Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas.
Langsung dikeluarkan?
Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga.
"Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis.
Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.
"Aku Da Liu, murid pewaris Dewa Tanah menantang Zi Fa murid pewaris dari Dewi Burung."
Mereka langsung bertarung memakai pedang dengan sangat tangkasnya, Da Liu memulai aksinya menggunakan kekuatan spiritual untuk mengganggu penglihatan Zi Fa. Saat Zi Fa lengah tiba-tiba ia sudah diluar arena "Hahaha jurus yang bagus Da Liu, silahkan kembali kedalam barisan lagi dan Zi Fa tingkatkan konsentrasimu karena kau adalah murid pewaris Dewi Burung yang sangat tajam penglihatannya ," ucap Guru Ru Ru lalu pertandingan ini terus berlanjut.
Banyak murid yang belum bertanding, tapi terlihat dari arah lain Zhuan Qi menaiki tempat arena "Aku Zhuan Qi, murid pewaris Dewa Penakluk Iblis menantang Nona Zhang Li murid pewaris dari Dewa Pembasmi Roh Iblis."
Penakluk iblis?
Ah apakah ia yang sering dibicarakan guru?
Guru sering mengingatkan aku untuk berhati-hati dengan murid atau Dewa Penakluk Iblis karena mereka sangat bengis dan mengincar jurus pembasmi roh iblis yang diciptakan Guru, Apakah dia akan memanggil iblis untuk membantunya? Ah sudahlah jangan berpikiran aneh-aneh Zhang Li. Kau pasti bisa!
Aku berjalan menaiki arena ujian "Aku mengalah 5 gerakan Zhang Li ," ucap Zhuan Qi sambil tersenyum meremehkan aku.
Aku tidak peduli dengan ucapan Zhuan Qi "Guru, aku tidak punya pedang. Apakah boleh menggunakan harpa?" tanyaku.
Aku bertanya kepada Guru karena dari tadi aku melihat semua murid bertarung menggunakan pedang dan kekuatan spiritual saja "Tentu saja boleh Zhang Li, gunakan harpamu."
Saat aku mengeluarkan harpa perak bunga Lily. Guru Lao Gao langsung turun dari pedang menghampiriku "Mengapa kau memiliki ini?" tanya guru Lao Gao.
Apakah salah jika aku memiliki harpa peninggalan Ibuku?
"Aku mendapatkannya dari Dewi Bunga Agung Guru, apakah ada yang salah?" tanyaku sambil memperhatikan Guru yang sedang memandangi harpaku.
"Lanjutkan saja, aku hanya memeriksa tingkatan harpa ini."
Guru langsung terbang lagi menggunakan pedangnya ke atas lalu kupejamkan mataku dan mulai memainkan harpa, aku lebih mudah merasakan gerakan musuh saat pandanganku gelap seperti ini.
Terdengar suara cempeti yang dipukulkan sengaja ke arah batu yang kami pijak saat ini "Hahaha gadis bodoh, lihatlah aku membawa apa."
Ternyata Zhuan Qi memakai cempeti hitam penakluk iblis, aku tahu karena tercium sedikit bau darah iblis pada cambuknya.
Zhuan Qi langsung mengarahkan cambuk itu ke arahku, untuk menahan tanganku agar tidak bisa memetik harpa, aku masukan harpaku dan terpaksa aku mengeluarkan cempeti Lily putih agar bisa menyamai kekuatannya.
Aku hanya bisa memakai cempeti Lily putih, karena jika aku memakai cempeti Lily hitam akan ketahuan bahwa aku Alstroemeria.
"Rasakan ini!" Teriaknya.
Zhuan Qi langsung mengarahkan cempeti hitamnya ke arah badanku, aku langsung melesat dibelakang tubuhnya lalu aku lilit lehernya dengan cempeti Lily putih "Zhuan Qi, seingatku tadi Guru tidak melarang, saat pertarungan arena tidak boleh membunuh. Apakah aku harus membunuhmu?" tanyaku sambil tertawa tepat ditelinga kanannya.
Aku yang bertarung, tapi yang menjerit tidak jelas yang menonton. Dasar aneh!
Zhuan Qi terlihat ingin membanting tubuhku karena ia menatap kearahku dengan sorot mata tajam seperti ingin membunuh.
