Beranda / Thriller / Aku ADA / Jalan Nusa Indah

Share

Aku ADA
Aku ADA
Penulis: Rwi Alviani

Jalan Nusa Indah

Penulis: Rwi Alviani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-22 13:01:57

Bruak!

Suara sesuatu jatuh di atas, hingga membuat Anita terkejut. Dia baru saja pindah ke rumah barunya yang terletak di Jalan Nusa Indah 7A, yaitu di Singaraja. 

"Ada apa Kak?" tanya Akila.

"Kayak ada yang jatuh," jawabnya.

"Masa sih, emangnya ada kucing?" tanya Akila.

"Ah Kamu ada-ada saja." Anita naik ke atas, diikuti oleh Akila.

"Kok aneh ya? Gak ada apa-apa." Anita memegang lehernya.

"Kakak yakin mau tinggal di sini?" tanya Akila.

"Iya, La. Lagian Kamu, kan PKLnya dekat tempat ini. Engga ada ruginya juga kalau beli rumah, walaupun gak sebesar rumah Kita di Kota Swadaya." Anita dan Akila turun dengan melewati tangga.

"Iya, sih. Andai aja Mama sama Papa gak pisah," ucap Akila.

"Udah ya La, Kamu jangan pikirin itu lagi. Kita sebagai Anak memang ingin yang terbaik, tapi Mereka udah milih yang terbaik untuk diri Mereka." Anita kembali membereskan barang-barangnya.

Alika turut membantu Kakaknya untuk beres-beres, sekitar jam 16. 57 semuanya sudah selesai di kerjakan. Anita memesan makanan untuk Dia dan Akila, setelah makanan datang Anita memanggil Akila.

"Kila, makan dulu." Anita duduk di meja makan menunggu Akila.

Drap…drap…drap

Kila datang dari atas, Dia membawa minuman jeruk kesukaannya. Kila makan dengan lahap, sehingga membuat Anita terheran-heran.

"Pelan-pelan Kil," ucap Anita.

"Laper banget Kak." Akila lebih dulu menghabiskan makanannya, kemudian Dia kembali ke atas.

"Kenya? Tumben." Anita mengangkat telpon Kenya, sahabatnya ketika masih kuliah.

"Halo Nit," sapa Kenya.

"Halo Key, apa kabar?" tanya Anita.

"Kabar baik, Kamu sama Kila pindah ke mana?" tanya Kenya.

"Sorry ya, untuk saat ini Aku belum bisa ngasih tahu. Tapi, Kita baik-baik aja kok. Tolong Kamu rahasiakan ini dari Mama sama Papa, Aku ya termasuk dari Rendi." Anita terlihat terpaksa mematikan ponselnya.

"Gimana Key?" tanya Nora.

"Anita matikan teleponnya," jawab Kenya.

"Kasihan Mereka, padahal rindu banget suasana yang dulu." Nora duduk di sofa rumah Kenya.

"Iya, ngapain ya Mama-Papanya cerai? Padahal Anita sama Akila perlu banget support dari Mereka, apalagi Kila. Dia, kan masih labil dengan usia saat ini." Kenya menyeruput secangkir teh hangat.

"Udah malam, Aku nginep di sini aja gapapa, kan?" tanya Nora.

"Gapapa, justru Aku senang." Mereka menonton film malam itu, tanpa mengetahui telpon Kenya sedari tadi terus berdering.

Esok paginya Kenya bangun, Dia mendapati Nora yang sudah duduk di depan cermin. Kenya kemudian, masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. 

"Key, kayaknya tadi malam Kila telpon deh. Ada apa ya?" tanya Nora.

"Kila? Akila maksudnya?" tanya Kenya mengerucutkan alisnya.

"Iya," jawab Nora.

"Kok tumben," ucap Kenya.

Nora terlihat mencoba menghubungi Akila, tapi tidak ada yang mengangkat telepon. Kenya kemudian, mengecek telephon karena, merasa khawatir.

"Ya ampun, ternyata Anita juga telephon tadi malam." Kenya juga ikut mencoba menghubungi Anita.

