Padahal semua orang tahu bahwa milih jodoh bukanlah hal yang gampang karena itu menentukan hidup seseorang di masa depan. Mau rumah tangga bahagia atau hancur, semua ditentukan dari kehidupan pernikahan yang bahagia
Kasus yang dialami Pak Gumelar adalah contoh betapa Dinda sekarang jadi merasa bersalah karena merasa dirinya ikut bertanggungjawab atas hancurnya pernikahan orang itu. Belum lagi kasus Sandro yang merasa tercampakkan. Mengenai Bimbim, Dinda belum pernah ketemu atau ditelpon orang itu. Tapi apa yang dia alami juga membuktikan bahwa saran dari aplikasi ternyata nggak tepat karena – pikir mereka – kalo saran itu tepat, seharusnya Bimbim nggak perlu memutus hubungan dengan Bunga. Dimana Bunga jadi akhirnya ngambil kehidupan yang kacau dengan hidup bersama orang lain.
Dan selain masalah berkaitan aplikasi, Dinda masih dihadapkan dua masalah rumit lain. Pertama, soal munculnya kembali Panji. Dan kedua, munculnya kembali Mi
Gadis itu berasal dari sebuah suku pedalaman Kalimantan dimana klan keluarga-nya memiliki askineya - suatu ikatan kepercayaan turun-temurun berdasarkan tradisi nenek moyang. Dan salah satu ikatan hukum tradisi untuk klan ini adalah bahwa jodoh itu ditentukan oleh fenomena alam. Melalui semacam wangsit, sudah ditentukan bahwa jodoh bagi Angel adalah pria yang datang di bulan purnama saat hari jadinya ke-17 sambil membawa bunga berwarna merah. Dan di hari dan malam itu, Ramond memang mendatangi ketika mobil yang dikendarai Angelica gembos bannya.“Permisi. Maaf, ada yang perlu dibantu?”Tanpa pamrih, setelah diizinkan tentu saja, ia memberikan pertolongan dengan mengganti ban lama dan memasangkan ban baru. Ramond memang tidak membawa bunga. Tapi motif baju yang dikenakan yang penuh dengan bunga – dimana ada juga bunga berwarna merah – membuat Angel merasa bahwa Ramond adalah pria yang dikirim dari Kahyangan ke
Ditambah dengan adanya motor sebagai sarana pendukung dan kehati-hatian pengelolaan keuangan, bisnisnya pun mulai berjalan. Di lain pihak kegigihannya bekerja membuat dirinya secara tanpa disadari menarik perhatian pedagang-pedagang lain. Kegalauan yang sempat begitu mencekam perlahan sirna.Kepandaiannya memperbaiki barang-barang elektronik rusak makin meningkat. Yang namanya televisi, kipas angin, AC, kulkas, mesin cuci, sampe barang-barang ukuran lebih kecil seperti setrikaan, radio tape, bisa dibetulin.Suatu waktu ia singgah di sebuah warung nasi yang belum pernah dikunjungi sebelumnya untuk makan siang. Bagai kena sengatan panah Cupid, Sandro mendadak jatuh cinta waktu ngeliat mbak yang melayani ternyata manis. Rambutnya panjang dan bodinya juga semlohay. Sandro udah naksir sejak pandangan pertama. Umurnya mungkin 20an tahun.Sebetulnya Sandro nggak boleh lakuin gitu karena dulu waktu sama Rannie dia juga jat
Pria yang ia dambakan, Ramond, harus diperjuangkan. Pertama karena pria itu tergolong pemalu. Kedua, ia bukan tipikal yang sabar menunggu. Terakhir, ia percaya bahwa seorang wanita yang berani ‘nembak’ duluan sebetulnya menunjukkan sikap pemberani dimana bagi sukunya wanita yang pemberani itu dianggap ‘seksi’ dan menawan. Ini seperti gadis-gadis lajang di bagian dunia lain yang mencoba tampil cantik dengan pola fisik seperti memperpanjang bentuk leher. Atau gadis di suku tertentu yang mengenakan anting super duper berat agar daun telinga memanjang ke bawah karena menurut mereka itulah kecantikan. Atau bisa juga seperti gadis suku tertentu di pedalaman yang memiliki telapak kaki kecil akibat diikat paksa dimana kaki kecil itulah kecantikan sebenarnya.Sayangnya, saat ia menyatan cinta, situasi sudah terlambat. Ramond sudah terlanjur memilih seseorang untuk menjadi kekasihnya. Seorang gadis sederhana, cerdas, lumayan cantik. J
