Home / Romansa / ARI SIHOMBING / ARI SIHOMBING

Share

ARI SIHOMBING

Author: Anita
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Part 2

Singkat cerita..

Ayah Ari seorang pemabuk dan selalu membuat keributan di setiap harinya. Keluarganya selalu menjadi buah bibir oleh orang orang disini, Karna tentang sikap Ayahnya yang selalu menjadi orang pemabuk. Sekeluarga cukup sabar dalam menghadapi ini semua, yang telah menahan rasa malu.

Pada saat itu Ayahnya Ari pulang dengan keadaan mabuk dan dengan jalan sempoyongan, membuat Ari bersedih ketika Ayahnya seperti itu. Tapi membuat Ari masih sayang pada Ayahnya tidaklah memberikan sebuah kekerasan fisik, hanya saja sikap Ayahnya yang membuat dia membencinya. Itulah yang Ari rasakan saat ini. Setiap hari Ari berdoa agar Ayahnya bisa berubah dan menjadi sayang kepada dirinya serta adik-adiknya dan juga Ibunya. Ari binggung apa yang harus Ari lakukan? Lalu dia mencoba cari pekerjaan dan nekad untuk membantu orang tuanya. Dengan beranjaknya dewasa Ari mencoba bekerja di ladang Pak Dodi yang memiliki ladang yang luas. Pada saat melamar...

Ari memberanikan diri melangkah untuk pergi ke ladangnya Pak Dodi yang terkenal memiliki ladang yang luas.

"Misi.. Pak Dodi bolehkah saya bekerja disini? Ari melamarnya lalu bertanya.

"Hah? Kamu masih kecil.. jangan kerja udah sana. Lebih baik kamu belajar saja" Itu lah jawaban dari Pak Dodi

"Tapi.. Pak, saya butuh uang, untuk membantu biaya sekolah." Dia jawab dengan menundukkan kepala. Lalu Pak Dodi mengetuk-ngetukkan pulpen ke bukunya sambil berpikir.

"Hmm.. ya sudah kalau begitu kamu boleh kerja, saya kesian sama kamu nak, yang penting belajar ya nanti dengan giat. kebetulan saya lagi butuh seorang lagi untuk membawa hasil panen ke gubuk. Kerjanya nanti hati hati. tapi jangan sampai mengganggu nantinya sekolah mu." Mendengar jawaban Pak Dodi Ari langsung berbinar-binar matanya.

"Baik Pak, mulai kapan Pak saya akan bekerja" Ari bertanya dengan semangat.

"Hmm.. boleh kok mulai sekarang kerjanya." Jawabnya Pak Dodi.

"Baik Pak, Kalau begitu saya sekarang bekerja." Semangatnya Ari langsung mengerjakan tugas-tugas yang di berikan Pak Dodi.

Hari hari yang di lalui Ari seperti biasanya pergi ke ladang. Sampai dewasa di umur ke 11 tahun, Ari mulai masuk  tingkat SMP lalu Ari mulai sekolah di kota.

Ari bersyukur bisa bersekolah dikota, di umur Ari yang ke 11 tahun Ari sudah bisa bekerja di ladang orang lain, Untuk membantu biayanya sendiri untuk sekolah. Tanpa mengganggu sekolahnya dan dia bisa menepati omongan Pak Dodi selama ini.

Di sebuah ladang..

"Ibu.. Ari ijin pergi ke ladang ya!" Ari pamitan ke Ibunya.

"Iya hati hati ya ri."

"Iya bu."

Setelah pamitan kepada Ibunya, lalu Ari langsung bergegas pergi ke ladang untuk membantu orang orang di sana, agar dia bisa mendapatkan uang biar bisa membantu biaya sekolahnya.

Ketika dia telah sampai di sana, sudah pada kumpul para Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang sedang briefing. Lalu Ari ikut bergabung dengan mereka, setelah briefingnya selesai semua orang membubarkan diri untuk bekerja di tempat ladang yang telah di tentukan. Dan dia hanya di suruh membawakan hasil ladang itu ke gudang, itu lah keseharian Ari berada di ladang.

"Ari,jangan lupa ya nanti setelah bawa karung karung itu, kamu pindahkan buah buahan itu ke gubuk yang tertutup." Pak Dodi menyuruhnya untuk memindahkan buah buahan ke gubuk yang tertutup.

"Baik pak."

