Share

48. Tetangga Baru 2

Arsy yang tidak mengerti apa-apa hanya diam, ia menyodorkan makanan yang di pegangnya kepada Mas Juna. Namun Mas Juna sama sekali tidak menanggapinya. Kentara sekali, tidak ada ketulusan pada dirinya saat mendekati Arsy.

Mas Juna lalu berdiri, masih dengan senyum angkuhnya kepadaku.

"Apa kabar Dek?" Sapanya lembut, membuatku merinding saja.

Dan apa tadi katanya? Dek? Setelah sekian lama dia tak memanggilku lagi dengan sebutan itu.

Dio nampak sedang membaca keadaan yang tiba-tiba canggung ini. Berharao Dio dapat mengerti tanpa harus di beri penjelasan lagi.

"Ada apa kau kesini Mas?" Tanyaku sinis.

Sebenarnya aku takut, takut bila jawabannya adalah benar dia sudah pindah kesini.

"Apa tak boleh aku main kesini, dan menemui putriku?" Mas Juna balik bertanya.

Hah, naif sekali dia, bilang mau menemui putrinya. Lalu selama 2 tahun kemarin kemana dia pergi. Tak sekali pun menampakan batang hidungnya untuk bertemu Arsy.

Aku hanya mencebik padanya. Tak kuhiraukan pertanyaannya, seharusnya di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status