Share

Keanehan Arvin

Laki-laki betubuh gempal itu tampak memutar bola matanya dengan malas. Dia sudah malas menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Arvin.

“Ada di ruangan khusus. Nanti akan ditangani lebih lanjut oleh Eyang Adiwangsa,” jawabnya.

“Berarti yang melempar tasbih pada wajah Eyang Adiwangsa itu benar Farhan?” Arvin menatap Cipto serius. Mencari jawaban atas pertanyaan demi pertanyaan yang terus berputar memenuhi isi kepalanya.

“Iya. Tadi memang Farhan yang melakukannya.”

“Suara tamparan tadi? Apa ditunjukkan untuk Farhan, adikku?” Wajah Arvin terlihat semakin cemas.

Cipto hanya menganggukkan kepalanya dengan sedikit malas.

“Kenapa? Kenapa ditampar? Bukankah kalian tahu jika Farhan sedang tidak baik-baik saja. Semua itu pasti di luar kendali Farhan,” ujarnya merasa tidak terima jika adiknya diperlakukan secara kasar.

Laki-laki bertubuh gempal itu membuang napas kasar. Lalu menatap Arvin sungguh-sungguh. “Apa yang dilakukan adik kamu itu sudah kelewatan, Vin. Dia sudah kurang ajar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status