampir sampai dijembatan tubuhku tidak bisa bergerak dan leherku rasanya sangat sakit. Ada apa ini sebenarnya? Bahkan sekarang kakiku sudah tidak terasa menapak ditanah. Segumpalan asap hitam berbentuk seperti tubuh manusia tiba-tiba berada didepanku, apakah ia yang membuat aku menjadi seperti ini? Ah yang benar saja!
"He-hei Lep-pas!" Ucapku sedikit terbata-bata karena leherku sangat sakit dan kesusahan mengeluarkan suara.
Dalam sekejap asap hitam ini berubah menjadi seorang pria tampan yang memiliki mata berwarna coklat, ia menatap aku dengan sorot mata yang sangat tajam sambil tersenyum meremehkanku, tapi sungguh wajah tampan miliknya sangat menyebalkan tidak seperti Pangeran ketiga.
Rambut hitam panjangnya terikat sangat rapih, namun tiupan angin malam hari ini cukup membuat-nya menjadi sedikit berantakan dan ia memakai pakaian berwarna hitam keselehuruhannya.
Ia mencekik leherku lebih kencang lagi sehingga terasa sangat sakit "Siluman! Berani sekali kau masuk wilayahku dan memperhatikan seluruh penampilanku!" Ucap lelaki ini, aku tidak pernah melihatnya selama menjalankan tugas dari Guru.
A-Apa? Dia memanggil aku siluman?!
Apakah ia buta dan tidak bisa melihat wujudku dengan jelas?
"Tidak menjawab? Maka aku akan membunuh sekarang juga!"
"LE-PA-ASS!!"
Aku berbicara sebisaku karena leherku saat ini sungguh panas dan sakit "Lepas? Kau siluman harus mati! Apalagi saat memasuki wilayahku," ucapnya dengan tatapan sangat ingin membunuhku. Ada sebuah cahaya menyilaukan mata membuat lelaki ini tiba-tiba melepaskan cengkraman tangannya, tapi aku tidak tahu datang dari belakang atau dari mana. Aku juga tidak sempat melihatnya karena sangat silau.
Uhuk-Uhuk..
Aku mulai menarik napas dalam-dalam lalu berbicara "MENYEBALKAN! AKU BUKAN SILUMAN BODOH! APAKAH KAU BUTA? Ah dasar lelaki tampan yang sangat bodoh. Bahkan kau tidak dapat membedakan antara siluman dan orang!"
Cahaya apa tadi? Siapa wanita ini? Kenapa tubuhnya mengeluarkan cahaya? Kenapa wanita ini sangat berani membentak aku?
Apakah ia tidak tau siapa aku?
"Berani sekali kau berkata tidak sopan seperti ini kepadaku."
"KAU ORANG PERTAMA YANG SANGAT AMAT MENYEBALKAN PADA HARI PERTAMAKU DIALAM LANGIT!" Ucapku sambil melampiaskan kekesalan yang ada didalam hatiku saat ini.
Kenapa dahi lelaki ini ada satu cap merah berbentuk kelopak bunga juga? Bentuknya kenapa seperti milik pangeran ketiga? Tidak mungkin lelaki aneh ini seorang Pangeran dialam langit.
"Apa yang membuatmu kesal? Kau saja berjalan seperti pencuri."
"Tadi siluman sekarang pencuri! Guru kenapa aku bisa bertemu Dewa jahat sepertinya dialam langit? Aku kesal Guru! Huaaaaa."
"Hei perhatikan ucapanmu, aku tidak berbuat jahat kepadamu."
"Ucapanmu saja seperti Dewa jahat. Padahal aku baru pertama kali kealam langit, tapi dituduh tidak-tidak seperti ini! Huaaa tolong aku Guru."
Kenapa aku tidak kesal saat ia mengataiku seperti ini? Aku malah merasa lucu melihatnya merengek seperti ini...
"Siapa Gurumu?" tanyanya.
"Dewa Pembasmi Roh Iblis."
"Ah mengapa Paman memiliki murid sepertimu? Sungguh tidak pantas!" Ucapnya sambil tersenyum menantang.
