Share

Bete

“Lu punya duit berapa?”

“Ga ada,” jawab Panji tandas. “Tapi kalo lu mau gue bisa kasih ciuman lagi.”

Muka Dinda spontan memerah. “Sialan. Ngungkit-ngungkit aja lu.”

“Tapi lu suka kan?”

“Buat gue itu bukan ciuman.”

“Apa dong?”

“Tipuan. Hukuman atas kelalaian gue dalam menghadapi elo.”

“Ayolah, Din. Gue tahu itu first kiss-nya buat lu. Mustinya itu hal berkesan dong. Iya kan? Ayo dong jawab.”

Dinda lantas pergi begitu saja. Sadar bahwa mereka sehabis ini memang harus berpisah, Panji tidak mengejar dan hanya meneriaki dari jauh:

“Hei! Gue serius!”

*

Orang-orang yang bangkit dari masa lalu sekarang ngejar Dinda. Kalo tadi adalah kasusnya Panji, hari ini kasus baru yang muncul di depan mukanya adalah Sandro.

Pasca tamat SMA, hubungan Dinda dengan Sandro biasa-biasa aja sih. Dekat nggak, akrab nggak. Yang pasti, mereka nggak musuhan. Mereka nggak bisa lagi akrab seperti saat SMA karena Dinda kan udah tinggal di tempat lain bareng suaminya.

Nggak tahu gimana ceritanya, itu orang tau-tau aja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status