Home / Fantasi / Alstroemeria / Rumah lembah langit

Share

Rumah lembah langit

Author: Scaty
last update Last Updated: 2021-06-02 14:00:26

Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa.

"Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama.

Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mahluk yang sudah meminumnya.

"Silahkan Pangeran, tempat itu juga tidak akan ditempati oleh para murid karena sangat dekat kolam air suci. Jika Pangeran menempati tempat itu kami para guru akan tenang."

"Baiklah kami duluan ," balas Pangeran pertama kepada Guru Ru Fen sang Dewa Pengetahuan.

"Oh ya Pangeran..." Ucapan Guru Ru Fen membuat langkah kaki kami berlima terhenti secara serentak, tapi hanya Pangeran pertama yang menoleh kearah Guru Ru Fen.

"Tolong beritahu murid baru tentang aturan lembah langit dan jadwal sekolah tahun ini karena kebetulan masih tetap sama Pangeran."

"Baiklah Guru, aku akan membicarakannya setelah sampai dirumah kami."

Saat kami berjalan sangat jauh dari kerumunan murid baru itu para Pangeran tetap berjalan santai dan tidak terlihat lelah sama sekali "Apakah masih jauh?" tanyaku dengan napas terengah-engah.

"Ah begini saja kau tidak kuat, Song Lan apakah kau tau rumah dipinggir lembah langit?" tanya Pangeran ketiga.

"Tidak, aku baru pertama kali kesini."

"Baiklah kau bersamaku."

Pangeran ketiga menggandeng tangan Song Lan dan aku bersama Pangeran pertama, sedangkan Pangeran kedua sendirian. Kami langsung dibawa teleport oleh mereka ketempat tujuan.

Saat sudah sampai didepan pintu gerbang yang terbuat dari kayu, kami menunggu Pangeran pertama membuka gerbang tersebut lalu saat aku melihat rumah lain. Ternyata setiap rumah terletak diatas batu mengapung dilangit.

Lembah langit mungkin tempat terindah kedua setelah alam langit. Saat memasuki pintu gerbang terlihat sebuah rumah kayu sederhana dengan halaman yang cukup luas, dihiasi oleh beberapa pohon persik.

Ada jalan setapak terbuat dari batu mengarah kerumah kayu, selain itu ada juga lima kursi santai melingkari sebuah meja didepan rumah kayu ini "Baiklah kita masuk kerumah dahulu untuk pembagian kamar."

Saat kami akan masuk rumah, terdapat rak sepatu untuk menaruh sepatu kami. Waktu memasuki rumah udaranya sangat hangat dan terlihat bersih "Baiklah siapa yang mau dikamar depan? Dekat pintu masuk?" tanya Pangeran pertama.

"Zhang Li?" tanya Pangeran kedua.

"Tidak mau, aku takut hantu."

"Baiklah aku yang akan singgah dikamar depan ," ucap Pangeran pertama.

Terlihat dari pintu masuk ada tiga pintu kamar disebelah kiri dan ada dua pintu kamar disebelah kanan lalu ada tempat dengan karpet bulu berwarna putih, ada beberapa rak buku didekat dindingnya.

Karpet bulu berwarna putih ini mirip seperti yang ada dikamar rumah Guru, apakah Guru yang menaruh ini untukku?

Saat berjalan ketengah karpet terlihat diarah kiri ada cendela besar untuk menikmati air terjun yang mengarah kolam air suci, sedangkan diarah kanan terdapat dua kamar mandi dan sebuah pintu untuk mengarah belakang halaman rumah.

Baiklah, mulai detik ini ruangan ini akan aku sebut sebagai ruang baca.

"Zhang Li pilihlah kamarmu ," perintah Pangeran ketiga.

"Aku ingin ditengah tiga kamar ini."

"Baiklah."

Setelah sudah terbagi, Song Lan berada dikamar ketiga yang ada disebelahku lalu Pangeran kedua dan Pangeran ketiga berada dikamar sebelah kanan.

"Karena kalian murid baru. Jadi, perhatikan apa yang aku sampaikan kepada kalian berdua ," ucap Pangeran pertama lalu mengarahkan kami semua agar duduk diruang baca lalu Pangeran pertama memberitahu aku dan Song Lan tentang seluruh aturan sekolah lembah langit ini.

"Apakah aku harus melepas cadarku?" tanyaku dengan serius.