Aku tinggalkan bayanganku untuk bertatapan mesra dengannya lalu aku teleport dihadapannya mempersiapkan sebuah kejutan besar untuknya.
Saat ia ingin membantingku, tiba-tiba bayanganku berubah menjadi serpihan lalu ia menoleh ke depan. Aku langsung menyerangnya dengan tiga kali petikan harpa secara bertubi-tubi dan ia langsung terpental keluar arena "Sampai jumpa."
"Hahaha itu hanya bayanganku bodoh ," ucap Zhuan Qi tertawa disampingku saat bayangan itu menjadi serpihan asap berwarna hitam.
Bayangan yang ia buat lebih sempurna dariku, bahkan bisa akting terpental!
Sialan...
"Oh tidak, ternyata aku ditipu olehmu!" Aku berpura-pura kaget saja sambil mencoba mencari cara untuk menipunya.
"Hahaha menyerahlah Zhang Li, aku akan mengampunimu hari ini."
"Benarkah? Apakah kau berjanji?" tanyaku.
"Tentu saja, aku akan mengampuni perbuatanmu kepadaku tadi ."
Kau kira aku akan menyerah? Cih.
"Baiklah Zhuan Qi, kalau begitu aku tidak akan menyerah hari ini!"
Aku langsung menotok aliran darah Zhuan Qi agar ia tidak bisa bergerak sedikitpun, tapi karena aku baik. Mulutnya tetap aku perbolehkan untuk berbicara.
"Zhang Li, lepaskan aku. Bisa-bisanya kau memakai cara seperti ini!" ucap Zhuan Qi menggeram kesal.
"Hahaha menyerahlah Zhuan Qi, aku akan mengampunimu." Zhuan Qi berdecak kesal saat aku mengikuti ucapannya tadi.
Semua murid bahkan para Guru dan tidak dapat menahan tawa lagi, saat melihat sikapku terhadap Zhuan Qi.
"Zhang Li ini pertandingan ujian, mengapa kau membuat kami semua tertawa seperti sedang melihat opera?" tanya guru Ru Ru sambil tersenyum, tapi ia menatapku seperti memberi isyarat untuk menyudahinya.
"Guru, dia yang mulai dahulu!"
Aku mencoba menawar waktu sedikit lagi, tapi tidak bisa "Zhang Li..." Guru Lao Gao sudah memanggil namaku terpaksa aku menyudahi permainan ini.
Aku pindahkan tubuh Zhuan Qi yang tidak bisa bergerak, keluar dari arena dengan cempeti bunga Lily putih "Baiklah, kalian sudah cukup terhibur bukan? Karena itu pertandingan selanjutnya harus cukup serius karena setelah Guru lihat kalian menjadi lebih semangat sekarang ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum.
"Kami akan melakukan yang terbaik Guru ," ucap para murid dengan berteriak untuk menjawab Guru Ru Ru yang tersenyum melihat kami semua.
"Zhuan Qi, kau harus menjaga emosimu dan jangan menganggap remeh musuhmu. Apakah kau bisa belajar dari pengalaman hari ini?" tanya guru Lao Gao.
"Iya Guru aku sudah belajar banyak, apakah Guru bisa membantuku melepaskan ini?" balasnya sambil meminta pertolongan kepada Guru.
Saat sudah bisa bergerak, Zhuan Qi langsung melesat ke arahku sepertinya ingin membalas perbuatanku "Berhenti!"
Aku hentikan dia dengan telapak tanganku tepat didahinya "Ada apa lagi?" tanyanya.
"Apakah kau akan memukulku? Guru sudah bilang diluar arena ujian kita teman baik Zhuan Qi, kau dan aku berteman ," ucapku sambil tertawa lalu mencubit kedua pipinya yang merah hahaha mungkin ia masih marah karena pertandingan tadi.
"Hahaha sudahlah, ayo murid selanjutnya."
"Awas saja kau Zhang Li ," bisiknya tepat ditelinga kananku lalu ia pergi kembali ke posisi awal ia berdiri.
Banyak yang bertarung mengikuti caraku yaitu dengan menotok aliran darah lawan dan langsung memindahkan tubuhnya keluar arena "Zhang Li caramu sangat ampuh ya ," bisik Pangeran ketiga.
