"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk."
Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru."
Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga.
Gagal...
Kapan jurus teleportku lancar!
Sungguh menyebalkan!
Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku.
"Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis.
"Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."
"Apakah kau selalu percaya diri?" tanyaku dengan nada meledek.
"Tentu saja, karena aku adalah Pangeran pertama dialam langit."
"Baiklah, kau memang Pangeran pertama."
"Ayo kita kelembah langit, apakah kau sudah siap? Aku akan menemanimu."
Pangeran pertama langsung membawaku kedepan pintu lembah langit tanpa menunggu jawaban dariku, terlihat lapangan luas ini penuh dengan murid Dewa dan Dewi yang sedang mengobrol dengan teman-temannya.
Pangeran pertama menggandengku melewati kerumunan murid yang memperhatikan kami, sepertinya Pangeran pertama akan membawaku dibarisan paling depan "Tenanglah Zhang Li, jangan canggung."
"Baiklah, apakah setiap tahun selalu banyak murid seperti ini?" tanyaku.
"Iya karena sekolah ini buka hanya satu tahun sekali, sistem kelulusan disini dinilai berdasarkan tingkatan. Jika kau tidak meningkat, maka kau harus mengulanginya lagi tahun depan. Oh ya, kau harus masuk dalam tingkat 1 - 25 agar dapat masuk ujian tingkat Dewi dan mendapatkan gelar sebagai seorang Dewi atau Dewa."
"Jadi jika aku lulus dari sini aku akan resmi menjadi murid pewaris, tapi kalau aku masuk dalam tingkat 1 - 25 aku bisa langsung masuk ujian tingkat Dewi untuk mendapatkan gelar Dewi?" tanyaku untuk memastikan bahwa pemikiranku sama dengannya.
"Kau cukup pintar, ya seperti itu sistem kelulusan sekolah lembah langit ini."
Disini pasti banyak yang ingin menjadi murid pewaris dan Dewi, terlihat ilmu spiritual mereka diatas 5.000 tahun semua. Apakah aku bisa masuk dalam tingkat 25.
Tak lama kemudian Pangeran ketiga datang menghampiri kami "Bagaimana Zhang Li? Menyenangkan tidak? Apakah kau sudah memiliki teman?" tanya Pangeran ketiga.
Sepertinya dia sangat menyukai suasana ramai seperti ini "Mungkin akan sangat menyenangkan karena ada kalian, soalnya temanku hanya kalian ," ucapku sambil nyengir dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Jujur lebih baik ya!
"Hahaha baiklah kami akan menemanimu ," ucap Pangeran ketiga.
Tiba-tiba langsung ada yang menyauti ucapan Pangeran ketiga "Sepertinya aku bisa bergabung dengan kalian!"
Ternyata Pangeran kedua bertanya sambil berjalan kearah kami bertiga "Tentu saja, tapi kami disini hanya untuk menemani Zhang Li. Kau akan bosan Zhu Hao jika bergabung dengan kami ," balas Pangeran pertama.
Oh ternyata nama Pangeran kedua Zhu Hao, baiklah aku akan mengingatnya "Hahaha tenang saja Kakak Zhu Yi, gadis kecil ini aku mengenalnya. Benarkan Nona Zhang Li?" tanyanya.
Oh nama Pangeran pertama Zhu Yi, baiklah aku akan mengingatnya.
"Ya setelah berbicara didepan halaman rumah Pangeran kedua."
Ada lima guru berdiri dihadapan kami semua, mereka menyuruh semua murid untuk berbaris rapih sesuai barisan kelompoknya. Setelah itu para guru memperkenalkan dirinya masing-masing.
"Mengapa Pangeran semua ada disini?" tanya salah satu Guru yang sepertinya akrab dengan para Pangeran.
Seingatku tadi guru wanita ini bernama Ru Ru yang akan membantu kami para murid belajar materi spiritual.
"Saya hanya ingin mengawasi gadis kecil ini ," ucap Pangeran pertama.
"Saya hanya ingin belajar lagi ," ucap Pangeran kedua.
"Saya hanya ingin mengikuti kelas saja ," ucap Pangeran ketiga.
"Baiklah jika ini keputusan para Pangeran ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum. Sepertinya guru ini cukup baik dan ramah kepada muridnya, tapi tidak tahu lagi saat berada dikelas seperti apa!
Ternyata diantara mereka kalau berbohong lebih pintar Pangeran ketiga dari pada pangeran kedua dan pertama.