Kenapa mulutnya semakin jahat kepadaku?Kenapa ia memiliki mulut sejahat adik Guru? Jika kau tahu aku siapa! Pasti kau akan takut kepadaku lelaki menyebalkan.
"Kau sungguh jahat!" Aku langsung melesat ntah kemana mengikuti arah jalan setelah melewati jembatan dan menuruni sebuah tangga.
"Ikuti gadis bodoh itu."
Setelah lumayan menjauh dari kediaman lelaki menyebalkan itu, aku berhenti sejenak untuk bernapas dan mulai mengamati disekitarku. Disepanjang jalan aku melihat banyak pepohonan dan ada beberapa rumah juga disekitarku. Apakah rumah Guru ada didekat sini?
Terdengar alunan nada sangat merdu dari sebuah seruling yang dimainkan oleh seseorang, tapi kelihatannya tidak jauh dariku. Jadi, aku mencoba untuk mencari sumber suara ini. Ternyata berasal dari atas atap rumah yang berada dibelakang samping kananku, langsung saja kuhampiri lelaki itu "Selamat malam ," sapaku.
"Ada apa?" Tanyanya.
Ia terlihat sangat tampan namun rambut panjangnya yang berwarna putih membuatku tau bahwa ia pasti sudah sangat tua dan ia juga mengenakan pakaian putih yang sangat elegan.
Apakah wanita ini yang dari tadi berdebat dengan Pangeran pertama? Berani juga.
"Apakah Dewa tahu kediaman Dewa Pembasmi Roh Iblis?" Tanyaku.
"Tiga rumah dari sini. Didepan rumahnya memiliki kolam berisi roh iblis duyung yang tersegel disana untuk dimurnikan menjadi roh duyung baik, jangan pernah mendekati kolam itu. Apakah kau mengerti Nona?" balasnya dengan nada tegas.
Apa hubungan wanita ini dengan Dewa Pembasmi Roh Iblis?
"Mengerti, terima kasih Paman."
"Hahaha, aku adalah Dewa Bumi & Langit bernama Ru Yu. Jadi, kau panggil saja aku Dewa Bumi & Langit."
Aku pernah mendengar kisah Dewa Bumi & Langit. Sebenarnya ia adalah Dewa Bumi, tapi karena telah kehilangan istrinya. Jadi, ia menetap dilangit dan Kaisar memberinya gelar Dewa Bumi & Langit agar ia layak masuk ke alam langit.
"Baiklah, Dewa Bumi & Langit."
Dewa Bumi & Langit hanya mengangguk lalu ia melanjutkan bermain seruling.
Aku langsung turun dari atap dan berjalan mengikuti arahan petunjuk yang diberitahu oleh Dewa Bumi & Langit.
Belum sampai sehari ditempat ini. Aku sudah bertemu Dewa Naga Api, Dewa Bumi & Langit sungguh menakjubkan. Aku tidak akan mengakui pertemuanku dengan lelaki aneh dan menyebalkan itu atau adik guru yang sangat galak karena akan merusak hari pertamaku ditempat ini.
Terlihat didepan pintu masuk ada tulisan 'Kediaman Dewa Ji Dan' Apakah ini? sepertinya begitu.
Saat memasuki pintu, ada sebuah taman bunga dan kolam yang mungkin berisi duyung jahat. Aku memasuki rumah Guru dan tiba-tiba muncul rubah kecil berwarna oranye dengan jumlah ekor lima dengan tanda didahi seperti tanda satu kelopak bunga berwarna putih.
Ia menatap aku cukup lama, kenapa Rubah sangat suka menatap seseorang cukup lama? Kali ini aku tidak akan menyentuhnya agar tidak menimbulkan masalah! Akhirnya rubah oranye ini berubah menjadi sosok gadis kecil dengan rambut ikal berwarna coklatnya yang terkuncir dua lalu ia mengenakan gaun berwarna serba merah muda dan memiliki tanda didahi satu kelopak bunga putih "Siapakah Nona? Ada keperluan apa kemari pada malam hari?" Tanyanya.
"Aku adalah murid dari Dewa Pembasmi Roh Iblis."