Karena cadar untuk menandai bahwa aku masih wanita suci alam bunga, tapi peraturan sekolah lembah langit tidak boleh menutupi wajahnya seperti sosok misterius.

"Sepertinya harus, memang kenapa kau selalu memakai cadar? Jangan bilang kau wanita suci. Karena kami juga tahu kalau wanita suci wajib menggunakan cadar."

"Hanya wanita suci yang sudah menjadi Dewi atau bersuami yang boleh melepaskan cadarnya, karena aku pernah mendengarkan cerita tetua Zhang Pao 'kalau sudah memiliki suami harus keluar dari istana alam bunga dan meninggalkan cadarnya atau saat sudah menjadi Dewi baru diperbolehkan melepaskan cadarnya begitu."

"Setelah lulus dari sini, kau akan menjadi Dewi. Jadi, cobalah dari sekarang untuk melepaskan cadar. Kau melepasnya hanya satu bulan pelatihan. Tidak terlalu sulit bukan?" tanya Pangeran pertama.

Perkataan Pangeran pertama memang masuk akal, aku pasti lulus dari sekolah ini lalu menjadi seorang Dewi "Baiklah." 

Aku mulai memejamkan mataku lalu kubuka perlahan cadar berwarna biru muda yang kupakai hari ini. Kenapa mereka tidak bersuara? Aku coba sedikit mengintip untuk melihat ekspresi mereka.

Mereka hanya diam seribu bahasa dan langsung saja aku menatap mereka berempat "Kenapa kalian diam?" tanyaku sambil mengerutkan alis, aku menatap mereka secara bergantian.

"Wajahmu tidak terlalu buruk ," ucap Song Lan dengan santai.

"Aku belum bersuami dan menjadi Dewi, seharusnya tidak boleh melepaskan cadar."

"Hanya satu bulan saja! menurutlah denganku Nona Zhang Li," balas Pangeran pertama dengan memaksaku mengikuti perintahnya.

"Ya sudah, tapi jangan pernah memberitahu Dewi Bunga Agung karena ia pasti akan memarahiku dan menghukum aku."

"Baiklah, rahasia ini aman."

Kakak pertama, mengapa saat Zhang Li membuka cadarnya ia tampak seperti seorang wanita yang sudah mencapai tahap Dewi Langit? Apakah aku tidak salah melihat? - Pangeran ketiga

Aku juga melihatnya tadi adik ketiga, sepertinya Zhang Li memiliki rahasia yang sedang ia sembunyikan - Pangeran pertama

Zhang Li bukan hanya peri biasa, lihat saja tanda bunga Lily hitam dibelakang telinganya - Putra Mahkota

Kau cukup mesum Song Lan, bahkan kau memperhatikannya sampai serinci itu - Pangeran kedua

"Hei kenapa kalian diam semua?" tanyaku sedikit membentak agar membuyarkan lamunan mereka berempat.

"Aku mengantuk Zhang Li ," ucap Pangeran ketiga sambil menguap lalu berjalan kearah kamarnya.

"Aku ingin mandi dahulu ," ucap Song Lan. Ia juga langsung memasuki kamarnya, tak lama kemudian Pangeran kedua "Aku ingin istirahat dulu ."

"Aku juga ingin istarahat dulu, nanti saat setelah makan siang kelas akan dimulai ," ucap Pangeran pertama.

"Baiklah."

Mereka semua masuk kamar lalu aku pergi melihat kamar mandi ternyata bak mandi dirumah ini tidak dapat digunakan untuk berendam dan air disini tidak wangi. Jadi, aku harus membuat bunga Lily putih untuk dicampurkan kedalam bak mandi.

Aku mengambil sebuah piring makanan untuk menjadi wadah bunga Lily putih lalu duduk dikarpet bulu putih, setelah berusaha hasilnya masih sedikit. Jadi, aku berusaha lagi membuat banyak agar bak mandiku dapat terisi penuh oleh harumnya bunga Lily putih "Sedang apa kau gadis cerewet?" tanya Song Lan yang berdiri tepat dihadapanku dengan membawa sebuah handuk, menatapku bingung.

"Diamlah aku harus fokus."

Setelah bunga Lily putih sudah banyak langsung saja aku campurkan dengan salah satu bak mandi yang akan ku pakai "Hei, Song Lan kalau mandi jangan dikamar mandi ini ," ucapku sambil menunjuk kamar mandi yang berada disebelah kanan.

