Mendengar itu, Kaisar mengayun tangannya. "Bibi, tenang dulu. Intan memang bersalah karena menerobos ke Kediaman Putri Agung dan memaki Bibi, itu bukan perbuatan yang pantas bagi nona bangsawan. Bagaimana Intan memaki Bibi? Apa ada saksi? Ayo Bibi katakan agar aku bisa menegakkan keadilan untuk Bibi. Terkait Intan memfitnah Bibi memberikan plakat kesucian, aku akan menyuruh prefektur ibu kota melakukan penyelidikan. Kalau terbukti Intan mengarangnya untuk memfitnah Bibi, aku pasti akan menghukum Intan.""Saksi? Ada banyak sekali, semua orang di Kediaman Putri Agung bisa bersaksi. Intan menerobos ke dalam, pengawal pun tidak bisa menghentikannya. Orang-orang di Kediaman Putri Agung juga mendengar Intan memakiku."Putri Agung tertegun sejenak. "Tentang plakat kesucian, tidak perlu menyuruh prefektur ibu kota menyelidikinya. Akan lebih heboh lagi kalau dilakukan penyelidikan secara besar-besaran. Masyarakat itu bodoh, pasti percaya kalau pemerintah melakukan penyelidikan. Sekalipun terbuk
Melihat kemarahan dan kemaluan di wajah Putri Agung, Nyonya Kartika merasa sangat gembira. Akhirnya Putri Agung kalah.Sebenarnya, Nyonya Kartika juga tidak mengerti mengapa tidak dapat menghukum Intan dengan alasan itu. Menghina keluarga kekaisaran adalah pelanggaran berat.Akan tetapi, Putri Agung tiba-tiba terdiam. Jelas bahwa Intan tidak dapat dihukum.Kebenaran hal itu bisa diketahui setelah dia menanyai kakak nanti. Nyonya Kartika dengan girang menyaksikan kemarahan Putri Agung.Pada akhirnya, Putri Agung pergi dengan gusar. Setelah masuk ke istana, Putri Agung baru paham bahwa Intan berani bertindak semena-mena karena didukung oleh Ibu Suri dan Kaisar, bukan hanya Alfred saja.Tidak heran Intan begitu congkak.Setelah Putri Agung pergi, Kaisar memijat kening seraya menghela napas. "Kelihatannya, masalah plakat kesucian itu memang benar. Bibi sungguh keterlaluan.Ibu Suri tampak marah. "Aku pun ingin menamparnya. Dia semena-mena, bodoh, kejam, dan egois. Dia benar-benar mempermal
Bagaimana mungkin Ibu Suri tidak mengetahui isi pikiran adiknya? Ibu Suri langsung menegur, "Sebentar lagi kamu akan pindah ke Kediaman Aldiso dan tinggal bersama Alfred. Kalau ada yang bingung, jangan merebut kekuasaan untuk mengurus masalah internal atau eksternal. Intan akan mengurusnya setelah menikah ....""Kakak, tidak bisa begitu." Nyonya Kartika memotong perkataan Ibu Suri dan bersikap serius. "Mana ada menantu yang mengurus rumah setelah baru menikah? Aku tidak percaya pada Intan. Hanya kita kakak beradik di sini, aku jujur saja. Aku tidak suka Intan, tidak ingin dia jadi menantuku, apalagi membiarkan Intan mengurus Kediaman Aldiso.""Oh? Kamu yang urus?" Ibu Suri mengangkat alis. "Baik. Mulai besok, aku akan minta Permaisuri menyerahkan kekuasaan atas harem padamu, biar dia bisa istirahat. Coba kamu urus beberapa hari.""Aku bukannya tidak pernah mengurus harem, aku sering membantu Permaisuri. Lagi pula, memangnya aku tidak pernah bantu saat Kakak mengurus harem?""Ya, kamu s
Hal itu memang merupakan perbuatan Putri Agung. Putri Agung gagal meminta Kaisar menghukum Intan karena telah menghina keluarga kekaisaran, maka Putri Agung ingin memberi pelajaran pada Intan menggunakan caranya sendiri.Bukankah warga ibu kota memuji Intan karena berbakti? Kalau begitu, lihat apakah anak gadis yang menikah selama masa berkabung atas kematian ayahnya akan dicemooh oleh para warga atau tidak.Pengurus Kediaman Putri Agung, Bibi Reani, dengan girang masuk untuk melapor, "Putri Agung, Putri Chelsea, informasinya sudah menyebar, sedang marak diperbincangkan di kedai teh dan restoran. Hampir semua orang memarahi Intan.""Hampir semua orang? Bukan semua?" Tatapan mata Putri Chelsea sedingin es. "Masih ada warga yang membela Intan?"Bibi Reani berujar, "Putri Chelsea, memang ada beberapa rakyat jelata yang membela Intan. Mereka bilang Intan sudah berkabung selama 24 bulan dari kematian ayahnya saat Intan menikah."Putra-putri harus berkabung selama 3 tahun dari kematian orang