"Gimana?" tanya Nora.

"Gak diangkat juga," jawab Kenya.

"Gimana dong? Kok firasat Aku gak enak ya," ucap Nora.

"Kalau nyusul Anita, Aku bingung gak tahu Mereka di mana," gumam Kenya.

"Terus Rendi?" tanya Nora.

"Rendi gak tahu, apalagi Rendi tuh udah dijodohin sama Mamanya yang galak itu," tutur Kenya.

"Ya, mungkin memang Rendi bukan jodohnya Anita kali," ucap Nora.

"Penasaran sama Tante Meli, emang secantik dan sebaik apa sih Cewe yang dibandingkan sama Anita?" tanya Kenya.

Muka Nora langsung berubah drastis setelah mendengar omongan Kenya, Dia memeriksa telephon. Menyadari Nora diam, kemudian Kenya meninggalkannya ke bawah.

"Key, Aku pulang sekarang ya," ucap Nora.

"Iya, hati-hati." Kenya menutup pintu rumahnya.

Kenya membuka gorden, sehingga terlihat Laki-laki yang menjemput Nora. Memakai helm membuat Kenya tidak tahu siapa Laki-laki tersebut.

"Siapa Laki-laki itu? Bukannya Nora bilang gak punya cowo ya?" batin Kenya.

Kenya naik ke atas, Dia menyiapkan tas beserta pakaiannya. Kenya berangkat ke rumah lama Anita untuk mencari informasi mengenai Mereka.

"Maaf Non Kenya, Bibi gak tahu ke mana Nona Anita dan Non Akila pergi," ucap Bi Ratih.

"Bi, bukannya sekarang Akila kelas XI SMK ya?" tanya Kenya.

"Iya. Non Akila harusnya sekarang PKL, tapi Mereka pergi diam-diam setelah tahu kalau Nyonya dan Tuan berpisah," tutur Bibi Ratih.

"Bibi yakin kalau cuma itu aja alasannya?" tanya Kenya.

"Maaf Non, Bibi gak bisa cerita apa-apa lagi. Bibi masuk dulu ya," ucap Bibi Ratih.

"Tunggu dulu Bi! ini masalahnya Kenya khawatir sama Mereka, tolonglah Bi." Kenya menatap Bibi Ratih dengan penuh penghayatan.

Bibi Ratih menghela nafasnya pelan, "Alamatnya di Jalan Nusa Indah 7A di Singaraja."

"Makasih banyak Bi." Kenya mencium tangan Bibi Ratih, kemudian Dia naik ke mobilnya.

Dari pukul 6.47 Kenya belum juga sampai, hingga pukul 12.05. Kenya baru sampai di Taman Kota, kemudian Dia memutuskan untuk membeli makanan. Kenya makan di warung terdekat dengan jalan raya, berbagai kendaraan tampak berlalu lalang.

"Dari mana Non?" tanya Ibu penjual Soto.

"Dari Kota Swadaya Bu," jawab Kenya sembari tersenyum.

"Pantas, style pakaiannya beda sekali," ucap Si Ibu.

"Hahahaha, biasa aja Bu. Bu ini sudah ada di Singaraja, kan?" tanya Kenya.

"Iya, ini Singaraja. Memang Non mau ke mana?" tanyanya.

"Saya mau ke Jalan Nusa Indah, Ibu tahu di mana?" tanya Kenya.

"Nusa Indah tinggal lurus saja, nanti ketemu pertigaan dan pasar Anyar. Non tinggal belok kanan, nah di sana Nusa Indah," tutur Ibu tersebut.

"Sudah dekat ya Bu?" tanya Kenya.

"Iya, sudah dekat. Non mau ngekos?" tanya Ibu tersebut.

"Engga Bu, Saya mau cari sahabat Saya. Dia tinggal sama Adiknya, memang Nusa Indah tempat kos?" tanya Kenya.

Kenya menyerahkan mangkok yang sudah selesai Dia pakai, kemudian minum air putih. Ibu tersebut merapikan mangkok, "Sebenarnya memang tempat kok. Tapi, sudah sepi."

"Maksudnya Bu?" tanya Kenya.