Rumah tangga pak Galih memang sedang di ujung tanduk. Ekonomi mereka mulai aman karena dapet dropping dana dari Dinda yang rutin kirim sebagain gajinya yang lumayan gede ke orangtuanya. Tapi di saat ekonomi udah aman gitu, rumah tangganya dilanda prahara. Pak Galih sedih karena isterinya ia nilai mulai nggak bener. Bisnis nasi uduk yang tadinya ia pikir akan menopang ekonomi malah jadi jalan retaknya hubungan mereka berdua. Tentu bukan salah di bisnisnya karena semua ini murni kesalahan Amih, isterinya.Hubungan suami-isteri yang awalnya akrab, sekarang berubah dingin. Mereka belum bercerai, tapi tetap meneruskan perkawinan walau dengan jalan terseok-seok. O ya, jualan nasi uduk udah lama berhenti dan sekarang mereka buka warung kelontong di depan rumah dimana untuk Apih yang sekarang jadi cemburuan, hal ini juga sering memicu konflik antar mereka berdua.“Orang kan bisa aja melakukan kekhilafan, Apih.&rdquo
Jadi orang berpikir positif selalu adalah hal penting. Tapi TERLALU berpikir positif juga nggak sehat. Dan itu yang terjadi sama Apih. Udah lama dia curiga dengan kedekatan pak Satya pada bininya. Dari dulu Dinda masih sekolah, dia beberapa kali ngeliat orang itu rada genit sama bininya. Tapi, ya itu tadi, karena terlalu berpikir positif dia nggak ngerasa bahwa sikap pak Satya udah mulai keterlaluan.Situasi diperparah dengan sikap Amih yang rada permisif. Akibatnya mereka berdua jadi makin akrab. Seiring berjalannya waktu Apih mulai bisa ngelihat kedekatan mereka berdua jadi rada keterlaluan. Ini membuat dirinya mulai menegur. Dia juga menegur pak Satya.Mulanya semua mau terima kritik dan situasi kembali normal. Itu karena pak Satya memang sempat hilang setahun lebih gara-gara dia ada kasus dengan orang lain yang membuat dirinya harus kabur ke Papua. Ada kasus tunggakan hutang dan skandal yang membuat dia hilang begitu lama sampai kemudian
Tapi – nah ini anehnya – di mata Amih itu Apih bukan pasangan yang baik. Beberapa kali Dinda ngeliat Amih nangis diam-diam. Dinda ngelihat dan dengar ketidakberdayaan Amih dalam perkawinan mereka. Betul-betul aneh. Seharusnya mereka pantas ngedapetin perkawinan yang bahagia. Dinda jadi suka bertanya-tanya sendiri."Mereka adalah dua orang yang baik. Tapi koq nggak punya kehidupan perkawinan bahagia yang sempurna?Setelah dewasa, dan begitu udah nikah, baru deh Dinda ngedapetin jawabannya.Di masa awal perkawinan, Dinda juga sama seperti Amih. Berusaha serius menjaga keutuhan keluarga. Dia rajin bekerja dan mengatur rumah dengan serius sambil berusaha memelihara perkawinan sendiri. Cuma anehnya Dinda koq nggak ngerasa banget. Bahagianya standar dan cenderung biasa. Dan Dinda juga jadi merasa jangan-jangan Ramond juga punya pikiran yang sama.Dinda merenung. Apa iya ini karena
Dalam kasus konflik antara Apih dengan Amih, Dinda juga suka ngerasa bahwa Amih lebih cenderung berada pada posisi yang lebih bersalah. Tapi dia juga perlu fair dengan ngelihat bahwa Apih juga kadang salah juga dan itu nyebelin banget. Dinda tau banget belum lama ini mereka konflik karena Apih yang pelit nggak mau korban duit buat Amih.Kejadiannya mungkin tiga bulan lalu. Waktu itu Apih dimintain sesuatu sama Amih.“Apih, bagi duit dong.”“Buat apaan?”“Masa’ tiap hari tahu, tempe, kerupuk, sayur bening doang. Udah lama nggak makan ikan yang enak nih.”“Amih mau beli ayam?”“Bukan ayam. Amih justeru pengennya ikan tongkol, ikan kembung, ikan cakalang. Lagi bosen makan ayam, kambing, sapi. Amih ingin yang lebih sehat. Nanti pulang beli ikan cakalang ya.”“Beli ikan emang buat apa sih?”“Supaya Amih kurus.”
