Hari masih sangat pagi, tapi Guru sudah membangunkan aku. Bahkan ia sengaja membuka gorden agar cahaya masuk dan mengganggu tidur nyenyakku "Bangunlah sudah pagi," Ucap Guru sambil menyenggol tanganku beberapa kali.
Aku memaksa kedua mataku yang masih ingin tertidur ini untuk terbuka dan segera bangun dari kasur yang sangat halus ini.
"Segera mandi karena Guru sudah menyiapkan air hangat bunga Lily putih dalam bak mandimu, aku tunggu dikursi dekat kolam. Oh ya selama berada dialam langit kau jangan memakai kalung giok hijau pemberian Dewi Bunga Agung. Jadi, simpanlah dahulu disuatu tempat."
Padahal Dewi Bunga Agung memberikan kalung giok hijau ini untuk tanda keberuntunganku yang harus aku jaga, tapi ya sudahlah lagian alam langit tidak akan mencuri kalung giok hijau biasa seperti milikku ini "Baiklah Guru. Terimakasih, tapi Guru apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanyaku.
"Tentu saja, ada apa?" tanya Guru.
"Kenapa kamar milikku serba bulu putih?" Pertanyaanku malah membuat guru tertawa. Apakah lucu?
"Ini hasil dari bulu rubah adikku. Saat ia nakal dan dihukum selalu memilih menyerahkan bulu rubah-nya dari pada menyalin kitab suci lalu bulu rubah ini menjadi banyak. Jadi, aku pergunakan saja untuk merias kamarmu ini. Apakah kau tidak suka?" jawaban Guru sungguh membuat aku ingin tertawa, tapi kasihan melihat adiknya.
"Tidak. Aku sangat menyukai hiasan bulu ini Guru karena sangat lembut."
"Baiklah."
Setelah Guru keluar dari kamar, aku langsung menuju bak mandi yang sudah disiapkan Guru. Terlihat asap hangat keluar dari dalam bak mandi lalu ada gaun berwarna merah mudah dengan cadar merah mudah juga, bahkan diatas sebuah meja didekat gaun ini ada beberapa perhiasan. Ah lebih baik kalung giok milikku ini aku simpan dilaci kecil dekat bak mandi ini saja. Pasti aman!
Aku mengenakan perhiasan mulai dari kalung, anting, gelang kaki, dan bindi berukuran kecil yang dikenakan ditengah dahi dengan motif renda bunga Lily serta tusuk konde perak dengan ukiran bunga Lily juga "Kakak Zhang Li sangat cantik dan harum, aku ingin menjadi sepertimu saat sudah dewasa."
Aku hanya tersenyum kepada anak itu "Siapa namamu?" tanyaku.
"Namaku Ji Que, keturunan rubah merah yang ke-100."
"Berapa umur spiritualmu?" tanyaku.
"1.569 tahun kakak Zhang Li."
"Sudahi dulu percakapan kalian, Ji Que kau jaga rumah dan hapalkan mantra suci dari leluhur rubah. Saat Guru kembali akan aku uji ," ucapannya langsung diikuti oleh Ji Que dan Guru mengajakku ntah kemana perginya.
"Kita akan kemana Guru?" tanyaku sambil mengikuti langkah kaki Guru.
"Guru akan membawamu teleport ketingkat sembilan untuk meresmikanmu sebagai murid pewarisku agar kau cepat berproses menjadi seorang Dewi."
Oh iya, aku hampir lupa kemarin seharusnya kami bertemu Kaisar. Untung saja hari ini aku dandan sangat cantik dan menawan. Jadi, aku tidak akan mempermalukan wanita suci alam bunga.
"Baiklah Guru." Seperti tidak terjadi apa-apa, hanya dalam sekejap Guru dan aku berada dipintu utama altar suci alam langit.