"Baiklah, karena kalian sudah berkumpul dengan kelompok. Jadi, misi pertama kalian saat ini cukup mudah. Setiap kelompok harus berisi lima orang karena setiap rumah dilembah langit hanya berisi lima kamar ."
Berarti kelompok yang aku miliki saat ini kurang satu orang! Siapa ya enaknya.
"Zhang Li carilah sesuai kata hatimu ," ucap Pangeran ketiga.
Aku mengamati muka mereka satu-satu, saat aku ingin memilih seorang wanita tapi ia sudah menjatuhkan pilihan kepada teman lain "Pilihlah yang berbakat agar tidak terlalu menyulitkan kami ," ucap Pangeran pertama. Ah lagi-lagi ia memperingatiku!
"Iya, sabar."
Aku melihat lelaki berpenampilan seperti seorang pangeran, jika diamati ia cukup tampan dan sepertinya kekuatan spiritual yang ia miliki cukup tinggi, tapi kenapa ia hanya berdiri dengan santai sambil memejamkan matanya? Bahkan tidak memilih siapapun sebagai temannya? Ah mungkin dia malu untuk menghampiri duluan. Aku coba menghampiri lelaki itu "Apakah kau butuh teman baru untuk tinggal bersama? Kebetulan kami kurang satu anggota."
Ucapanku tidak direspon cukup lama olehnya, aku tetap berusaha menunggu jawaban darinya karena hanya kurang satu orang saja dan saat dilihat dia seperti murid Dewa berbakat "Aku tidak membutuhkan teman sekamar Nona."
Ah menyebalkan sekali!
Pantas saja tidak ada yang mau menghampirinya, dia sangat kejam.
"Hanya untuk melengkapi saja, selanjutnya tidak berteman tidak masalah."
"Apakah kau tidak bisa memilih yang lain saja?" tanyanya.
Lelaki itu menatapku dengan pandangan sangat tidak enak.
"Aku sudah memilihmu, ayolah hanya untuk misi pertama saja. Aku tidak akan merepotkanmu, tenang saja."
"Baiklah."
Ia berjalan mengikutiku dari belakang untuk menghampiri para Pangeran lalu Pangeran ketiga berbisik kepadaku "Kau memakai mantra apa? Bisa menariknya kedalam tim kami?" tanyanya dengan nada pelan.
Memangnya ada apa? Apakah sesulit itu untuk berteman dengannya? Ku rasa dia cukup baik, tapi hanya tidak pandai memainkan kata-katanya.
"Aku hanya berjanji tidak akan merepotkan dia. Jadi, selanjutnya aku hanya akan merepotkan kalian bertiga."
Ucapanku terdengar oleh para Pangeran dan membuat mereka mendengus kesal lalu tertawa, tapi lelaki ini hanya diam dan menatap bosan kami berempat "Namamu siapa?" tanyaku.
"Siapa yang kau tanya Zhang Li?" tanya Pangeran kedua.
"Lelaki wajah es ini."
Seketika ia menatapku sinis "Namaku Song Lan. Jadi, jangan panggil aku lelaki wajah es apakah kau mengerti?" tanyanya.
"Baiklah aku mengerti."
Aku, Pangeran ketiga, dan Pangeran kedua hanya saling berkedip mata, tapi terlihat Pangeran kedua tidak bisa menahan tawanya karena terlihat dari ekspresinya.
"Berasal dari mana kau Song Lan?" tanyaku lagi untuk mencegah Pangeran kedua tertawa. Jadi, aku melanjutkan pertanyaanku agar kami berlima lebih akrab.
"Aku Putra Mahkota dari alam iblis, bisakah kau tidak banyak bertanya?" balasnya.
"Menyebalkan sama seperti Pangeran pertama."
"Hei, bagaimana bisa aku disamakan dengan Song Lan? Aku Pangeran pertama."
"Dia juga Putra Mahkota, kedudukan kalian sama dan kalian juga sama-sama menyebalkan."
"Kau gadis kecil cerewet yang pernah aku temui ," ucap Song Lan sambil menunjuk aku.
"Aku setuju ," ucap Pangeran pertama mendukung Song Lan.
Aku sengaja menghembuskan napas panjang dihadapan mereka lalu berbincang dengan Pangeran kedua dan ketiga...
Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah
Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de
Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.
