Pangeran ketiga sedang berlatih pedang sendirian langsung menatapku "Ada apa kau kemari?" tanyanya lalu berjalan menghampiriku.
"Aku sedang belajar teleport Pangeran."
"Belajar teleport sampai terkena luka cakar? Kau membohongiku?" tanyanya.
Belum sempatku balas pertanyaan Pangeran ketiga ia langsung mendapatkan laporan dari pengawal pribadinya "Lapor Pangeran, roh iblis harimau api yang menyelinap masuk sudah terbunuh oleh Alstroemeria."
"Apakah kau mempunyai bukti Wuxian? Bahwa roh iblis ini terbunuh oleh Alstroemeria?" tanyanya dengan serius.
"Abu berbau bunga Lilly hitam dan salah satu anak Dewa kecil berbicara secara langsung dengan Alstroemeria, katanya ia ingin cepat sembuh dan semangat belajar agar cepat menjadi Dewa dan menikahi Alstroemeria."
"Hahaha, dia menipu seorang anak Dewa kecil, baiklah aku akan segera kesana."
Saat pengawal pribadi Pangeran ketiga pergi. Ia menyuruhku duduk sepertinya ia akan mengobatiku, tapi ia menatap lukaku dengan heran "Lukamu mengapa beracun?" tanyanya.
"Aku tidak tahu, aku saja baru tahu kalau aku mendapatkan luka separah ini, aku kira tadi hanya tergores."
Ia lagi-lagi memanggil Dewi Tabib secara telepati "Ada apa Pangeran ketiga?" tanyanya setelah dalam sekejap muncul, membuatku kaget.
Setelah memeriksa denyut nadi tanganku ia memasang wajahnya seperti bingung "Mengapa ada racun roh iblis harimau api?" tanyanya kepadaku.
"Tadi aku sempat menolong anak kecil lalu tergores batu tajam yang mungkin terkena darah roh iblis tersebut."
"Apakah kau melihat Alstroemeria?" tanya Dewi Tabib dan langsung saja ku jawab "Tidak, hanya bayangan hitam yang membunuh roh iblis tersebut."
"Obatilah dengan bubuk bunga teratai air ini dan jangan beraktifitas banyak."
Setelah itu Dewi Tabib mohon pamit kepada Pangeran ketiga karena harus mengobati anak Dewa kecil yang tadi ku selamatkan.
"Berhentilah berlatih sampai sembuh, kau harus tetap berada disini untuk istirahat."
"Siapa kau melarangnya untuk berlatih?" tanya Pangeran pertama yang berjalan kearah kami.
"Ia sedang sakit Kakak pertama ."
"Hanya alasan!"
Saat ia melihat tanganku terkena luka dari racun roh iblis harimau api, barulah ia kaget dan khawatir "Kenapa kau terluka lagi? padahal kemarin baru saja terluka. Dasar aneh tidak suka minum obat, tapi selalu ada luka yang terus bertambah."
"Jika aku tidak menyelamatkannya, anak itu akan mati dimakan oleh roh iblis. Aku tidak rela melihat anak Dewa kecil tak berdosa, dimakan oleh mahluk iblis rendahan seperti itu. Lagian roh iblis banyak datang ke alam langit karena ingin membunuhku ," balasku.
Ntah kenapa mulutku rasanya ingin menceritakan kejadian tadi yang hampir merenggut banyak nyawa anak Dewa kecil.
Tangisanku sudah tak bisa tertahan lagi, aku tak ingin ada yang mati termakan oleh iblis lagi seperti dulu waktu bertugas membunuh iblis beruang es, temanku tidak waspada lalu dimakan oleh beruang es tersebut. Ini lah alasanku susah mencari teman lemah karena aku tidak ingin mereka mati dimakan oleh roh iblis lagi.
"Jadi kau...." ucapan Pangeran ketiga langsung ku potong "Ku mohon jangan beritahu siapa-siapa, aku tidak terlalu suka dipandang karena mereka yang terpandang harus selalu mengikuti aturan, aku ingin bebas melakukan hal apa saja."
"Dasar aneh, kau membuat Kaisar mencari identitasmu. Ternyata Alstroemeria hanya anak kecil nakal sepertimu ," ucapan Pangeran pertama sungguh menyebalkan.
"Kau menghinaku lagi. Kemarin siluman dan pencuri sekarang anak nakal ," ucapku dengan memasang ekspresi sedih.
"Pahamilah Zhang Li, Pangeran pertama memang kasar."
"Sangat kasar!"
"Sekarang kau juga mengataiku."
"Terserahlah. Aku ingin pulang kerumah Guru dan tidur agar cepat sembuh, kalian harus berjanji kepadaku tentang Alstroemeria ."