Terdapat karpet merah dengan hiasan berwarna emas dari pintu utama lalu mengarah langsung kearah Kaisar Langit dan Permaisuri Kaisar. Saat kami mulai berjalan kedalam disebelah kanan dan kirinya terdapat 4 kursi tahta yang sedang kosong, sepertinya untuk anak Kaisar.
Ada banyak alat musik berwarna emas yang sedang melantunkan sebuah nada sangat merdu. Ada tiga tingkat susunan meja dan kursi yang kosong dikanan kiriku, tapi saat berjalan ketengah karpet merah aku melihat meja ini sangat rapih susunannya seperti berselang-seling "Permaisuri dan Kaisar ," sapa Guru sambil sedikit membungkukkan badannya seperti sedang memberi hormat.
Aku hanya mengikuti apa yang dilakukan Guru tadi sesudah itu aku berdiri tegap lagi dan mendengar-kan pembicaraan Guru "Siapakah wanita ini Dewa Pembasmi Roh Iblis?" tanya Kaisar kepada Guru.
Kenapa wajah wanita ini sedikit familiar?Apakah aku pernah bertemu dengannya disuatu tempat? - Kaisar.
Pangeran ketiga memberi salam kepada Kaisar dan Permaisuri lalu duduk dikursi tahta kosong yang tepat disebelah kiri Kaisar langit "Dia Zhang Li, berasal dari alam bunga yang akan aku angkat menjadi murid pewarisku Kaisar."
Belum saja Kaisar menjawab, datanglah seorang wanita berparas cantik nan anggun dengan rambut panjang dihiasi mahkota lalu ia mengenakan gaun berwarna merah berjalan santai sambil memeluk seekor kucing gendut berwarna putih dan ia duduk tepat disebelah kiri Pangeran ketiga.
Wanita ini memiliki tanda didahi empat cap kelopak bunga berwarna merah juga? Sepertinya ia Putri "Sudah berapa lama kau menjadi Gurunya?" Tanya Kaisar lagi.
"Sudah 17 tahun Kaisar." Berarti sejak aku berumur 1 tahun sudah mengenal Guru Pantas saja aku sangat akrab dengan Guru.
Ada seorang lelaki memberi salam kepada Kaisar dan Permaisuri, setelah itu ia duduk dikursi tahta kosong tepat disebelah Permaisuri Kaisar Langit.
Lelaki tampan ini sungguh sangat gagah dan ramah karena setiap ia berkontak mata dengan seseorang pasti selalu tersenyum. Ia memakai jubah kerajaan berwarna biru laut lalu rambutnya yang berwarna hitam pekat itu terikat rapih, bahkan membuat otot lehernya terlihat jelas.
Lelaki ini juga memiliki tanda didahi dua cap kelopak bunga merah?
"Apakah kau sudah siap Zhang Li, menjadi murid pewaris Dewa Pembasmi Iblis?" tanya Kaisar kepadaku. Pertanyaan Kaisar membuat konsentrasiku bubar seketika dan langsung menatap Kaisar "Tentu saja, aku siap Kaisar."
"Baiklah. Kau akan resmi menjadi murid pewaris Dewa Pembasmi Roh Iblis setelah lulus dari sekolah Dewa-Dewi yang berlangsung selama satu bulan dilembah langit, kemarilah aku akan memberikan tanda suci didahimu."
Saat berjalan kearah Kaisar seperti ada yang melemparkan jarum dari arah belakang kiri dan langsung saja aku menghindarinya kearah kanan, tapi dari arah kanan ada jarum lagi mengarah kepadaku dan aku hindari kearah kiri.
Saat sudah menghindar kekiri ada jarum lagi mengarah kepadaku, langsung saja aku melesat kearah belakang orang yang melempariku jarum "Kenapa kau lagi!" Ucapku sedikit kesal.
"Hahaha kita bertemu lagi Nona dan selamat kau lulus dari ujian milikku Nona ," ucapnya sambil tersenyum meremehkanku.
"Ya."
