Saat Putri Chelsea menikah dengan Adipati Adam, Adipati Adam masih menjadi Putra Bangsawan Keluarga Bangsawan Winata. Setelah ayahnya meninggal, Adam mewarisi gelar adipati tersebut.Setelah Adam menjadi adipati, Putri Chelsea menjadi nyonya adipati. Kondisi keluarga itu ... jika bukan karena ada Nyonya Falensia, mungkin reputasi dari keluarga bangsawan itu akan hancur.Adipati Adam memiliki tiga saudara, tetapi Putri Chelsea tidak akur dengan mereka semua. Saat baru menikah, Putri Chelsea bertindak semena-mena di rumah karena statusnya sebagai putri dan mencoba untuk mencampuri urusan para pria di pemerintahan.Alhasil, Putri Chelsea gagal dan membuat kekacauan sehingga dibenci orang-orang. Putri Chelsea juga telah menghabiskan banyak uang.Nyonya Falensia yang tengah dalam masa pemeliharaan langsung pingsan saking marah. Setelah itu, mereka mengundang Tabib Riel untuk mengobati Nyonya Falensia. Walau sakit, Nyonya Falensia tetap mengurus rumah.Keluarga bangsawan seperti mereka tidak
Petugas dari prefektur ibu kota tentu juga pergi ke Kediaman Putri Agung. Bagaimanapun, orang yang ditunjuk oleh para pendongeng adalah pengurus Kediaman Putri Agung. Sesuai prosedur, prefektur ibu kota harus pergi menanyakan.Dikarenakan status Putri Agung, Hendri pergi secara pribadi dengan sikap bernegosiasi.Benar saja, Putri Agung asal menyerahkan seseorang sebagai kambing hitam. Tanpa bertele-tele, Hendri langsung membawanya pulang.Adapun para pendongeng, mereka semua dibebaskan untuk sementara. Akan tetapi, mereka diminta untuk menjelaskan desas-desus dalam waktu tiga hari, serta harus pergi ke Kediaman Bangsawan Belima untuk meminta maaf dan memberi kompensasi pada Nona Intan.Prefektur ibu kota telah secara terbuka pergi ke Kediaman Bangsawan Winata untuk mencari Putri Chelsea. Sekalipun Putri Agung mencari kambing hitam, keterlibatan Putri Chelsea sudah mutlak.Sebenarnya, memberi waktu tiga hari bagi para pendongeng untuk memberi penjelasan adalah memberi waktu bagi Putri A
Dari mata Intan yang jernih dan lugas, Nyonya Falensia tahu ucapan Intan sangat tulus. Intan tidak menyalahkan Keluarga Bangsawan Winata karena hal tersebut.Nyonya Falensia pun lega.Terlepas dari yang lain, Nyonya Falensia tidak ingin membuat musuh. Baik Raja Aldiso atau Keluarga Adipati Belima, Nyonya Falensia tidak ingin bermusuhan dengan mereka.Setidaknya dengan prestasi perang yang telah mereka raih, mereka semua adalah orang yang patut dihormati. Keluarga Bangsawan Winata seharusnya berteman dengan orang seperti mereka, bukan menumbuhkan perselisihan dengan mereka.Nyonya Falensia mengembuskan napas. "Nona Intan sangat bijak, tapi aku sungguh merasa bersalah. Kalau kepala pengawas badan astrologi tidak memberi penjelasan terkait hal ini, mungkin Nona akan dimaki sebagai orang tidak berbakti untuk seumur hidup. Ini adalah pukulan fatal bagi siapa pun."Namun, Intan menggelengkan kepala. "Nyonya, itu bukan pukulan apa-apa bagiku, hanya gosip."Bukan apa-apa?Nyonya Falensia menat
Nyonya Falensia berujar, "Kamu tidak salah kalau kenyataannya memang seperti itu. Pada hari itu, ibumu memberikan gelang ini padaku setelah aku berdebat, walau ibumu sangat menyukai gelang ini. Toko Aurum mengembalikan semua uang ibumu. Penyelesaian masalah ini cukup baik."Intan tahu bahwa ada lanjutannya. Intan tidak bertanya, menunggu Nyonya Falensia bercerita lebih lanjut.Nyonya Falensia agak malu-malu. "Setelah bawa gelang itu pulang, aku baru sadar. Gelang yang kupesan punya lima permata, tapi ada enam permata di gelang ini. Ini jelas bukan gelang yang kupesan. Lalu, aku menyuruh pelayan untuk menanyakan pada Toko Aurum. Barulah diketahui bahwa pengrajin emas yang membuat gelangku kabur membawa gelangku. Gelang ini adalah gelang pesanan ibumu, katanya sebagai harta bawaanmu. Toko Aurum tidak memberitahukan hal ini karena ada pelanggan lain di hari itu, tidak baik untuk mengungkapkan ada pengrajin emas yang kabur membawa perhiasan. Mereka berencana untuk datang ke rumah dan menje
