Apakah menurunkan hujan dialam langit tidak boleh? Padahal dialam bunga aku sering membuat hujan bunga Lily untuk menghibur teman periku, tapi Pangeran kedua juga melihat bukan aku pelakunya. Apa aku akan tetap terkena hukuman?
Dewi Hujan dan lelaki itu membawaku menghadap Kaisar lalu memberi salam, apakah aku juga harus memberi salam? Ah sepertinya harus "Apakah gadis ini pelakunya?" tanya Kaisar.
"Sumber hujan terjadi didekat kolam air suci Kaisar dan saat kami sampai disana untuk bertanya kepada para Pangeran, terlihat gadis ini baru saja selesai berlatih jurus air."
Sungguh enak menjadi Dewa dan Dewi karena bisa melihat kejadian yang sudah terjadi pada seseorang dengan mudah.
"Apakah kau mempunyai bukti Dewa Halilintar? Karena aku melihat sendiri bahwa gadis ini tidak sehebat apa yang kau katakan ," ucap Pangeran pertama sambil berjalan ke arahku setelah itu ia memberi salam kepada Kaisar
"Baiklah karena sudah jelas, Dewi Phoenix Air tidak pantas untuk tetap menjadi Dewi. Ia harus dihukum dan keluar dari Alam Langit ," ucap Kaisar dengan tegas.Seorang Dewa memberi salam lalu bersujud memohon kepada Kaisar agar tidak mengusirnya dari Alam Langit "Dewa Phoenix 5 Elemen maafkan aku, meskipun kau penasehatku. Aku tidak bisa memutuskan sendiri karena ia juga menyakiti gadis yang membela kebenaran didepan kami semua dengan nyawanya.""Nona, bisakah kau mengampuni adikku?" tanyanya kepadaku.Kenapa adiknya sangat berbeda dari kakaknya? Padahal kakaknya seorang penasihat Kaisar, sayang sekali."Bagaimana ya, ia terlalu jahat menindas yang lemah aku tidak menyukainya, tapi kau kakaknya sungguh baik. Baiklah tarik semua kekuatannya dan bentuk dewanya agar ia tidak berbuat jahat lagi.""Lebih baik aku mati!" Teriak Dewi Phoenix Air kepadaku."Diamlah ad
Aku harus bangun lebih pagi dari para Pangeran agar bisa membuat bunga Lily putih untuk mandi. Meskipun aku masih mengantuk, tapi aku harus semangat karena setelah beberapa hari pasti aku akan terbiasa dengan aktivitas ini.Kau harus semangat Zhang Li!Aku sudah menyiapkan handuk saat mau keluar dari kamar lalu mengambil nampan untuk wadah bunga Lily putih, aku duduk bersila diruang membaca dan mulai memejamkan mata setelah itu mengarahkan kekuatan spiritualku secara perlahan kearah nampan untuk membuat bunga Lily putih."Kau bangun pagi sekali Zhang Li," Sapa seseorang, ah pasti para pangeran atau Song Lan. Aku masih belum cukup hapal suara teman sekamarku!Saat aku sedikit mengintip dengan sebelah mataku, ternyata Pangeran kedua sedang duduk bersila dihadapanku dan menatapku.Nampan ini masih juga belum terisi penuh oleh bunga Lily putih, huhh! Ternyata susah sekali.&nb
Saat aku lihat bola spiritual ini mengeluarkan dua cahaya berbeda, seperti setengah berwarna emas dan setengah putih kebiruan. Sepertinya gabungan dua kekuatan spiritual Dewa, tapi siapa yang memiliki kekuatan berwarna emas seperti milikku. Apakah Kaisar? Apa Guru Ru Ru? Ah tidak penting. Intinya aku harus berkerja sama dengan orang yang memiliki kekuatan putih kebiruan karena aku memiliki kekuatan spiritual berwarna emas."Pangeran pertama, dikelompok kita siapa yang memiliki kekuatan spiritual berwarna emas?" tanyaku dengan nada berbisik."Kekuatan spiritual berwarna emas hanya dimiliki oleh Kaisar, mengapa kau bertanya begitu? Bola spiritual ini hanya berisi kekuatan spiritual Guru yaitu putih kebiruan."Ia tidak melihat warna emas?Aku coba bertanya kepada Pangeran kedua & ketiga serta Song Lan, tapi jawaban mereka sama seperti Pangeran pertama.Ada apa dengan mataku? Tidak mungkin aku salah melihat cahaya emas ini, bahkan sampai detik ini