Kami selalu tertawa bersama setiap melihat ada yang bertarung menggunakan caraku karena banyak yang gagal menotok aliran darah lawannya malah terjadi sebaliknya.
"Zhang Li kau harus mendukungku!" Ucap Pangeran ketiga.
Pangeran kedua juga tidak ingin kalah "Jika kau mendukungku, aku akan memberimu hadiah Zhang Li."
"Baiklah aku akan mendukung kalian, tapi jangan memakai caraku ya!"
Mereka berdua tertawa lalu menaiki arena ujian bersama-sama "Semangat, aku mendukung kalian sampai ada yang menang."
"Aku Zhu Tao, Dewa Naga Api menantang Zhu Hao sebagai Dewa Naga Air."
Pangeran kedua langsung menyerang Pangeran ketiga dengan gerakan yang sangat cepat, saat aku sedang mengamati mereka bertarung Song Lan menggangguku "Zhang Li, kau mau bertaruh tidak?" tanya Song Lan sambil tersenyum menantangku.
"Ayo siapa takut! Jika kau kalah harus traktir aku saat liburan, setuju?" tanyaku untuk memastikan.
Aku ingat ucapan Pangeran pertama dalam satu bulan bersekolah pasti ada hari libur, tapi setelah libur mereka akan menghadapi latihan yang cukup menyulitkan.
"Baiklah kau pilih siapa Zhang Li?" tanyanya sambil memainkan alis.
Lebih baik aku memilih siapa?
Sudah pasti menang Pangeran ketiga karena dia Dewa Perang, tapi kalau Pangeran ketiga mengalah agar membiarkan kakaknya menang pasti Pangeran kedua menang. "Aku pilih Pangeran kedua." "Baiklah aku memilih Pangeran ketiga kalau begitu." "Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Pangeran pertama kepadaku dengan nada kasar lalu Song Lan hanya tertawa melihat aku dimarahi Pangeran. Apakah aku salah lagi? Huhh! "Pangeran ketiga tidak akan menang karena ia itu Dewa Perang sudah banyak menang, pasti ia akan mengalah dalam arena ujian peringkat ini. Lagian untuk apa juga dia berniat mengalahkan kakaknya ," ucapku dengan meyakinkan Pangeran pertama. Pemikiran anak ini dewasa juga, adik ketiga apakah kau berniat kalah dari kakak kedua? Zhang Li terlalu meremehkan kekuatanku, belum saja aku ceritakan kepadanya bagaimana caraku me
Ah kenapa lagi - lagi aku terbangun pada malam hari karena lapar, bukannya pagi saja. Sungguh menyebalkan "Krukk..krukk..." Suara itu ternyata berasal dari perutku. Bagaimana ini? Sepertinya rakyat didalam perutku sudah sangat kelaparan. Kantin pasti sudah tutup, tidak mungkin juga aku ke rumah Guru karena disana dijaga ketat oleh para prajurit dan aku juga takut ketahuan Guru. Sebaiknya aku cari Pangeran pertama terlebih dahulu, mungkin dia bisa seperti waktu itu memunculkan kue mochi ditangannya secara tiba-tiba. Saat aku keluar kamar terlihat Song Lan sedang meminum arak dan bersantai diruang belajar "Seingatku sekolah lembah langit tidak boleh minum arak, tapi kenapa ia melanggarnya? Ah tidak pedulilah! Urusan dia dengan Guru." Aku mengetuk pintu kamar Pangeran pertama, tapi tidak ada jawaban. Apakah ia pergi? Sepertinya.