Tak peduli dengan lelaki menyebalkan itu, aku langsung berjalan mendahuluinya kearah Kaisar. Lelaki menyebalkan itu kenapa duduk ditahta kosong? Tidak mungkinkan ia Pangeran, tapi tanda didahinya ada satu cap kelopak bunga merah? Ah aku paham! Jadi tanda ini sesuai kedudukannya, satu, dua, tiga, dan empat.
Setelah Kaisar Langit memberikan air suci ditengah dahiku lalu Permaisuri memberkahiku agar umurku abadi sepanjang abad dan cepat lulus sekolah "Kenapa tanda dahinya berubah menjadi sehelai kelopak bunga emas Kaisar?" Tanya Permaisuri Kaisar.
Memang kenapa kalau berwarna emas? Bukannya warna emas sama dengan bentuk cahayaku?
"Itu adalah tanda dari wujud asli Dewa yang ia miliki Permaisuri, apakah ada yang salah?" Tanya Kaisar.
"Tidak ada yang salah Kaisar, tapi dialam langit tidak ada yang memiliki tanda seperti itu Kaisar."
"Mungkin karena ia berasal dari alam bunga yang merupakan wanita suci dan juga Dewi alam bunga pertama yang menjadi murid pewaris dari seorang Dewa dialam langit."
Aku baru mengetahui hal ini, tapi jika dipikir benar juga karena tidak ada sejarahnya Dewi alam bunga menjadi murid seorang Dewa alam langit. Setelah selesai aku menuruni tangga dan kembali ke sisi Guru, tapi Guru langsung menyenggol lenganku.
Ah ternyata aku harus mengikuti postur tubuh Guru "Terima kasih Kaisar telah memberikan air suci kepada muridku dan juga Permaisuri Kaisar yang telah memberkahinya."
"Kalian duduklah dahulu karena sedikit lagi akan ada acara penyambutan keluarga phoenix dan para murid pewaris Dewa-Dewi yang akan bersekolah dilembah langit."
Ternyata dialam langit banyak juga ya yang menjadi murid pewaris, hebat. Akhirnya aku mengikuti Guru untuk memilih meja jamuan dan Guru mengarah ke meja dekat penasihat Kaisar "Ayah, wanita ini berasal dari alam bunga yang terkenal akan tarian wanita suci."
"Lalu ada apa Pangeran kedua?" Tanya Permaisuri Kaisar dengan wajah bingung.
"Apakah Nona ini akan bersedia mempersiapkan tarian khusus untuk seluruh Dewa-Dewi Alam Langit?" tanya Pangeran kedua yang berada disebelah lelaki menyebalkan itu.
Percayalah menari dengan iringan lagu Alam Bunga sangatlah menguras kekuatan spiritual, tapi bagaimana lagi? Aku tak bisa menolaknya.
"Bertanyalah langsung kepada Nona Zhang Li, Pangeran kedua."
Pangeran itu hanya menatap aku dan tersenyum seperti menunggu jawaban dariku "Menjawab Pangeran dengan senang hati aku akan menampilkan tarian alam bunga untuk Dewa-Dewi alam langit."
Pangeran kedua langsung tersenyum lebar melihatku. Saat aku membalas senyum dari Pangeran kedua, lelaki menyebalkan itu seperti sedang menatapku dengan tajam.
Apakah ia sedang memperingatiku?
Setelah seluruh Dewa-Dewi dan murid pewaris alam langit berkumpul ada salah satu keluarga phoenix menari dengan gemulai sesuai tempo alat musik yang dimainkan. Bahkan ia berubah menjadi seekor phoenix lalu berubah lagi menjadi wanita cantik dengan pakaian berbeda dari sebelumnya.
Sebelum Nona phoenix selesai menari, aku sudah bersiap dipintu utama altar suci dan sedikit merubah penampilanku dengan mengenakan gaun berwarna putih. Selain itu aku juga memakai mahkota bunga Lily perak dan menggunakan cadar tipis berwarna merah lalu dimulailah instrumen alam bunga.
