Home / Fantasi / Alstroemeria / Tarian Bunga Lily

Share

Tarian Bunga Lily

Author: Scaty
last update Last Updated: 2021-06-02 13:38:45

Hari masih sangat pagi, tapi Guru sudah membangunkan aku. Bahkan ia sengaja membuka gorden agar cahaya masuk dan mengganggu tidur nyenyakku "Bangunlah sudah pagi," Ucap Guru sambil menyenggol tanganku beberapa kali. 

Aku memaksa kedua mataku yang masih ingin tertidur ini untuk terbuka dan segera bangun dari kasur yang sangat halus ini.

"Segera mandi karena Guru sudah menyiapkan air hangat bunga Lily putih dalam bak mandimu, aku tunggu dikursi dekat kolam. Oh ya selama berada dialam langit kau jangan memakai kalung giok hijau pemberian Dewi Bunga Agung. Jadi, simpanlah dahulu disuatu tempat."

Padahal Dewi Bunga Agung memberikan kalung giok hijau ini untuk tanda keberuntunganku yang harus aku jaga, tapi ya sudahlah lagian alam langit tidak akan mencuri kalung giok hijau biasa seperti milikku ini "Baiklah Guru. Terimakasih, tapi Guru apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanyaku.

"Tentu saja, ada apa?" tanya Guru.

"Kenapa kamar milikku serba bulu putih?" Pertanyaanku malah membuat guru tertawa. Apakah lucu?

"Ini hasil dari bulu rubah adikku. Saat ia nakal dan dihukum selalu memilih menyerahkan bulu rubah-nya dari pada menyalin kitab suci lalu bulu rubah ini menjadi banyak. Jadi, aku pergunakan saja untuk merias kamarmu ini. Apakah kau tidak suka?" jawaban Guru sungguh membuat aku ingin tertawa, tapi kasihan melihat adiknya.

"Tidak. Aku sangat menyukai hiasan bulu ini Guru karena sangat lembut."

"Baiklah."

Setelah Guru keluar dari kamar, aku langsung menuju bak mandi yang sudah disiapkan Guru. Terlihat asap hangat keluar dari dalam bak mandi lalu ada gaun berwarna merah mudah dengan cadar merah mudah juga, bahkan diatas sebuah meja didekat gaun ini ada beberapa perhiasan. Ah lebih baik kalung giok milikku ini aku simpan dilaci kecil dekat bak mandi ini saja. Pasti aman!

Aku mengenakan perhiasan mulai dari kalung, anting, gelang kaki, dan bindi berukuran kecil yang dikenakan ditengah dahi dengan motif renda bunga Lily serta tusuk konde perak dengan ukiran bunga Lily juga "Kakak Zhang Li sangat cantik dan harum, aku ingin menjadi sepertimu saat sudah dewasa."

Aku hanya tersenyum kepada anak itu "Siapa namamu?" tanyaku.

"Namaku Ji Que, keturunan rubah merah yang ke-100."

"Berapa umur spiritualmu?" tanyaku.

"1.569 tahun kakak Zhang Li."

"Sudahi dulu percakapan kalian, Ji Que kau jaga rumah dan hapalkan mantra suci dari leluhur rubah. Saat Guru kembali akan aku uji ," ucapannya langsung diikuti oleh Ji Que dan Guru mengajakku ntah kemana perginya.

"Kita akan kemana Guru?" tanyaku sambil mengikuti langkah kaki Guru.

"Guru akan membawamu teleport ketingkat sembilan untuk meresmikanmu sebagai murid pewarisku agar kau cepat berproses menjadi seorang Dewi."

Oh iya, aku hampir lupa kemarin seharusnya kami bertemu Kaisar. Untung saja hari ini aku dandan sangat cantik dan menawan. Jadi, aku tidak akan mempermalukan wanita suci alam bunga.

"Baiklah Guru." Seperti tidak terjadi apa-apa, hanya dalam sekejap Guru dan aku berada dipintu utama altar suci alam langit.