"Ya sudah setelah itu lanjutkan ya pekerjaan mu."

"Siap pak." Ketika Ari sedang memindahkan buah buahan ke gubuk, banyak sekali yang membicarakan Ayahnya, disitu dia harus tetap sabar, walaupun di dalam dada emosi. Ari tetep harus semangatt dalam bekerja walaupun sering mendengarkan gunjingan tentang Ayahnya.

Disini lah Ari Sihombing mencari rezeki, dan bosnya Ari bernama Pak Dodi ia baik memiliki ladang yang luas, karna kekurangan pekerja akhirnya Ari di perbolehkan bekerja di tempatnya, Ari bersyukur walaupun umur Ari masih di bawah umur dia bisa bekerja.

Seiring berjalan nya waktu, kini dia naik ke kelas 3 SMP. Ari ikut mencoba tes masuk ke sekolah SMA favorit, dan Ari bersyukur kalau Ari lolos tes. Tapi dengan keterbatasan ekonomi di keluarganya, Ari tidak melanjutkan untuk bersekolah di sekolah unggulan tersebut. Dan akhirnya Ari melanjutkan pendidikan di sekolah SMK kota.

selama pendidikan di SMK mengambil jurusan TKJ, dan dia harus memiliki biaya yang cukup banyak di awalnya. Karna syaratnya harus memiliki laptop masing masing. Ari sedang melamun di teras rumah, lalu tiba-tiba Om nya memanggilnya.

"Sini Ari, Om mau kasih sesuatu buat kamu. Pasti kamu lagi sedang binggung ya buat lanjut sekolah.?" Omnya tau apa yang dia pikirkan.

"Iya Om, ada apa ya manggil Ari?"

" Om tau kalau kamu sedang kebingungan untuk lanjut sekolah, dan Om juga tau kalau kamu lagi butuh laptop." Begitu lah jawabannya Om Ari jika ditanya.

"Om tau dari mana itu semua?" Ari bertanya sambil mengerutkan kening.

"Sudah nggak perlu tau Om tau dari mana, karna Om serba tau tentang kamu." Sambil menjawil hidungnya dengan gemas.

"Terimakasih ya Om, sudah memperdulikan aku."

"Iya sama-sama, ini Om punya laptop bekas. Laptop ini sudah tidak terpakai lagi sama Om, nanti kamu pakai saja ya. Tenang ini laptop nya masih bagus ko masih bisa di pergunakan." Wah, lalu Ari langsung berbinar setelah apa kata Om nya itu padanya.  Kini Ari semakin bersyukur kalau dia bisa lanjut sekolah lagi.

"Baik Om terima kasih, aku senang bangat bisa lanjut lagi sekolah. Sekali lagi terima kasih ya Om." Ari berkali kali mengucapkan terimakasih kepada Om nya.

"Iya sama-sama, dijaga ya jangan sampai rusak. Inget belajarnya biar giat, Om yakin pasti kamu bisa jadi juara. Jangan kecewakan Om ya Ari."

Sebelumnya dia nggak pernah memegang laptop ataupun komputer. Semenjak dengan adanya laptop dari pemberian Omnya, membuat dirinya belajar dengan bersungguh-sungguh.

Tanpa di sadari akhirnya Ari selalu mendapatkan peringkat 1 terus di sekolahannya. Pada saat ada praktek di sekolah Ari selalu bisa menyelesaikannya dengan jawaban benar dan tepat.

ketika akan istirahat. Pak Guru bernama Pak Deni Guru bidang study Jaringan Komputer serta menjadi wali kelas di kelasnya memanggilnya untuk mendekat di mejanya dan berkata.

"Ari, sini Bapak mau ngomong sebentar sama kamu." Lalu Ari menghampirinya.

"Iya Pak, mau ngomong apa ya." Ari bertanya pada Pak Deni.

"Bapak sebagai Guru dan wali kelas bangga denganmu selalu benar menjawab semua pembelajaran, ataupun tugas yang di berikan para Guru disini kepada murid-murid lainnya,Tapi di salah satu yang bisa menjawab semua pembelajaran yang benar dan tepat yaitu kamu. Tetep pertahankan pelajaran yang kamu kuasai itu." Pak Deni memujiku.

"Baik pak, terimakasih atas pujiannya. Kalau begitu Ari permisi mau istirahat." Lalu Pak Deni memberhentikannya kembali ketika dirinya akan melangkah pergi dari kelas.