Seluruh ruangan altar suci ini dihujani dengan bunga lily merah & putih lalu aku terbang ketengah ruangan dan mulai menari mengikuti alunan nada sesuai yang diajarkan Dewi Bunga Agung dulu.
Pada saat dipertengahan tempo lagu, alat musik mulai cepat sehingga gerakan tubuhku semakin cepat dan bersemangat. Akhirnya tarian ini ditutup dengan kilauan hujan cahaya kupu-kupu emas dan langsung kedua telapak kakiku membentuk V lalu kedua lenganku membentuk bulat didepan tubuhku dengan kedua telapak tangan saling bertumpuk rapat lalu sedikit membungkukan badan dan kepalaku.
Pangeran kedua langsung berdiri dan memberikan tepuk tangan lalu aku mengubah tubuhku menjadi berdiri tegap lagi. Kaisar berdiri dan Pangeran kedua langsung duduk karena sepertinya Kaisar akan berbicara sesuatu "Lily putih melambangkan Kesucian, Ketulusan, Kemuliaan, Pengabdian, dan rasa simpatik, serta kehidupan baru. Sedangkan Lily merah melambangkan Kemakmuran dan kekayaan yang berlimpah. Aku mewakili alam langit mengucapkan terimakasih atas doa Nona Zhang Li."
Aku tersenyum kepada Kaisar dan membungkuk lagi sebagai ucapan terimakasih lalu berjalan kearah tempat Guru duduk tadi...
Saat acara ini selesai, Guru masih mengobrol dengan para Dewa dan ia menyuruh aku kembali terlebih dahulu kerumah. Aku berjalan pelan-pelan menuruni tangga altar suci alam langit, terlihat sangat jelas rumah para Dewa-Dewi "Nona..." Panggil seseorang. Aku tidak tahu siapa yang memanggilku, karena banyak orang yang menuruni tangga ini. Aku tetap berjalan saja dan tidak menghiraukannya lalu tak lama kemudian ada yang menepuk pundakku dari belakang "Nona ," Ucapnya dengan sangat lembut membuatku reflek menoleh. Saat aku menoleh kearah belakang ternyata Pangeran kedua "Apakah kau sibuk hari ini?" tanyanya sambil mengikuti aku menuruni tangga. "Tidak sibuk, tapi Guru memberi perintah untuk langsung kembali kerumah." "Apakah boleh aku meminta waktumu sebentar? Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu Nona," Ucapnya dengan tatapan penuh harapan. Apakah se
"Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir. "Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih muridku? Apakah kau menyukainya?" tanyanya. Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya. "Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini oke!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa. "Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," ucap Paman lalu mengisyaratkanku untuk duduk lebih dekat. Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu. "Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saa
Pangeran ketiga sedang berlatih pedang sendirian langsung menatapku "Ada apa kau kemari?" tanyanya lalu berjalan menghampiriku. "Aku sedang belajar teleport Pangeran." "Belajar teleport sampai terkena luka cakar? Kau membohongiku?" tanyanya. Belum sempatku balas pertanyaan Pangeran ketiga ia langsung mendapatkan laporan dari pengawal pribadinya "Lapor Pangeran, roh iblis harimau api yang menyelinap masuk sudah terbunuh oleh Alstroemeria." "Apakah kau mempunyai bukti Wuxian? Bahwa roh iblis ini terbunuh oleh Alstroemeria?" tanyanya dengan serius. "Abu berbau bunga Lilly hitam dan salah satu anak Dewa kecil berbicara secara langsung dengan Alstroemeria, katanya ia ingin cepat sembuh dan semangat belajar agar cepat menjadi Dewa dan menikahi Alstroemeria." "Hahaha, dia menipu seorang anak Dewa kecil, baiklah aku akan segera kesana."
"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk." Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru." Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga. Gagal... Kapan jurus teleportku lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku. "Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis. "Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."
Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah
Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de
Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.
