Share

Bab 305

Intan bersyukur pada Andi. Intan tersenyum saat bergurau, "Kalau tuan-tuan sekalian begitu menyukai lukisan Kak Andi, kalian pasti akan diam-diam memarahiku kalau aku tidak mau jual."

"Tidak berani, tidak berani." Kepala Departemen Militer, Daniel Limanta, tersenyum. Lalu, Daniel berseru dengan lantang, "Kami tidak akan memarahi Jenderal Intan kalau Jenderal tidak mau jual. Siapa yang berani memarahi Jenderal, aku marahi dia langsung."

Bercanda? Bagaimana bisa jenderal muda yang begitu unggul dimarahi? Orang yang memarahi Intan berarti memusuhi Departemen Militer.

Di luar, keluarga dari para pejabat saling memandang setelah mendengar ucapan Daniel.

Mereka tahu bahwa Intan telah mencetak prestasi perang. Akan tetapi, Intan adalah seorang wanita. Berapa banyak pria yang benar-benar menghormati Intan?

Ucapan Daniel terdengar seperti gurauan, tetapi ekspresinya serius.

Nyonya-nyonya yang telah mencemooh Intan bersama Putri Agung mulai menyesal. Jika omongan mereka tersebar luas dan menying
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hanitri Astuti
hahaha... lucu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status