Ibu tersebut mendekat sembari berbisik, "Jangan bilang-bilang ya, di sana ada makhluk astral. Konon ada yang meninggal dunia dan rohnya masih ada di sana."

"Pppttt Ibu mah nakut-nakutin Saya," ucap Kenya.

"Engga Non, ini beneran. Ngapain Saya nakut-nakutin," ucapnya.

"Gini aja Bu, Kita berserah sama yang di atas. Ini Bu uangnya, tolong bungkus dua ya sekalian sama es lemonnya." Kenya membayar soto yang Dia beli, kemudian Ibu tersebut memberikan pesanan Kenya.

"Hati-hati ya, tapi pesan Ibu jangan diabaikan. Kalau sudah ngerasa ada yang aneh, langsung pergi saja dari sana," pesan Ibu penjual Soto tersebut.

"Iya Bu." Kenya masuk ke mobilnya.

"Bu, beli soto." Seseorang membuyarkan lamunan Ibu penjual Soto.

"Eh, Nak Arif. Ibu Kamu sudah sembuh?" tanyanya.

"Sudah membaik, ya gitu deh. Gak ngerti juga," jawabnya.

"Tadi, ada loh yang mau ke Jalan Nusa Indah." Ibu penjual Soto tersebut menyerahkan pesanan Arif.

"Siapa Bu?" tanya Arif.

"Non cantik, soalnya Ibu engga tahu namanya." Arif tercengang, kemudian pulang setelah membayar sotonya.

To be continue

Bab terkait

  • Aku ADA   Merinding

    Kenya melihat satu persatu alamat Nusa Indah, lalu Dia sampai di depan alamat yang sama seperti yang diberikan oleh Bibi Ratih. Dari luar memang tidak terlihat seperti kos, lebih mirip dengan rumah. Tempatnya asri dan bersih, kemudian Kenya menelpon Anita."Halo," jawab Anita."Aku ada di depan rumah Kamu," ucap Kenya."Siapa Kak?" tanya Akila."Kenya," jawabnya."Nit, Aku gak bakal kasih tahu sama Mama-Papa Kamu. Aku khawatir," ucap Kenya."Iya, sebentar." terlihat Anita ke luar dan membukakan pagar pada Kenya.Kenya memeluk Anita dengan haru, begitu juga Anita. Akila juga ikut keluar, Dia membantu Kenya membawa barang-barang. Mereka duduk di ruang tamu, Anita membawakan cemilan untuk Kenya."Eh, ini Aku sempat beli soto buat Kalian." Kenya memberikan soto dan teh lemon pada Anita."Repot banget sih, pakai bawa ginian." Anita menerima soto tersebut."Udah lama Kita gak kumpul bareng," ucap Kenya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Aku ADA   Gudang

    Kondisi di dapur baik-baik saja, tidak ada yang pecah. Mereka bertiga saling menatap, kemudian Anita masuk ke dapur untuk memastikan. Dia melihat ke kolong meja yang ada di dapur, kemudian Dia tersenyum."Ada apa, Kak?" tanya Akila, Dia yang kelihatan khawatir."Ternyata ada tikus, sepertinya Dia tidak sengaja melompat ke sini. Ada piring aluminium di sini," tutur Anita."Huh." Kenya dan Akila menghembuskan nafasnya, Mereka mendahului kembali ke meja makan.Anita memindahkan tikus tersebut ke luar, kemudian Dia bergabung bersama Akila dan Kenya. Mereka terlihat sesekali bercanda, setelah selesai makan."Kil, Kamu gak cari tempat PKL?" tanya Kenya, Dia mengkhawatirkan Akila."Pengen, sih. Kak Anita, gimana?" tanya Akila pada Anita."Sebenarnya bisa, Kil. Tapi, kayaknya di sini engga ada tempat PKL yang Kamu mau. Di mana ya?" tanya Anita."Kalau memang belum berani melepas Akila, sepertinya bisa pelatihan lewa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Aku ADA   Pingsan