"Akhirnya kau bangun juga Zhang Li. Aku sedang membersihkan mereka agar terlihat tampan sepertiku ," ucap Pangeran ketiga sambil tersenyum dan memainkan alisnya. Aku hanya tertawa melihat ekspresi Pangeran ketiga yang sangat percaya itu. Jadi cahaya silau tadi berasal dari pedang Pangeran ketiga?Luar biasa!"Apakah semua pedang ini milikmu?""Tentu saja, apakah ada yang memikat hatimu Nona?" tanyanya sambil tersenyum.Dari 12 pedang yang dimiliki Pangeran ketiga ada satu pedang yang berbeda dari lainnya, karena pada ganggang pedang tersebut memiliki ukiran bunga Lily berwarna emas dan pedang ini memiliki panjang 30cm "Zhang Li? Kau ingin pedang ini?" tanya Pangeran ketiga sambil mengangkat menggrambut hitamnya terikat rapih. Ia juga menggunakan ikat kepala berwarna putih didahinya "Hanya gadis kecil yang berharap memilikiku? Ah yang benar saja, apakah kau bercanda Pangeran ketiga?" tanyanya de
Hari ini aku tidak pergi ke sekolah karena tidak diperbolehkan oleh Pangeran pertama lalu didukung oleh Pangeran kedua, ketiga dan Song Lan. Jadi, Song Lan sekolah ditemani oleh Pangeran kedua sedangkan aku hanya dirumah saja.Meskipun ditemani oleh Pangeran pertama dan ketiga tetap saja merasa membosankan karena mereka sedang sibuk bermain catur dihalaman rumah dan aku hanya duduk diteras rumah dekat ambang pintu sambil membaca sebuah gulungan kertas yang berisi penjelasan jurus telepati, aku sudah mencoba beberapa kali tetap saja gagal!Terlihat Dewi Hujan dan Dewa Halilintar memasuki halaman rumah sambil tersenyum menatap kami secara bergantian lalu Pangeran pertama memanggilku agar duduk bersama "Aku mendengar Zhang Li sedang sakit karena terkena racun iblis hati, apakah sekarang sudah membaik?" tanya Dewa Halilintar.Belum saja aku menjawab, tapi Dewi Hujan langsung menambahi "Ah ya ini makanlah dahulu karena aku se
Aku berusaha menenangkan Ji Que sambil memeluknya lalu keadaan Ji Que mulai membaik dan ia mulai membuka mulutnya untuk berbicara kepada kami."Aku tidak berbohong Kakak Zhang Li. Oh ya sebelum Paman pergi, ia memberikan aku sebuah gulungan pesan dan menyuruhku membacakannya untuk Pangeran Dewa Naga dan Kakak Zhang Li jika Paman tidak kembali dalam waktu 3 hari."Pangeran pertama dan Pangeran ketiga langsung berhenti berbicara dan langsung menyimak Ji Que "Silahkan Ji Que bacalah ," ucap Pangeran pertama."Pertama kepada Zhu Yi, Pangeran pertama. Ingatlah janjimu kepadaku untuk menjaganya dan sudah saatnya kau tahu, dilaci kamarmu aku sudah menaruh sebuah kunci emas lalu carilah dikamarku seperti yang waktu itu aku katakan kepadamu. Kedua untuk Zhang Li murid pewarisku, kau jangan sedih karena sebagai murid Dewa pembasmi roh iblis sudah harus terbiasa dengan pertemuan yang berakhir dengan perpisahan. Jadi, menurutlah kep
Aku ada dimana? Hutan ini tidak asing? Sepertinya aku pernah kemari! Bukankah itu Dewa Bumi & Langit? Ah itu juga ada Dewi Takdir dan Dewi Kejujuran, sedang apa mereka disini? Aku mengikuti mereka pelan-pelan dengan jarak yang cukup jauh agar tidak ketahuan.Mereka berjalan menyusuri hutan sambil menengok kearah kanan dan kiri disetiap langkahnya. Bahkan menyuruh para Prajurit Langit mencari sesuatu dibalik seluruh semak-semak hutan ini."Apakah ada sebuah jejak?" tanya Dewi Kejujuran kepada para Prajurit Langit yang dari tadi mencari sesuatu disemak-semak.Sebenarnya apa yang mereka cari?"Tidak ada! Bahkan jejak kaki rubah sedikitpun saja tidak ada disini sungguh aneh."Rubah?Siapa yang mereka cari?Ah aku jadi ingat kata-kata Ji Que, tapi kenapa aku bisa masuk kedalam masa lalu atau tugas orang lain?"Ini sung