Sementara Dinda ngurus urusannya di sekolah, di dalam mobil Panji ketar-ketir. Mobil yang dia miliki kondisi fisiknya udah makin parah. Tadi waktu nganterin Dinda ke sekolah, dia bisa ngeliat kalo wanita itu mukanya pucat pasi. Sekarang ngadatnya makin bertambah.Cekekekekekek.... cekekekekek....Mobil Panji udah nggak kuat di-start. Sempat mesin nyala sebentar sebelum kemudian.... pet! Dia mati lagi. Dicoba dua kali hasilnya pun sama aja. Panji mangkel. Dia seperti ngerasa mobilnya bener-bener nggak tau diri karena ngadat saat dia lagi mau keliatan keren di hadapan sang mantan.Cekekekekekek.... cekekekekek....Gak juga hidup. Yah, mau gimana lagi. Sesuai dengan bunyinya, kalo aja mobil itu adalah makhluk bernyawa, kayaknya Panji rela deh untuk cekek itu mobil sampe mati. Nggak peduli kalo dia harus berurusan dengan pihak kepolisan karena menghilangkan nyawa mobil uzur yang tidak berdoas. Sebodo ama
Perusahaan tempat dia kerja sebetulnya di bawah manajemen yang buruk. Koh Aliong dan bininya, bu Nurul, sebetulnya banyak melanggar peraturan pemerintah mengenai ketenagakerjaan. Lembur yang nggak dibayar, waktu kerja yang lebih panjang dari normalnya 40 jam seminggu, cuti yang sudah dikasih, gaji telat dan dicicil, semua itu bukan cerita baru. Pegawai yang baru diterima kerja hanya dapat gaji sesuai kesepakatan hanya di bulan pertama doang. Di bulan kedua dan seterusnya gaji dipotong sepihak dengan alasan ini dan itu. Licik banget mereka.Nah, dengan demikian kerja di tempat itu sebetulnya sangat nggak nyaman. Ramond kerja di situ juga hanya punya tujuan utama sekedar cari pengalaman. Kalo ada tawaran kerja di tempat lain dengan fasilitas yang sama, bukan hanya dia, tapi mayoritas karyawan juga siap untuk mengundurkan diri.Berkaitan dengan jualan herbalnya, Ramond gunain waktu makan siang untuk jualan. Bayarnya bisa nanti saat gajian. Tapi saat jam makan siang juga biasanya jadi wak
“Kamu itu ngeledek yah? Kamu teh udah tau kan kalo bapak ngomongnya gituh.”“O iya iya.”“Nggak sopan ah kamu omong gituh.”“Iya iya. Gak usah lagi dibahas lah. Kita kan harus sori-menyori.”“Bapak teh selalu dukung kamu. Coba aja kamu sama mbak Awuh.”Ngeliat bapaknya ngasih semangat, terang aja Panji nanya-nanya lebih jauh. Dia nanyain lokasinya di mana, ke sananya naik apa, berapa lama, ongkosnya berapa, kemungkinan dapat potongan harga, mbah dukunnya rese’ apa nggak, dan lain sebagainya. Semua pertanyaan Panji dijawab pak Satya dengan lengkap. Begitu lengkap sampe Panji sempat curiga koq bapaknya tau banget segala hal soal si mbah dukun sampe tahu ada tai lalat tiga biji di bokongnya mbah Awuh. Satu di bokong kanan, dua lagi dempetan di bokong kiri.Coba tuh. Gimana dirinya nggak curigation tingkat dewa?Tapi pikirnya biarlah untuk sementara soal itu diabaikan dulu. Ada hal-hal lain yang Panji ingin dapatkan informasinya dari orang itu.“Mbah Awuh itu hebat?”“Hebat pisan euy!”“H