Nyonya Falensia bersikeras hanya menerima satu tahil. Tidak peduli apa yang Intan katakan, Nyonya Falensia enggan menerima lebih dari itu.Intan pun pasrah.Sebelum pergi, Nyonya Falensia berkata, "Aku berjodoh dengan Nona. Kalau ada waktu, Nona bisa bertamu ke rumah atau aku datang ke sini untuk mengobrol denganmu."Implikasinya adalah keluarga mereka akan berinteraksi dekat ke depannya.Tentu saja Intan tahu itu bukan perbuatan menjilat. Intan tahu sedikit banyak tentang Keluarga Bangsawan Winata. Mereka tidak perlu menjilat siapa pun karena mereka adalah keluarga bangsawan. Banyak keturunan mereka yang menduduki jabatan di pemerintah, juga banyak yang memiliki kekuasaan tinggi.Bagaimanapun, lebih baik punya banyak teman daripada punya musuh lebih. Lagi pula, ada insiden gelang itu.Intan tersenyum seraya mengangguk, lalu mengantar Nyonya Falensia keluar. "Aku berjodoh dengan Nyonya, tentu saja aku setuju."Setelah Nyonya Falensia pergi, Intan pergi ke Paviliun Minsir, kediaman mend
Putri Chelsea kembali menginap di Kediaman Putri Agung. Putri Agung dan Putri Chelsea dimaki-maki. Betapa mereka bergembira saat masyarakat memaki Intan, betapa mereka marah sekarang.Terutama saat informasi tentang selir di Kediaman Putri Agung tersebar keluar. Selain marah, Putri Agung mulai meragukan apakah pelayan kepercayaannya yang mengekspos informasi atau bukan.Putri Agung menyelidiki semua orang satu per satu. Kediaman Putri Agung menjadi kacau selama beberapa waktu. Selain itu, Putri Chelsea yang murung karena bertengkar dengan keluarga suami melampiaskan kemarahannya pada pelayan di Kediam Putri Agung setiap hari.Putri Chelsea berpikir Adipati Adam akan menjemputnya pulang setelah dia menginap beberapa hari di Kediaman Putri Agung. Alhasil, bukan hanya Adipati Adam, bahkan tidak ada pelayan Keluarga Bangsawan Winata yang datang. Sebaliknya, ada kabar bahwa Nyonya Falensia telah pergi ke Kediaman Adipati Belima untuk meminta maaf kepada Intan.Putri Chelsea sangat jengkel.
Pada pertengahan bulan Agustus, menjelang festival bulan, Alfred belum kunjung pulang.Sudah sebulan sejak Alfred pergi. Intan merasa aneh. Bukankah Alfred hanya pergi untuk memberitahukan soal pernikahan mereka?Perjalanan dari ibu kota menuju Gunung Pir hanya memakan waktu tiga hari. Perjalanan pulang pergi, ditambah waktu menginap selama beberapa hari, Alfred seharusnya sudah kembali dalam waktu sepuluh hari.Mungkinkah terjadi sesuatu di Gunung Pir?Tepat saat itu, Intan menerima pesan dari Marsila. Marsila menulis beberapa lembar surat dengan penuh semangat untuk menceritakan kejadian-kejadian seru di Gunung Pir. Marsila juga menceritakan bahwa Ranto mendapat hukuman kurungan dari Guru setelah pulang membeli kosmetik, tetapi tidak mendapat hukuman pukulan.Intan menang.Dalam surat, Marsila mengucapkan selamat kepada Intan yang akan menikah. Ketika Intan menikah, rekan-rekan di Gunung Pir akan memberikan hadiah besar pada Intan.Kabar pernikahan Intan telah tersebar di Gunung Pir.
Untuk makan siang, Intan hanya makan semangkuk bubur ayam. Lalu, Intan pergi ke rumah peringatan arwah untuk berziarah.Terdapat balai leluhur di keluarga bangsawan seperti Keluarga Belima. Papan arwah orang tua beserta kakak dan kakak ipar Intan diabadikan di balai leluhur, tetapi wanita tidak boleh masuk ke dalam untuk berziarah, hanya bisa bersujud di luar pintu.Satu-satunya cara bagi wanita untuk memasuki balai leluhur adalah dengan papan arwah setelah meninggal. Sayangnya, Intan tidak akan bisa karena adalah anak perempuan. Hanya papan arwah menantu Keluarga Belima yang bisa diabadikan di balai leluhur.Oleh karena itu, setelah ayah dan kakak gugur di medan perang, ibu mendirikan rumah peringatan arwah di rumah untuk mengabadikan papan arwah ayah dan kakak sehingga praktis untuk berziarah dari waktu ke waktu.Setelah Insiden Pembantaian Keluarga Belima, Intan juga mengabadikan papan arwah ibu beserta para kakak ipar dan keponakan di rumah peringatan arwah.Paman Toni sudah menyia