Sudah pasti menang Pangeran ketiga karena dia Dewa Perang, tapi kalau Pangeran ketiga mengalah agar membiarkan kakaknya menang pasti Pangeran kedua menang. "Aku pilih Pangeran kedua." "Baiklah aku memilih Pangeran ketiga kalau begitu." "Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Pangeran pertama kepadaku dengan nada kasar lalu Song Lan hanya tertawa melihat aku dimarahi Pangeran. Apakah aku salah lagi? Huhh! "Pangeran ketiga tidak akan menang karena ia itu Dewa Perang sudah banyak menang, pasti ia akan mengalah dalam arena ujian peringkat ini. Lagian untuk apa juga dia berniat mengalahkan kakaknya ," ucapku dengan meyakinkan Pangeran pertama. Pemikiran anak ini dewasa juga, adik ketiga apakah kau berniat kalah dari kakak kedua? Zhang Li terlalu meremehkan kekuatanku, belum saja aku ceritakan kepadanya bagaimana caraku me
Aku melihat para Dewa-Dewi ramai membicarakan roh pedang Sanos yang sedang duduk di sampingku. Tidak lama kemudian Roh pedang Sanos berbicara dengan santai denganku "Sepertinya aku sangat tampan, sehingga seluruh Dewa-Dewi alam langit membicarakan tentangku."Aku hanya tersenyum melihatnya begitu percaya diri dengan umur setua itu, Kaisar berdeham agar seluruh Dewa diam lalu memberikan isyarat kepada roh pedang Sanos untuk menjelaskan semua yang terjadi disini "Karena kalian sudah mengenalku. Jadi, aku tidak harus memperkenalkan diriku lagi bukan? Baiklah, aku sempat terpengaruh oleh jurus ilusi raja iblis sebab itu aku melakukan hal bodoh, yaitu menyerang Zhang Li tuanku sendiri..." Ucapan roh pedang Sanos dipotong langsung oleh penasehat Kaisar "Bagaimana kau dapat memastikan Dewi Zhang Li sebagai Tuan mu?" Tanyanya sambil menatap serius roh pedang Sanos, ia terlihat tidak percaya bahwa Zhang Li tuannya."Hahaha kau sungguh tidak sabaran. Awalnya akupun tidak percaya jika ia keturun
Para Pangeran, Song Lan, dan Tian Yi sedang sibuk membantu Pangeran pertama untuk mempersiapkan diri agar cepat selesai namun mereka dikejutkan oleh kehadiran Permaisuri Kaisar dan Dewi Burung diruangan ini. Kami semua langsung terdiam sejenak lalu Song Lan dan Tian Yi memutuskan untuk pergi "Ada apa Ibu kemari?" Tanya Pangeran pertama sambil memperhatikan dirinya di cermin.Permaisuri Kaisar sengaja berdeham agar Pangeran kedua dan ketiga pergi dari ruangan ini, tapi Pangeran pertama menahannya "Langsung saja katakan Ibu karena mereka disini untuk membantuku."Permaisuri menatap Sinis kedua Pangeran dan mereka hanya terdiam tanpa ekspresi wajah sama sekali "Kau sudah tahu ramalan Dewa Bintang, tapi kau tetap meneruskan hal bodoh ini? Dalam ramalan sudah jelas akan merugikan alam semesta. Apakah kau yakin melakukan hal gila ini? Kau adalah penerus alam langit, apakah kau lupa akan hal ini?" Tanya Permaisuri dengan raut wajah khawatir.Aku langsung berpikir, apakah Ibu sedang memikirka