Kalo sudah omel mengomeli suami ini yang berat. Padahal Ramond masih ada beberapa yang perlu dia omongin. Soal aplikasi, soal Angel, soal Papa Banu, dan banyak lagi. Tapi dia takut juga karena ngomongin soal topik apapun Dinda bisa meledak marah. Padahal Ramond kurang apa coba. Cuci piring dia udah lakuin. Begitu juga cuci baju. Baju di sini dalam artian semua jenis pakaian.Nah soal baju ini akhirnya jadi konflik yang membesar. Ramond ngerasa dia udah rajin kerja. Mulai dari itu di mesin cuci dimana baju dicuci, dibilas, dikeringin dan habis itu, dijemur, diangkat dari jemuran, plus disetrika. Tapi biarpun udah ngelakuin begitu banyak, bininya tetap aja nyap nyap. Marah ketika dinilai bahwa hasil setrikaan nggak kinclong.Ramond pun akhirnya jengkel juga. Hari ini seharian dia nggak ngomong dan nggak mau diajak ngomong sama Dinda. Buat Ramond, apakah ibu hamil memang begitu ya. Seenaknya dia nyakitin hati suami dan terus setelah itu dengan seenaknya dia nyantai. Ngomong dan bersikap
Panji pasti nggak ngeduga kalo dukun yang awalnya mau dipake Panji di layanan paranormal online sebetulnya nggak lain adalah Bimbim. Bimbim yang pernah satu sekolah dengan Panji dan Bimbim yang jadi sahabat Dinda waktu SMA.Bimbim pun akhirnya jadi tau kalo yang mau ditarget ternyata adalah temannya sendiri. Setelah lihat dan menyadari kalo teman itu ternyata adalah Dinda, Bimbim jelas kaget. Dinda itu bukan hanya sekedar teman. Dia itu sahabat Bimbim dalam suka dan duka waktu di SMA. Mereka sering saling bantu ketika dalam masalah masing-masing.Duit yang dia sempat terima dari Panji juga nggak bertahan lama di rekeningnya. Bimbim juga bisa ngakalin Panji sehingga akhirnya bisa kembaliin semua duit itu. Saat ini Panji nggak perlu dikasih tau kenapa dikembaliin karena yang jelas Bimbim udah nekad nggak mau ngebantu Panji. Dan bukan hanya itu Bimbim juga udah nekad nggak mau ngejalanin hidup dengan profesi yang sekarang dia lakuin.Dan karena Bimbim adalah orang yang tau sopan santun,
Hari itu dia kerja jadi patung ondel-ondel. Dan setelah jalan kesana-kemari sambil goyang-goyang dikit ngikutin irama dari tape yang dibawa dan dapat saweran dari orang-orang lain, dia lantas istirahat di bawah pohon. Tentu aja waktu itu dia udah lepas bonekanya. Di bawah pohon asem, sambil ngipas-ngipas mukanya yang kepanasan, dia ngebuka hape. Panji kaget karena ada notifikasi bahwa ada dana masuk ke rekening dia.‘Dana masuk dari siapa? Buat apa?’ tanyanya dalam hati.Dia makin kaget begitu tau dana itu datang dari orang yang pernah dia kirimin SMS. Ini artinya SMS itu betul! Bukan SMS tipu-tipu seperti yang awalnya dia duga. Tapi, siapa yang berbaikhati ngirim dana lumayan banyak ke dia? Dan buat apa? Panji coba nelpon ke nomor yang tadi kirim SMS tapi telpon udah di-nonaktif-kan.Saat lagi bingung nebak-nebak itulah kebingungannya terjawab. Kalo diliat dari jumlah dana yang masuk, itu artinya dana itu ada kaitannya dengan layanan paranormal online yang dia ikutin. Apakah ini arti