Aku pergi mengambil handuk dikamar karena kata Pangeran pertama semuanya sudah disediakan dikamar kecuali seragam sekolah, karena nanti akan dapat saat akan memulai pelajaran. Kok pintu kamar mandi disebelah kanan tertutup? Aku coba mengetuk pintu kamar mandinya "Tunggu aku masih mandi ," ucap Song Lan dengan sedikit terburu-buru

"SONG LAN..." Aku berteriak dengan sangat keras karena aku sungguh kesal. 

Bunga Lily putih ini hasil jerih payahku sendiri, tapi ia malah memakainya begitu saja tanpa seizin ku menyebalkan!

"Ada apa Zhang Li?" tanya Pangeran ketiga saat keluar dari kamarnya.

"Air bunga Lily putih yang ku buat dipakai oleh lelaki wajah es, huaaaa."

Aku menangis karena tidak rela, selama ini selalu Guru dan para peri yang menyiapkan bunga Lily putih untuk mandi, tapi saat aku baru pertama kali membuat bunga Lily putih malah wajah es yang merasakan.

Tak lama kemudian terlihat Pangeran kedua keluar dari kamarnya.

Pangeran ketiga dan kedua mencoba menenangkan aku, saat Song Lan keluar dari kamar mandi aku langsung masuk kedalam kamar mandi lalu terlihat air bunga Lily putihku tersisah setengah "Kau sangat cerewet Zhang Li, aku hanya mencobanya sedikit karena aku belum pernah merasakan mandi dengan air bunga Lily putih dari alam bunga."

"Lelaki menyebalkan! Aku tidak ingin berbicara denganmu."

Setelah itu aku langsung mandi, untung saja masih tersisah setengah karena kalau aku tidak mandi dengan air bunga Lily putih, bau badanku akan sangat menyengat seperti bau bunga Lily hitam, Alstroemeria.

Related chapters

  • Alstroemeria   Hari Pertama

    Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de

    Last Updated : 2021-06-03
  • Alstroemeria   Sang Pelopor

    Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.

    Last Updated : 2021-06-03
  • Alstroemeria   Menang

    Sudah pasti menang Pangeran ketiga karena dia Dewa Perang, tapi kalau Pangeran ketiga mengalah agar membiarkan kakaknya menang pasti Pangeran kedua menang. "Aku pilih Pangeran kedua." "Baiklah aku memilih Pangeran ketiga kalau begitu." "Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Pangeran pertama kepadaku dengan nada kasar lalu Song Lan hanya tertawa melihat aku dimarahi Pangeran. Apakah aku salah lagi? Huhh! "Pangeran ketiga tidak akan menang karena ia itu Dewa Perang sudah banyak menang, pasti ia akan mengalah dalam arena ujian peringkat ini. Lagian untuk apa juga dia berniat mengalahkan kakaknya ," ucapku dengan meyakinkan Pangeran pertama. Pemikiran anak ini dewasa juga, adik ketiga apakah kau berniat kalah dari kakak kedua? Zhang Li terlalu meremehkan kekuatanku, belum saja aku ceritakan kepadanya bagaimana caraku me

    Last Updated : 2021-06-03
  • Alstroemeria   Dunia fana

    Ah kenapa lagi - lagi aku terbangun pada malam hari karena lapar, bukannya pagi saja. Sungguh menyebalkan "Krukk..krukk..." Suara itu ternyata berasal dari perutku. Bagaimana ini? Sepertinya rakyat didalam perutku sudah sangat kelaparan. Kantin pasti sudah tutup, tidak mungkin juga aku ke rumah Guru karena disana dijaga ketat oleh para prajurit dan aku juga takut ketahuan Guru. Sebaiknya aku cari Pangeran pertama terlebih dahulu, mungkin dia bisa seperti waktu itu memunculkan kue mochi ditangannya secara tiba-tiba. Saat aku keluar kamar terlihat Song Lan sedang meminum arak dan bersantai diruang belajar "Seingatku sekolah lembah langit tidak boleh minum arak, tapi kenapa ia melanggarnya? Ah tidak pedulilah! Urusan dia dengan Guru." Aku mengetuk pintu kamar Pangeran pertama, tapi tidak ada jawaban. Apakah ia pergi? Sepertinya.

