Share

Bab 296

Intan tahu bahwa Nyonya Kartika tidak mengundangnya ke perjamuan, tetapi tidak tahu kapan perjamuan itu diadakan.

Intan menatap Andi. "Kapan Kak Andi ke ibu kota? Ini bukan kebetulan, 'kan?"

Andi tersenyum saat menjawab, "Sudah beberapa hari, Kakak jalan-jalan di ibu kota. Biar bisa tenang, tidak perlu mendengar kecerewetanmu secepat itu."

"Apa? Kakak tidak langsung mencariku setelah sudah datang ke ibu kota? Keterlaluan!"

"Ya, tidak mau, menangis saja sana." Andi duduk dan menyeruput setengah cangkir teh dengan santai. Begitu mendongak dan melihat mata Intan memerah, Andi mengembuskan napas. "Kamu tidak pernah memberitahukan apa-apa pada sekte, Kakak harus selidiki sendiri, 'kan? Hidupmu baik atau tidak, meski kamu tidak mau kami ikut campur, setidaknya Kakak harus tahu."

"Kak Andi, aku baik-baik saja sekarang." Intan duduk di sebelah Andi dan tetap manja seperti dulu. Intan bersikap centil sebelumnya karena terlalu bergembira saat bertemu kembali dengan Andi, tetapi tidak bisa lagi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status