Shayna bersujud dengan wajah murung. Lalu, Shayna menoleh pada Putri Chelsea untuk meminta pertolongan.Wajah Putri Chelsea menjadi masam. Ada apa dengan wanita tua bodoh itu? Mengapa membangkangnya hari ini?Semua orang diam-diam tertawa. Nyonya Kartika mudah ditipu dengan pujian.Mudah sekali untuk menyenangkan hati dan menipu uang Nyonya Kartika. Akan tetapi, Nyonya Kartika selalu membanggakan putranya. Tidak ada orang yang bisa mengincar Raja Aldiso.Putri Chelsea sangat jengkel, tetapi diam saja dengan wajah masam.Sementara itu, Putri Agung menyeringai. Putri Agung dengan santai mengambil cangkir teh dan menyeruput teh, lalu berkata, "Itu hanya gurauan, kenapa dianggap serius? Istri utama belum menikah, mana bisa bicarakan soal nyonya selir? Chelsea, kamu terlalu baik. Hanya karena gadis dari Keluarga Wijaya itu bilang dia menyukai Alfred dan menangis, kamu sudah bersimpati dan mempromosikannya pada Nyonya Kartika. Bagaimana mungkin Nyonya Kartika bisa membuat keputusan untuk Raj
Ucapan Putri Agung membenarkan omongan Putri Chelsea."Tidak heran Nyonya Kartika tidak menyukai Intan. Ternyata Intan menggunakan taktik kotor.""Sebagai nona Keluarga Adipati Belima, Intan malah menggunakan taktik kotor. Benar-benar menjijikkan.""Nyonya Tina, aku akhirnya paham kenapa kamu tidak mau berinteraksi dengan Intan. Ternyata ini alasannya."Nyonya Tina yang memegang cangkir teh ingin membantah. Akan tetapi, Putri Agung meliriknya dengan wajah dingin. Nyonya Tina hanya bisa tersenyum getir dan minum teh, tidak mengatakan apa-apa.Nyonya Kartika merasa tidak keruan. Alasan mengapa Nyonya Kartika tidak mengundang Intan ke perjamuan itu adalah untuk menundukkan Intan dan menyadarkan Intan akan statusnya. Nyonya Kartika tidak ingin Intan bersikap lancang padanya setelah menikah.Namun, Intan mutlak menjadi istri utama Alfred. Nyonya Kartika tidak ingin Intan dicemooh oleh orang-orang.Akan tetapi, hal itu diucapkan oleh Putri Agung. Nyonya Kartika tidak tahu itu benar atau tida
Wajah Putri Agung dan Putri Chelsea menjadi sangat masam.Putri Agung suka hal-hal yang bisa menunjukkan kemuliaannya. Putri Agung hampir mendapatkan Lukisan Plum Salju karya Andi, tetapi malah dirobek. Putri Agung bahkan ditertawakan karena hal itu.Kejadian Lukisan Plum Salju membuat Putri Agung juga jengkel pada Andi. Putri Agung hanya menyukai hal-hal yang bisa menunjukkan kemuliaannya, bukan menyukai lukisan, apalagi menyukai seorang pelukis.Shayna dengan canggung duduk di pojok dan tidak berani bersuara lagi. Timbul kejengkelan dalam hati Shayna. Mengapa Intan bisa memiliki senior yang begitu terkenal?Putri Agung dan Putri Chelsea terdiam. Cemooh terhadap Intan barusan seolah-olah menjadi lelucon.Perdana menteri dan Kaisar pun pergi, betapa besarnya acara itu? Akan tetapi, mereka malah mentertawakan Intan di sana. Sungguh kikir dan berpemikiran sempit.Apalagi mereka menyanggupi ejekan Putri Agung dan Putri Chelsea barusan. Mereka merasa diri mereka sangat tidak beretika.Eksp
Ucapan Nyonya Falensia menumbuhkan sedikit rasa bersalah di hati Nyonya Kartika yang penuh kesombongan.Nyonya Kartika sengaja tidak mengundang Intan hari ini untuk menundukkan Intan. Tak disangka, Intan sama sekali tidak keberatan, bahkan memberikan lukisan karya seniornya kepada Nyonya Kartika.Intan tidak hanya bijak, tetapi juga murah hati dan lapang dada.Jika dibandingkan, Nyonya Kartika sungguh kikir.Saat melihat keirian di mata selir-selir mantan kaisar, timbul sedikit kesan baik di hati Nyonya Kaisar terhadap Intan. Hanya sedikit saja.Putri Agung dan Putri Chelsea pergi melihat sekilas. Lukisan itu sungguh menakjubkan. Akan tetapi, mereka menjelek-jelekkan lukisan itu karena itu bukan milik mereka.Sudah berkali-kali Putri Agung berhenti berpura-pura anggun dan tidak mengindahkan statusnya. Putri Agung menyindir, "Keterampilan Andi adalah melukis bunga plum. Kalau Intan benar-benar tulus, harusnya dia memberikan lukisan bunga plum, bukan lukisan gunung salju."Orang lain mun