Terdapat karpet merah dengan hiasan berwarna emas dari pintu utama lalu mengarah langsung kearah Kaisar Langit dan Permaisuri Kaisar. Saat kami mulai berjalan kedalam disebelah kanan dan kirinya terdapat 4 kursi tahta yang sedang kosong, sepertinya untuk anak Kaisar.

Ada banyak alat musik berwarna emas yang sedang melantunkan sebuah nada sangat merdu. Ada tiga tingkat susunan meja dan kursi yang kosong dikanan kiriku, tapi saat berjalan ketengah karpet merah aku melihat meja ini sangat rapih susunannya seperti berselang-seling "Permaisuri dan Kaisar ," sapa Guru sambil sedikit membungkukkan badannya seperti sedang memberi hormat.

Aku hanya mengikuti apa yang dilakukan Guru tadi sesudah itu aku berdiri tegap lagi dan mendengar-kan pembicaraan Guru "Siapakah wanita ini Dewa Pembasmi Roh Iblis?" tanya Kaisar kepada Guru.

Kenapa wajah wanita ini sedikit familiar?Apakah aku pernah bertemu dengannya disuatu tempat? - Kaisar.

Pangeran ketiga memberi salam kepada Kaisar dan Permaisuri lalu duduk dikursi tahta kosong yang tepat disebelah kiri Kaisar langit "Dia Zhang Li, berasal dari alam bunga yang akan aku angkat menjadi murid pewarisku Kaisar."

Belum saja Kaisar menjawab, datanglah seorang wanita berparas cantik nan anggun dengan rambut panjang dihiasi mahkota lalu ia mengenakan gaun berwarna merah berjalan santai sambil memeluk seekor kucing gendut berwarna putih dan ia duduk tepat disebelah kiri Pangeran ketiga.

Wanita ini memiliki tanda didahi empat cap kelopak bunga berwarna merah juga? Sepertinya ia Putri "Sudah berapa lama kau menjadi Gurunya?" Tanya Kaisar lagi.

"Sudah 17 tahun Kaisar." Berarti sejak aku berumur 1 tahun sudah mengenal Guru Pantas saja aku sangat akrab dengan Guru.

Ada seorang lelaki memberi salam kepada Kaisar dan Permaisuri, setelah itu ia duduk dikursi tahta kosong tepat disebelah Permaisuri Kaisar Langit.

Lelaki tampan ini sungguh sangat gagah dan ramah karena setiap ia berkontak mata dengan seseorang pasti selalu tersenyum. Ia memakai jubah kerajaan berwarna biru laut lalu rambutnya yang berwarna hitam pekat itu terikat rapih, bahkan membuat otot lehernya terlihat jelas.

Lelaki ini juga memiliki tanda didahi dua cap kelopak bunga merah?

"Apakah kau sudah siap Zhang Li, menjadi murid pewaris Dewa Pembasmi Iblis?" tanya Kaisar kepadaku. Pertanyaan Kaisar membuat konsentrasiku bubar seketika dan langsung menatap Kaisar "Tentu saja, aku siap Kaisar."

"Baiklah. Kau akan resmi menjadi murid pewaris Dewa Pembasmi Roh Iblis setelah lulus dari sekolah Dewa-Dewi yang berlangsung selama satu bulan dilembah langit, kemarilah aku akan memberikan tanda suci didahimu."

Saat berjalan kearah Kaisar seperti ada yang melemparkan jarum dari arah belakang kiri dan langsung saja aku menghindarinya kearah kanan, tapi dari arah kanan ada jarum lagi mengarah kepadaku dan aku hindari kearah kiri.

Saat sudah menghindar kekiri ada jarum lagi mengarah kepadaku, langsung saja aku melesat kearah belakang orang yang melempariku jarum "Kenapa kau lagi!" Ucapku sedikit kesal.

"Hahaha kita bertemu lagi Nona dan selamat kau lulus dari ujian milikku Nona ," ucapnya sambil tersenyum meremehkanku.