    Prang!!Suara tersebut mengejutkan Anita, Dia melihat di sekitarnya. Anita menatap pintu di depannya, karena penasaran Dia membuka pintu tersebut."Ini gudang, tadi Aku berada di ruang tamu. Apa ketiduran terus jalan sambil tidur,ya?" tanya Anita, Dia melihat keadaannya.Anita mengambil sapu, Dia membersihkan gudang tersebut seorang diri. Secara spontan Anita menoleh, Dia seperti orang ketakutan. Anita memegang sapunya cukup erat, entah apa penyebabnya?"Kayaknya tadi ada yang menyentuh bahuku?" gumam Anita."Anita.""Siapa itu?" tanya Anita, Dia mundur perlahan, namun tubuhnya terdorong."Aw, siapa? Jangan main-main!" teriak Anita, Dia meraih saklar lampu.Dia terlihat kesal, karena tidak bisa menghidupkan lampu ganda, kemudian Anita menaruh sapunya. Dia meraih pintu gudang, tetapi tidak bisa di buka. Anita tidak berani melihat ke belakang, Dia mengusap lehernya."Kenapa udara tiba-tiba dingin di sin

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Aku ADA   Sumur Tua

    Akila dan Anita mendengar teriakkan dari Kenya, kemudian Mereka berdua lari ke lantai atas. Anita mengentuk pintu kamar mandi, namun Kenya tidak membukanya."Kenya, are you okay?" tanya Anita dari luar."Hah…hah…hah." Aku melihat ulat, sekarang tidak ada apa-apa." Kenya buru-buru mengganti pakaiannya, Dia ke luar dan memeluk Anita."Ada apa Key? Sepertinya Kamu sakit," ucap Anita, Dia menyentuh kening Kenya."Tidak, Aku hanya lelah. Mungkin, imunku sedang turun. Aku akan tidur, Kila temani Kakak ya," ucap Kenya pada Akila."Iya, Kak." setelah memastikan semuanya baik-baik saja, kemudian Anita mandi. Akila main catur online, sembari menunggu Anita selesai.Kenya membuka matanya, anehnya Dia berada di tempat yang begitu asing. Ada sesosok bayangan hitam melewatinya, Dia melihat ke sekelilingnya. "Anita! Akila!"Tidak ada yang menyahut, lantaran tempatnya seperti hutan dan semuanya hampir gelap gulita. Kenya m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Aku ADA   Tante Devi

    "Pak, tolong Adik Saya," ucap Anita pada Warga."Ya, sudah. Ayo Kita susul sebelum terlambat." Warga yang ronda lari mengejar Akila diikuti oleh Kenya dan Anita."Akila tunggu!" teriak Kenya, Dia panik saat melihat Akila hampir saja melompat ke sumur tersebut.Akila berhenti di pinggir, Dia masih membelakangi semua orang. Mendapatkan kesempatan untuk menolongnya, kemudian Anita menarik Akila, sehingga Akila jatuh menimpa Anita dalam keadaan tidak sadarkan diri."Pak, tolong." Anita meminta tolong, sehingga warga membantu mengangkat Akila. Untungnya lagi, Akila memakai baju yang utuh.Warga berhenti di depan rumah Anita, Mereka saling menoleh. Kenya terlihat memperhatikan sikap Mereka, kemudian Kenya menghampirinya."Pak, kenapa diam? Ayo, bantu sebentar bawa masuk Akila ke dalam." Kenya memecah keheningan."Maaf sebelumnya, apa Kalian bertiga tingg

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-25
  • Aku ADA   Menghindar

    "Memangnya di sini biasanya tidak sedingin ini?" tanya Kenya, Dia mencari tahu lebih banyak mengenai tempat itu dari Anita."Biasanya tidak." Anita membuka pintu, diikuti oleh Kenya.Sesudah memasuki rumah, udara dingin kembali menyeruak. Dingin yang tak biasa dan membuat bulu kuduk Kenya sampai merinding, padahal masih pagi. Mereka menaiki tangga, pintu kamar terkunci."Kenapa pintunya terkunci? Sebelumnya Kita sama-sama keluar,'kan?" tanya Anita, Dia tampak bingung."Permisi." Kenya mengetuk pintu."Kak Key!" teriak dari dalam."Itu…itu suara Akila. Kila, buka pintunya ini kakak." Anita mengetuk pintu, Dia sampai menangis, karena terharu dapat menemukan Akila."Kak Anita—Kak Key." Akila membuka pintu dan memeluk Mereka, Dia terlihat menangis juga."Akila—Kamu dari mana saja?" tanya Anita, Dia tidak berhenti me