Aku langsung pergi meninggalkan mereka berdua, tetapi lenganku yang terluka malah dipegang dan ditahan oleh Pangeran pertama "Aaa sakit...."
Ia langsung melepaskan genggaman tangannya yang sangat erat "Maaf aku tidak melihatnya tadi. Makanlah dahulu bersama kami baru kau kembali tidur, Aku tidak ingin diomeli oleh paman karena tidak memberimu makan ."
"Menurutlah Zhang Li ," Pangeran ketiga juga memaksaku.
"Padahal aku senang melihatmu dimarahi guru hahaha. Baiklah, tapi berjanjilah untuk tidak mebocorkan identitasku."
"Hari ini kau yang jahat Zhang Li dan kau sungguh bawel sama seperti paman Ji Dan."
Lagi-lagi ucapan Pangeran pertama menghinaku kembali!
"Janji, apakah Paman tau?" Tanya Pangeran ketiga.
"Guru yang memberikan tugas kepadaku, untuk menjaga dan mengawasi Dewa alam langit yang sedang bertugas membasmi roh iblis, tidak mungkin ia tidak tau ."
"Oh ternyata semua ini ide paman."
"Iya Pangeran ketiga, tetapi saat mengawasimu aku sungguh menganggur. Karena kau selalu berhasil membunuhnya, sungguh luar biasa."
"Tapi pada saat melawan Roh iblis kera tiga elemen sepertinya kau membantuku."
Aku hanya nyengir "Hanya membantu untuk mengikat tubuhnya itu adalah hal mudah ."
Aku jadi ingat saat Pangeran ketiga membasmi roh iblis kera tiga elemen, ia cukup kesulitan menahan tubub kera tersebut karena seluruh prajurit pingsan bahkan pengawal pribadinya Wuxian juga terluka parah. Jadi, aku langsung membantunya mengikat tubuh kera tiga elemen tersebut dengan tali harpaku dan setelah ia berhasil membunuh, aku langsung meninggalkan satu bunga Lily hitam tepat diatas abu roh iblis kera tiga elemen tersebut.
"Tetap saja kau membantuku."
"Kau tidak pernah membantuku, Zhang Li."
"Aku harus membantu apa? Mengatur galaksi bima sakti yang menyilaukan mata itu?" tanyaku sedikit meledek.
Aku tau dari buku sejarah bahwa Pangeran pertama alam langit adalah Putra mahkota kesayangan permaisuri bahkan saat belum mencapai tingkat Dewa, ia sudah bisa mengatur galaksi bima sakti tanpa bantuan Ibunya "Membantuku menghilangkan rasa ngantuk saat menjaga galaksi bima sakti pada malam hari."
"Aku tidak bisa membantu, karena kalau aku berjaga malam nanti mukaku akan nampak kerutan seperti nenek tetua."
"Hahaha, kau sungguh berani mengatai tetua. Oh ya kekuatan spiritualmu hanya 10.000 tahun, tapi bisa banyak membantu alam langit? Bagaimana caranya?" tanya Pangeran pertama.
"Aku berbicara fakta tentang nenek tetua, oh tentang itu tidak tahu ya bagaimana. Aku hanya memainkan sebuah harpa dan memakai jurus Lily hitam."
"Benarkah, hanya begitu saja? Tapi kenapa waktu melawan piton hitam dan harimau api kau terluka?" tanya Pangeran ketiga.
"Piton hitam karena aku kurang waspada, saat mengambilkan buah persik untuknya dan harimau api karena aku melindungi anak Dewa kecil itu dengan lenganku."
"Nasibmu buruk Zhang Li!" Ucap Pangeran pertama.
"Cih menyebalkan!"
"Apakah kau berjanji menikah anak Dewa kecil yang kau tolong itu?" tanyanya Pangeran ketiga.
Aku tidak kuat menahan tawa karena mengingat ekspresi anak Dewa kecil jujur nan lugu itu hahaha "Aku tidak berjanji, tapi ia yang berjanji kepadaku. Sudahlah lupakan nanti juga saat ia besar akan melupakanku dan menyukai wanita yang lebih mudah dariku."
"Benar juga, tapi ia adalah anak tunggal dari Dewa obat dan Dewi Segala Tabib."
Aku tidak menyangka anak Dewi Segala Tabib cukup lucu, karena meskipun anak ini kurus tapi pipinya tetap gendut, hahaha.
Kami melanjutkan makan bersama sambil membicarakan masa kecilku hingga menjadi Alstroemeria lalu saat sudah kenyang dan puas mengobrol Pangeran pertama mengantarku pulang kerumah guru dan akan menjelaskan bekas luka.
Saat malam aku tidak bisa tidur karena siang hingga sore aku sudah tertidur pulas. Jadi, aku naik keatas atap rumah guru lalu menikmati bulan pertama purnama penuh sambil memainkan harpa perak berukiran bunga Lily.