"Sebentar dulu ri, jangan pergi. Bapak belum selesai ada Informasi buat kamu, sini."

"Ada apa ya Pak?" Ari bertanya sambil melangkahkan kakinya dan menghampirinya kembali kepada Pak Deni yang masih duduk di bangku Guru.

"Jadi begini, ada tes Universitas unggul di kota medan. Tapi untuk masuk ke Universitas itu harus ikut tes. Apakah kamu bersedia untuk ikut tes nya Ari?" Pak Deni bertanya padanya tentang ikut tes ke Universitas. Tapi dia binggung..ada si keinginan untuk lanjut lagi..tapikan dengan biaya yang harus dia keluarkan harus banyak. Dia nggak mau jadi beban orang tuanya.

"Hay Ari, kenapa melamun." Pak Deni menyadarkanku dari lamunan.

"Oh, nggak Pak terimakasih. Lain kali saja Pak." Lalu dia menolaknya.

"Loh kenapa? Ini bagus loh buat kamu untuk di masa depan." Pak Deni bertanya sambil mengerutkan keningnya.

"Oh. Nggak apa apa ko Pak." Ari menjawabnya sambil tersenyum.

"Oh, ya sudah. Nanti kalau minat kabarin ya ke Bapak."

"Baik Pak, siap." Ari hanya mengiyakannya saja ketika itu dia langsung beristirahat di luar sambil memikirkan perkataan Pak Deni tadi.

Teng.. teng.. teng...

Setelah bel pulang berbunyi, didepan gerbang sudah banyak mahasiswa yang berkumpul dari universitas kota untuk menyebarkan brosur. Lalu mereka semua memberikan kertas brosur tentang sekolahannya. Dan ia berkata.

Related chapters

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 3 "Jangan lupa ya dik untuk sekolah di universitas kota." Kata kakak cewek cantik yang berpakaian rapih yang berlogo universitas kota medan. menawarkannya pada Ari. Ari hanya menanggapinya dengan senyuman saja. Lalu Ari melanjutkan jalan untuk pulang ke rumah. Di perjalanan Ari melihat temen-temennya yang sedang pada nongkrong di warung. Lalu Ari hanya melewatinya saja. Tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dari belakang. Iya dia temen SD nya Ari yang bernama Roy. Lalu Ari berhenti. "Hay Ari, apa kabar?" Roy menyapanya dan menanyakan kabarnya setelah jarang bertemu dan berpisah kelas. "Aku baik baik saja Roy, sendirinya gimana kabarnya." Ari kembali lagi bertanya kabarnya. "Aku baik juga, ngomong-ngomong nanti kamu mau lanjut pendidikan nggak?" Roy menanyakan kepada Ari tentang lanjut pendidikan atau tidak. "A..ku.. aku.. aku nggak tau Roy, aku binggung. Kan harus memiliki biaya besar juga." Dia jawab dengan terbata-bata.

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 4Ketika semuanya sudah pada masuk ke kelasnya masing-masing. Baru tibalah seorang Ibu-Ibu yang datang dan berlari yang merasa ketinggalan untuk berkumpul yang akan mengambil Ijazah anaknya. Dan banyak yang mengira Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak gurulah yang masuk ke kelas tapi ternyata bukan. Mereka semua para wali murid menunggunya lagi dengan sabar. Dan beruntungnya Ibu itu belum terlambat untuk mendapatkan Ijazahnya serta Informasi penting yang akan disampaikan oleh wali kelas. Setelah itu barulah tiba guru wali kelas untuk membagikan Ijazah serta Raportnya. Setelah itu Ibu guru menjelaskannya siapa yang menjadi juara kelas dan siapa yang akan menjadi peringkat pertama."Baiklah, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sebelumnya perkenalkan dulu nama saya Ayu sintia ningsih saya disini sebagai wali kelas XII. Dan sering di panggil Ayu. Sebelumnya saya disini ingin meminta maaf terlebih dahulu, karna dengan menunggu terlalu lama untuk pembagian Ijazah serta raport, membuat Ibu-Ibu d