Saat aku keluar dari kedai terlihat seorang wanita muda sangat cantik memakai gaun hanfu berwarna merah polos lalu ia memakai perhiasan cukup elegan, tapi ternyata ia hanya memiliki 7 ekor rubah. "Sepertinya aku lebih cantik darimu Nona hahaha ," ucap rubah tua itu dengan tertawa sangat puas. Kenapa jadi muda? Padahal tadi terdengar seperti suara wanita tua, sungguh sangat percaya diri sekali. Bahwa dirinya masih awet mudah! Tak lama Pangeran ketiga dan Wuxian pengawal pribadinya muncul dengan beberapa prajurit alam langit menaiki awan-awan "Zhang Li, ini urusan kami. Biar kami saja yang mengurus rubah ini ," ucap Pangeran ketiga yang langsung berdiri disebelahku. "Baiklah." "Aku rubah ungu keturunan keempat yang sudah ribuan tahun mengikuti ajaran raja iblis. Aku akan membuktikan kehebatan ajaran kami hahaha, kau tidak akan mampu m
Apakah menurunkan hujan dialam langit tidak boleh? Padahal dialam bunga aku sering membuat hujan bunga Lily untuk menghibur teman periku, tapi Pangeran kedua juga melihat bukan aku pelakunya. Apa aku akan tetap terkena hukuman? Dewi Hujan dan lelaki itu membawaku menghadap Kaisar lalu memberi salam, apakah aku juga harus memberi salam? Ah sepertinya harus "Apakah gadis ini pelakunya?" tanya Kaisar. "Sumber hujan terjadi didekat kolam air suci Kaisar dan saat kami sampai disana untuk bertanya kepada para Pangeran, terlihat gadis ini baru saja selesai berlatih jurus air." Sungguh enak menjadi Dewa dan Dewi karena bisa melihat kejadian yang sudah terjadi pada seseorang dengan mudah. "Apakah kau mempunyai bukti Dewa Halilintar? Karena aku melihat sendiri bahwa gadis ini tidak sehebat apa yang kau katakan ," ucap Pangeran pertama sambil berjalan ke arahku setelah itu ia memberi salam kepada Kaisar
"Baiklah karena sudah jelas, Dewi Phoenix Air tidak pantas untuk tetap menjadi Dewi. Ia harus dihukum dan keluar dari Alam Langit ," ucap Kaisar dengan tegas.Seorang Dewa memberi salam lalu bersujud memohon kepada Kaisar agar tidak mengusirnya dari Alam Langit "Dewa Phoenix 5 Elemen maafkan aku, meskipun kau penasehatku. Aku tidak bisa memutuskan sendiri karena ia juga menyakiti gadis yang membela kebenaran didepan kami semua dengan nyawanya.""Nona, bisakah kau mengampuni adikku?" tanyanya kepadaku.Kenapa adiknya sangat berbeda dari kakaknya? Padahal kakaknya seorang penasihat Kaisar, sayang sekali."Bagaimana ya, ia terlalu jahat menindas yang lemah aku tidak menyukainya, tapi kau kakaknya sungguh baik. Baiklah tarik semua kekuatannya dan bentuk dewanya agar ia tidak berbuat jahat lagi.""Lebih baik aku mati!" Teriak Dewi Phoenix Air kepadaku."Diamlah ad
Aku harus bangun lebih pagi dari para Pangeran agar bisa membuat bunga Lily putih untuk mandi. Meskipun aku masih mengantuk, tapi aku harus semangat karena setelah beberapa hari pasti aku akan terbiasa dengan aktivitas ini.Kau harus semangat Zhang Li!Aku sudah menyiapkan handuk saat mau keluar dari kamar lalu mengambil nampan untuk wadah bunga Lily putih, aku duduk bersila diruang membaca dan mulai memejamkan mata setelah itu mengarahkan kekuatan spiritualku secara perlahan kearah nampan untuk membuat bunga Lily putih."Kau bangun pagi sekali Zhang Li," Sapa seseorang, ah pasti para pangeran atau Song Lan. Aku masih belum cukup hapal suara teman sekamarku!Saat aku sedikit mengintip dengan sebelah mataku, ternyata Pangeran kedua sedang duduk bersila dihadapanku dan menatapku.Nampan ini masih juga belum terisi penuh oleh bunga Lily putih, huhh! Ternyata susah sekali.&nb