"Ya."

Tak peduli dengan lelaki menyebalkan itu, aku langsung berjalan mendahuluinya kearah Kaisar. Lelaki menyebalkan itu kenapa duduk ditahta kosong? Tidak mungkinkan ia Pangeran, tapi tanda didahinya ada satu cap kelopak bunga merah? Ah aku paham! Jadi tanda ini sesuai kedudukannya, satu, dua, tiga, dan empat.

Setelah Kaisar Langit memberikan air suci ditengah dahiku lalu Permaisuri memberkahiku agar umurku abadi sepanjang abad dan cepat lulus sekolah "Kenapa tanda dahinya berubah menjadi sehelai kelopak bunga emas Kaisar?" Tanya Permaisuri Kaisar.

Memang kenapa kalau berwarna emas? Bukannya warna emas sama dengan bentuk cahayaku?

"Itu adalah tanda dari wujud asli Dewa yang ia miliki Permaisuri, apakah ada yang salah?" Tanya Kaisar.

"Tidak ada yang salah Kaisar, tapi dialam langit tidak ada yang memiliki tanda seperti itu Kaisar."

"Mungkin karena ia berasal dari alam bunga yang merupakan wanita suci dan juga Dewi alam bunga pertama yang menjadi murid pewaris dari seorang Dewa dialam langit."

Aku baru mengetahui hal ini, tapi jika dipikir benar juga karena tidak ada sejarahnya Dewi alam bunga menjadi murid seorang Dewa alam langit. Setelah selesai aku menuruni tangga dan kembali ke sisi Guru, tapi Guru langsung menyenggol lenganku.

Ah ternyata aku harus mengikuti postur tubuh Guru "Terima kasih Kaisar telah memberikan air suci kepada muridku dan juga Permaisuri Kaisar yang telah memberkahinya."

"Kalian duduklah dahulu karena sedikit lagi akan ada acara penyambutan keluarga phoenix dan para murid pewaris Dewa-Dewi yang akan bersekolah dilembah langit."

Ternyata dialam langit banyak juga ya yang menjadi murid pewaris, hebat. Akhirnya aku mengikuti Guru untuk memilih meja jamuan dan Guru mengarah ke meja dekat penasihat Kaisar "Ayah, wanita ini berasal dari alam bunga yang terkenal akan tarian wanita suci."

"Lalu ada apa Pangeran kedua?" Tanya Permaisuri Kaisar dengan wajah bingung.

"Apakah Nona ini akan bersedia mempersiapkan tarian khusus untuk seluruh Dewa-Dewi Alam Langit?" tanya Pangeran kedua yang berada disebelah lelaki menyebalkan itu.

Percayalah menari dengan iringan lagu Alam Bunga sangatlah menguras kekuatan spiritual, tapi bagaimana lagi? Aku tak bisa menolaknya.

"Bertanyalah langsung kepada Nona Zhang Li, Pangeran kedua."

Pangeran itu hanya menatap aku dan tersenyum seperti menunggu jawaban dariku "Menjawab Pangeran dengan senang hati aku akan menampilkan tarian alam bunga untuk Dewa-Dewi alam langit."

Pangeran kedua langsung tersenyum lebar melihatku. Saat aku membalas senyum dari Pangeran kedua, lelaki menyebalkan itu seperti sedang menatapku dengan tajam.

Apakah ia sedang memperingatiku?

Setelah seluruh Dewa-Dewi dan murid pewaris alam langit berkumpul ada salah satu keluarga phoenix menari dengan gemulai sesuai tempo alat musik yang dimainkan. Bahkan ia berubah menjadi seekor phoenix lalu berubah lagi menjadi wanita cantik dengan pakaian berbeda dari sebelumnya.

Sebelum Nona phoenix selesai menari, aku sudah bersiap dipintu utama altar suci dan sedikit merubah penampilanku dengan mengenakan gaun berwarna putih. Selain itu aku juga memakai mahkota bunga Lily perak dan menggunakan cadar tipis berwarna merah lalu dimulailah instrumen alam bunga.