"Kakak seperguruan! Akhirnya kau datang juga, aku sudah menunggumu dari pagi hingga malam karena Guru bilang aku akan mempunyai Kakak perempuan yang sangat cantik, tapi mengapa Kakak seperguruan memakai cadar? Apakah Kakak seperguruan memiliki luka di wajah?" Ucapan gadis kecil ini sungguh membuat aku tidak bisa berkata apa-apa lagi saat ini.
Pertanyaan yang ia ajukan sangat panjang, sungguh menyebalkan "Baiklah panggil aku Zhang Li jangan Kakak seperguruan, aku memakai cadar karena aku wanita suci alam bunga namun dimana kamarku?" Tanyaku.
"Baiklah Kakak Zhang Li. Ayo ikut aku, akanku antar ke kamar."
Setelah sampai dikamar, sungguh sangat luar biasa hiasan pada kamar yang disediakan Guru untukku. Kamar ini dipenuhi dengan bulu berwarna putih yang sangat lembut saat disentuh. Bahkan karpet, selimut, bantal, dan tirai memakai bulu putih semua.
Apakah karena Guru rubah? Semua ini hanya Guru yang tau jawabannya! Lebih baik aku tanyakan nanti saat bertemu Guru.
Hari masih sangat pagi, tapi Guru sudah membangunkan aku. Bahkan ia sengaja membuka gorden agar cahaya masuk dan mengganggu tidur nyenyakku "Bangunlah sudah pagi," Ucap Guru sambil menyenggol tanganku beberapa kali. Aku memaksa kedua mataku yang masih ingin tertidur ini untuk terbuka dan segera bangun dari kasur yang sangat halus ini. "Segera mandi karena Guru sudah menyiapkan air hangat bunga Lily putih dalam bak mandimu, aku tunggu dikursi dekat kolam. Oh ya selama berada dialam langit kau jangan memakai kalung giok hijau pemberian Dewi Bunga Agung. Jadi, simpanlah dahulu disuatu tempat." Padahal Dewi Bunga Agung memberikan kalung giok hijau ini untuk tanda keberuntunganku yang harus aku jaga, tapi ya sudahlah lagian alam langit tidak akan mencuri kalung giok hijau biasa seperti milikku ini "Baiklah Guru. Terimakasih, tapi Guru apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanyaku. "Tentu saja,
Saat acara ini selesai, Guru masih mengobrol dengan para Dewa dan ia menyuruh aku kembali terlebih dahulu kerumah. Aku berjalan pelan-pelan menuruni tangga altar suci alam langit, terlihat sangat jelas rumah para Dewa-Dewi "Nona..." Panggil seseorang. Aku tidak tahu siapa yang memanggilku, karena banyak orang yang menuruni tangga ini. Aku tetap berjalan saja dan tidak menghiraukannya lalu tak lama kemudian ada yang menepuk pundakku dari belakang "Nona ," Ucapnya dengan sangat lembut membuatku reflek menoleh. Saat aku menoleh kearah belakang ternyata Pangeran kedua "Apakah kau sibuk hari ini?" tanyanya sambil mengikuti aku menuruni tangga. "Tidak sibuk, tapi Guru memberi perintah untuk langsung kembali kerumah." "Apakah boleh aku meminta waktumu sebentar? Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu Nona," Ucapnya dengan tatapan penuh harapan. Apakah se
"Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir. "Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih muridku? Apakah kau menyukainya?" tanyanya. Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya. "Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini oke!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa. "Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," ucap Paman lalu mengisyaratkanku untuk duduk lebih dekat. Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu. "Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saa
Pangeran ketiga sedang berlatih pedang sendirian langsung menatapku "Ada apa kau kemari?" tanyanya lalu berjalan menghampiriku. "Aku sedang belajar teleport Pangeran." "Belajar teleport sampai terkena luka cakar? Kau membohongiku?" tanyanya. Belum sempatku balas pertanyaan Pangeran ketiga ia langsung mendapatkan laporan dari pengawal pribadinya "Lapor Pangeran, roh iblis harimau api yang menyelinap masuk sudah terbunuh oleh Alstroemeria." "Apakah kau mempunyai bukti Wuxian? Bahwa roh iblis ini terbunuh oleh Alstroemeria?" tanyanya dengan serius. "Abu berbau bunga Lilly hitam dan salah satu anak Dewa kecil berbicara secara langsung dengan Alstroemeria, katanya ia ingin cepat sembuh dan semangat belajar agar cepat menjadi Dewa dan menikahi Alstroemeria." "Hahaha, dia menipu seorang anak Dewa kecil, baiklah aku akan segera kesana."
