Share

Bab 20 Lupa

Mendengar kata “kritis,” kemarahan Ratna segera berubah menjadi kekhawatiran mendalam. “Apa yang terjadi pada Aliyah?” tanyanya, suaranya melembut namun tetap penuh otoritas.

“Kami tidak tahu detailnya, Nyonya. Hanya itu yang kami dengar,” jawab pelayan itu dengan nada hormat.

Ratna segera berbalik, mengambil ponselnya dan menelepon Bram. Saat telepon tersambung, ia langsung mengungkapkan kekesalannya, “Bram! Di mana kamu? Nenek tiba di bandara sore ini, dan tidak ada yang menjemputku! Lalu, tidak ada seorang pun di mansion! Apa yang terjadi?”

Bram, yang sudah merasa terbebani dengan situasi Aliyah, mencoba menenangkan neneknya. “Nenek, maafkan aku. Ada keadaan darurat di rumah sakit, Aliyah ...,” jelasnya terputus, ia bingung apakah harus mengatakan bahwa Aliyah melakukan percobaan bunuh diri.

"Aliyah pingsan, Nek." jelas Bram berbohong, berharap bisa meredakan kemarahan neneknya.

“Pingsan? Apa yang terjadi?” tanya Ratna, suaranya berubah dari marah menjadi khaw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status