Share

Bab 18

Aku pura-pura duduk di salah satu meja saat Varo menoleh padaku. Begitu dia membayar lalu keluar dari warung, aku menghela nafas lega. Sekarang tidak hanya keluarga Mas Aksa yang menjadi beban tetapi juga ambisi Varo untuk menguasai warung ini. Pikiranku jadi tambah kalut.

“Ayo kita naik ke atas mbak. Lagi lihatin siapa sih?” tanya Hanin yang langsung menarik tanganku untuk melangkah menaiki tangga menuju lantai dua.

“Tadi ada Varo yang baru beli makanan di warung ini. Karena penasaran aku berjalan mendekat dengan memakai masker. Aku tidak sengaja mendengar jika Varo ingin menguasai warung ini agar bisa di jadikan franchise. Lalu orang tuanya akan menerima Varo kembali.”

Hanin berdiri terpaku dengan mata membulat tidak percaya. Wajahnya sudah berubah merah menahan amarah. Aku menarik tangannya untuk duduk di tepi tempat tidur lalu memberikan segelas air agar Hanin lebih tenang. Sejenak kulihat Mawar dan Melati yang masih terlelap di tempat tidur.

“Kurang ajar,” desis Hanin lirih.

Buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status