Putri Agung tersenyum. Ya, sudah saatnya mengambil uang dari pohon uang itu.Nyonya Kartika yang berada di Istana Palacio tiba-tiba bersin. Ketika Nyonya Kartika ingin tidur siang, pelayan melapor bahwa Putri Agung dan Putri Chelsea datang.Dayang Gita mengernyit. Pada dasarnya, dapat ditebak mengapa mereka datang bersama-sama.Beberapa tahun lalu, Putri Chelsea dan Selir Deswita bersama-sama membuka sebuah toko kosmetik sehingga mereka mendapat sejumlah profit.Mendengar mereka memperoleh profit, Nyonya Kartika yang tidak mau kalah juga ingin membuka toko. Akan tetapi, pada saat ini, Nyonya Kartika tidak ingin membuka toko bersama Putri Chelsea, melainkan bersama keponakannya.Namun, Putri Chelsea datang dan mengatakan punya formula rahasia. Kosmetik yang dihasilkan tidak kalah bagusnya dengan kosmetik di istana. Putri Chelsea menyuruh Nyonya Kartika mengeluarkan tiga ribu tahil agar mereka membuka toko kosmetik bersama-sama.Tentu saja Nyonya Kartika tidak memercayai Putri Chelsea. L
Dengan uang yang diperoleh dari Nyonya Kartika, Putri Agung menyuruh pendongeng di kedai teh dan restoran untuk membesarkan perihal Intan yang tidak menyelesaikan masa berkabung.Melihat Kediaman Bangsawan Belima tidak memberi respons, bahkan mengurung diri di kediaman, Putri Agung sangat bergembira karena mengira Intan takut pada makian orang-orang.Menentang Putri Agung seperti semut melawan gajah.Dalam kesempatan itu, Putri Agung masuk ke istana dan memberi tahu Kaisar bahwa jika Alfred menikahi Intan, itu akan menjadi potensi bahaya terhadap tahta kekaisarannya. Demi perdamaian negara, Kaisar tidak boleh membiarkan Intan menikah dengan Alfred.Putri Agung berpikir Kaisar akan merenungkan hal itu. Alhasil, Kaisar berkata dengan wajah masam, "Apa yang Bibi katakan? Alfred dan Intan adalah jenderal pembela tanah air dan telah merebut kembali Manuel. Mereka setia kepadaku dan kepada pemerintahan. Selain itu, Alfred dan aku sangat dekat dari kecil. Alfred tidak akan punya niat lain. Bi
Seorang pelanggan mengenali bahwa orang yang membantah itu adalah kepala pengawas badan astrologi.Seketika, orang-orang menjadi heboh. Jika hari pernikahan ditentukan oleh kepala pengawas badan astrologi, bagaimana mungkin ditetapkan dalam masa berkabung?Kepala pengawas badan astrologi memarahi pendongeng yang terbengong, "Siapa yang menyuruhmu menjelek-jelekkan Kediaman Bangsawan Belima? Tujuh pahlawan dari keluarga Adipati Marko sudah gugur semua di Manuel. Jenderal Intan diangkat menjadi jenderal wanita, sudah berkali-kali mencetak prestasi besar di medan perang dan membantu Raja Aldiso merebut kembali Manuel. Warga Negara Runa yang memiliki rasa patriotisme pasti akan menghormati Kediaman Bangsawan Belima. Tapi kamu malah menyebarkan kebohongan di sini dan memfitnah Jenderal Intan sebagai orang tidak berbakti. Apa tujuanmu?"Seseorang bertanya, "Jangan-jangan kamu pengintai dari negara musuh dan sengaja mau menjelek-jelekkan Jenderal Intan?"Pelanggan yang lain menyahut, "Mungkin
Tidak sulit untuk mengarahkan penelitian ke Kediaman Putri Agung.Di antara begitu banyak orang yang disogok oleh Putri Agung, pasti ada beberapa yang penakut. Setelah diinterogasi beberapa kali di kantor pemerintah, mereka mengakui segala hal.Dikarenakan kasus itu melibatkan Kediaman Putri Agung, Hendri memberi perintah untuk memberhentikan penyelidikan secara sementara. Lalu, Hendri pergi ke Kediaman Adipati Belima untuk mencari Intan.Saat Intan menikah, resepsi pernikahan tidak diadakan secara besar-besaran, melainkan secara sederhana. Keluarga Bangsawan Kosasih hanya mengutus Nyonya Amelia untuk memberikan hadiah pernikahan, tetapi tidak ada yang menghadiri acara pernikahan Intan.Intan dan Hendri hanya pernah bertemu beberapa kali. Intan telah merantau di usia muda dan jarang berada di ibu kota.Saat Intan pulang dari Gunung Pir, nyonya dari Keluarga Bangsawan Kosasih sering mengunjungi kakak ipar kedua Intan. Hendri pernah datang satu atau dua kali. Pada saat itu, Intan sedang