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 5Setelah Adi akan mengambil Ijazah nya lalu ada yang menghampirinya dengan memeluknya dan menangis di hadapan semua orang dan ternyata yang memeluknya Adiwijaya adalah Ibunda nya sendiri.Ibunya menangis dipelukannya Adi setelah itu Adi melepaskan pelukannya dari Ibunya dan lalu langsung menghampiri wali kelasnya."Adi selamat ya. Akhirnya kamu mendapatkan Ranking juga di kelas, Ibu bangga dengan kamu bisa jadi juara. semoga suatu saat nanti diluaran sana kamu menjadi orang sukses ya." Itulah nasehat Ibu Ayu pada Adi."Iya bu, terimakasih atas doanya. Adi juga tak menyangka bisa dapat Ranking." Adi terharu dan berkaca-kaca.Setelah itu Ibu Ayu memberikan penghargaan kepada Adi lalu Adi pun menangis dan membuat semua orang yang melihat menjadi ikut-ikutan menangis. Lalu Adi berbicara dengan sepatah atau dua patah."Baik, terimakasih terutama buat Ayah aku yang telah membimbing aku sehingga bisa menjadi juara, terima kasih untuk Bapak Ke

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 6Ketika ikan semuanya sudah dibumbuin tiba-tiba ada yang datang. ketika ketukan pintu itu bersuara tiga kali, ternyata yang datang Adi beserta keluarganya. Mereka datang ke rumah Ari untuk bersilahturahmi. Lalu Ibunya Arilah yang membukakan pintu serta menyambut mereka dan mempersilahkan masuk keluarganya Adi."Oh.. ada nak Adi, sini masuk Bu, Pak silahkan duduk." Ibunya Ari menyambut mereka semua. orang tuanya Adi masuk ke dalam rumahnya Ari lalu duduk di ruang keluarga."Maaf ya, Pak, Bu keadaanya lagi berantakkan. ada keperluan apa? " Ibunya Ari membuka percakapannya. Lalu sambil menyiapkan makanan ringan dan air putih untuk menjamu mereka."Ini Bu Adi ngerengek trs pengen main dan sekaligus kami bersilahturahmi saja ke sini, karena dia udah merasa memiliki sahabat hanya Ari yang akrab dengannya." Itulah jawaban Ibunya Adi dan Ayahnya Adi hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Adi bersuara."Maaf ya Bu, Ari dimana ya kok nggak kelihatan?" Adi

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 7 Ketika Ibunya Ari di dapur sedang memasak, lalu Ari menghampirinya. "Ibu.. Ari mau ngomong sesuatu." "Iya Ri kenapa? Mau ngomong Apa?" "Jadi begini Bu." Ari menjedanya. Ketika akan melanjutkannya, lalu Ibunya Ari memotong ucapannya. "Iya Ari, sebentar ya nak Ibu lagi angkat tempe dulu." Setelah mematikan kompor dan mengangkat tempe. Lalu Ibunya Ari mengajaknya duduk di bangku. "Sini Ari duduk dulu, kamu mau ngomong apa sama Ibu?" Begitu Ibunya yang penasaran dengan Ari yang ingin mengatakan sesuatu. ''Jadi begini Bu, Ari mau meminta ijin pada Ibu." Menjeda sebentar dan ibunya hanya bersuara deheman. "Ijin mau pergi untuk merantau." Itulah yang Ari katakan pada Ibunya. Sambil memegang erat tangannya lalu menghadap dan menatap Ibunya yan teduh. Ibunya menghela nafas, lalu berkata. "Emangnya apa yang akan kamu cari di perantauan nak?" Ibunya Ari menanyakan apa tujuannya jika Ari pergi untuk merantau.

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 8"Ya sudah ayo.." ketika mereka akan jalan pergi ke bandara, tiba-tiba ada tamu temennya Ari dan ternyata yang datang adalah Rio beserta keluarganya. jadi di urungkan kembali untuk perginya ke bandara."Hay Ari, kamu mau kemana sama Ibumu?" Itulah pertanyaan Rio pada Ari."Ini Rio aku mau kebandara sama Ibu." Membuat Rio penasaran lalu bertanya lagi."Mau ada perlu apa kebandara?" Membuat Ari bungkam dan binggung mau menjelaskannya."Ini mau daftar Ari pergi untuk pergi merantau, ya sudah. Ayo masuk Ibu, Pak, Rio. Jangan berdiri disitu ayo duduk-duduk." Ibunya Ari lah yang menjawab pertanyaan Rio, lalu mempersilahkan mereka duduk. Sambil menjamu mereka dengan makanan ringan seperti biskuit.Rio setelah mendengarkan jawaban Ibunya Ari menjadi sedih mengetahui semua itu. Dan dia akan bener-bener berpisah dengan sahabatnya.''Ayo silahkan dimakan biskuitnya Bu, Pak, Rio." Rio yang sedang melamun tersadar dengan ucapan Ibunya Ari.