Saat aku lihat bola spiritual ini mengeluarkan dua cahaya berbeda, seperti setengah berwarna emas dan setengah putih kebiruan. Sepertinya gabungan dua kekuatan spiritual Dewa, tapi siapa yang memiliki kekuatan berwarna emas seperti milikku. Apakah Kaisar? Apa Guru Ru Ru? Ah tidak penting. Intinya aku harus berkerja sama dengan orang yang memiliki kekuatan putih kebiruan karena aku memiliki kekuatan spiritual berwarna emas."Pangeran pertama, dikelompok kita siapa yang memiliki kekuatan spiritual berwarna emas?" tanyaku dengan nada berbisik."Kekuatan spiritual berwarna emas hanya dimiliki oleh Kaisar, mengapa kau bertanya begitu? Bola spiritual ini hanya berisi kekuatan spiritual Guru yaitu putih kebiruan."Ia tidak melihat warna emas?Aku coba bertanya kepada Pangeran kedua & ketiga serta Song Lan, tapi jawaban mereka sama seperti Pangeran pertama.Ada apa dengan mataku? Tidak mungkin aku salah melihat cahaya emas ini, bahkan sampai detik ini
"Akhirnya kau bangun juga Zhang Li. Aku sedang membersihkan mereka agar terlihat tampan sepertiku ," ucap Pangeran ketiga sambil tersenyum dan memainkan alisnya. Aku hanya tertawa melihat ekspresi Pangeran ketiga yang sangat percaya itu. Jadi cahaya silau tadi berasal dari pedang Pangeran ketiga?Luar biasa!"Apakah semua pedang ini milikmu?""Tentu saja, apakah ada yang memikat hatimu Nona?" tanyanya sambil tersenyum.Dari 12 pedang yang dimiliki Pangeran ketiga ada satu pedang yang berbeda dari lainnya, karena pada ganggang pedang tersebut memiliki ukiran bunga Lily berwarna emas dan pedang ini memiliki panjang 30cm "Zhang Li? Kau ingin pedang ini?" tanya Pangeran ketiga sambil mengangkat menggrambut hitamnya terikat rapih. Ia juga menggunakan ikat kepala berwarna putih didahinya "Hanya gadis kecil yang berharap memilikiku? Ah yang benar saja, apakah kau bercanda Pangeran ketiga?" tanyanya de
Aku melihat para Dewa-Dewi ramai membicarakan roh pedang Sanos yang sedang duduk di sampingku. Tidak lama kemudian Roh pedang Sanos berbicara dengan santai denganku "Sepertinya aku sangat tampan, sehingga seluruh Dewa-Dewi alam langit membicarakan tentangku."Aku hanya tersenyum melihatnya begitu percaya diri dengan umur setua itu, Kaisar berdeham agar seluruh Dewa diam lalu memberikan isyarat kepada roh pedang Sanos untuk menjelaskan semua yang terjadi disini "Karena kalian sudah mengenalku. Jadi, aku tidak harus memperkenalkan diriku lagi bukan? Baiklah, aku sempat terpengaruh oleh jurus ilusi raja iblis sebab itu aku melakukan hal bodoh, yaitu menyerang Zhang Li tuanku sendiri..." Ucapan roh pedang Sanos dipotong langsung oleh penasehat Kaisar "Bagaimana kau dapat memastikan Dewi Zhang Li sebagai Tuan mu?" Tanyanya sambil menatap serius roh pedang Sanos, ia terlihat tidak percaya bahwa Zhang Li tuannya."Hahaha kau sungguh tidak sabaran. Awalnya akupun tidak percaya jika ia keturun
Para Pangeran, Song Lan, dan Tian Yi sedang sibuk membantu Pangeran pertama untuk mempersiapkan diri agar cepat selesai namun mereka dikejutkan oleh kehadiran Permaisuri Kaisar dan Dewi Burung diruangan ini. Kami semua langsung terdiam sejenak lalu Song Lan dan Tian Yi memutuskan untuk pergi "Ada apa Ibu kemari?" Tanya Pangeran pertama sambil memperhatikan dirinya di cermin.Permaisuri Kaisar sengaja berdeham agar Pangeran kedua dan ketiga pergi dari ruangan ini, tapi Pangeran pertama menahannya "Langsung saja katakan Ibu karena mereka disini untuk membantuku."Permaisuri menatap Sinis kedua Pangeran dan mereka hanya terdiam tanpa ekspresi wajah sama sekali "Kau sudah tahu ramalan Dewa Bintang, tapi kau tetap meneruskan hal bodoh ini? Dalam ramalan sudah jelas akan merugikan alam semesta. Apakah kau yakin melakukan hal gila ini? Kau adalah penerus alam langit, apakah kau lupa akan hal ini?" Tanya Permaisuri dengan raut wajah khawatir.Aku langsung berpikir, apakah Ibu sedang memikirka