Kaisar tidak terlihat panik sedikitpun dengan kehadiran sosok itu, ia malah langsung berdiri seperti sedang menyambutnya "Angin apa yang membawa Raja Iblis tiba-tiba mengunjungi pernikahan Putraku hari ini?" Tanya Kaisar sambil berjalan perlahan kearahnya, tapi pengawal pribadi Kaisar malah pergi dari altar suci bersama beberapa penasehat Kaisar.A-Apa? Raja Iblis? Ah pantas saja tatapannya sangat liar dan bengis."Apakah kau sekarang takut denganku Nona?" Tanyanya sambil berjalan menatap aku dengan wajah sangat menantang."Kau sedang berbicara denganku?" Tanyaku sambil menunjuk diriku."Jika bukan kau siapa lagi?" Tanyanya sambil tersenyum sinis.Ia tiba-tiba langsung berada di sampingku sambil menyentuh pipiku dengan jari jemarinya, tapi hal ini membuat Pangeran pertama tidak senang dan kesal. Ia langsung menepis tangan Raja Iblis dengan sangat kasar "Apa maumu? Langsung saja katakan! Tidak usah bertele-tele Tuan Iblis," Ucap Pangeran pertama lalu matanya mengeluarkan kilatan cahaya
Putri keempat yang sedang sibuk memberi makan Chu Ba, kucing kesayangannya itu langsung terdiam seketika karena kemunculan Pangeran pertama dihadapannya "Apakah kau sangat menganggur sampai menganggu Istriku sepanjang hari kemarin?" Tanya Pangeran pertama lalu mengusap kepala adiknya itu.Seketika Putri keempat langsung mendengus kesal karena Zhang Li melaporkan hal itu kepada Kakak pertama "Menyebalkan! Padahal aku hanya ingin minta darahnya, tapi dia tidak ingin memberikannya kepadaku sedikit saja demi Chu Ba."Pangeran pertama langsung terkejut, rupanya hal ini berkaitan dengan Dewi Kehidupan dan tidak boleh ada yang sampai tahu. Terutama Ibu dan para Dewa dialam langit "Aku akan memberikanmu solusi lain, tapi siapa saja yang telah melihat kejadian itu?" Tanya Pangeran pertama sambil menatap adiknya yang tertegun melihat sikap kakaknya cukup aneh kali ini."Tian Yi, Ji Que, dan Dewa Langit & Bumi..." Putri keempat terdiam sejenak lalu melanjutkan kata-katanya "Ah ya, aku dan Chu Ba
Pagi ini aku menemani Ji Que memasak untuk makan pagi kami bertiga, satunya lagu yaitu Tian Yi yang sudah diakui olehnya sebagai Guru sementara. Sebenarnya aku tidak berniat memasak sama sekali, tapi karena terbangun saat fajar dan menghirup bau masakan yang sangat harum. Jadi, aku memutuskan untuk bangun dan membantunya memasak "Apakah sudah siap Ji Que?" Tanyaku sambil menikmati harum semua masakan yang sudah matang satu persatu secara bergantian.Ji Que mengangguk sambil menata makanan ke dalam sebuah mangkuk "Iya Kakak Zhang Li, setelah ini kita pindahkan ke piring lalu makan bersama dimeja halaman depan rumah."Aku langsung mengambil beberapa piring dan peralatan makan untuk membantu Ji Que.Tian Yi sudah menunggu dimeja halaman rumah sambil menguap dan merenggangkan tubuhnya "Sepertinya ada singa yang kelaparan!" Ucapku dengan nada meledek dan ia langsung sengaja meraung kepadaku.Kami semua makan dengan tenang sambil mendengarkan cerita Ji Que saat berlatih bersama Tian Yi, aku
Aku masih penasaran dengan aura iblis yang tiba-tiba jejaknya menghilang tepat didepan kediaman Permaisuri kaisar. Jadi, setelah aku diantar kembali oleh Pangeran pertama, aku hanya berpura-pura saja masuk rumah "Mau kemana lagi kau Zhang Li?" Tanya seorang pria dari belakangku. Membuat jantungku hampir copot! Aku kira Pangeran pertama, ternyata Tian Yi.Aku menoleh kearahnya lalu tersenyum malu "Ada barangku yang tertinggal dikediaman Pangeran ketiga. Jadi, aku harus mengambilnya sekarang."Tian Yi berdecak "Baiklah, cepat kembali dan beristirahat."Aku mengangguk lalu bergegas pergi, tapi saat Tian Yi sudah masuk kedalam rumah aku langsung merubah pakaianku menjadi serba hitam dan lebih tertutup agar tidak mudah diketahui oleh siapapun.Kebetulan kediaman Permaisuri kaisar ada sebuah pohon ginkgo biloba. Jadi, aku dapat bersembunyi disana sambil mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam sana. Apakah ada sosok roh iblis di dalam sana? Saat in