Saat dipertengahan lagu yang sedang kumainkan, tiba-tiba ada cahaya biru jatuh dari langit. Aku langsung berhenti memainkan harpa dan berdoa "Wah sepertinya kometku mengabulkan harapanmu ," suara Pangeran pertama jelas terdengar dari samping kananku membuat aku langsung membuka mata dan menoleh kearahnya "Jadi itu ulahmu?" tanyaku.
"Lihatlah..." ucapnya sambil menunjuk kearah langit.
Ia membuat banyak bintang berteberan dilangit untuk menemani bulan purnama penuh yang pertama lalu ada beberapa komet yang jatuh dari langit.
Padahal awalnya aku ingin memakinya, tapi keindahan yang ia berikan. Membuatku malah memujinya "Hebat."
"Apakah kau tidak bisa tidur?" tanyanya.
"Ya."
"Baiklah akan kutemani sampai kau merasa mengantuk sambil menjaga galaksi bima sakti, tapi besok kau harus bangun pagi untuk memulai sekolah dihari pertama."
"Apakah kau akan sekolah juga?" tanyaku.
"Aku bisa datang dan pergi sesuka hati, aku adalah Pangeran pertama."
"Ah iya aku lupa!"
Akhirnya kami mengobrol dan aku diminta untuk memainkan harpa sesuai lagu yang ia inginkan lalu bernyanyi bersama, hingga Guru terbangun dan memarahi kami.
Aku kembali tidur, sedangkan Pangeran pertama pasti kembali menjaga galaksi bima sakti.
"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk." Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru." Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga. Gagal... Kapan jurus teleportku lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku. "Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis. "Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."
Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah
Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de
Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.
Sudah pasti menang Pangeran ketiga karena dia Dewa Perang, tapi kalau Pangeran ketiga mengalah agar membiarkan kakaknya menang pasti Pangeran kedua menang. "Aku pilih Pangeran kedua." "Baiklah aku memilih Pangeran ketiga kalau begitu." "Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Pangeran pertama kepadaku dengan nada kasar lalu Song Lan hanya tertawa melihat aku dimarahi Pangeran. Apakah aku salah lagi? Huhh! "Pangeran ketiga tidak akan menang karena ia itu Dewa Perang sudah banyak menang, pasti ia akan mengalah dalam arena ujian peringkat ini. Lagian untuk apa juga dia berniat mengalahkan kakaknya ," ucapku dengan meyakinkan Pangeran pertama. Pemikiran anak ini dewasa juga, adik ketiga apakah kau berniat kalah dari kakak kedua? Zhang Li terlalu meremehkan kekuatanku, belum saja aku ceritakan kepadanya bagaimana caraku me
Ah kenapa lagi - lagi aku terbangun pada malam hari karena lapar, bukannya pagi saja. Sungguh menyebalkan "Krukk..krukk..." Suara itu ternyata berasal dari perutku. Bagaimana ini? Sepertinya rakyat didalam perutku sudah sangat kelaparan. Kantin pasti sudah tutup, tidak mungkin juga aku ke rumah Guru karena disana dijaga ketat oleh para prajurit dan aku juga takut ketahuan Guru. Sebaiknya aku cari Pangeran pertama terlebih dahulu, mungkin dia bisa seperti waktu itu memunculkan kue mochi ditangannya secara tiba-tiba. Saat aku keluar kamar terlihat Song Lan sedang meminum arak dan bersantai diruang belajar "Seingatku sekolah lembah langit tidak boleh minum arak, tapi kenapa ia melanggarnya? Ah tidak pedulilah! Urusan dia dengan Guru." Aku mengetuk pintu kamar Pangeran pertama, tapi tidak ada jawaban. Apakah ia pergi? Sepertinya.