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 9Setelah di warung... Ari melihat Ayahnya yang sedang makan di warung makan. deket sebelah warung yang akan dia beli gula merah."Ayah.. Ari rindu dengan Ayah.. kenapa Ayah malah pergi dari rumah Yah.." Ari berucap dengan pelan. Walaupun melihat Ayahnya dia melewati saja dan lalu bergegas untuk membeli gula merah."Bu beli gula merah 2 biji.""Iya dek, sebentar, Ini." Setelah membeli gula merah Ari lalu langsung pergi pulang kerumah. Dan dia masih melihat Ayahnya yang sedang merokok di rumah makan itu. Lalu Ari berhenti dan hanya memandangnya dengan jauh. Tiba-tiba saja matanya berkaca-kaca yang merindukan sosok seorang Ayah. Lalu Ari menghapus tangisannya agar tidak diketahui oleh Ibunya."Ayah Ari disini Rindu.. semoga saja Ayah sehat selalu ya.. Doa ku selalu untuk mu." Itulah gumaman Ari untuk Ayahnya.Ketika itu Ari langsung saja melanjutkan jalannya agar yang di rumah tidak terlalu menunggu dirinya yang lama membeli gula merah.

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 10 Ketika Ari akan masuk kedalam rumah dan Bundanya tiba-tiba ada yang datang dan ternyata Ayahnya Ari yang tiba-tiba saja langsung memeluk Ari. Ntahlah Ayahnya Ari kenapa? Lalu tiba-tiba saja memeluknya. "Ari Ayah rindu kamu, maafin Ayah ya selalu memalukkan dirimu serta Ibumu." Ayahnya menangis berderai air mata. Membuat Ibunya Ari matanya berkaca-kaca. "Iya Ayah, Ari sudah memaafkan Ayah ko. Ari juga minta maaf ya Yah belum bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita yah." Itulah ucapan Ari pada Ayahnya. "Nggak, nggak anak ku. Itu bukan lah kewajiban kamu, itu kewajiban Ayah sebenarnya." Ayahnya mengendurkan pelukannya lalu tangannya mengusapkan ke wajah Ari yang mengeluarkan air mata. "Ayah.. Ari juga rin-du sama Ayah.. kenapa A-yah pergi dari ka-mi." Ari berucap dengan terbata-bata. "Iya Ayah juga rindu dengan kalian semua, gimana kabarnya adik-adik kalian." Ayahnya menanyakan anak-anaknya yang lain pada Ari. "Iy

Latest chapter

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 58 Ari begitu fokus dengan pekerjaannya sehingga keringat yang ada di pelipis keningnya keluar secara perlahan-lahan karna itu dirinya ada yang belum dia mengerti, di setiap yang dia lakukan dia selalu berusaha apa yang dia kerjakan, dan dia berusaha akan bisa tetapi kenyataan nya yang dia lakukan masih belum mampu untuk mengerjakannya. " Ari." Panggil senior " Iya kak." "Jika nanti kamu bener-bener bisa dan di tinggal suatu saat nanti, apa kamu bisa mengerjakannya kerja DDI bagian ini dengan sendirian?" Tanya senior padanya sambil menatap Ari. " Ah iya kak, aku pasti bisa." Jawab Ari yang masih binggung. " Bener kamu bisa? Itu cara gerak badan kamu seakan ada yang ingin kamu sampaikan." Ucap Senior yang masih memperhatikan gerakan Ari. " Hmmm.. ntah lah kak." Jujur Ari yang binggung dan ketauan gerak gerik darsi badan nya sendiri yang tak tau akan bisa atau tidak. " Ok baik lah, nanti jika belum terlalu bisa dan m