    Last Updated : 2021-06-03
  • Alstroemeria   Iblis Rubah

    Saat aku keluar dari kedai terlihat seorang wanita muda sangat cantik memakai gaun hanfu berwarna merah polos lalu ia memakai perhiasan cukup elegan, tapi ternyata ia hanya memiliki 7 ekor rubah. "Sepertinya aku lebih cantik darimu Nona hahaha ," ucap rubah tua itu dengan tertawa sangat puas. Kenapa jadi muda? Padahal tadi terdengar seperti suara wanita tua, sungguh sangat percaya diri sekali. Bahwa dirinya masih awet mudah! Tak lama Pangeran ketiga dan Wuxian pengawal pribadinya muncul dengan beberapa prajurit alam langit menaiki awan-awan "Zhang Li, ini urusan kami. Biar kami saja yang mengurus rubah ini ," ucap Pangeran ketiga yang langsung berdiri disebelahku. "Baiklah." "Aku rubah ungu keturunan keempat yang sudah ribuan tahun mengikuti ajaran raja iblis. Aku akan membuktikan kehebatan ajaran kami hahaha, kau tidak akan mampu m

    Last Updated : 2021-06-03
  • Alstroemeria   Hukum Alam langit

    Apakah menurunkan hujan dialam langit tidak boleh? Padahal dialam bunga aku sering membuat hujan bunga Lily untuk menghibur teman periku, tapi Pangeran kedua juga melihat bukan aku pelakunya. Apa aku akan tetap terkena hukuman? Dewi Hujan dan lelaki itu membawaku menghadap Kaisar lalu memberi salam, apakah aku juga harus memberi salam? Ah sepertinya harus "Apakah gadis ini pelakunya?" tanya Kaisar. "Sumber hujan terjadi didekat kolam air suci Kaisar dan saat kami sampai disana untuk bertanya kepada para Pangeran, terlihat gadis ini baru saja selesai berlatih jurus air." Sungguh enak menjadi Dewa dan Dewi karena bisa melihat kejadian yang sudah terjadi pada seseorang dengan mudah. "Apakah kau mempunyai bukti Dewa Halilintar? Karena aku melihat sendiri bahwa gadis ini tidak sehebat apa yang kau katakan ," ucap Pangeran pertama sambil berjalan ke arahku setelah itu ia memberi salam kepada Kaisar

    Last Updated : 2021-07-03
  • Alstroemeria   Iblis Air

    "Baiklah karena sudah jelas, Dewi Phoenix Air tidak pantas untuk tetap menjadi Dewi. Ia harus dihukum dan keluar dari Alam Langit ," ucap Kaisar dengan tegas.Seorang Dewa memberi salam lalu bersujud memohon kepada Kaisar agar tidak mengusirnya dari Alam Langit "Dewa Phoenix 5 Elemen maafkan aku, meskipun kau penasehatku. Aku tidak bisa memutuskan sendiri karena ia juga menyakiti gadis yang membela kebenaran didepan kami semua dengan nyawanya.""Nona, bisakah kau mengampuni adikku?" tanyanya kepadaku.Kenapa adiknya sangat berbeda dari kakaknya? Padahal kakaknya seorang penasihat Kaisar, sayang sekali."Bagaimana ya, ia terlalu jahat menindas yang lemah aku tidak menyukainya, tapi kau kakaknya sungguh baik. Baiklah tarik semua kekuatannya dan bentuk dewanya agar ia tidak berbuat jahat lagi.""Lebih baik aku mati!" Teriak Dewi Phoenix Air kepadaku."Diamlah ad

    Last Updated : 2021-07-03
  • Alstroemeria   Sekolah

    Aku harus bangun lebih pagi dari para Pangeran agar bisa membuat bunga Lily putih untuk mandi. Meskipun aku masih mengantuk, tapi aku harus semangat karena setelah beberapa hari pasti aku akan terbiasa dengan aktivitas ini.Kau harus semangat Zhang Li!Aku sudah menyiapkan handuk saat mau keluar dari kamar lalu mengambil nampan untuk wadah bunga Lily putih, aku duduk bersila diruang membaca dan mulai memejamkan mata setelah itu mengarahkan kekuatan spiritualku secara perlahan kearah nampan untuk membuat bunga Lily putih."Kau bangun pagi sekali Zhang Li," Sapa seseorang, ah pasti para pangeran atau Song Lan. Aku masih belum cukup hapal suara teman sekamarku!Saat aku sedikit mengintip dengan sebelah mataku, ternyata Pangeran kedua sedang duduk bersila dihadapanku dan menatapku.Nampan ini masih juga belum terisi penuh oleh bunga Lily putih, huhh! Ternyata susah sekali.&nb

    Last Updated : 2021-07-03

Latest chapter

  • Alstroemeria   Kehancuran ketiga

    Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S

  • Alstroemeria   Pengkhianat Yun

    Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.

