Share

Kepasrahan Farhan

Cipto pun mengamankan barang-barang berharga yang dibawa Arvin dan Farhan di tempat yang aman. Senyumnya terkembang sempurna saat apa yang sudah dia rencanakan akhirnya berhasil.

“Sudah kamu simpan barang mereka, Cipto?” tanya Eyang Adiwangsa menatap Cipto yang kembali ke ruang di mana Arvin dan Farhan masih duduk di sana.

“Sudah, Eyang. Aman pokoknya,” sahutnya dengan senyum merekah.

“Bagus. Sekarang antar Arvin dan Farhan ini ke kamarnya. Biar mereka istirahat. Besok kalau baru kita mulai terapinya, ya,” kata Eyang Adiwangsa menatap kedua kakak adik itu dengan senyum tipis.

“Baik, Eyang,” sahut Arvin dan Farhan hamper bersamaan.

“Juga untuk administrasi, selesaikan besok. Karena pengurusnya sudah pulang tadi jam lima,” imbuh laki-laki yang berpenampilan seperti syeikh itu.

“Baik, Eyang. Kami nurut saja.” Arvin menimpali. Sedangkan Farhan hanya menganggukkan kepalanya.

“Ya sudah. Antar mereka ke kamarnya, Cipto.”

Cipto menganggukkan kepalanya. Lalu mengajak Arvin dan Farhan ke
Aw safitry

Update lagi nih ... Selamat membaca, ya .... ;)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status