Beranda / Romansa / ARI SIHOMBING / ARI SIHOMBING

Share

ARI SIHOMBING
ARI SIHOMBING
Penulis: Anita

ARI SIHOMBING

Bismillah.. awal nulis cerita, semoga suka Aamiin

Part 1

Perkenalkan nama Dia adalah Ari Sihombing yang sering di panggil Ari. Dia terlahir di Medan, pada tanggal 17 september 2001. Kehidupan dia sederhana dengan kehidupan yang secukupnya.

Dia, Ari memiliki 8 bersaudara dan dia anak ke- 4 dari delapan bersaudara.

Suatu hari Ibunya pernah bercerita tentang dirinya

"Sini Ari, Ibu mau bercerita tentang kamu di masa kamu baru lahir ke dunia."

"Iya bu." Ari menghampiri Ibunya yang ingin bercerita.

"Dulu itu Ibu sangat berat memperjuangkan kamu dari Ayah kamu." Lalu Ari bertanya.

"Kenapa bu, sampai memperjuangkan aku dari ayah."

"Iya, kamu tau kalau ayah kamu itu seorang keras kepala ingin segera membawa kamu ke gereja, untuk langsung memberikan nama kepada mu Ari, disitu ibu berdebat dengan ayah kamu yang ingin selalu menang dan tak mau mengalah." Menjeda sebentar lalu bernapas, ibu melanjutkan ceritanya, sedangkan aku mendengarkan dengan baik.

"Ketika kamu lahir waktu itu.. Ayah kamu tidaklah peduli dengan kamu, di usia kamu umur 1 Tahun, kamu mau di baptis bayi oleh Ayah mu. untuk memberikan nama di gereja dengan bernama Arios, karna perjuangan Ibu yang begitu keras tidak setuju dengan nama tersebut, lalu akhirnya Ibulah yang membawa kamu ke gereja sendiri, setelah itu Ayah kamu menyusul. Lalu Ibu berdebat dengan Ayah kamu di baptis, dan Ibu ingin memberikan nama kepada kamu dengan nama Hokkop Halomoan yang artinya anak yang selalu di lindungi, jadi ketika akan memberikan nama ke kamu ada menyarankan menyambungkan nama itu menjadi Hokkop Arios Halomoan. lalu di tambahkan oleh para leluhur dengan nama belakang Lumbantoruan jadi jika di sambungkan Hokkop Arios Halomoan Lumbantoruan." Setelah Ibu bercerita lalu dia duduk merenungkan apa kata Ibunya, sungguh luar biasa perjuangan Ibunya ini.

Setelah Ibunya bercerita, lalu bangkit untuk menyiapkan makan siang untuk keluarganya.

Baptis bayi adalah ucapan yang di lakukan beberapa gereja untuk membaptis bayi dengan memercikkan atau menuangkan air ke kepala bayi.

Keesokan harinya..

Dimana Ari dan keluarganya susah hanya makan ubi.

"Bu, hari ini kita akan makan apa?" Dia bertanya pada Ibunya.

"Kita makan ubi saja ya ri, karna kita hanya punya itu saja. Yuk bantu ibu kebelakang ngambil ubi nya." Ibu mengajak Ari untuk memanen ubi di belakang.

"Iya bu, nanti kalau Ari sudah besar Ari bakal bantu Ibu cari uang, biar aku sama Ibu selalu makan enak enak." Begitu lah Ari tekadnya yang ingin membahagiakan Ibunya. Yang sangat berbeda dengan Ayahnya.

"Iya, anak ibu ini ya sudah pinter ngomong. Ya sudah kamu cuciin ubinya ini sana." Ibunya menyuruh Ari untuk membersihkan ubi yang akan mereka makan.

Ibunya Ari selalu mengajarkan hal-hal yang baik kepada Ari, sehingga Ari tumbuh besar yang di rawat oleh Ibunya dengan kasih sayang yang penuh.

Setiap hari jika mereka tidak memiliki beras selalu makan ubi. karna keluarganya hanya memiliki tanaman ubi yang selalu dirawat di belakang rumah.

Ketika Ari beranjak dewasa singkat cerita.

Di saat Ari sudah mulai sekolah duduk di bangku sekolah dasar, hari hari Ari lewati dengan kehidupannya dengan merasa suasana yang berbeda dengan temen temennya di sekolah. Tapi bersyukurnya temen temen Ari baik baik semua, walaupun kehidupannya berbeda dengan yang lain. Tapi ada beberapa temennya yang julid dan jail padanya.

Di sekolah..

"Ibu Ari berangkat sekolah dulu ya." Ari berpamitan pada Ibunya.

"Iya ri, ini ada uang buat bekal kamu di sekolah." Ibu menyodorkan uang 2.000 an pada Ari, lalu dia menerimanya.

"Iya bu, terimakasih. kalau begitu Ari berangkat.

"Iya hati-hati, belajar yang rajin ya nak."

