Share

Bab 242

"Sudah cukup!" Mardi menepuk meja dan berkata dengan sikap yang dingin, "Risna, meskipun Keluarga Pangestu dan Keluarga Winta berada dalam hubungan kerja sama, kamu diutus oleh ibumu untuk membantuku! Kamu yang harus melakukan sesuatu untukku! Kenapa banyak bicara! Lagi pula, bagaimana wanita cantik seperti Helen bisa dinikmati oleh orang bodoh seperti Reyhan?"

Risna mendengus dengan nada menghina lalu berhenti berbicara.

Semakin lama bekerja untuk Mardi, Risna semakin meremehkan putra ketiga Keluarga Winta.

Mardi tidak pernah melakukan sesuatu secara terbuka dan hanya suka membuat rencana busuk.

Perilaku seperti ini sama sekali bukan seperti pria!

Benar-benar menyebalkan!

Mardi berdiskusi dengan dua bawahan lainnya lalu ada seseorang mengetuk pintu. Ternyata Reyhan yang mengetuk pintu dari luar.

"Tuan Muda Mardi! Sudah hampir selesai dilakukan."

"Uangnya sudah berpindah."

"Orang tuaku dan aku ada penerbangan jam tiga pagi. Semuanya sudah diatur."

Mardi mengangguk puas.

"Akhir-akhir in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status