Sudah pasti menang Pangeran ketiga karena dia Dewa Perang, tapi kalau Pangeran ketiga mengalah agar membiarkan kakaknya menang pasti Pangeran kedua menang. "Aku pilih Pangeran kedua." "Baiklah aku memilih Pangeran ketiga kalau begitu." "Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Pangeran pertama kepadaku dengan nada kasar lalu Song Lan hanya tertawa melihat aku dimarahi Pangeran. Apakah aku salah lagi? Huhh! "Pangeran ketiga tidak akan menang karena ia itu Dewa Perang sudah banyak menang, pasti ia akan mengalah dalam arena ujian peringkat ini. Lagian untuk apa juga dia berniat mengalahkan kakaknya ," ucapku dengan meyakinkan Pangeran pertama. Pemikiran anak ini dewasa juga, adik ketiga apakah kau berniat kalah dari kakak kedua? Zhang Li terlalu meremehkan kekuatanku, belum saja aku ceritakan kepadanya bagaimana caraku me
Ah kenapa lagi - lagi aku terbangun pada malam hari karena lapar, bukannya pagi saja. Sungguh menyebalkan "Krukk..krukk..." Suara itu ternyata berasal dari perutku. Bagaimana ini? Sepertinya rakyat didalam perutku sudah sangat kelaparan. Kantin pasti sudah tutup, tidak mungkin juga aku ke rumah Guru karena disana dijaga ketat oleh para prajurit dan aku juga takut ketahuan Guru. Sebaiknya aku cari Pangeran pertama terlebih dahulu, mungkin dia bisa seperti waktu itu memunculkan kue mochi ditangannya secara tiba-tiba. Saat aku keluar kamar terlihat Song Lan sedang meminum arak dan bersantai diruang belajar "Seingatku sekolah lembah langit tidak boleh minum arak, tapi kenapa ia melanggarnya? Ah tidak pedulilah! Urusan dia dengan Guru." Aku mengetuk pintu kamar Pangeran pertama, tapi tidak ada jawaban. Apakah ia pergi? Sepertinya.
Saat aku keluar dari kedai terlihat seorang wanita muda sangat cantik memakai gaun hanfu berwarna merah polos lalu ia memakai perhiasan cukup elegan, tapi ternyata ia hanya memiliki 7 ekor rubah. "Sepertinya aku lebih cantik darimu Nona hahaha ," ucap rubah tua itu dengan tertawa sangat puas. Kenapa jadi muda? Padahal tadi terdengar seperti suara wanita tua, sungguh sangat percaya diri sekali. Bahwa dirinya masih awet mudah! Tak lama Pangeran ketiga dan Wuxian pengawal pribadinya muncul dengan beberapa prajurit alam langit menaiki awan-awan "Zhang Li, ini urusan kami. Biar kami saja yang mengurus rubah ini ," ucap Pangeran ketiga yang langsung berdiri disebelahku. "Baiklah." "Aku rubah ungu keturunan keempat yang sudah ribuan tahun mengikuti ajaran raja iblis. Aku akan membuktikan kehebatan ajaran kami hahaha, kau tidak akan mampu m
Apakah menurunkan hujan dialam langit tidak boleh? Padahal dialam bunga aku sering membuat hujan bunga Lily untuk menghibur teman periku, tapi Pangeran kedua juga melihat bukan aku pelakunya. Apa aku akan tetap terkena hukuman? Dewi Hujan dan lelaki itu membawaku menghadap Kaisar lalu memberi salam, apakah aku juga harus memberi salam? Ah sepertinya harus "Apakah gadis ini pelakunya?" tanya Kaisar. "Sumber hujan terjadi didekat kolam air suci Kaisar dan saat kami sampai disana untuk bertanya kepada para Pangeran, terlihat gadis ini baru saja selesai berlatih jurus air." Sungguh enak menjadi Dewa dan Dewi karena bisa melihat kejadian yang sudah terjadi pada seseorang dengan mudah. "Apakah kau mempunyai bukti Dewa Halilintar? Karena aku melihat sendiri bahwa gadis ini tidak sehebat apa yang kau katakan ," ucap Pangeran pertama sambil berjalan ke arahku setelah itu ia memberi salam kepada Kaisar
"Baiklah karena sudah jelas, Dewi Phoenix Air tidak pantas untuk tetap menjadi Dewi. Ia harus dihukum dan keluar dari Alam Langit ," ucap Kaisar dengan tegas.Seorang Dewa memberi salam lalu bersujud memohon kepada Kaisar agar tidak mengusirnya dari Alam Langit "Dewa Phoenix 5 Elemen maafkan aku, meskipun kau penasehatku. Aku tidak bisa memutuskan sendiri karena ia juga menyakiti gadis yang membela kebenaran didepan kami semua dengan nyawanya.""Nona, bisakah kau mengampuni adikku?" tanyanya kepadaku.Kenapa adiknya sangat berbeda dari kakaknya? Padahal kakaknya seorang penasihat Kaisar, sayang sekali."Bagaimana ya, ia terlalu jahat menindas yang lemah aku tidak menyukainya, tapi kau kakaknya sungguh baik. Baiklah tarik semua kekuatannya dan bentuk dewanya agar ia tidak berbuat jahat lagi.""Lebih baik aku mati!" Teriak Dewi Phoenix Air kepadaku."Diamlah ad
Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S
Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.
Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig
Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang
Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu
Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend
Kenapa kau tidak langsung memasuki kesadaran Zhang Li? Apakah harus aku tarik paksa Dewi Kehidupan? - SANOS Ini sama saja memerasku, bagaimana mungkin aku mengobati manusia fana hanya karena ia memintaku? - Dewi Kehidupan Jadi, sekarang kau pemilih dalam membantu? Menyebalkan sekali. Padahal aku telah membantu untuk mendapatkan wujud dewa sempurna melalui takdir menjadi anak Zhang Li - SANOS Baiklah, hentikan ucapanmu. Aku akan memasuki kesadaran Zhang Li sekarang, tapi ingat untuk terus mengatur takdir terbaik untukku melakukan reinkarnasi.“Berisik," Ucap roh pedang Sanos yang langsung mendorong Dewi Kehidupan memasuki kesadaran Zhang Li. Setelah cukup lama menunggu Dewi.Akhirnya, ia keluar selama kurang lebih 3jam dalam ruangan "Gu Fei sudah kembali sadar," Ucap Zhang Li yang berdiri diambang pintu dan merasa masih berat dan agak pusing.Mereka langsung masuk dan memastikan keadaan Gu Fei yang sudah tidak membiru. Setelah
Aku memastikan sekali lagi, bahwa Biksu Palsu itu hanyalah seorang penipu yang hanya menginginkan uang saja di Kota YUN. Namun, setelah aku perhatikan dari pagi sampai sore hari memang aktivitasnya tak ada keterkaitan sama sekali dengan roh iblis jahat "Nona kau terlalu khawatir, Pangeran ketiga sudah pasti tak akan salah informasinya." Ucap Xai yang terus mengikutiku mengawasi biksu palsu tersebut. Aku menoleh kepadanya dan memberikan isyarat untuk mengikutiku menuju sekolah Gu... Aku hendak menempuh perjalanan ke sekolah Gu, karena aku tidak ingin membuat Dewi menungguku lama, tapi tabib istana memberikan kabar tiba-tiba tentang penyakit asma Ayah yang kambuh kembali. Hal ini, sungguh aneh. Karena sudah 3 tahun lebih penyakit ayah tak pernah kambuh. Terakhir kali kambuh, karena Ayah cukup depresi kehilangan Ibu yang tiba-tiba meninggalkan kami selamanya. Belum saja selesai, masalahku bersama Anak Selir Huang tapi sudah
Diskusi kami dalam altar suci alam langit, cukup membuahkan hasil. Karena, Raja Iblis tidak bisa membangkitkan Panglimanya yang telah tersegel oleh es. Sedangkan, kehancuran wilayah es karena ada beberapa pengkhianat yang menerima kekuatan jahat dari inti roh raja Iblis yang masih belum bisa musnah sepenuhnya. Oleh sebab itu, aku bersama Pangeran ketiga dan Putri keempat menyusun rencana untuk melenyapkan satu persatu inti roh Dewa Iblis yang terbentuk karena 7 kesengsaraan mahluk hidup di alam semesta, 1. Nafsu 2. Iri hati 3. Egois 4. Dusta 5. Rakus 6. Dendam 7. Membunuh Inti Roh Nafsu, telah kami musnahkan ketika berada di Kota GU. Jadi, sekarang tersisa enam inti roh lagi yang harus segera kami musnahkan sebelum Dewa Iblis mencapai tujuannya dengan memecahkan seluruh inti rohnya di Alam Semesta untuk menundukkan segala mahluk yang hidup diseluruh benua ini. Namun, kami harus memulai dari belahan dunia mana? Karena, sungguh tidak ada petunjuk apapun untuk memulai sem