Beranda / Romansa / ARI SIHOMBING / ARI SIHOMBING

Share

ARI SIHOMBING

Penulis: Anita
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-10 13:15:37

Part 5

Setelah Adi akan mengambil Ijazah nya lalu ada yang menghampirinya dengan memeluknya dan menangis di hadapan semua orang dan ternyata yang memeluknya Adiwijaya adalah Ibunda nya sendiri.

Ibunya menangis dipelukannya Adi setelah itu Adi melepaskan pelukannya dari Ibunya dan lalu langsung menghampiri wali kelasnya.

"Adi selamat ya. Akhirnya kamu mendapatkan Ranking juga di kelas, Ibu bangga dengan kamu bisa jadi juara. semoga suatu saat nanti diluaran sana kamu menjadi orang sukses ya." Itulah nasehat Ibu Ayu pada Adi.

"Iya bu, terimakasih atas doanya. Adi juga tak menyangka bisa dapat Ranking." Adi terharu dan berkaca-kaca.

Setelah itu Ibu Ayu memberikan penghargaan kepada Adi lalu Adi pun menangis dan membuat semua orang yang melihat menjadi ikut-ikutan menangis. Lalu Adi berbicara dengan sepatah atau dua patah.

"Baik, terimakasih terutama buat Ayah aku yang telah membimbing aku sehingga bisa menjadi juara, terima kasih untuk Bapak Kepala Sekolah beserta Staf-Stafnya sampai aku bisa menjadi seperti ini, terimakasih untuk temen sebangku ku yaitu Ari Sihombing yang telah memberikan selalu supportnya pada ku. Dan terimakasih untuk Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang telah hadir disini dan untuk Ibuku terimakasih sudah mau sempatin datang kesini, Ibu.. kini aku sudah membawa penghargaan hasil jerih payah ku dan kini aku sudah menjadi juara walaupun hanya dapat Rangking 2 aku udah bisa ngebuktiin kalau aku pasti bisa.. dengan ini aku meminta kepada Ayah dan Ibu. kita selalu bersama ya, jangan bertengkar lagi dan jangan pergi-pergi an lagi karna aku sayang Ibu dan Ayah." Lalu Ayahnya dan Ibunya Adi datang menghampirinya yang sedang berada di depan dan memeluknya. itulah kata-kata Adi yang akan selalu berusaha ingin menjadi anak yang di sayang seperti temen-temennya. memang semenjak Adi umur 10 Tahun dia sudah menjadi broken home. Karna dengan sikap Ayah dan Ibunya yang sama-sama egois membuat Adi menjadi pemurung, yang tadinya ceria, aktif, dan selalu tersenyum justru sekarang sebaliknya. Ini juga karna kesalah pahamnya juga yang menuduh saling selingkuh gara-gara setiap ada temen nya main cewek/cowok temen Ayah atau Ibunya Adi yang cantik dan ganteng membuat Ibunya Ari cemburu dan sebaliknya seperti itu. Disitu lah awal mulainya terjadi.

Seiring berjalannya waktu ketika Adi beranjak dewasa, Ayahnya mulai memperhatikan tingkahnya serta perkembanganya. Pada saat itu Ayahnya merasakan ada perubahan yang baik untuk Adi, yang tadinya selalu mengurungkan dikamarnya lalu dia sekarang nggak lagi seperti itu justru sebaliknya. Dan Ayahnya ingin anaknya tersenyum kembali serta ingin memberikan kebahagiaan kepada putra satu-satunya. Dengan mulai Ayahnya deket pada Adi lalu Ayahnya juga yang membimbing Adi untuk selalu belajar. Karna Ayahnya pernah berjanji kalau Ayahnya akan mengabulkan permintaannya jika dia menjadi juara walaupun bukan juara 1 Ayahnya akan selalu mengabulkannya. Lalu Adi semenjak itu menjadi giat dan berusaha belajar, belajar, dan belajar yang ingin memberikan yang terbaik untuk Ayahnya dan Ibunya. dan Adi ingin Ayah dan Ibunya jika dia menjadi juara dia akan meminta permintaan yaitu kebersamaan. sehingga dia sekarang menjadi anak yang berprestasi, dari situlah Ayahnya menjadi peduli pada Adi dan membuat Adi menjadi ceria lagi.

"Baik, kita lanjut ya siapa yang akan menjadi Ranking pertama oke. Ada yang tau kah siapa orangnya? Ayo tebak!"

"Oh iya sebentar, ada yang kelupaan ini. Adi sini ibu lupa ngasihin hadiahnya, maaf ya atas keteledoran Ibu. Tadi kebanyakan sedihnya jadi lupa." Semua hadirin pada ketawa setelah wali kelas seperti itu."

"Baik kita lanjutkan. juara yang pertama Adalah.. jreng jreng jreng.. Ari Sihombing. Untuk Ari silahkan ke depan untuk mengambil Ijazah dan Raport." Ari langsung beranjak dari tempat duduknya banyak juga yang bertepuk tangan.

"Terimakasih Bu." Bu Ayu hanya tersenyum saja.

"Baik Ari, jangan lupa ya kamu tandatangan di sebelah kiri beserta cap 3 jarinya setelah itu kamu tandatangan lagi disini sebagai tanda kamu sudah menerimanya."

"Baik Bu, terimakasih atas arahanya." Lalu Ari mentandantanganinya  setelah selesai dia menerima hadiah beserta piagamnya. Adi dan Ajeng bangkit lagi ke depan untuk sesi poto bersama Bapak Kepala Sekolah dengan anak-anak yang berprestasi. lalu semua murid bangkit dari duduknya untuk ke depan untuk sesi poto bersama dengan Kepsek dan para guru lainnya.

Setelah acara pembagian Ijazah dan Raport selesai semuanya pada bubar dan pergi pulang ke rumahnya masing-masing.

Ketika diluar sekolahan Adi menghampiri Ari. Roy, Rio dan Ari berbeda kelas hanya saja 1 sekolah tapi mereka selalu kompak untuk demi persahabatan sering kumpul-kumpul bareng.

"Hay Ari, terimakasih ya kamu telah memberikan yang sangat berharga buat aku." Begitulah ucapan Adi pada Ari.

"Iya sama-sama kawan akhirnya kamu dengan orang tua kamu bisa lagi berkumpul, semoga akan seperti ini terus ya, selama-lamanya dan akan baik-baik saja."

"Iya Amin. Terimakasih ya, ini aku ada sesuatu buat kamu sebagai tanda perpisahan." Adi memberikan sebuah benda persegi panjang yang di bungkuskan kado berwarna biru yang bercorak gambar doraemon, ntahlah isinya apa. Ibunya Ari dan orangtuannya Adi hanya memandangan dari jarak yang lumayan jauh sambil tersenyum.

"Oh, nggak usah. kamu berlebihan." Itulah ucapan Ari pada Adi.

"Nggak apa apa terima aja ya, ini sebagai tanda perpisahan jangan nolak rezeki ingat kamu sendiri yang bilangkan kan?"

"Oh iya, iya. terimakasih kalau begitu." Ari menerima kado itu dari tangan Adi.

"Iya sama-sama" Adi tersenyum dan senang yang akhirnya bisa berkumpul dan bercengkrama lagi dengan orang tuanya.

Ketika Adi pergi bersama orang tuanya barulah temen-temen Ari menghampiri Ari yang masih berada di luar kelas.

"Ari, nanti malam kita adakan yu perpisahan kita dirumah mu gimana." Ibunya Ari hanya tersenyum mendengar ucapan temennya Ari. Lalu Ari menengok kepada Ibunya dan untuk meminta ijin merayakan di rumahnya.

"Iya boleh kok." Itulah jawabannya Ibu Ari pada temennya.

"Horre, terimakasih ya bu telah mengijinkan kami." Itulah jawaban Rio dan Roy secara bersamaan. Mereka seneng akhir dimana masa-masa sekolah telah selesai dan lulus sekolah untuk perpisahan mereka akan sempet berkumpul. Ntah lah jika sudah pada lulus nanti mereka bisa kumpul seperti ini lagi atau tidak.

Menjelang sore..

Rio, Ari dan Roy sedang menyiapkan kayu bakar, batu dan pondasi untuk acara malamnya karna rumahnya Ari termasuk luas halaman rumahnya jadi mereka bisa bermain disini. Setelah terkumpulnya kayu bakar itu baru mereka semuanya pergi ke kali untuk menangkap ikan-ikan yang ada di sana.

Ketika berada dikali Rio dan Roy menyiapkan kail sedangkan Ari menyiapkan ember dan umpannya.

"Ari mana sini umpannya?" Rio berkata.

"Iya ini lagi disiapkan!" Begitulah Ari menjawab sambil menyiapkannya Ari langsung mencari kayu untuk menombak ikan sedangkan temennya memancing. Mereka bertiga saling berbagi tugas.

"Ari gimana kamu sudah dapatkah?" Begitulah pertanyaan Roy pada Ari yang dianggukkin oleh Rio.

"Iya ini sudah dapat 2, kalau kalian berdua gimana sudah dapatkah?" Ari bertanya balik.

"Oh.. kami.. berdua jangan di tanya.." hahhahhaa mereka justru malah tersenyum dan ketawa.

"Kenapa kalian berdua malah ketawa?" Membuat Ari binggung.

"Kami berdua ketawa baru dapat 1 ya Rio." Begitulah mereka jawab dengan bareng.

"Ya ampun.. kirain kalian kenapa.'' Lalu mereka bertiga ketawa semuanya. Mereka memancing mendapatkan ikan 5 ekor.

Setelah mereka dapatkan ikan-ikan itu mereka lalu bergegas untuk pulang untuk di bakar.

Malam pun tiba sekitar pukul 18:35 mereka bertiga siap-siap untuk membakar ikan-ikannya dan merekapun menyiapkannya bumbu-bumbunya yang sudah mereka beli di warung.

Ketika ikan semuanya sudah dibumbuin tiba-tiba...

Next?

Bab terkait

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 6Ketika ikan semuanya sudah dibumbuin tiba-tiba ada yang datang. ketika ketukan pintu itu bersuara tiga kali, ternyata yang datang Adi beserta keluarganya. Mereka datang ke rumah Ari untuk bersilahturahmi. Lalu Ibunya Arilah yang membukakan pintu serta menyambut mereka dan mempersilahkan masuk keluarganya Adi."Oh.. ada nak Adi, sini masuk Bu, Pak silahkan duduk." Ibunya Ari menyambut mereka semua. orang tuanya Adi masuk ke dalam rumahnya Ari lalu duduk di ruang keluarga."Maaf ya, Pak, Bu keadaanya lagi berantakkan. ada keperluan apa? " Ibunya Ari membuka percakapannya. Lalu sambil menyiapkan makanan ringan dan air putih untuk menjamu mereka."Ini Bu Adi ngerengek trs pengen main dan sekaligus kami bersilahturahmi saja ke sini, karena dia udah merasa memiliki sahabat hanya Ari yang akrab dengannya." Itulah jawaban Ibunya Adi dan Ayahnya Adi hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Adi bersuara."Maaf ya Bu, Ari dimana ya kok nggak kelihatan?" Adi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-11
  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 7 Ketika Ibunya Ari di dapur sedang memasak, lalu Ari menghampirinya. "Ibu.. Ari mau ngomong sesuatu." "Iya Ri kenapa? Mau ngomong Apa?" "Jadi begini Bu." Ari menjedanya. Ketika akan melanjutkannya, lalu Ibunya Ari memotong ucapannya. "Iya Ari, sebentar ya nak Ibu lagi angkat tempe dulu." Setelah mematikan kompor dan mengangkat tempe. Lalu Ibunya Ari mengajaknya duduk di bangku. "Sini Ari duduk dulu, kamu mau ngomong apa sama Ibu?" Begitu Ibunya yang penasaran dengan Ari yang ingin mengatakan sesuatu. ''Jadi begini Bu, Ari mau meminta ijin pada Ibu." Menjeda sebentar dan ibunya hanya bersuara deheman. "Ijin mau pergi untuk merantau." Itulah yang Ari katakan pada Ibunya. Sambil memegang erat tangannya lalu menghadap dan menatap Ibunya yan teduh. Ibunya menghela nafas, lalu berkata. "Emangnya apa yang akan kamu cari di perantauan nak?" Ibunya Ari menanyakan apa tujuannya jika Ari pergi untuk merantau.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-12
  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 8"Ya sudah ayo.." ketika mereka akan jalan pergi ke bandara, tiba-tiba ada tamu temennya Ari dan ternyata yang datang adalah Rio beserta keluarganya. jadi di urungkan kembali untuk perginya ke bandara."Hay Ari, kamu mau kemana sama Ibumu?" Itulah pertanyaan Rio pada Ari."Ini Rio aku mau kebandara sama Ibu." Membuat Rio penasaran lalu bertanya lagi."Mau ada perlu apa kebandara?" Membuat Ari bungkam dan binggung mau menjelaskannya."Ini mau daftar Ari pergi untuk pergi merantau, ya sudah. Ayo masuk Ibu, Pak, Rio. Jangan berdiri disitu ayo duduk-duduk." Ibunya Ari lah yang menjawab pertanyaan Rio, lalu mempersilahkan mereka duduk. Sambil menjamu mereka dengan makanan ringan seperti biskuit.Rio setelah mendengarkan jawaban Ibunya Ari menjadi sedih mengetahui semua itu. Dan dia akan bener-bener berpisah dengan sahabatnya.''Ayo silahkan dimakan biskuitnya Bu, Pak, Rio." Rio yang sedang melamun tersadar dengan ucapan Ibunya Ari.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 9Setelah di warung... Ari melihat Ayahnya yang sedang makan di warung makan. deket sebelah warung yang akan dia beli gula merah."Ayah.. Ari rindu dengan Ayah.. kenapa Ayah malah pergi dari rumah Yah.." Ari berucap dengan pelan. Walaupun melihat Ayahnya dia melewati saja dan lalu bergegas untuk membeli gula merah."Bu beli gula merah 2 biji.""Iya dek, sebentar, Ini." Setelah membeli gula merah Ari lalu langsung pergi pulang kerumah. Dan dia masih melihat Ayahnya yang sedang merokok di rumah makan itu. Lalu Ari berhenti dan hanya memandangnya dengan jauh. Tiba-tiba saja matanya berkaca-kaca yang merindukan sosok seorang Ayah. Lalu Ari menghapus tangisannya agar tidak diketahui oleh Ibunya."Ayah Ari disini Rindu.. semoga saja Ayah sehat selalu ya.. Doa ku selalu untuk mu." Itulah gumaman Ari untuk Ayahnya.Ketika itu Ari langsung saja melanjutkan jalannya agar yang di rumah tidak terlalu menunggu dirinya yang lama membeli gula merah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 10 Ketika Ari akan masuk kedalam rumah dan Bundanya tiba-tiba ada yang datang dan ternyata Ayahnya Ari yang tiba-tiba saja langsung memeluk Ari. Ntahlah Ayahnya Ari kenapa? Lalu tiba-tiba saja memeluknya. "Ari Ayah rindu kamu, maafin Ayah ya selalu memalukkan dirimu serta Ibumu." Ayahnya menangis berderai air mata. Membuat Ibunya Ari matanya berkaca-kaca. "Iya Ayah, Ari sudah memaafkan Ayah ko. Ari juga minta maaf ya Yah belum bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita yah." Itulah ucapan Ari pada Ayahnya. "Nggak, nggak anak ku. Itu bukan lah kewajiban kamu, itu kewajiban Ayah sebenarnya." Ayahnya mengendurkan pelukannya lalu tangannya mengusapkan ke wajah Ari yang mengeluarkan air mata. "Ayah.. Ari juga rin-du sama Ayah.. kenapa A-yah pergi dari ka-mi." Ari berucap dengan terbata-bata. "Iya Ayah juga rindu dengan kalian semua, gimana kabarnya adik-adik kalian." Ayahnya menanyakan anak-anaknya yang lain pada Ari. "Iy

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Pada saat mengetuk pintu.. keluarlah tante nya Ari, lalu Ari dan Ibunya mengucapkan salam. "Horas." Mereka berdua berbarengan mengucapkan salam. Lalu bersalaman. "Horas, tumben kesini. Lain kali kesini terus lah main." Begitulah Ucapan Tantenya Ari. "Iya Tante, Ari kesini mau ketemu Om. Dimana ya Om tan?" "Om mu nggak ada di rumah, dia sekarang berada di luar. Tapi sebentar lagi dia pulang ko, memang ada perlu apa kalian kesini?" Ari melirik Ibunya, sedangkan yang di lirik mengedipkan matanya sambil menganggukkan kepalanya. Yang telah mengisyaratkan lebih baik Ari saja yang mengatakannya. "Ya sudah, sini masuk dulu kita duduk saja berbincangnya." Tantenya Ari mempersilahkan mereka duduk dan menyiapkan makanan ringan dan minuman es sirup rasa mangga untuk menjamu mereka. "Ya Ampun tan.. nggak usah repot-repot Tan." "Iya betul kata Ari nggak usah repot-repot kak." Begitulah percakapan Anak dan Ibunya. "Nggak apa-apa hanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 12"Aku.. mau beli.." lalu di potonglah ucapan Ari oleh Ibunya."Ari, ayo.. kita ke tempat antrian nanti takut kehabisan tiketnya.""Endang, aku duluan ya Ibu aku sudah memanggil aku. Bye.." Ari melambaikan tangan pada Endang."Oh ya sudah, bye juga.." Endang juga melambaikan tangannya."Ayo Ari kita harus antri sebelum kehabisan tiketnya. Ini uangnya." Ari menerima uang itu dari Ibunya."Iya Bu, ya sudah Ari kesana." Ari pergi untuk daftar dan membeli tiketnya. Ari mengantri di tempat antrian lalu Ari berdiri dan dia tengak-tengok kanan-kirinya. Dia baru menyadari bahwa yang di belakang dia saja sungguh banyak sekali. Pada saat dia sudah di depan loket Ari berucap."Misi Mbak, saya mau beli tiket.""Baik Mas, isi dulu ya formulirnya nanti Mas nya antri lagi di loket sebelah.." pelayan tiket memberikan kertas formulir pada Ari."Oh iya Mbak, terimakasih." Ari mencari tempat duduk untuk mengisi formulirnya. Pada saat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 13Setelah itu mereka mencuci tangan, lalu duduk kembali. Pada saat sudah kumpul lagi sesudah makan dan mencuci tangan, baru mereka bangkit dan bangun dari tempat duduknya untuk pulang. Dan melanjutkan jalan menuju mobil Om nya Ari untuk pulang karena sudah menjelang adzan magrib yang berkumandang. Setelah mereka masuk ke dalam mobil dan mobilnya dijalankan. Beberapa saat kemudian mereka melihat kejadian ada yang rame-rame di belokkan lampu merah."Ada apaan itu ya Om?" Ari yang duduk dibelakang penasaran dan bertanya."Nggak tau Ri, sebentar ya Om coba tanya." Lalu Om nya Ari membuka jendela mobilnya."Misi.. Pak ada apa ya rame-rame?""Itu Pak ada yang kecelakaan, masih muda, nasib bener keadaannya malah di tabrak lari.""Oh iya Pak, kalau gitu kesian juga ya.""Iya Pak kasihan.""Terimakasih ya Pak infonya.""Iya sama-sama." Setelah bertanya Ari langsung menanyakan kembali."Rame-rame kenapa Om?""I

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19

Bab terbaru

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 58 Ari begitu fokus dengan pekerjaannya sehingga keringat yang ada di pelipis keningnya keluar secara perlahan-lahan karna itu dirinya ada yang belum dia mengerti, di setiap yang dia lakukan dia selalu berusaha apa yang dia kerjakan, dan dia berusaha akan bisa tetapi kenyataan nya yang dia lakukan masih belum mampu untuk mengerjakannya. " Ari." Panggil senior " Iya kak." "Jika nanti kamu bener-bener bisa dan di tinggal suatu saat nanti, apa kamu bisa mengerjakannya kerja DDI bagian ini dengan sendirian?" Tanya senior padanya sambil menatap Ari. " Ah iya kak, aku pasti bisa." Jawab Ari yang masih binggung. " Bener kamu bisa? Itu cara gerak badan kamu seakan ada yang ingin kamu sampaikan." Ucap Senior yang masih memperhatikan gerakan Ari. " Hmmm.. ntah lah kak." Jujur Ari yang binggung dan ketauan gerak gerik darsi badan nya sendiri yang tak tau akan bisa atau tidak. " Ok baik lah, nanti jika belum terlalu bisa dan m

  • ARI SIHOMBING   Ari Sihombing

    Part 57Lalu Ari langsung saja mengerjakan apa yang sudah di tunjukkan, setelah itu Ari begitu dengan hati-hati melakukannya." Aku harus bisa, aku harus bisa, aku harus bisa." Ucapan demi ucapan yang Ari ucap di dalam hatinya agar bisa melakukan pekerjaan ini walaupun pekerjaan ini agak sulit untuk dirinya karna beelum memiliki pengalaman dalam di bidang hal apapun membuat dirinya sekarang merasa tertekan walaupun dia tidak memberikan ekspresi apapun di wajah nya terhadap seniornya." Ari bagaimana dengan kerjanya?" Tanya senior." Oh.. iya kak pasti Ari bisa."" Ok, jika nanti 1 persatu sudah bisa nanti kamu langsung mengerjakan yang lain nya ya dan bantu bantu kakak."" Ok siap kak."Ari langsung berpindah posisi ke arah tempat yang di arah kan tadi dari seornag senior yang sudah bekerja lebih lama di banding kan dirinya yang baru masuk belum 1 Minggu ini." Aku yakin Tuhan tidak akan membebani kemampuan seseorang termasuk a

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 56Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lagi untuk melanjutkan kembali bekerja, lalu Ari belok ke arah kiri sedangkan Rizki belok ke arah ke kanan, mereka saling melambaikan tangan sebagai pertanda masuk segera dan bekerja dengan penuh semangat, lalu mereka setelah itu masuk di tempat masing-masing, dan setelah itu Ari lalu melanjutkan kembali untuk bekerja dan bertemu dengan senior yang ada di sini." Hai kamu kemana tadi pas istirahat?" Tanya seniornya." Aku tadi diluar kak setelah makan." Sambil tersenyum Ari pada senior itu." Aku kira kamu aula."" Nggak kak aku bersama temen tadi di luar pas istirahat."" Oh.. iya iya." Hanya mangut"saja." Iya kak."" Ya sudah ayo kitaa bekerja kembali, semangat ya."" Sip kak."Lalu mereka kembali bekerja dengan semangat, Ari begitu semangatnya mendenger arahan dari senior nya,. Lalu Ari memulai belajar dengan hal hal lainnya, mulai dari menghafal kode untuk meng

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 55Lalu Ari langsung mengerjakan nya dengan pelan-pelan sambil mengamati nya dengan baik-baik dan teliti, mulai dia mengukur dari Reng nya, panjang total nya, diameter, semuanya sampai detail harus di ukur.Ari begitu sangat teliti sekali sampai dia bener-bener memahaminya.Seterus nya Ari melakukanya secara berulang ulang lagi sampai bener-bener bisa dan paham. Ari sekarang memiliki kegiatan nya dengan bekerja dia bisa memberikannya suatu saat nanti kepada orangtuanya yang berada di sebrang. Ari begitu semangat sekali melakukannya sehingga tak terasa dia menyelesaikan dengan baik dan Bel pun berbunyi yang menandakan bel istirahat." Ari.. ayo kita istirahat dulu." Ajak senior nyapada Ari." Oh, iya kak."" Ayo.""Ari." Panggil Rizki ketika melihat Ari keluar dari line." Oh.. iya Rizki."" Gimana tadi kerjanya bisa?" Tanyanya." Iya." Aku tersenyum." Syukurlah."" Kalau kamu gimana?" Tanya Ari

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 54Lalu Ari begitu dengan teliti setiap gerak gerkkan senior tersebut membuat dia menjadi tahu tentang ini. Ini sangat berharga sekali buat diri Ari yang masih lulus dan bisa mengenal dengan dunia industri." Ok Ari Sekarang kamu coba sendiri ya, aku mau kejar pekerjaan yang lain belum aku selesaikan." Ucapnya sambil berlalu dari hadapan Ari.Ari meencoba mempraktekkannya dengan sendirinya walaupun masih menyoba semua nya dari yang pertama sampai yang finishing nya." Ternyata tidak lah segampang yang aku pikirkan." Bathin Ari yang masih sibuk berkutat di tempat nya." Ari gimana apa yang belum di pahami " tanyanya yang langsung tau di benak Ari." Oh.. iya kak, kalau ini gimana ya cara membedakannya." Tanya Ari." Ini bedanya hanya 1 saja."" Satu gimana kak?"" Jika di No itu tidak masuk berati harus di kecilkan dari pemotongan mesinnya, terus kalau buat Go jika ke besaran berarti harus di kecil''an juga sama dari

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 53Lalu langkah kami semua mengikuti arah seorang perekrut itu, Ari begitu senang sekali menjadi tau tentang perusahaan, dan setiap langkah kakinya melihat orang-orang yang bekerja dengan begitu semangat demi sesuap nasi dan demi mengubah nasib, perjuangannya begitu bikin Ari salut, dan dia merasa masih belum bisa seperti mereka karna dia merasa masih harus belajar dari mereka, setiap langkah demi langkah Ari melihat tengak tengok kanan dan kiri begitu semangat para pekerja disini. Ari kini merasa berbeda dengan yang lainnya dengan melihat semua orang yang begitu bekerja dengan baik dan dia akan berusaha belajar dari mereka semua.hidup itu penuh perjuangan dan harus bisa ini dan itu walaupun kita hanya bisa memiliki skill tapi skill itu tidak di pergunakan sama saja bohong, Bathin Ari.Ketika semuanya sudah mengelilingi semua perusahaan ini dan acara memperkenalkan perusahaan ini pada kami semua, kini Ari akan menjadi lebih berpengetahuan yang tadi n

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 52 " Ok perhatiannya sini lihat ke depan " ucapnya. lalu semuanya langsung menghadap kedepan dan fokus melihat seorang perekrut pegang barang. " Kalian semua sudah selesai menulis kan?" Tanya nya kembali. " Sudah Pak." Ucap kami kompak. " Ok ini saya akan menunjukkan barang yang akan kalian kerjakan nanti di lapangan ya." Ucapnya menjeda. " Nah.. ini barang yang panjang namanya calioer dan ini satunya lagi diameter, nanti kalian satu persatu akan maju ya ke depan untuk kita langsung praktekkan." Ucapnya sambil memegang barang tersebut. " Ok.. mulai dari pojok kanan ya, silahkan berdiri dan duduk di depan barang ini ya." " Sekarang kamu pegang barang ini dan piston ini." Ucapnya. " Sekarang kamu lihat dulu ya contoh yang saya berikan." Lalu seorang perekrut itu memberikan contoh kepada yang pertama duduk di depan barang itu. " Sini pinjem dulu calipernya, jadi begini caranya, kamu lihat saya cara mengukur, i

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 51 Kami semua tertiba mengikuti arahannya, aku selalu ingat perkataan Abang ku itu, dia bilang harus mengikuti saja setiap arahan yang dia berikan begitu lah ucapan Abang ku. Hanya beberapa menit saja, seorang perekrut itu balik lagi dan duduk di tempat nya kembali. " Hmm.. bagiamana bagian ini apakah sudah di tulis semua?" Tanyanya yang menunjuk ke papan board ini. Lalu ada yang menjawab. " Belum semua Pak, ini aku sebentar lagi akan selesai di bagian itu." Ucapnya. " Ok lanjutkan saja ya, bagi kalau sudah selesai bilang ya. " Ucapnya. Semuanya bener-bener tertib dan mengikuti semua arahan yang beliau katakan, bener kata Abang aku harus mengikutinya, karna ini menurut ku ilmu yang harus aku ambil banyak juga pelajaran yang harus kita gali. Rizki yang berada di samping ku hanya terdiam saja dari tadi tanpa ada ekspresi apapun dari nya. " Rizki kamu sudah selesai menulis?" Tanya A*i pada Rizki. " sudah." Ucapnya sin

  • ARI SIHOMBING   ARI SIHOMBING

    Part 50Lalu kami semua yang mengikuti tes mengambil pulpen dan buku masing-masing di dalam tas yang sudah kami siapkan, setelah itu kami semua baru mencatat tulisan dari papan board di pindahkan ke dalam buku kami masing-masing." Baik kalian semua setelah menulis jangan lupa nanti lihat ke kami, karna kami akan memberikan penjelasan serta memberikan cara dan metode untuk kalian kerjakan." Ucap seseorang yang akan merekrut kami.Hening beberapa aat karena semua nya masih fokus menulis di papan board nya itu. Setelah selesai menulis nya lalu seorang perekrut itu membawa alat-alat nya dari bawah ke ruangan tempat dimana anak-anak calon karyawan akan di berikan contoh." Baik, perhatiannya saya minta kemaluan, apakah kalian semuanya sudah menulis?" Tanya nya." Sudah Pak." Ucap kami serentak." Baik.. boleh saya ingin mengetahui nama-nama kalian nanti maju ya satu persatu mulai dari pojok kanan." Ucapnya." Silahkan di mulai dari sekara

DMCA.com Protection Status