Seluruh ruangan altar suci ini dihujani dengan bunga lily merah & putih lalu aku terbang ketengah ruangan dan mulai menari mengikuti alunan nada sesuai yang diajarkan Dewi Bunga Agung dulu.

Pada saat dipertengahan tempo lagu, alat musik mulai cepat sehingga gerakan tubuhku semakin cepat dan bersemangat. Akhirnya tarian ini ditutup dengan kilauan hujan cahaya kupu-kupu emas dan langsung kedua telapak kakiku membentuk V lalu kedua lenganku membentuk bulat didepan tubuhku dengan kedua telapak tangan saling bertumpuk rapat lalu sedikit membungkukan badan dan kepalaku.

Pangeran kedua langsung berdiri dan memberikan tepuk tangan lalu aku mengubah tubuhku menjadi berdiri tegap lagi. Kaisar berdiri dan Pangeran kedua langsung duduk karena sepertinya Kaisar akan berbicara sesuatu "Lily putih melambangkan Kesucian, Ketulusan, Kemuliaan, Pengabdian, dan rasa simpatik, serta kehidupan baru. Sedangkan Lily merah melambangkan Kemakmuran dan kekayaan yang berlimpah. Aku mewakili alam langit mengucapkan terimakasih atas doa Nona Zhang Li."

Aku tersenyum kepada Kaisar dan membungkuk lagi sebagai ucapan terimakasih lalu berjalan kearah tempat Guru duduk tadi...

Related chapters

  • Alstroemeria   Pasangan?

    Saat acara ini selesai, Guru masih mengobrol dengan para Dewa dan ia menyuruh aku kembali terlebih dahulu kerumah. Aku berjalan pelan-pelan menuruni tangga altar suci alam langit, terlihat sangat jelas rumah para Dewa-Dewi "Nona..." Panggil seseorang. Aku tidak tahu siapa yang memanggilku, karena banyak orang yang menuruni tangga ini. Aku tetap berjalan saja dan tidak menghiraukannya lalu tak lama kemudian ada yang menepuk pundakku dari belakang "Nona ," Ucapnya dengan sangat lembut membuatku reflek menoleh. Saat aku menoleh kearah belakang ternyata Pangeran kedua "Apakah kau sibuk hari ini?" tanyanya sambil mengikuti aku menuruni tangga. "Tidak sibuk, tapi Guru memberi perintah untuk langsung kembali kerumah." "Apakah boleh aku meminta waktumu sebentar? Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu Nona," Ucapnya dengan tatapan penuh harapan. Apakah se

    Last Updated : 2021-06-02
  • Alstroemeria   Rahasia

    "Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir. "Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih muridku? Apakah kau menyukainya?" tanyanya. Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya. "Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini oke!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa. "Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," ucap Paman lalu mengisyaratkanku untuk duduk lebih dekat. Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu. "Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saa

    Last Updated : 2021-06-02
  • Alstroemeria   Rahasia terbongkar

    Pangeran ketiga sedang berlatih pedang sendirian langsung menatapku "Ada apa kau kemari?" tanyanya lalu berjalan menghampiriku. "Aku sedang belajar teleport Pangeran." "Belajar teleport sampai terkena luka cakar? Kau membohongiku?" tanyanya. Belum sempatku balas pertanyaan Pangeran ketiga ia langsung mendapatkan laporan dari pengawal pribadinya "Lapor Pangeran, roh iblis harimau api yang menyelinap masuk sudah terbunuh oleh Alstroemeria." "Apakah kau mempunyai bukti Wuxian? Bahwa roh iblis ini terbunuh oleh Alstroemeria?" tanyanya dengan serius. "Abu berbau bunga Lilly hitam dan salah satu anak Dewa kecil berbicara secara langsung dengan Alstroemeria, katanya ia ingin cepat sembuh dan semangat belajar agar cepat menjadi Dewa dan menikahi Alstroemeria." "Hahaha, dia menipu seorang anak Dewa kecil, baiklah aku akan segera kesana."

