Share

Bab 295

Intan menggandeng tangan Andi dengan penuh semangat dan membombardirnya dengan pertanyaan. "Kak Andi dari mana? Dari Gunung Pir? Kenapa hanya Kak Andi sendiri? Di mana Guru? Di mana senior yang lain?"

Andi mengetuk kepala Intan dengan tatapan penuh kasih sayang. "Kakak tidak datang dari Gunung Pir, tapi dari Kota Uldi. Desni akan sampai dalam beberapa hari lagi dari Negara Lonis. Desni mengawasi pergerakan Negara Lonis selama ini. Dari surat kiriman merpatinya, Desni sudah mendapat banyak informasi."

"Kak Desni juga akan datang? Bagus sekali." Intan tersenyum berseri-seri karena girang.

Paman Toni membawakan mantel ke aula utama dan baru ingat bahwa ada perapian di aula utama. Mantel itu tidak diperlukan. Jadi, Paman Toni berdiri di ambang pintu dan menatap Tuan Andi legendaris itu. Paman Toni terharu sampai ingin menangis. Ingin sekali Paman Toni pergi mengambil alat tulis di ruang kerja dan meminta Tuan Andi menuliskan kaligrafi untuknya. Dia pasti akan menjadikan karya itu sebagai h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status