Kaisar tidak terlihat panik sedikitpun dengan kehadiran sosok itu, ia malah langsung berdiri seperti sedang menyambutnya "Angin apa yang membawa Raja Iblis tiba-tiba mengunjungi pernikahan Putraku hari ini?" Tanya Kaisar sambil berjalan perlahan kearahnya, tapi pengawal pribadi Kaisar malah pergi dari altar suci bersama beberapa penasehat Kaisar.A-Apa? Raja Iblis? Ah pantas saja tatapannya sangat liar dan bengis."Apakah kau sekarang takut denganku Nona?" Tanyanya sambil berjalan menatap aku dengan wajah sangat menantang."Kau sedang berbicara denganku?" Tanyaku sambil menunjuk diriku."Jika bukan kau siapa lagi?" Tanyanya sambil tersenyum sinis.Ia tiba-tiba langsung berada di sampingku sambil menyentuh pipiku dengan jari jemarinya, tapi hal ini membuat Pangeran pertama tidak senang dan kesal. Ia langsung menepis tangan Raja Iblis dengan sangat kasar "Apa maumu? Langsung saja katakan! Tidak usah bertele-tele Tuan Iblis," Ucap Pangeran pertama lalu matanya mengeluarkan kilatan cahaya
Putri keempat yang sedang sibuk memberi makan Chu Ba, kucing kesayangannya itu langsung terdiam seketika karena kemunculan Pangeran pertama dihadapannya "Apakah kau sangat menganggur sampai menganggu Istriku sepanjang hari kemarin?" Tanya Pangeran pertama lalu mengusap kepala adiknya itu.Seketika Putri keempat langsung mendengus kesal karena Zhang Li melaporkan hal itu kepada Kakak pertama "Menyebalkan! Padahal aku hanya ingin minta darahnya, tapi dia tidak ingin memberikannya kepadaku sedikit saja demi Chu Ba."Pangeran pertama langsung terkejut, rupanya hal ini berkaitan dengan Dewi Kehidupan dan tidak boleh ada yang sampai tahu. Terutama Ibu dan para Dewa dialam langit "Aku akan memberikanmu solusi lain, tapi siapa saja yang telah melihat kejadian itu?" Tanya Pangeran pertama sambil menatap adiknya yang tertegun melihat sikap kakaknya cukup aneh kali ini."Tian Yi, Ji Que, dan Dewa Langit & Bumi..." Putri keempat terdiam sejenak lalu melanjutkan kata-katanya "Ah ya, aku dan Chu Ba
Pagi ini aku menemani Ji Que memasak untuk makan pagi kami bertiga, satunya lagu yaitu Tian Yi yang sudah diakui olehnya sebagai Guru sementara. Sebenarnya aku tidak berniat memasak sama sekali, tapi karena terbangun saat fajar dan menghirup bau masakan yang sangat harum. Jadi, aku memutuskan untuk bangun dan membantunya memasak "Apakah sudah siap Ji Que?" Tanyaku sambil menikmati harum semua masakan yang sudah matang satu persatu secara bergantian.Ji Que mengangguk sambil menata makanan ke dalam sebuah mangkuk "Iya Kakak Zhang Li, setelah ini kita pindahkan ke piring lalu makan bersama dimeja halaman depan rumah."Aku langsung mengambil beberapa piring dan peralatan makan untuk membantu Ji Que.Tian Yi sudah menunggu dimeja halaman rumah sambil menguap dan merenggangkan tubuhnya "Sepertinya ada singa yang kelaparan!" Ucapku dengan nada meledek dan ia langsung sengaja meraung kepadaku.Kami semua makan dengan tenang sambil mendengarkan cerita Ji Que saat berlatih bersama Tian Yi, aku