  • Alstroemeria   Demi Anakku

    Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig

  • Alstroemeria   Sandiwara

    Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang

  • Alstroemeria   Kehancuran Kedua

    Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu

  • Alstroemeria   Inti Rok Kedua

    Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend

  • Alstroemeria   Racun Akar Api Salju

    Kenapa kau tidak langsung memasuki kesadaran Zhang Li? Apakah harus aku tarik paksa Dewi Kehidupan? - SANOS Ini sama saja memerasku, bagaimana mungkin aku mengobati manusia fana hanya karena ia memintaku? - Dewi Kehidupan Jadi, sekarang kau pemilih dalam membantu? Menyebalkan sekali. Padahal aku telah membantu untuk mendapatkan wujud dewa sempurna melalui takdir menjadi anak Zhang Li - SANOS Baiklah, hentikan ucapanmu. Aku akan memasuki kesadaran Zhang Li sekarang, tapi ingat untuk terus mengatur takdir terbaik untukku melakukan reinkarnasi.“Berisik," Ucap roh pedang Sanos yang langsung mendorong Dewi Kehidupan memasuki kesadaran Zhang Li. Setelah cukup lama menunggu Dewi.Akhirnya, ia keluar selama kurang lebih 3jam dalam ruangan "Gu Fei sudah kembali sadar," Ucap Zhang Li yang berdiri diambang pintu dan merasa masih berat dan agak pusing.Mereka langsung masuk dan memastikan keadaan Gu Fei yang sudah tidak membiru. Setelah

  • Alstroemeria   Pembunuh Bayaran

    Aku memastikan sekali lagi, bahwa Biksu Palsu itu hanyalah seorang penipu yang hanya menginginkan uang saja di Kota YUN. Namun, setelah aku perhatikan dari pagi sampai sore hari memang aktivitasnya tak ada keterkaitan sama sekali dengan roh iblis jahat "Nona kau terlalu khawatir, Pangeran ketiga sudah pasti tak akan salah informasinya." Ucap Xai yang terus mengikutiku mengawasi biksu palsu tersebut. Aku menoleh kepadanya dan memberikan isyarat untuk mengikutiku menuju sekolah Gu... Aku hendak menempuh perjalanan ke sekolah Gu, karena aku tidak ingin membuat Dewi menungguku lama, tapi tabib istana memberikan kabar tiba-tiba tentang penyakit asma Ayah yang kambuh kembali. Hal ini, sungguh aneh. Karena sudah 3 tahun lebih penyakit ayah tak pernah kambuh. Terakhir kali kambuh, karena Ayah cukup depresi kehilangan Ibu yang tiba-tiba meninggalkan kami selamanya. Belum saja selesai, masalahku bersama Anak Selir Huang tapi sudah

  • Alstroemeria   Belum Usai

    Diskusi kami dalam altar suci alam langit, cukup membuahkan hasil. Karena, Raja Iblis tidak bisa membangkitkan Panglimanya yang telah tersegel oleh es. Sedangkan, kehancuran wilayah es karena ada beberapa pengkhianat yang menerima kekuatan jahat dari inti roh raja Iblis yang masih belum bisa musnah sepenuhnya. Oleh sebab itu, aku bersama Pangeran ketiga dan Putri keempat menyusun rencana untuk melenyapkan satu persatu inti roh Dewa Iblis yang terbentuk karena 7 kesengsaraan mahluk hidup di alam semesta, 1. Nafsu 2. Iri hati 3. Egois 4. Dusta 5. Rakus 6. Dendam 7. Membunuh Inti Roh Nafsu, telah kami musnahkan ketika berada di Kota GU. Jadi, sekarang tersisa enam inti roh lagi yang harus segera kami musnahkan sebelum Dewa Iblis mencapai tujuannya dengan memecahkan seluruh inti rohnya di Alam Semesta untuk menundukkan segala mahluk yang hidup diseluruh benua ini. Namun, kami harus memulai dari belahan dunia mana? Karena, sungguh tidak ada petunjuk apapun untuk memulai sem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status