Share

Bab 217

Intan mengangkat alis dengan cuek sembari menatap wajah Putri Agung yang penuh kemarahan. Dari sudut mata, Intan melihat pelayan di samping mengadang di depan Putri Agung dan berteriak, "Pengawal, pengawal!"

Intan tersenyum. "Putri Agung, tidak perlu repot-repot. Aku hanya datang untuk mengembalikan barang."

Tatapan mata Putri Agung menjadi suram ketika melihat plakat kesucian yang dipegang oleh Intan. Barang itu masih disimpan?

Bukankah seharusnya sudah dilempar dengan marah setelah diterima? Putri Agung berpikir Intan hanya sekadar mengancam di hari itu. Alhasil, plakat kesucian itu benar-benar masih disimpan.

Kepala pengawal hendak berlari ke dalam bersama pasukannya, tetapi Putri Agung membentak, "Mundur, jaga di depan pintu."

Hanya orang terdekat Putri Agung yang tahu tentang plakat kesucian itu.

Terutama itu bukan pengawal halaman dalam kepercayaan Putri Agung, melainkan pengawal halaman luar yang paling tidak bisa menjaga mulut. Terkadang, hanya minum beberapa gelas arak saja me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status