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26
  • Aku ADA   Hadiah Dari Rendy

    "Kak Rendy mengakhiri telephon, ya, Kak?" tanya Akila, Dia juga terlihat kesal dengan cara Rendy, padahal sebelum menanyakan perihal musik yang terlalu keras itu, tidak ada istilah signal buruk."Iya, Kil. Bagaimana Kita akan menyampaikannya pada Anita? Dia pasti akan sedih mendengarnya." Aku tidak tahu bagaimana caranya menyampaikan, supaya Anita tidak sedih. Kalau hanya ngomong, sih tak ada sulitnya. Tapi, Aku mengerti sekali berada di posisinya."Kak, daripada Kita menyembunyikan ini. Lebih baik Kita bilang saja dengan jujur, dari awal Mereka pacaran. Kak Rendy memang terlihat kurang beres." Pasti Akila kesal pada Rendy, itu mungkin menjadi penyebab, Dia mengatakan hal tersebut tentang Rendy."Hem, mungkin memang tidak ada signal di sana. Tidak boleh salah menilai, sebelum melihat secara langsung. Tapi, apa alasannya Rendy tidak bisa datang?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-27
  • Aku ADA   Laki-laki Tua Misterius

    "Jadi, apa bisa di bilang itu bentuk permintaan maafnya?" tanyaku pada Anita, namun Dia belum menjawabnya.Anita terlihat murung, Dia duduk di sebelahku. Perlahan, namun pasti air matanya mengalir deras. Aku dan Akila tidak mampu berkata-kata, biarlah Anita membuang sampah di dalam dirinya untuk saat ini.Selain masalah dengan Rendy dan keluarganya, ada yang membuatku sangat takut. Bulu kudukku kembali merinding, ketika kuingat bagaimana kuntilanak itu mencekik Anita dan melemparku. Aku ingat sorot kemarahan itu, tapi kenapa? Apa Dia penunggu di sini? Jika, kuntilanak yang pernah Aku mimpikan hadir dan menyerangku, apakah kuntilanak yang menyelamatkanku dalam mimpi itu juga ada?Aku sibuk dengan alam pikiranku sendiri, kemudian Aku melihat Anita membuang hadiah yang diberikan oleh Rendy. Aku dan Akila saling menatap, Kami ha

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02

Bab terbaru

  • Aku ADA   Jalan-jalan Di Hutan Roh

    Akila yang baru sadar terlihat ketakutan. Tiba-tiba vas bunga jatuh, sehingga membuat Akila lari keluar dari rumah. "Kenapa aku di sini?" gumam Akila."Akila!" teriak Kenya.Kenya berlari menghampiri Akila, dia memeluk Akila. Awan mulai mendung, kemudian Kenya mengajak Akila masuk ke rumah."Ke—kenapa kita ke tempat ini lagi, kak?" tanya Akila ketakutan."Kil, kamu masih ingat?" tanya Kenya sedikit merasa cemas."Iya, aku ingat. Kak Anita…." Akila sama sekali tidak melanjutkan ucapannya, setelah melihat Anita.Akila memeluk pinggang Kenya, jelas Kenya dapat merasakan ketakutan yang saat ini Akila rasakan."Tenang, Kil. Everything will be okay," gumam Kenya.&nbs