"Iya bu, siap."

seperti biasanya Ari setiap berangkat sekolah dan pulang sekolah selalu berjalan kaki.

Ketika di perjalanan Ari bertemu dengan temennya yang berjalan kaki juga.

"Hay Roy, kamu jalan kaki juga?" Ari menyapanya.

"Iya, Bapak aku lagi sakit, tidak ada yang bisa mengantarkan aku ke sekolah jadi aku jalan kaki."

"Oh gituh, semoga Ayah kamu cepet sembuh ya! ya sudah kalau begitu kita pergi ke sekolah bersama saja."

"Ya, terimakasih doanya, yuk kita berangkat, nanti kita terlambat lagi, apalagi sekarang kita pertama KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)." Di perjalanan Ari dan Roy bersenda gurau sambil bercanda dan bercerita tentang awal perkenalan sebelum memasuki pemberitahuan tentang masa KBM.

"Akhirnya kita sudah sampai ya." Ari mengoceh pada Roy.

"Iya kita sudah sampai, kalau gitu yuk kita langsung masuk, kita cari tempat duduk. Ari kamu mau duduk dimana dan sama siapa?" Roy bertanya padanya tentang duduk dengan siapa.

Ya sudah aku duduk bersama mu saja ya Roy." Ari berinisiatif duduk dengan Roy.

"Ya sudah ayo, kita cari tempat duduk nya ri, kita duduk di depan saja yuk mumpung masih belum ditempatin." Roy mengajak Ari duduk di depan yang mengarahkan kepada papan tulis

"Ya sudah kalau begitu,ayo." Ketika semua bangku telah terisi, barulah datang seorang Ibu guru untuk memulai pembelajaran yang akan diberikan kepada murid-muridnya. Sebelum pembelajaran berlangsung lalu Guru itu memperkenalkannya terlebih dahulu.

"Baik Anak-Anak perkenalkan Ibu bernama Sri, Ibu disini sebagai guru yang mengajarkan pelajaran Matematika. Baik disini Ibu akan mengajarkan Matematika Dasar terlebih dahulu ya." Setelah Ibu Sri mengenalkan dirinya, semua murid-murid mengeluarkan bukunya masing masing, semua siswa lalu menulis dan menyalinkan tulisan kebuku yang ada di papan tulis.

Teng teng teng.. 

bel suara sekolah menandakan mengganti pembelajaran atau untuk istirahat anak-anak. Singkat cerita setelah semua pembelajaran selesai Ari bergegas siap siap untuk pulang, ketika akan pulang banyaknya siswa-siswa berlarian untuk pulang. Ada yang di jemput, ada yang pulang pakai sepeda, ada yang jajan terlebih dahulu ada juga yang pulang jalan kaki.

"Roy, yuk kita pulang bareng lagi." Ari mengajak Roy lagi untuk pulang bareng.

"Iya ayo, nanti kita berhenti dulu ya,anter aku beli bubur untuk Bapak ku."

"Oh, ya sudah ayo aku antar." Ari dan Roy berjalan kaki, seperti biasa mereka berdua selalu bersenda gurau menceritakan pembelajaran tadi. Ketika sudah sampai di tukang dagang bubur, Ari dan Roy duduk di bangku yang telah disediakan. lalu tidak sengaja ada temennya lewat, sambil membawa sepedanya dengan angkuh dan sombong. Lalu mereka berdua mengabaikan nya walaupun dia tau sikap temennya itu seperti apa.

Setelah membeli bubur Ari dan Roy melanjutkan perjalanan. Lalu mereka berdua berpisah di beda gang karna rumahnya dan rumah Roy berbeda arah.

Setelah sampai di rumah.. Ari menyapa Ibunya dengan gembira.

"Ibu.. Ari pulang.. Bu tadi Ari ngerjain tugas dari Bu Guru, aku mendapatkan nilai 100."

Ari menceritakan kepada Ibunya tentang nilai dia yang mendapatkan 100.

"Oh ya, mana sini ibu liat!"

"Ini Bu." Ari memberikan buku matematika yang ada tugasnya kepada Ibunya. Lalu ibunya memeriksanya.

"Wah.. anak Ibu pinter ya." Ibu memujinya. Setelah Ari memperlihatkan buku tugas nilainya pada Ibu.

"Terimakasih, Ibu."

"Iya sama-sama anakku, yang rajin terus ya nak, biar jadi juara suatu saat nanti kelak, dan semoga menjadi anak yang sukses."

"Iya Bu, terimakasih ya, atas doa-doanya Ibu selama ini baik padaku." Ari mengucapkan terimakasih kepada Ibuku yang mendoakannya baik baik.

"Ya sudah, sana, mandi gih. Bau asem, setelah itu ganti baju dan sarapan."

"Iya Bu siap." Lalu Ari bergegas untuk mandi, lalu ganti pakaian setelah selesai baru makan siang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status