    Last Updated : 2021-06-02
  • Alstroemeria   Teman Baru

    "Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk." Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru." Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga. Gagal... Kapan jurus teleportku lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku. "Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis. "Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."

    Last Updated : 2021-06-02
  • Alstroemeria   Rumah lembah langit

    Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah

    Last Updated : 2021-06-02
  • Alstroemeria   Hari Pertama

    Peraturan nomor sembilan sekolah lembah langi yaitu 'Berpakaian sesuai apa yang sudah disediakan disetiap lemari kamar murid' Aku berpikir lemari ini ajaib karena kata Pangeran pertama, setiap hari hanfu yang ada didalam lemari akan berubah dan ukurannya akan sesuai tubuh kita. Dikamar ini juga tersedia bak khusus yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, setelah selesai memakai hanfu untuk kegiatan sekolah. Kita dapat meletakkan hanfu tersebut kedalam bak yang ada disebelah kiri lemari agar dicuci oleh pelayan khusus. Pelayan khusus ini tidak mengambil semua hanfu kotor murid dari rumah ke rumah. Jadi, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengambil, mencuci, dan mengembalikan hanfu tersebut ke lemari pemiliknya. Sekarang dilemariku hanya ada tiga gaun hanfu polos tak bermotif dengan warna biru muda, merah muda, dan abu-abu lalu semua gaun ini dilapisi renda putih panjang de

    Last Updated : 2021-06-03
  • Alstroemeria   Sang Pelopor

    Sebelum ujian dimulai Guru Lao Gao mengingatkan kami agar bersikap dewasa "Hanya diarena ujian kalian menjadi musuh. Saat keluar dari arena kalian harus tetap menjadi teman baik. Jika ada yang bertengkar diluar arena maka saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini ," ucap Guru Lao Gao dengan sangat tegas. Langsung dikeluarkan? Sungguh kejam sekali peraturan sekolah disini, tidak seperti alam bunga. "Baiklah untuk ujian saat ini, para murid hanya boleh menggunakan pedang dan kekuatan spiritual. Jika melanggar aturan kalian tidak akan mendapatkan point ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum manis. Kami para murid berdiri melingkari arena tersebut agar melihat dengan jelas gerak-gerik murid yang sedang bertanding, kedua Guru tadi terbang dengan pedang menuju atas tengah arena "Baiklah, siapa yang ingin bertanding untuk pertama kali?" tanya guru Ru Ru dengan teriakan semangat.

    Last Updated : 2021-06-03
  • Alstroemeria   Menang

    Sudah pasti menang Pangeran ketiga karena dia Dewa Perang, tapi kalau Pangeran ketiga mengalah agar membiarkan kakaknya menang pasti Pangeran kedua menang. "Aku pilih Pangeran kedua." "Baiklah aku memilih Pangeran ketiga kalau begitu." "Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Pangeran pertama kepadaku dengan nada kasar lalu Song Lan hanya tertawa melihat aku dimarahi Pangeran. Apakah aku salah lagi? Huhh! "Pangeran ketiga tidak akan menang karena ia itu Dewa Perang sudah banyak menang, pasti ia akan mengalah dalam arena ujian peringkat ini. Lagian untuk apa juga dia berniat mengalahkan kakaknya ," ucapku dengan meyakinkan Pangeran pertama. Pemikiran anak ini dewasa juga, adik ketiga apakah kau berniat kalah dari kakak kedua? Zhang Li terlalu meremehkan kekuatanku, belum saja aku ceritakan kepadanya bagaimana caraku me

    Last Updated : 2021-06-03

Latest chapter

  • Alstroemeria   Kehancuran ketiga

    Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S

  • Alstroemeria   Pengkhianat Yun

    Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.

