Share

Sadar

Farhan mengerang kesakitan. Namun, tatapan matanya malah semakin tajam ke arah Eyang Adiwangsa yang tengah mencengkeram lehernya dengan sedikit kuat. Ternyata, laki-laki berjubah itu gelap mata, dia tidak terima diperlakukan kurang ajar oleh orang yang sedang dia tolong. Lupa jika memang itu bukanlah jiwa asli pasiennya.

“Lebih baik kamu mati saja!” geramnya sembari terus menekan leher Farhan. Sedang tubuh Farhan sudah terjebak oleh dinding bangunan tersebut.

Tidak semua bangunan yang ada di Padepokan Tapak Medi itu terbuat dari anyaman bambu berbentuk panggok. Ada juga bangunan permanen yang biasanya digunakan untuk ruangan khusus bagi Eyang Adiwangsa atau ruangan yang dipakai untuk ritual dan memang tidak boleh diganggu oleh siapapun. Dan, ruangan itu dibuat kedap suara agar orang yang ada di dalam tetap fokus pada ritual yang tengah dijalankannya.

Seketika itu tubuh Eyang Adiwangsa terpental ke belakang hingga punggungnya membentur dinding dan jatuh ke lantai saat tubuhnya didorong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status