Share

ADA YANG ANEH

Tak lama kemudian, terdengar bel depan berbunyi, Brian segera berlari untuk membukakan pintu. Ambar mengikuti sang anak dengan geleng-geleng kepala.

“Selamat sore, Brian,” sapa Sapto ketika pintu telah terbuka.

“Selamat sore, Teacher,” balas Brian seraya menggandeng lengan Sapto untuk diajak masuk.

Ambar yang melihat sikap sang anak yang ceria dan lebih berani dengan pria, merasa bahagia tak terhingga. Dia berharap, perubahan tersebut membawa perubahan psikis bocah sebelas tahun tersebut semakin membaik.

“Silakan masuk, Pak. Tolong dimaafin. Maklum udah lama gak sekolah,” ucap Ambar yang berjalan di belakang Brian.

Sapto seketika mengelus kepala Brian sambil tersenyum lebar. “Gak papa, Bu. Keren, kok. Brian punya rasa rindu untuk belajar. Bakal jadi diplomat ini kayaknya,” ucap Sapto yang kemudian mengambil sesuatu dari dalam tas.

“Teacher punya hadiah buat Brian. Pejamkan mata dulu!” pinta Sapto dengan sebelah tangan masih di dalam tas.

“Mama yang tutupin,”sahut Ambar yang segera men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status