  • ARI SIHOMBING   Ari Sihombing

    Part 57Lalu Ari langsung saja mengerjakan apa yang sudah di tunjukkan, setelah itu Ari begitu dengan hati-hati melakukannya." Aku harus bisa, aku harus bisa, aku harus bisa." Ucapan demi ucapan yang Ari ucap di dalam hatinya agar bisa melakukan pekerjaan ini walaupun pekerjaan ini agak sulit untuk dirinya karna beelum memiliki pengalaman dalam di bidang hal apapun membuat dirinya sekarang merasa tertekan walaupun dia tidak memberikan ekspresi apapun di wajah nya terhadap seniornya." Ari bagaimana dengan kerjanya?" Tanya senior." Oh.. iya kak pasti Ari bisa."" Ok, jika nanti 1 persatu sudah bisa nanti kamu langsung mengerjakan yang lain nya ya dan bantu bantu kakak."" Ok siap kak."Ari langsung berpindah posisi ke arah tempat yang di arah kan tadi dari seornag senior yang sudah bekerja lebih lama di banding kan dirinya yang baru masuk belum 1 Minggu ini." Aku yakin Tuhan tidak akan membebani kemampuan seseorang termasuk a

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 56Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lagi untuk melanjutkan kembali bekerja, lalu Ari belok ke arah kiri sedangkan Rizki belok ke arah ke kanan, mereka saling melambaikan tangan sebagai pertanda masuk segera dan bekerja dengan penuh semangat, lalu mereka setelah itu masuk di tempat masing-masing, dan setelah itu Ari lalu melanjutkan kembali untuk bekerja dan bertemu dengan senior yang ada di sini." Hai kamu kemana tadi pas istirahat?" Tanya seniornya." Aku tadi diluar kak setelah makan." Sambil tersenyum Ari pada senior itu." Aku kira kamu aula."" Nggak kak aku bersama temen tadi di luar pas istirahat."" Oh.. iya iya." Hanya mangut"saja." Iya kak."" Ya sudah ayo kitaa bekerja kembali, semangat ya."" Sip kak."Lalu mereka kembali bekerja dengan semangat, Ari begitu semangatnya mendenger arahan dari senior nya,. Lalu Ari memulai belajar dengan hal hal lainnya, mulai dari menghafal kode untuk meng

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 55Lalu Ari langsung mengerjakan nya dengan pelan-pelan sambil mengamati nya dengan baik-baik dan teliti, mulai dia mengukur dari Reng nya, panjang total nya, diameter, semuanya sampai detail harus di ukur.Ari begitu sangat teliti sekali sampai dia bener-bener memahaminya.Seterus nya Ari melakukanya secara berulang ulang lagi sampai bener-bener bisa dan paham. Ari sekarang memiliki kegiatan nya dengan bekerja dia bisa memberikannya suatu saat nanti kepada orangtuanya yang berada di sebrang. Ari begitu semangat sekali melakukannya sehingga tak terasa dia menyelesaikan dengan baik dan Bel pun berbunyi yang menandakan bel istirahat." Ari.. ayo kita istirahat dulu." Ajak senior nyapada Ari." Oh, iya kak."" Ayo.""Ari." Panggil Rizki ketika melihat Ari keluar dari line." Oh.. iya Rizki."" Gimana tadi kerjanya bisa?" Tanyanya." Iya." Aku tersenyum." Syukurlah."" Kalau kamu gimana?" Tanya Ari

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 54Lalu Ari begitu dengan teliti setiap gerak gerkkan senior tersebut membuat dia menjadi tahu tentang ini. Ini sangat berharga sekali buat diri Ari yang masih lulus dan bisa mengenal dengan dunia industri." Ok Ari Sekarang kamu coba sendiri ya, aku mau kejar pekerjaan yang lain belum aku selesaikan." Ucapnya sambil berlalu dari hadapan Ari.Ari meencoba mempraktekkannya dengan sendirinya walaupun masih menyoba semua nya dari yang pertama sampai yang finishing nya." Ternyata tidak lah segampang yang aku pikirkan." Bathin Ari yang masih sibuk berkutat di tempat nya." Ari gimana apa yang belum di pahami " tanyanya yang langsung tau di benak Ari." Oh.. iya kak, kalau ini gimana ya cara membedakannya." Tanya Ari." Ini bedanya hanya 1 saja."" Satu gimana kak?"" Jika di No itu tidak masuk berati harus di kecilkan dari pemotongan mesinnya, terus kalau buat Go jika ke besaran berarti harus di kecil''an juga sama dari

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 53Lalu langkah kami semua mengikuti arah seorang perekrut itu, Ari begitu senang sekali menjadi tau tentang perusahaan, dan setiap langkah kakinya melihat orang-orang yang bekerja dengan begitu semangat demi sesuap nasi dan demi mengubah nasib, perjuangannya begitu bikin Ari salut, dan dia merasa masih belum bisa seperti mereka karna dia merasa masih harus belajar dari mereka, setiap langkah demi langkah Ari melihat tengak tengok kanan dan kiri begitu semangat para pekerja disini. Ari kini merasa berbeda dengan yang lainnya dengan melihat semua orang yang begitu bekerja dengan baik dan dia akan berusaha belajar dari mereka semua.hidup itu penuh perjuangan dan harus bisa ini dan itu walaupun kita hanya bisa memiliki skill tapi skill itu tidak di pergunakan sama saja bohong, Bathin Ari.Ketika semuanya sudah mengelilingi semua perusahaan ini dan acara memperkenalkan perusahaan ini pada kami semua, kini Ari akan menjadi lebih berpengetahuan yang tadi n

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 52 " Ok perhatiannya sini lihat ke depan " ucapnya. lalu semuanya langsung menghadap kedepan dan fokus melihat seorang perekrut pegang barang. " Kalian semua sudah selesai menulis kan?" Tanya nya kembali. " Sudah Pak." Ucap kami kompak. " Ok ini saya akan menunjukkan barang yang akan kalian kerjakan nanti di lapangan ya." Ucapnya menjeda. " Nah.. ini barang yang panjang namanya calioer dan ini satunya lagi diameter, nanti kalian satu persatu akan maju ya ke depan untuk kita langsung praktekkan." Ucapnya sambil memegang barang tersebut. " Ok.. mulai dari pojok kanan ya, silahkan berdiri dan duduk di depan barang ini ya." " Sekarang kamu pegang barang ini dan piston ini." Ucapnya. " Sekarang kamu lihat dulu ya contoh yang saya berikan." Lalu seorang perekrut itu memberikan contoh kepada yang pertama duduk di depan barang itu. " Sini pinjem dulu calipernya, jadi begini caranya, kamu lihat saya cara mengukur, i

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 51 Kami semua tertiba mengikuti arahannya, aku selalu ingat perkataan Abang ku itu, dia bilang harus mengikuti saja setiap arahan yang dia berikan begitu lah ucapan Abang ku. Hanya beberapa menit saja, seorang perekrut itu balik lagi dan duduk di tempat nya kembali. " Hmm.. bagiamana bagian ini apakah sudah di tulis semua?" Tanyanya yang menunjuk ke papan board ini. Lalu ada yang menjawab. " Belum semua Pak, ini aku sebentar lagi akan selesai di bagian itu." Ucapnya. " Ok lanjutkan saja ya, bagi kalau sudah selesai bilang ya. " Ucapnya. Semuanya bener-bener tertib dan mengikuti semua arahan yang beliau katakan, bener kata Abang aku harus mengikutinya, karna ini menurut ku ilmu yang harus aku ambil banyak juga pelajaran yang harus kita gali. Rizki yang berada di samping ku hanya terdiam saja dari tadi tanpa ada ekspresi apapun dari nya. " Rizki kamu sudah selesai menulis?" Tanya A*i pada Rizki. " sudah." Ucapnya sin

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 50Lalu kami semua yang mengikuti tes mengambil pulpen dan buku masing-masing di dalam tas yang sudah kami siapkan, setelah itu kami semua baru mencatat tulisan dari papan board di pindahkan ke dalam buku kami masing-masing." Baik kalian semua setelah menulis jangan lupa nanti lihat ke kami, karna kami akan memberikan penjelasan serta memberikan cara dan metode untuk kalian kerjakan." Ucap seseorang yang akan merekrut kami.Hening beberapa aat karena semua nya masih fokus menulis di papan board nya itu. Setelah selesai menulis nya lalu seorang perekrut itu membawa alat-alat nya dari bawah ke ruangan tempat dimana anak-anak calon karyawan akan di berikan contoh." Baik, perhatiannya saya minta kemaluan, apakah kalian semuanya sudah menulis?" Tanya nya." Sudah Pak." Ucap kami serentak." Baik.. boleh saya ingin mengetahui nama-nama kalian nanti maju ya satu persatu mulai dari pojok kanan." Ucapnya." Silahkan di mulai dari sekara

DMCA.com Protection Status