"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk." Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru." Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga. Gagal... Kapan jurus teleportku lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku. "Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis. "Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."
Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah
Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de
Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.
Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S
Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.
Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig
Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang
Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu
Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend
Kenapa kau tidak langsung memasuki kesadaran Zhang Li? Apakah harus aku tarik paksa Dewi Kehidupan? - SANOS Ini sama saja memerasku, bagaimana mungkin aku mengobati manusia fana hanya karena ia memintaku? - Dewi Kehidupan Jadi, sekarang kau pemilih dalam membantu? Menyebalkan sekali. Padahal aku telah membantu untuk mendapatkan wujud dewa sempurna melalui takdir menjadi anak Zhang Li - SANOS Baiklah, hentikan ucapanmu. Aku akan memasuki kesadaran Zhang Li sekarang, tapi ingat untuk terus mengatur takdir terbaik untukku melakukan reinkarnasi.“Berisik," Ucap roh pedang Sanos yang langsung mendorong Dewi Kehidupan memasuki kesadaran Zhang Li. Setelah cukup lama menunggu Dewi.Akhirnya, ia keluar selama kurang lebih 3jam dalam ruangan "Gu Fei sudah kembali sadar," Ucap Zhang Li yang berdiri diambang pintu dan merasa masih berat dan agak pusing.Mereka langsung masuk dan memastikan keadaan Gu Fei yang sudah tidak membiru. Setelah
Aku memastikan sekali lagi, bahwa Biksu Palsu itu hanyalah seorang penipu yang hanya menginginkan uang saja di Kota YUN. Namun, setelah aku perhatikan dari pagi sampai sore hari memang aktivitasnya tak ada keterkaitan sama sekali dengan roh iblis jahat "Nona kau terlalu khawatir, Pangeran ketiga sudah pasti tak akan salah informasinya." Ucap Xai yang terus mengikutiku mengawasi biksu palsu tersebut. Aku menoleh kepadanya dan memberikan isyarat untuk mengikutiku menuju sekolah Gu... Aku hendak menempuh perjalanan ke sekolah Gu, karena aku tidak ingin membuat Dewi menungguku lama, tapi tabib istana memberikan kabar tiba-tiba tentang penyakit asma Ayah yang kambuh kembali. Hal ini, sungguh aneh. Karena sudah 3 tahun lebih penyakit ayah tak pernah kambuh. Terakhir kali kambuh, karena Ayah cukup depresi kehilangan Ibu yang tiba-tiba meninggalkan kami selamanya. Belum saja selesai, masalahku bersama Anak Selir Huang tapi sudah
Diskusi kami dalam altar suci alam langit, cukup membuahkan hasil. Karena, Raja Iblis tidak bisa membangkitkan Panglimanya yang telah tersegel oleh es. Sedangkan, kehancuran wilayah es karena ada beberapa pengkhianat yang menerima kekuatan jahat dari inti roh raja Iblis yang masih belum bisa musnah sepenuhnya. Oleh sebab itu, aku bersama Pangeran ketiga dan Putri keempat menyusun rencana untuk melenyapkan satu persatu inti roh Dewa Iblis yang terbentuk karena 7 kesengsaraan mahluk hidup di alam semesta, 1. Nafsu 2. Iri hati 3. Egois 4. Dusta 5. Rakus 6. Dendam 7. Membunuh Inti Roh Nafsu, telah kami musnahkan ketika berada di Kota GU. Jadi, sekarang tersisa enam inti roh lagi yang harus segera kami musnahkan sebelum Dewa Iblis mencapai tujuannya dengan memecahkan seluruh inti rohnya di Alam Semesta untuk menundukkan segala mahluk yang hidup diseluruh benua ini. Namun, kami harus memulai dari belahan dunia mana? Karena, sungguh tidak ada petunjuk apapun untuk memulai sem