Seorang pelanggan mengenali bahwa orang yang membantah itu adalah kepala pengawas badan astrologi.Seketika, orang-orang menjadi heboh. Jika hari pernikahan ditentukan oleh kepala pengawas badan astrologi, bagaimana mungkin ditetapkan dalam masa berkabung?Kepala pengawas badan astrologi memarahi pendongeng yang terbengong, "Siapa yang menyuruhmu menjelek-jelekkan Kediaman Bangsawan Belima? Tujuh pahlawan dari keluarga Adipati Marko sudah gugur semua di Manuel. Jenderal Intan diangkat menjadi jenderal wanita, sudah berkali-kali mencetak prestasi besar di medan perang dan membantu Raja Aldiso merebut kembali Manuel. Warga Negara Runa yang memiliki rasa patriotisme pasti akan menghormati Kediaman Bangsawan Belima. Tapi kamu malah menyebarkan kebohongan di sini dan memfitnah Jenderal Intan sebagai orang tidak berbakti. Apa tujuanmu?"Seseorang bertanya, "Jangan-jangan kamu pengintai dari negara musuh dan sengaja mau menjelek-jelekkan Jenderal Intan?"Pelanggan yang lain menyahut, "Mungkin
Tidak sulit untuk mengarahkan penelitian ke Kediaman Putri Agung.Di antara begitu banyak orang yang disogok oleh Putri Agung, pasti ada beberapa yang penakut. Setelah diinterogasi beberapa kali di kantor pemerintah, mereka mengakui segala hal.Dikarenakan kasus itu melibatkan Kediaman Putri Agung, Hendri memberi perintah untuk memberhentikan penyelidikan secara sementara. Lalu, Hendri pergi ke Kediaman Adipati Belima untuk mencari Intan.Saat Intan menikah, resepsi pernikahan tidak diadakan secara besar-besaran, melainkan secara sederhana. Keluarga Bangsawan Kosasih hanya mengutus Nyonya Amelia untuk memberikan hadiah pernikahan, tetapi tidak ada yang menghadiri acara pernikahan Intan.Intan dan Hendri hanya pernah bertemu beberapa kali. Intan telah merantau di usia muda dan jarang berada di ibu kota.Saat Intan pulang dari Gunung Pir, nyonya dari Keluarga Bangsawan Kosasih sering mengunjungi kakak ipar kedua Intan. Hendri pernah datang satu atau dua kali. Pada saat itu, Intan sedang
Tangan Intan yang diletakkan di atas lutut dikepal. Intan mengiakan dengan suara parau, lalu memalingkan wajah, walau itu tidak sopan.Melihat reaksi Intan, Hendri tiba-tiba menyesal datang ke sana. Mungkin mereka belum siap untuk menemui satu sama lain.Pria seperti Hendri pun sulit untuk menahan air mata, apalagi gadis berumur 18 tahun.Walau Intan telah maju ke medan perang dan membunuh musuh, Intan sangat bergantungan pada kerabatnya. Dulu, Intan adalah buah hati yang disayangi semua kerabat. Kini, hanya tersisa Intan sendiri.Sekalipun Intan sudah menjadi gagah berani dan dapat membunuh musuh luar, hati Intan tetap akan merasa sedih dan sakit.Hendri tidak pernah ingin mengingat kembali adegan itu, juga tidak berani.Mungkin sudah saatnya untuk menghadapi. Jika tidak, hatinya akan selalu perih setiap kali mengingat kembali hal itu.Hendri angkat bicara, tetapi suaranya tidak bisa kembali seperti biasa. "Masa lalu, biarlah ... berlalu. Kita harus memandang ke depan. Dengar-dengar,
Saat Putri Chelsea menikah dengan Adipati Adam, Adipati Adam masih menjadi Putra Bangsawan Keluarga Bangsawan Winata. Setelah ayahnya meninggal, Adam mewarisi gelar adipati tersebut.Setelah Adam menjadi adipati, Putri Chelsea menjadi nyonya adipati. Kondisi keluarga itu ... jika bukan karena ada Nyonya Falensia, mungkin reputasi dari keluarga bangsawan itu akan hancur.Adipati Adam memiliki tiga saudara, tetapi Putri Chelsea tidak akur dengan mereka semua. Saat baru menikah, Putri Chelsea bertindak semena-mena di rumah karena statusnya sebagai putri dan mencoba untuk mencampuri urusan para pria di pemerintahan.Alhasil, Putri Chelsea gagal dan membuat kekacauan sehingga dibenci orang-orang. Putri Chelsea juga telah menghabiskan banyak uang.Nyonya Falensia yang tengah dalam masa pemeliharaan langsung pingsan saking marah. Setelah itu, mereka mengundang Tabib Riel untuk mengobati Nyonya Falensia. Walau sakit, Nyonya Falensia tetap mengurus rumah.Keluarga bangsawan seperti mereka tidak