Aku masih penasaran dengan aura iblis yang tiba-tiba jejaknya menghilang tepat didepan kediaman Permaisuri kaisar. Jadi, setelah aku diantar kembali oleh Pangeran pertama, aku hanya berpura-pura saja masuk rumah "Mau kemana lagi kau Zhang Li?" Tanya seorang pria dari belakangku. Membuat jantungku hampir copot! Aku kira Pangeran pertama, ternyata Tian Yi.Aku menoleh kearahnya lalu tersenyum malu "Ada barangku yang tertinggal dikediaman Pangeran ketiga. Jadi, aku harus mengambilnya sekarang."Tian Yi berdecak "Baiklah, cepat kembali dan beristirahat."Aku mengangguk lalu bergegas pergi, tapi saat Tian Yi sudah masuk kedalam rumah aku langsung merubah pakaianku menjadi serba hitam dan lebih tertutup agar tidak mudah diketahui oleh siapapun.Kebetulan kediaman Permaisuri kaisar ada sebuah pohon ginkgo biloba. Jadi, aku dapat bersembunyi disana sambil mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam sana. Apakah ada sosok roh iblis di dalam sana? Saat in
Memang aku tak dapat mengubah takdirku karena sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, tapi aku dapat mengubah nasib sesuai keinginanku.Dewa Es telah memikirkan selama berhari-hari di kediamannya, akhirnya hari ini ia memutuskan untuk mencari petunjuk pada Dewi Takdir yang berada di alam langit "beberapa ribu tahun yang lalu aku pernah menjalani kehidupan sebagai manusia fana untuk mencapai tahap Dewa Agung dan aku harus melewati banyak bencana takdir yang telah dipersiapkan Dewi Takdir, tapi anehnya aku mati lebih awal dari tanggal yang telah ditetapkan bukan? Apakah kau mengetahui penyebabnya Dewi Takdir?" tanya Dewa Es mencoba mendesak Dewi Takdir agar berbicara terus terang kepadanya dan tidak menutupi suatu hal apapun dari ku."Bukankah dahulu sudah aku beritahu? Aku lupa Dewa Es. Maafkan aku, bagaimana jika kau beri aku waktu untuk mencari catatan manusia fana mu? Pagi besok kau dapat kembali kesini.""Baiklah. Terimakasih atas bantuanmu Dewi Takdir, ak
Pangeran pertama bangun dari tidurnya, tapi saat ia bergerak untuk posisi duduk masih terasa sangat menyakitkan. Kebetulan ia melihat Dewi Burung yang sedang membawa ember dan handuk. Apakah ia telah melihat tubuhku?Ah sialan, aku berusaha menguatkan diri untuk berdiri dan pergi dari kediamanku "Xai, bisakah kau membantu aku ke altar suci alam langit? Ada hal penting dan sangat mendesak yang harus aku bicarakan dengan Kaisar detik ini juga."Dewi Burung hendak membantu aku, tapi aku menolaknya dan membiarkan Xai membawaku teleport langsung ke altar suci. Saat sampai disana, ternyata sedang ada kegiatan berdiskusi. Jadi, aku harus menahan diri sampai kegiatan selesai.Kaisar memberi isyarat kepada para Dewa Dewi agar tetap tenang "Silahkan lanjutkan perkataanmu Dewa Bintang.""Setelah aku bermeditasi selama semalaman untuk mencari tahu. Akhirnya surgawi memberitahu aku sesuatu tentang wanita pemilik pedang Sanos, ternyata ia memiliki tato berbentuk unik dib
"Jika ingin anakmu kembali dengan selamat maka serahkan tahta alam langit kepadaku pada pagi hari nanti, tapi jika kau telat! Nyawa ke-2 anakmu tidak akan selamat..."Raja Pu Xu - Negara Demisia.Kaisar langsung membakar surat itu dengan kekuatan spiritual apinya lalu ia membaca peta yang diberikan oleh pengawal pribadi Pu Xu setelah itu Kaisar memerintahkan Dewa Halilintar membunuhnya "Segara siapkan 30.000 prajurit terbaik. Setiap prajurit akan dipimpin oleh para penasehat lalu Dewa Bulan kau langsung buat strategi. Jadi, saat seluruh pasukan datang dapat langsung menyelamatkan para Pangeran! Tanpa menunggu lagi."Suara tangisan Permaisuri tak kunjung berhenti, bahkan ia terus menangis karena takut kehilangan anaknya "Baik Kaisar."Semalam Putri Mahkota ingin membebaskan kami dari sini, tapi kami tidak ingin melibatkan orang lain dalam permasalahan ini. Jadi, kami hanya bisa menunggu bantuan Kaisar diatas perapian yang sangat panas ini dan tentu