“Boleh kalo mau liat. Tapi nunggu aku ada jam kosong ya.”“Dan satu lagi. Anu, boleh dong Koh order satu botol. Kepo juga nih, kepingin liat produk parfum yang bahannya dari kemenyan.”“Waduh, kebetulan lagi kosong.”Koh Aciung kedengarannya kecewa. “Waktu minggu lalu itu kamu bilang juga masih kosong. Masa’ sampe sekarang masih kosong juga? Emang kamu belum bikin lagi?”“Belum karena bikinnya susah dan lumayan lama. Maklum sebetulnya ini parfum untuk ternak betina.”“Jadi udah nggak ada?”“Nanti ke depannya akan ada yang kemasan praktis. Aromanya dijamin lebih semriwing.”“Kalo nggak ada di kamu adanya di mana? Di toko apa aku bisa dapet?”“Coba aja cek di toko material terdekat.”“O gitu. Ya sudah. Tapi sekali lagi Koh kagum sama kamu karena bisa mengolah kemenyan jadi parfum. Ckckck, luar biasa. Koh pokoknya dukung kamu terus deh. Kalo butuh kemenyan kualitas bagus, hubungi Koh Aciung. Pasti dikasih diskon khusus karena Koh tau kamu nggak gunain kemenyan buat klenik atau mistik. Ka
Kasus tagar 1: Gumelar. Korban aplikasi. Prioritas yang harus dia bikin saat itu untuk diselesaikan secepat mungkin. CASE CLOSED.Kasus tagar 2: Sandro. Korban aplikasi acakadut yang Dinda bikin. Perlu ditolong dalam kasus dirinya yang sekarang kesengsem sama Lastri, sang gadis berkumis lebat. CASE CLOSEDKasus tagar 3: Panji. Bahaya laten CLBK alias Cinta Lama Bersemi Kembali. Perlu dihindari karena memanfaatkan kegantengan.Kasus tagar 4: Cinta segitiga Apih – Amih – Pak Satya. Bikin rukun hubungan Apih dengan Amih dengan menghancurkan ego masing-masing. CASE CLOSEDKasus tagar 5: Pak Rojab. Mulanya dendam sa
Dari situlah Bimbim mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat dan bakatnya. Sang guru spiritualnya ternyata punya kenalan yang punya kenalan dari kenalan lainnya. Udah gitu kenalannya ini punya kenalan lain. Nah mereka yang kenalannya adalah kenalan dari si kenalan inilah yang bikin usaha Start Up bisnis paranormal. Sekian lama Bimbim gabung dengan bisnis jadi dukun dengan layanan online sampai kemudian dia dapet orderan dari Panji, teman satu sekolah sewaktu SMA.Bagi Bimbim di jaman now jualan dengan metode online lebih menguntungkan daripada metode Simatupang alias: siang malam tunggu panggilan. Lebih bagus juga daripada metode Siregar: siang sampe sore dagang di trotoar. Dan paling bagus lagi daripada metode Silangit: siang malam nungguin tanpa hasil.Mulanya Bimbim nggak kenal Panji. Begitu juga Panji nggak kenal Bimbim. Pertama karena mereka nggak begitu akrab, kedua karena fisik dua-duanya, apalagi Bimbim, udah berubah banget. Waktu P
“Hhhh.... ya iyalah. Itu kan kejadiannya spontan. Mana Papa tau?”“Bo’ong ah...”“Ya tap-tap-tapi mau gimana lagi. Kalo dia jatuh ke aspal tempat parkir, kepalanya kejedot, berdarah, mati. Lebih gawat lagi. Papa bisa masuk penjara dan kamu jadi janda. Kalo kelamaan dipenjara kamu nanti cerai-kan Papa dan kawin sama yang lain. Kasian kan anak kita. Dan masa’ sih Mama juga nggak kesian nasib Papa?”Ramond lantas sekuat tenaga mencoba ngebujuk isterinya yang lagi galau tingkat dewa. Butuh agak lama sih. Tapi dia udah tau tabiat Dinda. Bininya itu bukan tipikal orang yang bisa dibohongin. Selama penjelasan disampaikan dengan logika penuh, dia bisa ngerti. Harus ada alasan yang cukup kuat kenapa dia ngelakuin tindakan bodoh. Selama penjelasan itu masuk akal, Dinda mau dibaik-baikin lagi.Dan pelan-pelan kesadaran Dinda timbul. Dia sadar kalo suaminya emang nggak punya niat busuk.