Memang aku tak dapat mengubah takdirku karena sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, tapi aku dapat mengubah nasib sesuai keinginanku.Dewa Es telah memikirkan selama berhari-hari di kediamannya, akhirnya hari ini ia memutuskan untuk mencari petunjuk pada Dewi Takdir yang berada di alam langit "beberapa ribu tahun yang lalu aku pernah menjalani kehidupan sebagai manusia fana untuk mencapai tahap Dewa Agung dan aku harus melewati banyak bencana takdir yang telah dipersiapkan Dewi Takdir, tapi anehnya aku mati lebih awal dari tanggal yang telah ditetapkan bukan? Apakah kau mengetahui penyebabnya Dewi Takdir?" tanya Dewa Es mencoba mendesak Dewi Takdir agar berbicara terus terang kepadanya dan tidak menutupi suatu hal apapun dari ku."Bukankah dahulu sudah aku beritahu? Aku lupa Dewa Es. Maafkan aku, bagaimana jika kau beri aku waktu untuk mencari catatan manusia fana mu? Pagi besok kau dapat kembali kesini.""Baiklah. Terimakasih atas bantuanmu Dewi Takdir, ak
Pangeran pertama bangun dari tidurnya, tapi saat ia bergerak untuk posisi duduk masih terasa sangat menyakitkan. Kebetulan ia melihat Dewi Burung yang sedang membawa ember dan handuk. Apakah ia telah melihat tubuhku?Ah sialan, aku berusaha menguatkan diri untuk berdiri dan pergi dari kediamanku "Xai, bisakah kau membantu aku ke altar suci alam langit? Ada hal penting dan sangat mendesak yang harus aku bicarakan dengan Kaisar detik ini juga."Dewi Burung hendak membantu aku, tapi aku menolaknya dan membiarkan Xai membawaku teleport langsung ke altar suci. Saat sampai disana, ternyata sedang ada kegiatan berdiskusi. Jadi, aku harus menahan diri sampai kegiatan selesai.Kaisar memberi isyarat kepada para Dewa Dewi agar tetap tenang "Silahkan lanjutkan perkataanmu Dewa Bintang.""Setelah aku bermeditasi selama semalaman untuk mencari tahu. Akhirnya surgawi memberitahu aku sesuatu tentang wanita pemilik pedang Sanos, ternyata ia memiliki tato berbentuk unik dib
"Jika ingin anakmu kembali dengan selamat maka serahkan tahta alam langit kepadaku pada pagi hari nanti, tapi jika kau telat! Nyawa ke-2 anakmu tidak akan selamat..."Raja Pu Xu - Negara Demisia.Kaisar langsung membakar surat itu dengan kekuatan spiritual apinya lalu ia membaca peta yang diberikan oleh pengawal pribadi Pu Xu setelah itu Kaisar memerintahkan Dewa Halilintar membunuhnya "Segara siapkan 30.000 prajurit terbaik. Setiap prajurit akan dipimpin oleh para penasehat lalu Dewa Bulan kau langsung buat strategi. Jadi, saat seluruh pasukan datang dapat langsung menyelamatkan para Pangeran! Tanpa menunggu lagi."Suara tangisan Permaisuri tak kunjung berhenti, bahkan ia terus menangis karena takut kehilangan anaknya "Baik Kaisar."Semalam Putri Mahkota ingin membebaskan kami dari sini, tapi kami tidak ingin melibatkan orang lain dalam permasalahan ini. Jadi, kami hanya bisa menunggu bantuan Kaisar diatas perapian yang sangat panas ini dan tentu