Petugas dari prefektur ibu kota tentu juga pergi ke Kediaman Putri Agung. Bagaimanapun, orang yang ditunjuk oleh para pendongeng adalah pengurus Kediaman Putri Agung. Sesuai prosedur, prefektur ibu kota harus pergi menanyakan.Dikarenakan status Putri Agung, Hendri pergi secara pribadi dengan sikap bernegosiasi.Benar saja, Putri Agung asal menyerahkan seseorang sebagai kambing hitam. Tanpa bertele-tele, Hendri langsung membawanya pulang.Adapun para pendongeng, mereka semua dibebaskan untuk sementara. Akan tetapi, mereka diminta untuk menjelaskan desas-desus dalam waktu tiga hari, serta harus pergi ke Kediaman Bangsawan Belima untuk meminta maaf dan memberi kompensasi pada Nona Intan.Prefektur ibu kota telah secara terbuka pergi ke Kediaman Bangsawan Winata untuk mencari Putri Chelsea. Sekalipun Putri Agung mencari kambing hitam, keterlibatan Putri Chelsea sudah mutlak.Sebenarnya, memberi waktu tiga hari bagi para pendongeng untuk memberi penjelasan adalah memberi waktu bagi Putri A
Dari mata Intan yang jernih dan lugas, Nyonya Falensia tahu ucapan Intan sangat tulus. Intan tidak menyalahkan Keluarga Bangsawan Winata karena hal tersebut.Nyonya Falensia pun lega.Terlepas dari yang lain, Nyonya Falensia tidak ingin membuat musuh. Baik Raja Aldiso atau Keluarga Adipati Belima, Nyonya Falensia tidak ingin bermusuhan dengan mereka.Setidaknya dengan prestasi perang yang telah mereka raih, mereka semua adalah orang yang patut dihormati. Keluarga Bangsawan Winata seharusnya berteman dengan orang seperti mereka, bukan menumbuhkan perselisihan dengan mereka.Nyonya Falensia mengembuskan napas. "Nona Intan sangat bijak, tapi aku sungguh merasa bersalah. Kalau kepala pengawas badan astrologi tidak memberi penjelasan terkait hal ini, mungkin Nona akan dimaki sebagai orang tidak berbakti untuk seumur hidup. Ini adalah pukulan fatal bagi siapa pun."Namun, Intan menggelengkan kepala. "Nyonya, itu bukan pukulan apa-apa bagiku, hanya gosip."Bukan apa-apa?Nyonya Falensia menat
Nyonya Falensia berujar, "Kamu tidak salah kalau kenyataannya memang seperti itu. Pada hari itu, ibumu memberikan gelang ini padaku setelah aku berdebat, walau ibumu sangat menyukai gelang ini. Toko Aurum mengembalikan semua uang ibumu. Penyelesaian masalah ini cukup baik."Intan tahu bahwa ada lanjutannya. Intan tidak bertanya, menunggu Nyonya Falensia bercerita lebih lanjut.Nyonya Falensia agak malu-malu. "Setelah bawa gelang itu pulang, aku baru sadar. Gelang yang kupesan punya lima permata, tapi ada enam permata di gelang ini. Ini jelas bukan gelang yang kupesan. Lalu, aku menyuruh pelayan untuk menanyakan pada Toko Aurum. Barulah diketahui bahwa pengrajin emas yang membuat gelangku kabur membawa gelangku. Gelang ini adalah gelang pesanan ibumu, katanya sebagai harta bawaanmu. Toko Aurum tidak memberitahukan hal ini karena ada pelanggan lain di hari itu, tidak baik untuk mengungkapkan ada pengrajin emas yang kabur membawa perhiasan. Mereka berencana untuk datang ke rumah dan menje
Nyonya Falensia bersikeras hanya menerima satu tahil. Tidak peduli apa yang Intan katakan, Nyonya Falensia enggan menerima lebih dari itu.Intan pun pasrah.Sebelum pergi, Nyonya Falensia berkata, "Aku berjodoh dengan Nona. Kalau ada waktu, Nona bisa bertamu ke rumah atau aku datang ke sini untuk mengobrol denganmu."Implikasinya adalah keluarga mereka akan berinteraksi dekat ke depannya.Tentu saja Intan tahu itu bukan perbuatan menjilat. Intan tahu sedikit banyak tentang Keluarga Bangsawan Winata. Mereka tidak perlu menjilat siapa pun karena mereka adalah keluarga bangsawan. Banyak keturunan mereka yang menduduki jabatan di pemerintah, juga banyak yang memiliki kekuasaan tinggi.Bagaimanapun, lebih baik punya banyak teman daripada punya musuh lebih. Lagi pula, ada insiden gelang itu.Intan tersenyum seraya mengangguk, lalu mengantar Nyonya Falensia keluar. "Aku berjodoh dengan Nyonya, tentu saja aku setuju."Setelah Nyonya Falensia pergi, Intan pergi ke Paviliun Minsir, kediaman mend