Share

Dilanda Resah

Keempat laki-laki itu saling menoleh satu sama lain sebagai isyarat meminta persetujuan. Kemudian salah satu dari mereka menganggukkan kepalanya.

“Silakan duduk,” katanya dengan senyum ramah.

Membuat Arvin bisa mengembuskan napas lega. Karena awalnya dia piker, dia tidak akan diberi tempat oleh mereka. Tapi, nyatanya salah.

“Terima kasih,” jawabnya membalas dengan senyuman. Lalu duduk bersila di samping seorang laki-laki yang rambutnya panjang sebahu serta memiliki otot tubuh yang proposional. Berbanding terbalik dengan dirinya yang hanya tulang berbalut kulit. Hanya ada sedikit daging dalam tubuhnya. Selebihnya tulang.

Arvin sendiri memiliki postur yang tinggi, yaitu serratus delapan puluh sentimeter. Sedangkan berat badannya di bawah lima puluh kilo. Sehingga dia tergolong kurus, meski tidak kurus-kurus banget.

“Mas baru ya di sini?” tanya laki-laki berambut gondrong yang diikat satu ke belakang.

“Iya, Mas. Baru masuk tadi malam,” jawab Arvin menatap laki-laki itu. Mencoba bersikap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status