Kenapa kau bisa memiliki murid pewaris yang sangat keras kepala seperti Zhang Li, Paman? - Pangeran ketigaHahaha jika ucapan Zhang Li benar-benar terjadi maka ia akan menjadi murid pewaris pertama yang bisa membuat sejarah baru dialam langit - Pangeran keduaGadis bodoh! - Pangeran pertamaGadis kecil ini memiliki banyak keberanian, memang murid pewaris Dewa pembasmi roh iblis - Dewa BulanMengapa ia memiliki sifat keras kepala yang sangat mirip dengan Li Yin mendiang Dewi Alam Bunga? - KaisarDewi Kejujuran mulai berjalan kearah Kaisar dengan membawa pedang ditangan kanannya, saat hampir sampai dihadapan Kaisar ia malah menghunuskan pedangnya kepadaku! Untung saja aku tepat waktu menahan pedang tersebut. Darah mulai menetes dari tanganku secara perlahan. Tanganku terasa sangat perih, sepertinya pedang ini benar-benar sangat tajam!"Zhang Li kau telah
Formasi Pagoda Pemurnian, terdiri dari 12 Dewa yang menyatukan kekuatan untuk mengurung Dewa kerasukan roh iblis dengan jenis apapun. Hal ini, sudah pasti dapat ditaklukkan hingga masuk ke dalam Pagoda Pemurnian. Mereka tidak akan bisa melarikan diri dari dalam Pagoda sebelum benar-benar terlepas dari tubuh Dewa. Biasanya, saat sudah mencapai tingkat 8 roh iblis yang merasuki akan terpisah dan lenyap. Jika ada seseorang tidak sengaja terhisap dalam Pagoda pemurnian atau dibawa paksa oleh iblis untuk menemaninya, mereka akan ditakdirkan mati. Apalagi, dalam bentuk roh. Karena, dilahap oleh strategi Dewa yang memurnikan roh Dewa untuk terlepas dari belenggu iblis. Jadi, sudah tidak ada harapan lagi untuk bertahan. Begitulah penjelasan roh yang mendiami Pagoda Pemurnian, tapi Zhang Li merasa Zhu Huang masih hidup melalui gelang lily hitam yang ia pasangkan."Aku ingin masuk," Ucap Zhang Li yang membuat Kaisar dan penasihat Kaisar serentak mengatakan tidak boleh.“Aku menggunakan stat
Setelah berdiskusi cukup panjang. Akhirnya, Zhu Tao dan Zhang Li memutuskan bentuk giok emas buatan mereka akan mirip dengan patung yang dibangun oleh masyarakat kota Yun. Bahkan, mereka memberikan ciri khas khusus untuk giok buatannya. Ukiran naga pria nampak lebih besar dan tegas setiap goresannya, lalu terpasang bola mata berwarna merah berkekuatan api. Satunya lagi, ukiran naga wanita nampak lebih ramping dan ada hiasan tanduk es dengan sepasang bola mata berwarna biru bercampur cahaya keemasan yang sesuai dengan kekuatan spiritual milik Zhang Li. Roh pedang Sanos yang tidak ingin Zhang Li menguras kekuatan spiritualnya. Memutuskan untuk mengajukan diri mewakili Zhang Li menyempurnakan formasi segel pelindung untuk kota Yun yang sudah disusun sempurna oleh Pangeran ketiga. “Memang Dewa Perang. Luar biasa!” Ucap Roh Pedang Sanos yang cukup mengagumi formasi pelindung ciptaan Zhu Tao. Setelah itu, pengawal pribadi Pangeran ketiga bersama beberapa pasukan elite alam langit diutu
Pangeran ketiga yang menyuruhku lebih banyak istirahat dan tidak perlu khawatir dengan permasalahan Dewi Burung, memastikan dirinya akan mengurus burung liar tersebut.Jadi, aku hanya bisa beraktivitas dalam istana Gu saja. Setelah mengantarkan Pangeran ketiga, Xai dan Zhang Li kembali mengecek retakkan pada giok emas. Rupanya, sudah tidak ada retakkan dan terlihat sangat sempurna. Kemudian, utusan Gu Fei mengirimkan pesan tentang Yun An yang sudah melakukan eksekusi terhadap Yun Er dan seluruh petinggi kerajaan Yun yang mendukungnya.Namun, giok Xianqing masih belum ditemukan. Yun Er sampai titik napas terakhirnya tidak mengungkapkan keberadaan giok ular tersebut. Sebetulnya, aku sangat ingin pergi ke kota Yun dan membantu Yun An mencari giok ular itu. Namun, Xai tidak menyetujuinya karena itu urusan manusia. Kecuali, menyegel atau memurnikan giok yang merupakan tugas Dewa.Pangeran ketiga yang baru saja melakukan pengecekkan militer, di datangi oleh Pangeran kedua dan Da Liu yang in
Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S
Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.
Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig
Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang
Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu
Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend