Beranda / Romansa / ARI SIHOMBING / ARI SIHOMBING

Share

ARI SIHOMBING

Part 5

Setelah Adi akan mengambil Ijazah nya lalu ada yang menghampirinya dengan memeluknya dan menangis di hadapan semua orang dan ternyata yang memeluknya Adiwijaya adalah Ibunda nya sendiri.

Ibunya menangis dipelukannya Adi setelah itu Adi melepaskan pelukannya dari Ibunya dan lalu langsung menghampiri wali kelasnya.

"Adi selamat ya. Akhirnya kamu mendapatkan Ranking juga di kelas, Ibu bangga dengan kamu bisa jadi juara. semoga suatu saat nanti diluaran sana kamu menjadi orang sukses ya." Itulah nasehat Ibu Ayu pada Adi.

"Iya bu, terimakasih atas doanya. Adi juga tak menyangka bisa dapat Ranking." Adi terharu dan berkaca-kaca.

Setelah itu Ibu Ayu memberikan penghargaan kepada Adi lalu Adi pun menangis dan membuat semua orang yang melihat menjadi ikut-ikutan menangis. Lalu Adi berbicara dengan sepatah atau dua patah.

"Baik, terimakasih terutama buat Ayah aku yang telah membimbing aku sehingga bisa menjadi juara, terima kasih untuk Bapak Kepala Sekolah beserta Staf-Stafnya sampai aku bisa menjadi seperti ini, terimakasih untuk temen sebangku ku yaitu Ari Sihombing yang telah memberikan selalu supportnya pada ku. Dan terimakasih untuk Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang telah hadir disini dan untuk Ibuku terimakasih sudah mau sempatin datang kesini, Ibu.. kini aku sudah membawa penghargaan hasil jerih payah ku dan kini aku sudah menjadi juara walaupun hanya dapat Rangking 2 aku udah bisa ngebuktiin kalau aku pasti bisa.. dengan ini aku meminta kepada Ayah dan Ibu. kita selalu bersama ya, jangan bertengkar lagi dan jangan pergi-pergi an lagi karna aku sayang Ibu dan Ayah." Lalu Ayahnya dan Ibunya Adi datang menghampirinya yang sedang berada di depan dan memeluknya. itulah kata-kata Adi yang akan selalu berusaha ingin menjadi anak yang di sayang seperti temen-temennya. memang semenjak Adi umur 10 Tahun dia sudah menjadi broken home. Karna dengan sikap Ayah dan Ibunya yang sama-sama egois membuat Adi menjadi pemurung, yang tadinya ceria, aktif, dan selalu tersenyum justru sekarang sebaliknya. Ini juga karna kesalah pahamnya juga yang menuduh saling selingkuh gara-gara setiap ada temen nya main cewek/cowok temen Ayah atau Ibunya Adi yang cantik dan ganteng membuat Ibunya Ari cemburu dan sebaliknya seperti itu. Disitu lah awal mulainya terjadi.

Seiring berjalannya waktu ketika Adi beranjak dewasa, Ayahnya mulai memperhatikan tingkahnya serta perkembanganya. Pada saat itu Ayahnya merasakan ada perubahan yang baik untuk Adi, yang tadinya selalu mengurungkan dikamarnya lalu dia sekarang nggak lagi seperti itu justru sebaliknya. Dan Ayahnya ingin anaknya tersenyum kembali serta ingin memberikan kebahagiaan kepada putra satu-satunya. Dengan mulai Ayahnya deket pada Adi lalu Ayahnya juga yang membimbing Adi untuk selalu belajar. Karna Ayahnya pernah berjanji kalau Ayahnya akan mengabulkan permintaannya jika dia menjadi juara walaupun bukan juara 1 Ayahnya akan selalu mengabulkannya. Lalu Adi semenjak itu menjadi giat dan berusaha belajar, belajar, dan belajar yang ingin memberikan yang terbaik untuk Ayahnya dan Ibunya. dan Adi ingin Ayah dan Ibunya jika dia menjadi juara dia akan meminta permintaan yaitu kebersamaan. sehingga dia sekarang menjadi anak yang berprestasi, dari situlah Ayahnya menjadi peduli pada Adi dan membuat Adi menjadi ceria lagi.

"Baik, kita lanjut ya siapa yang akan menjadi Ranking pertama oke. Ada yang tau kah siapa orangnya? Ayo tebak!"

"Oh iya sebentar, ada yang kelupaan ini. Adi sini ibu lupa ngasihin hadiahnya, maaf ya atas keteledoran Ibu. Tadi kebanyakan sedihnya jadi lupa." Semua hadirin pada ketawa setelah wali kelas seperti itu."

"Baik kita lanjutkan. juara yang pertama Adalah.. jreng jreng jreng.. Ari Sihombing. Untuk Ari silahkan ke depan untuk mengambil Ijazah dan Raport." Ari langsung beranjak dari tempat duduknya banyak juga yang bertepuk tangan.

"Terimakasih Bu." Bu Ayu hanya tersenyum saja.