Putri Agung tidak bisa membantah. Setelah marah selama sesaat, Putri Agung beranjak dari kursi dan menyeringai sinis. "Kamu tidak tahu apa-apa tentang lukisan, jangan mengambil kesempatan untuk beromong kosong. Sepertinya aku tidak punya persamaan topik dengan Nyonya Falensia. Aku pamit saja."Setelah itu, Putri Agung memelototi Nyonya Kartika. Nyonya Kartika termangu. Ada apa dengan wanita tua itu? Nyonya Falensia yang membuat Putri Agung marah, tetapi mengapa Putri Agung memelototinya?Namun, Nyonya Kartika sudah terlalu sering dirundung oleh Putri Agung dan ada kerja sama bisnis dengan Putri Agung sehingga Nyonya Kartika tidak ingin berurusan dengan Putri Agung. Nyonya Kartika bertanya, "Putri Agung tidak mau lihat-lihat lagi?"Putri Agung menghampiri Nyonya Kartika dan membisikkan ancaman di telinganya, "Tentu aku mau lihat. Setelah semua orang selesai lihat, antarkan ke kediamanku. Harus antar hari ini juga."Kemudian, Putri Agung langsung pergi bersama Putri Chelsea.Shayna berge
Di aula utama, ada Kaisar, Perdana Menteri, dan para pejabat. Alfred sedang mengobrol bersama seorang pria tampan yang mengenakan pakaian biru.Begitu melihat Nyonya Kartika, semua orang beranjak dari kursi dan memberi salam, termasuk Kaisar.Nyonya Kartika langsung bergembira. Nyonya Kartika sering dipuji dan dihormati oleh nyonya-nyonya yang lain, tetapi jarang bisa berinteraksi dengan pejabat pemerintah. Sekarang ketika para pejabat memberi salam padanya, ego Nyonya Kartika terpenuhi.Nyonya Kartika bahkan melupakan apa yang dia pikirkan di kereta kuda tadi. Setelah semua orang memberi salam, Nyonya Kartika duduk di kursi utama.Wah! Nyonya Kartika telah memperoleh kemakmuran dan kemuliaan selama seumur hidup, tetapi belum pernah dihormati oleh pejabat pemerintah dan Tuan Andi sang tokoh legendaris seperti yang terjadi hari ini.Gawat! Kesan baiknya terhadap Intan bertambah lagi.Setelah pelayan menyajikan teh, Andi menghampiri Intan dan berbisik, "Sanjungan adalah cara terbaik untu
Intan bersyukur pada Andi. Intan tersenyum saat bergurau, "Kalau tuan-tuan sekalian begitu menyukai lukisan Kak Andi, kalian pasti akan diam-diam memarahiku kalau aku tidak mau jual.""Tidak berani, tidak berani." Kepala Departemen Militer, Daniel Limanta, tersenyum. Lalu, Daniel berseru dengan lantang, "Kami tidak akan memarahi Jenderal Intan kalau Jenderal tidak mau jual. Siapa yang berani memarahi Jenderal, aku marahi dia langsung."Bercanda? Bagaimana bisa jenderal muda yang begitu unggul dimarahi? Orang yang memarahi Intan berarti memusuhi Departemen Militer.Di luar, keluarga dari para pejabat saling memandang setelah mendengar ucapan Daniel.Mereka tahu bahwa Intan telah mencetak prestasi perang. Akan tetapi, Intan adalah seorang wanita. Berapa banyak pria yang benar-benar menghormati Intan?Ucapan Daniel terdengar seperti gurauan, tetapi ekspresinya serius.Nyonya-nyonya yang telah mencemooh Intan bersama Putri Agung mulai menyesal. Jika omongan mereka tersebar luas dan menying
Terhadap Intan yang mendapat sorot perhatian hari ini, walau merasa iri, para nyonya tahu bahwa Andi membela Intan dengan kepopulerannya.Dengan kasih sayang Andi terhadap Intan, terlepas dari yang lain, para pejabat akan menjunjung tinggi Intan.Apalagi para pecinta lukisan seperti Wisnu. Jika mereka ingin mendapatkan lukisan karya Andi lagi, mereka harus sering berinteraksi dengan Intan.Sikap dari Kaisar, Rahman, dan Daniel pun sudah jelas hari ini. Mereka sangat mengapresiasi Intan. Itu bukan hanya karena Tuan Andi.Tidak dapat dipungkiri bahwa Intan yang dulunya dihina sebagai wanita buangan telah menjadi populer di ibu kota.Setelah semua orang membeli lukisan, Erik dibawa keluar untuk memberi salam pada Kaisar dan yang lain.Intan secara khusus membiarkan Erik tampil di depan publik sebagai calon kepala Keluarga Bangawan Belima.Erik yang mungil berdiri tegak, mengingatkan orang-orang pada putra-putra Keluarga Belima yang dulu.Kemudian, Intan menuntun Nyonya Kartika dan nyonya-