Share

Bab 21 Bram Khawatir

Pertanyaan Aliyah membuat Bram mengerutkan keningnya dengan bingung. Mengapa Aliyah tak mengingat apa yang telah ia lakukan. Melihat wajah lemah wanita itu, dan tak terlihat ada kebohongan di sana, hal ini membuat Bram menjadi semakin bingung.

“Kamu pingsan.” jawab Bram berbohong.

Aliyah mengangguk pelan, matanya menatap Bram dengan penuh rasa syukur.

“Maaf … Aliyah udah ngeropotin, Mas.”

Bram duduk di samping tempat tidur Aliyah. Mereka berdua dikelilingi oleh keheningan malam yang hanya dipecahkan oleh suara perangkat medis dan desiran napas mereka.

“Pagi ini, apa yang terjadi?” tanya Bram dengan hati-hati. Pandangannya menatap Aliyah dengan seksama, menunggu reaksi yang akan ditunjukkan wanita itu.

Aliyah menggeleng lemah, wajahnya sedikit terangkat. Berpikir beberapa saat, "Aku, pagi ini ….”

Tiba-tiba saja erangan keras keluar dari mulut Aliyah. Ia menggigit bibirnya dengan kuat.

“Akh … sakit!” ucap Aliyah kesakitan, kedua tangannya memegang kepa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status