Share

Bab 245

Mengenai omong kosong di luar pintu, Doni menganggapnya bukan apa-apa, hanya memandang Mardi sambil tersenyum. "Lanjutkan, bagaimana dengan pilihan kedua?"

"Pilihan kedua ...." Mata Mardi menjadi dingin lalu menunjuk ke arah Risna.

"Risna akan mematahkan kakimu, menahanmu di depan pintu hotel dan menamparmu ribuan kali! Eh, bukan ... tamparan saja nggak cukup, cambuk saja seribu kali!"

"Doni! Jangan berharap ada orang yang muncul untuk membelamu hari ini!"

"Ini semua karena kamu bodoh dan menjebakmu ke dalam perangkap ini!"

"Pilihan ada di tanganmu, pilih salah satu saja."

Setelah selesai berbicara, Risna mengambil dua langkah ke depan sambil menatap Doni dengan dingin.

"Bocah tengil, Melvin nggak akan lagi membantumu!"

"Dendam terakhir kali bisa diselesaikan juga!"

Doni memandang Risna. Gaun merah menggambarkan sosok seksinya. Dengan celah gaun itu, kakinya yang panjang dibalut stoking berwarna daging tampak menjulang, benar-benar sangat menarik.

Doni mendengar Melisa menyebut Risna.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status