"Baik Ari, jangan lupa ya kamu tandatangan di sebelah kiri beserta cap 3 jarinya setelah itu kamu tandatangan lagi disini sebagai tanda kamu sudah menerimanya."

"Baik Bu, terimakasih atas arahanya." Lalu Ari mentandantanganinya  setelah selesai dia menerima hadiah beserta piagamnya. Adi dan Ajeng bangkit lagi ke depan untuk sesi poto bersama Bapak Kepala Sekolah dengan anak-anak yang berprestasi. lalu semua murid bangkit dari duduknya untuk ke depan untuk sesi poto bersama dengan Kepsek dan para guru lainnya.

Setelah acara pembagian Ijazah dan Raport selesai semuanya pada bubar dan pergi pulang ke rumahnya masing-masing.

Ketika diluar sekolahan Adi menghampiri Ari. Roy, Rio dan Ari berbeda kelas hanya saja 1 sekolah tapi mereka selalu kompak untuk demi persahabatan sering kumpul-kumpul bareng.

"Hay Ari, terimakasih ya kamu telah memberikan yang sangat berharga buat aku." Begitulah ucapan Adi pada Ari.

"Iya sama-sama kawan akhirnya kamu dengan orang tua kamu bisa lagi berkumpul, semoga akan seperti ini terus ya, selama-lamanya dan akan baik-baik saja."

"Iya Amin. Terimakasih ya, ini aku ada sesuatu buat kamu sebagai tanda perpisahan." Adi memberikan sebuah benda persegi panjang yang di bungkuskan kado berwarna biru yang bercorak gambar doraemon, ntahlah isinya apa. Ibunya Ari dan orangtuannya Adi hanya memandangan dari jarak yang lumayan jauh sambil tersenyum.

"Oh, nggak usah. kamu berlebihan." Itulah ucapan Ari pada Adi.

"Nggak apa apa terima aja ya, ini sebagai tanda perpisahan jangan nolak rezeki ingat kamu sendiri yang bilangkan kan?"

"Oh iya, iya. terimakasih kalau begitu." Ari menerima kado itu dari tangan Adi.

"Iya sama-sama" Adi tersenyum dan senang yang akhirnya bisa berkumpul dan bercengkrama lagi dengan orang tuanya.

Ketika Adi pergi bersama orang tuanya barulah temen-temen Ari menghampiri Ari yang masih berada di luar kelas.

"Ari, nanti malam kita adakan yu perpisahan kita dirumah mu gimana." Ibunya Ari hanya tersenyum mendengar ucapan temennya Ari. Lalu Ari menengok kepada Ibunya dan untuk meminta ijin merayakan di rumahnya.

"Iya boleh kok." Itulah jawabannya Ibu Ari pada temennya.

"Horre, terimakasih ya bu telah mengijinkan kami." Itulah jawaban Rio dan Roy secara bersamaan. Mereka seneng akhir dimana masa-masa sekolah telah selesai dan lulus sekolah untuk perpisahan mereka akan sempet berkumpul. Ntah lah jika sudah pada lulus nanti mereka bisa kumpul seperti ini lagi atau tidak.

Menjelang sore..

Rio, Ari dan Roy sedang menyiapkan kayu bakar, batu dan pondasi untuk acara malamnya karna rumahnya Ari termasuk luas halaman rumahnya jadi mereka bisa bermain disini. Setelah terkumpulnya kayu bakar itu baru mereka semuanya pergi ke kali untuk menangkap ikan-ikan yang ada di sana.

Ketika berada dikali Rio dan Roy menyiapkan kail sedangkan Ari menyiapkan ember dan umpannya.

"Ari mana sini umpannya?" Rio berkata.

"Iya ini lagi disiapkan!" Begitulah Ari menjawab sambil menyiapkannya Ari langsung mencari kayu untuk menombak ikan sedangkan temennya memancing. Mereka bertiga saling berbagi tugas.

"Ari gimana kamu sudah dapatkah?" Begitulah pertanyaan Roy pada Ari yang dianggukkin oleh Rio.

"Iya ini sudah dapat 2, kalau kalian berdua gimana sudah dapatkah?" Ari bertanya balik.

"Oh.. kami.. berdua jangan di tanya.." hahhahhaa mereka justru malah tersenyum dan ketawa.

"Kenapa kalian berdua malah ketawa?" Membuat Ari binggung.

"Kami berdua ketawa baru dapat 1 ya Rio." Begitulah mereka jawab dengan bareng.

"Ya ampun.. kirain kalian kenapa.'' Lalu mereka bertiga ketawa semuanya. Mereka memancing mendapatkan ikan 5 ekor.

Setelah mereka dapatkan ikan-ikan itu mereka lalu bergegas untuk pulang untuk di bakar.

Malam pun tiba sekitar pukul 18:35 mereka bertiga siap-siap untuk membakar ikan-ikannya dan merekapun menyiapkannya bumbu-bumbunya yang sudah mereka beli di warung.

Ketika ikan semuanya sudah dibumbuin tiba-tiba...

Next?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status