  • Alstroemeria   Demi Anakku

    Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig

  • Alstroemeria   Sandiwara

    Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang

  • Alstroemeria   Kehancuran Kedua

    Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu

  • Alstroemeria   Inti Rok Kedua

    Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend

  • Alstroemeria   Racun Akar Api Salju

    Kenapa kau tidak langsung memasuki kesadaran Zhang Li? Apakah harus aku tarik paksa Dewi Kehidupan? - SANOS Ini sama saja memerasku, bagaimana mungkin aku mengobati manusia fana hanya karena ia memintaku? - Dewi Kehidupan Jadi, sekarang kau pemilih dalam membantu? Menyebalkan sekali. Padahal aku telah membantu untuk mendapatkan wujud dewa sempurna melalui takdir menjadi anak Zhang Li - SANOS Baiklah, hentikan ucapanmu. Aku akan memasuki kesadaran Zhang Li sekarang, tapi ingat untuk terus mengatur takdir terbaik untukku melakukan reinkarnasi.“Berisik," Ucap roh pedang Sanos yang langsung mendorong Dewi Kehidupan memasuki kesadaran Zhang Li. Setelah cukup lama menunggu Dewi.Akhirnya, ia keluar selama kurang lebih 3jam dalam ruangan "Gu Fei sudah kembali sadar," Ucap Zhang Li yang berdiri diambang pintu dan merasa masih berat dan agak pusing.Mereka langsung masuk dan memastikan keadaan Gu Fei yang sudah tidak membiru. Setelah

  • Alstroemeria   Pembunuh Bayaran

    Aku memastikan sekali lagi, bahwa Biksu Palsu itu hanyalah seorang penipu yang hanya menginginkan uang saja di Kota YUN. Namun, setelah aku perhatikan dari pagi sampai sore hari memang aktivitasnya tak ada keterkaitan sama sekali dengan roh iblis jahat "Nona kau terlalu khawatir, Pangeran ketiga sudah pasti tak akan salah informasinya." Ucap Xai yang terus mengikutiku mengawasi biksu palsu tersebut. Aku menoleh kepadanya dan memberikan isyarat untuk mengikutiku menuju sekolah Gu... Aku hendak menempuh perjalanan ke sekolah Gu, karena aku tidak ingin membuat Dewi menungguku lama, tapi tabib istana memberikan kabar tiba-tiba tentang penyakit asma Ayah yang kambuh kembali. Hal ini, sungguh aneh. Karena sudah 3 tahun lebih penyakit ayah tak pernah kambuh. Terakhir kali kambuh, karena Ayah cukup depresi kehilangan Ibu yang tiba-tiba meninggalkan kami selamanya. Belum saja selesai, masalahku bersama Anak Selir Huang tapi sudah

  • Alstroemeria   Belum Usai

    Diskusi kami dalam altar suci alam langit, cukup membuahkan hasil. Karena, Raja Iblis tidak bisa membangkitkan Panglimanya yang telah tersegel oleh es. Sedangkan, kehancuran wilayah es karena ada beberapa pengkhianat yang menerima kekuatan jahat dari inti roh raja Iblis yang masih belum bisa musnah sepenuhnya. Oleh sebab itu, aku bersama Pangeran ketiga dan Putri keempat menyusun rencana untuk melenyapkan satu persatu inti roh Dewa Iblis yang terbentuk karena 7 kesengsaraan mahluk hidup di alam semesta, 1. Nafsu 2. Iri hati 3. Egois 4. Dusta 5. Rakus 6. Dendam 7. Membunuh Inti Roh Nafsu, telah kami musnahkan ketika berada di Kota GU. Jadi, sekarang tersisa enam inti roh lagi yang harus segera kami musnahkan sebelum Dewa Iblis mencapai tujuannya dengan memecahkan seluruh inti rohnya di Alam Semesta untuk menundukkan segala mahluk yang hidup diseluruh benua ini. Namun, kami harus memulai dari belahan dunia mana? Karena, sungguh tidak ada petunjuk apapun untuk memulai sem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status