  • Aku ADA   Tragedi Ela

    Sikap yang Anita tunjukkan terkesan dingin. Kenya mendekatinya, namun Anita menatap lurus ke depan. Tatapan begitu kosong, lalu Gendis mendekat."Kak," gumam Gendis."Ini Anita, dia salah satu sahabatku." Kenya yang seolah mengerti akan maksud dari Gendis langsung memperkenalkan Anita pada Gendis dkk."Tapi, kenapa tatapannya kosong seperti itu?" bisik Gendis yang tidak berani menatap mata Anita."Anita, kamu baik-baik saja?" tanya Kenya.Angin berhembus, kabut langsung menyelimuti hutan.Tiba-tiba suara petir dengan bersamaan terdengar cekikikan,"kikikikik!"Gendis dan Kenya berpegangan tangan, begitu juga dengan Sena, Mila, Gandi, Doni, dan Asegaf. Semuanya seolah menjadi malam, semakin mencekam dengan udara yan

  • Aku ADA   Kembali ke rumah Angker

    "Di mana Bapak yang tadi?" Aku kebingungan mencarinya, sementara Mereka menatapku dengan tatapan 'siapa Dia?' Apa yang harus Aku lakukan sekarang?"Itu siapa?" dapat kudengar ucapan Mereka."Permisi, apa Kalian sedang berkemah di sini?" tanyaku, Mereka mengangguk."Iya, Kami sedang kemah. Kakak siapa dan apa mau kemah juga?" seorang gadis dengan rambut dikuncir bertanya dan mendekatiku."Sebenarnya tidak. Aku tersesat, bolehkah Aku bergabung dengan Kalian?" tanyaku, yang kemudian mendapatkan persetujuan dari Mereka."Boleh, ayo masuklah ke tenda. Nanti akan kubawakan makanan." Aku mengikuti gadis yang tadi menanyaiku."Siapa namamu?" Dia tersenyum, kemudian menatapku. 

  • Aku ADA   Api Unggun

    "Ada apa dengan Kenya?" tanya Anita pada Akila."Entahlah, Kak. Sepertinya Kak Kenya tampak bingung, Aku akan menghampirinya." Akila datang menghampiriku, Dia menepuk pundakku sehingga Aku tersadar dari lamunanku."Akila," Aku bicara dengan gugup."Ada apa, Kak? Kau terlihat gelisah," ucap Akila, Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya."Bukan apa-apa, ayo Kita ke sana." Aku menarik tangan Akila, Kami tidak bicara apapun setelahnya."Aku sudah selesai makan," ucap Anita, Dia masih sempat selfi."Bagaimana kalau Kita beli beberapa makanan, baksonya enak." Akila tersenyum, Dia menatap Anita."Ya, sudah beli saja. Tapi, Key artinya Kamu bawa mobil sendiri, dong?" tanya Anit

  • Aku ADA   Laki-laki Tua Misterius

    "Jadi, apa bisa di bilang itu bentuk permintaan maafnya?" tanyaku pada Anita, namun Dia belum menjawabnya.Anita terlihat murung, Dia duduk di sebelahku. Perlahan, namun pasti air matanya mengalir deras. Aku dan Akila tidak mampu berkata-kata, biarlah Anita membuang sampah di dalam dirinya untuk saat ini.Selain masalah dengan Rendy dan keluarganya, ada yang membuatku sangat takut. Bulu kudukku kembali merinding, ketika kuingat bagaimana kuntilanak itu mencekik Anita dan melemparku. Aku ingat sorot kemarahan itu, tapi kenapa? Apa Dia penunggu di sini? Jika, kuntilanak yang pernah Aku mimpikan hadir dan menyerangku, apakah kuntilanak yang menyelamatkanku dalam mimpi itu juga ada?Aku sibuk dengan alam pikiranku sendiri, kemudian Aku melihat Anita membuang hadiah yang diberikan oleh Rendy. Aku dan Akila saling menatap, Kami ha

  • Aku ADA   Hadiah Dari Rendy

    "Kak Rendy mengakhiri telephon, ya, Kak?" tanya Akila, Dia juga terlihat kesal dengan cara Rendy, padahal sebelum menanyakan perihal musik yang terlalu keras itu, tidak ada istilah signal buruk."Iya, Kil. Bagaimana Kita akan menyampaikannya pada Anita? Dia pasti akan sedih mendengarnya." Aku tidak tahu bagaimana caranya menyampaikan, supaya Anita tidak sedih. Kalau hanya ngomong, sih tak ada sulitnya. Tapi, Aku mengerti sekali berada di posisinya."Kak, daripada Kita menyembunyikan ini. Lebih baik Kita bilang saja dengan jujur, dari awal Mereka pacaran. Kak Rendy memang terlihat kurang beres." Pasti Akila kesal pada Rendy, itu mungkin menjadi penyebab, Dia mengatakan hal tersebut tentang Rendy."Hem, mungkin memang tidak ada signal di sana. Tidak boleh salah menilai, sebelum melihat secara langsung. Tapi, apa alasannya Rendy tidak bisa datang?"