Saat aku keluar dari kedai terlihat seorang wanita muda sangat cantik memakai gaun hanfu berwarna merah polos lalu ia memakai perhiasan cukup elegan, tapi ternyata ia hanya memiliki 7 ekor rubah. "Sepertinya aku lebih cantik darimu Nona hahaha ," ucap rubah tua itu dengan tertawa sangat puas. Kenapa jadi muda? Padahal tadi terdengar seperti suara wanita tua, sungguh sangat percaya diri sekali. Bahwa dirinya masih awet mudah! Tak lama Pangeran ketiga dan Wuxian pengawal pribadinya muncul dengan beberapa prajurit alam langit menaiki awan-awan "Zhang Li, ini urusan kami. Biar kami saja yang mengurus rubah ini ," ucap Pangeran ketiga yang langsung berdiri disebelahku. "Baiklah." "Aku rubah ungu keturunan keempat yang sudah ribuan tahun mengikuti ajaran raja iblis. Aku akan membuktikan kehebatan ajaran kami hahaha, kau tidak akan mampu m
Apakah menurunkan hujan dialam langit tidak boleh? Padahal dialam bunga aku sering membuat hujan bunga Lily untuk menghibur teman periku, tapi Pangeran kedua juga melihat bukan aku pelakunya. Apa aku akan tetap terkena hukuman? Dewi Hujan dan lelaki itu membawaku menghadap Kaisar lalu memberi salam, apakah aku juga harus memberi salam? Ah sepertinya harus "Apakah gadis ini pelakunya?" tanya Kaisar. "Sumber hujan terjadi didekat kolam air suci Kaisar dan saat kami sampai disana untuk bertanya kepada para Pangeran, terlihat gadis ini baru saja selesai berlatih jurus air." Sungguh enak menjadi Dewa dan Dewi karena bisa melihat kejadian yang sudah terjadi pada seseorang dengan mudah. "Apakah kau mempunyai bukti Dewa Halilintar? Karena aku melihat sendiri bahwa gadis ini tidak sehebat apa yang kau katakan ," ucap Pangeran pertama sambil berjalan ke arahku setelah itu ia memberi salam kepada Kaisar
Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S
Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.
Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig
Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang
Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu
Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend
Kenapa kau tidak langsung memasuki kesadaran Zhang Li? Apakah harus aku tarik paksa Dewi Kehidupan? - SANOS Ini sama saja memerasku, bagaimana mungkin aku mengobati manusia fana hanya karena ia memintaku? - Dewi Kehidupan Jadi, sekarang kau pemilih dalam membantu? Menyebalkan sekali. Padahal aku telah membantu untuk mendapatkan wujud dewa sempurna melalui takdir menjadi anak Zhang Li - SANOS Baiklah, hentikan ucapanmu. Aku akan memasuki kesadaran Zhang Li sekarang, tapi ingat untuk terus mengatur takdir terbaik untukku melakukan reinkarnasi.“Berisik," Ucap roh pedang Sanos yang langsung mendorong Dewi Kehidupan memasuki kesadaran Zhang Li. Setelah cukup lama menunggu Dewi.Akhirnya, ia keluar selama kurang lebih 3jam dalam ruangan "Gu Fei sudah kembali sadar," Ucap Zhang Li yang berdiri diambang pintu dan merasa masih berat dan agak pusing.Mereka langsung masuk dan memastikan keadaan Gu Fei yang sudah tidak membiru. Setelah
Aku memastikan sekali lagi, bahwa Biksu Palsu itu hanyalah seorang penipu yang hanya menginginkan uang saja di Kota YUN. Namun, setelah aku perhatikan dari pagi sampai sore hari memang aktivitasnya tak ada keterkaitan sama sekali dengan roh iblis jahat "Nona kau terlalu khawatir, Pangeran ketiga sudah pasti tak akan salah informasinya." Ucap Xai yang terus mengikutiku mengawasi biksu palsu tersebut. Aku menoleh kepadanya dan memberikan isyarat untuk mengikutiku menuju sekolah Gu... Aku hendak menempuh perjalanan ke sekolah Gu, karena aku tidak ingin membuat Dewi menungguku lama, tapi tabib istana memberikan kabar tiba-tiba tentang penyakit asma Ayah yang kambuh kembali. Hal ini, sungguh aneh. Karena sudah 3 tahun lebih penyakit ayah tak pernah kambuh. Terakhir kali kambuh, karena Ayah cukup depresi kehilangan Ibu yang tiba-tiba meninggalkan kami selamanya. Belum saja selesai, masalahku bersama Anak Selir Huang tapi sudah
Diskusi kami dalam altar suci alam langit, cukup membuahkan hasil. Karena, Raja Iblis tidak bisa membangkitkan Panglimanya yang telah tersegel oleh es. Sedangkan, kehancuran wilayah es karena ada beberapa pengkhianat yang menerima kekuatan jahat dari inti roh raja Iblis yang masih belum bisa musnah sepenuhnya. Oleh sebab itu, aku bersama Pangeran ketiga dan Putri keempat menyusun rencana untuk melenyapkan satu persatu inti roh Dewa Iblis yang terbentuk karena 7 kesengsaraan mahluk hidup di alam semesta, 1. Nafsu 2. Iri hati 3. Egois 4. Dusta 5. Rakus 6. Dendam 7. Membunuh Inti Roh Nafsu, telah kami musnahkan ketika berada di Kota GU. Jadi, sekarang tersisa enam inti roh lagi yang harus segera kami musnahkan sebelum Dewa Iblis mencapai tujuannya dengan memecahkan seluruh inti rohnya di Alam Semesta untuk menundukkan segala mahluk yang hidup diseluruh benua ini. Namun, kami harus memulai dari belahan dunia mana? Karena, sungguh tidak ada petunjuk apapun untuk memulai sem