  • Aku ADA   Menghindar

    "Memangnya di sini biasanya tidak sedingin ini?" tanya Kenya, Dia mencari tahu lebih banyak mengenai tempat itu dari Anita."Biasanya tidak." Anita membuka pintu, diikuti oleh Kenya.Sesudah memasuki rumah, udara dingin kembali menyeruak. Dingin yang tak biasa dan membuat bulu kuduk Kenya sampai merinding, padahal masih pagi. Mereka menaiki tangga, pintu kamar terkunci."Kenapa pintunya terkunci? Sebelumnya Kita sama-sama keluar,'kan?" tanya Anita, Dia tampak bingung."Permisi." Kenya mengetuk pintu."Kak Key!" teriak dari dalam."Itu…itu suara Akila. Kila, buka pintunya ini kakak." Anita mengetuk pintu, Dia sampai menangis, karena terharu dapat menemukan Akila."Kak Anita—Kak Key." Akila membuka pintu dan memeluk Mereka, Dia terlihat menangis juga."Akila—Kamu dari mana saja?" tanya Anita, Dia tidak berhenti me

  • Aku ADA   Tante Devi

    "Pak, tolong Adik Saya," ucap Anita pada Warga."Ya, sudah. Ayo Kita susul sebelum terlambat." Warga yang ronda lari mengejar Akila diikuti oleh Kenya dan Anita."Akila tunggu!" teriak Kenya, Dia panik saat melihat Akila hampir saja melompat ke sumur tersebut.Akila berhenti di pinggir, Dia masih membelakangi semua orang. Mendapatkan kesempatan untuk menolongnya, kemudian Anita menarik Akila, sehingga Akila jatuh menimpa Anita dalam keadaan tidak sadarkan diri."Pak, tolong." Anita meminta tolong, sehingga warga membantu mengangkat Akila. Untungnya lagi, Akila memakai baju yang utuh.Warga berhenti di depan rumah Anita, Mereka saling menoleh. Kenya terlihat memperhatikan sikap Mereka, kemudian Kenya menghampirinya."Pak, kenapa diam? Ayo, bantu sebentar bawa masuk Akila ke dalam." Kenya memecah keheningan."Maaf sebelumnya, apa Kalian bertiga tingg

  • Aku ADA   Sumur Tua

    Akila dan Anita mendengar teriakkan dari Kenya, kemudian Mereka berdua lari ke lantai atas. Anita mengentuk pintu kamar mandi, namun Kenya tidak membukanya."Kenya, are you okay?" tanya Anita dari luar."Hah…hah…hah." Aku melihat ulat, sekarang tidak ada apa-apa." Kenya buru-buru mengganti pakaiannya, Dia ke luar dan memeluk Anita."Ada apa Key? Sepertinya Kamu sakit," ucap Anita, Dia menyentuh kening Kenya."Tidak, Aku hanya lelah. Mungkin, imunku sedang turun. Aku akan tidur, Kila temani Kakak ya," ucap Kenya pada Akila."Iya, Kak." setelah memastikan semuanya baik-baik saja, kemudian Anita mandi. Akila main catur online, sembari menunggu Anita selesai.Kenya membuka matanya, anehnya Dia berada di tempat yang begitu asing. Ada sesosok bayangan hitam melewatinya, Dia melihat ke sekelilingnya. "Anita! Akila!"Tidak ada yang menyahut, lantaran tempatnya seperti hutan dan semuanya hampir gelap gulita. Kenya m

DMCA.com Protection Status